Tag: Konkep

  • Inspektorat Konkep Segera Usut Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Beberapa Kepala Desa

    Inspektorat Konkep Segera Usut Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Beberapa Kepala Desa

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Inspektorat Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) dikabarkan akan segera mengusut dugaan penyalahgunaan wewenang beberapa kepala desa di Konkep.

    Hal itu disampaikan Pj Inspektorat Konkep Muhtaruddin usai menerima aduan dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) konkep, Senin (1/8).

    Dalam laporannya, PPDI melaporkan dugaan penyalahgunaan wewenang 18 kepala desa karena diqnggap memberhentikan perangkat desa secara sepihak dan tidak sesuai prosedur perundang undangan.

    “Insya Allah minggu depan Irban Khusus dan Investigasi akan segera turun lakukan pemeriksaan ke desa-desa dari 18 desa yang bermasalah,” kata Muhtaruddin.

    Ia menjelaskan, sebagai pengawas, pihaknya bertugas melakukan pemeriksaan khusus di lapangan terkait temuan-temuan, sesuai Permendagri nomor 67 tahun 2017. Kemudian dipertegas dalam Surat Edaran kedua Kemendagri pada 15 Juli 2022.

    “Kalau ada desa yang terdeteksi melanggar aturan berdasarkan undang-undang yang berlaku, maka prosesnya bukan hanya sampai di Inspektorat saja, ingat, kalau sudah berbentuk Pemsus, itu sudah 75 persen menuju Aparat Penegak Hukum (APH),” tegasnya.

    Selanjutnya terkait pelaksanaan pembayaran honor perangkat desa tahun 2021, sambung Muhtaruddin, jika kepala desa tidak mengindahkan aturan, pihaknya akan bersurat ke bupati untuk diberikan sanksi, serta bersurat ke APH untuk ditindaklanjuti.

    “Sesuai UU nomor 6 tahun 2014, Permendagri nomor 67 tahun 2017, Perda Konkep nomor 2 tahun 2019, kemudian Surat Edaran (SE) Bupati Konawe Kepulauan, bahwa Pemerintah Daerah hanya mengakui perangkat desa yang diangkat oleh kepala desa atau Pj pepala desa tahun 2021, dan bukan perangkat desa tahun 2022,” pungkasnya.

  • Bentuk Dukungan di Bidang Pendidikan, Berikut Program Pemdes Wungkolo Konkep

    Bentuk Dukungan di Bidang Pendidikan, Berikut Program Pemdes Wungkolo Konkep

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Untuk menjamin generasi tidak putus sekolah, Pemerintah Desa (Pemdes) Wungkolo, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki beberapa program di bidang pendidikan.

    Pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pemdes Wungkolo telah mengalokasikan anggaran Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) dan honor tenaga pendidik sebesar Rp 20 juta sejak tahun 2018.

    “Hal ini merupakan kali pertama Pemdes menganggarkan BOP PAUD di Konkep, dari beberapa desa saja yang memiliki PAUD,” ungkap Kepala Desa Wungkolo Hamsu, Jumat (22/7).

    Kemudian pada tahun 2020, Pemdes Wungkolo mengalokasikan anggaran pengadaan kendaraan/mobil transportasi sebagai fasilitas antar jemput siswa asal Desa Wungkolo, mulai dari siswa SMP sederajat hingga SMA. Hal itu bertujuan memastikan setiap siswa sampai ke sekolah tepat waktu dan dapat belajar efektif.

    Hamsu mengungkapkan, di 2020 biaya operasional kendaraan masih ditanggung secara pribadi oleh Pemdes. Nanti di tahun 2021 baru menganggarkan biaya operasional, yakni biaya bahan bakar dan gaji sopir.

    “Namun di tahun 2022 Pemdes Wungkolo tidak menganggarkan BO lagi, disebabkan kebijakan baru Pemerintah Pusat tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa,” ungkapnya.

    Selanjutnya pada tingkat pendidikan tinggi, pihaknya memiliki program beasiswa desa yang didasarkan pada Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 9 tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa.

    “Di dalam Permendes Nomor 9 tahun 2019 itu, ada item atau poin membolehkan pemberian bantuan biaya pendidikan bagi anak kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” jelas Hamsu.

    Ia menyebutkan, anggaran yang dialokasikan untuk beasiswa desa yaitu sebesar Rp1.800.000 per mahasiswa per tahun. Di tahun 2020 total sebesar Rp37.800.000 dengan sasaran 21 mahasiswa, tahun 2021 sebesar Rp32.400.000 dengan sasaran 27 mahasiswa, dan di tahun 2022 sebesar Rp30.000.000 dengan sasaran penerima 25 mahasiswa.

    “Hal itu disepakati di dalam forum Musyawarah Desa Wungkolo untuk ditetapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Wungkolo,” tukasnya.

  • Akses Menuju SMAN 1 Wawonii Terputus Akibat Longsor

    Akses Menuju SMAN 1 Wawonii Terputus Akibat Longsor

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Bangunan deker dan drainase rubuh akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Mata Langara, Kecamatan Wowonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan Jumat (15/7) sekitar pukul 12.10 Wita.

    Bahkan satu unit rumah warga nyaris ikut roboh bersama deker dan drainase karena lokasi tanah longsor dengan rumah warga sangat dekat jaraknya, sekitar tiga meter.

    Akibat bencana itu, akses jalan menuju SMAN 1 Wawonii terputus.

    “Kondisi ini harus segera ditangani pemerintah. Baik pemerintah desa atau pun pemerintah daerah, karena satu unit rumah warga sudah terancam roboh juga. Karena jaraknya sangat dekat, kurang lebih dua sampai tiga meter sudah sampai pada fondasi rumah,” kata Nanang, salah seorang warga yang ditemui awak media ini.

    Menanggapi hal itu, Pemda setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung bergerak cepat ke lokasi terjadinya bencana alam tersebut.

    “Tim kami sudah menuju ke lokasi tempat kejadian bencana tanah longsor untuk ditinjau sebagai langkah awal penanganan. Hasil peninjauan itulah dasar kita berbuat,” kata Kepala BPBD Konkep, Awaluddin saat dihubungi wartawan media ini.

    Awaluddin menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang bermukim di tempat ketinggian agar waspada. Sebab pada kondisi saat ini cuaca buruk, hujan yang tak kunjung henti membuat tanah rawan longsor.

    “Saya menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada saat musim hujan seperti sekarang ini,” imbuhnya.

  • Konkep Kerja Sama Lembaga Internasional dalam Pengembangan Sektor Perikanan dan Wisata Perairan

    Konkep Kerja Sama Lembaga Internasional dalam Pengembangan Sektor Perikanan dan Wisata Perairan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawasi Tenggara (Sultra) jalin kerja sama dengan Rare, organisasi konservasi dunia dalam program pengelolaan sektor perikanan.

    Asisten 3 Pemkab Konkep, Mahmud menjelaskan, kerja sama ini bertujuan untuk mewujudkan kontribusi pada pengelolaan perikanan berkelanjutan. Serta, keberlangsungan aktivitas pemanfaatan sumber daya perairan bagi masyarakat Wawonii di waktu mendatang.

    Selain itu, kerja sama dengan lembaga internasional yang berbasis di Amerika Serikat itu dilakukan untuk menetapkan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Wawonii yang dikelola dalam bentuk wisata perairan.

    “Seharusnya menjadi satu landasan baru untuk menjadikan sektor perikanan dan pariwisata perairan, tentunya akan menjadikan sektor unggulan untuk menunjang pembangunan daerah,” ujar Mahmud saat melangsungkan pertemuan dengan Rare di Aula Setda Konkep, Rabu (22/6).

    Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Konkep Muh Rijal menjelaskan, sejak tahun 2019, implementasi program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) sudah berjalan sesuai fungsinya, yakni untuk menjamin kelestarian sumberdaya perikanan dan perairan di bagian Utara Wawonii.

    Kemudian, program PAAP ditetapkan menjadi KKPD melalui keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 23 tahun 2021.

    “Semoga dengan adanya kolaborasi antara Pemda Konkep dan lembaga Rare, melalui program ini kita bisa memperoleh kebijakan untuk mengatur wilayah perairan dalam bidang perikanan, dan bukan hanya di pesisir melainkan kelautan,” harapnya.

    Sementara itu, Senior Direktor Program and Policy Rare Indonesia, Hari Kushardanto mengatakan, sebagai lembaga konservasi dunia, pihaknya memiliki kepedulian besar terhadap konservasi kelautan dan perikanan.

    “Ada beberapa negara yang melakukan kerjasama ini dan Indonesia salah satunya,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan ikrar oleh masing-masing kepala desa dari 3 kecamatan yang masuk wilayah konservasi, yakni Kecamatan Wawonii Barat, Wawonii Utara, dan Wawonii Timur Laut.

    Penadatanganan itu disaksikan Direktur Senior Program dan Kebijakan RARE Indonesia, Kadis Perikanan Konkep, Asisten Admistrasi Umum dan Keuangan, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa, Koramil Wawonii, serta Polsek Wawonii.

  • Tahun Ini Pemda Konkep Bangun USB untuk Relokasi SMPN 4 Wawonii Tenggara

    Tahun Ini Pemda Konkep Bangun USB untuk Relokasi SMPN 4 Wawonii Tenggara

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melakukan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) untuk relokasi SMP Negeri 4 Wawonii Tenggara di Desa Nambo Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara.

    Sebelumnya, sekolah ini bernama SMP Satu Atap (Satap) Nambo Jaya yang terletak di lingkungan SDN 1 Nambo Jaya. Karena alasan lahan yang sempit, kini sekolah tersebut direlokasi ke lahan yang lebih luas.

    Sebanyak empat gedung yang akan dibangun tahun ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).

    “Pemda Konkep menganggarkan Rp 1,7 miliar untuk pembangunan Unit Sekolah Baru SMPN 4 Wawonii Tenggara yang sebelumnya Bernama SMP Satap Nambo,” ungkap Kepala Dikbud Konkep Armin, Selasa (19/4).

    Ia memaparkan, tiga gedung yang akan dibangun dianggarkan melalui DAK, yakni gedung laboratorium komputer, gedung Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dan gedung rumah dinas guru. Sedangkan yang dianggarkan melalui DAU yakni gedung Ruang Kelas Belajar (RKB).

    Melalui pembangunan relokasi sekolah ini, pihaknya berharap proses belajar mengajar di kelas dapat berlangsung dengan efektif, siswa-siswa lebih terfokus belajar dengan baik, serta para guru juga dapat berkreasi dan berinovasi yang lebih maksimal lagi dalam mengajar.

    “Tentunya kita sangat membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat, karena ini juga diharapkan dapat menaikkan angka partisipasi sekolah dan menekan angka putus sekolah, seperti yang selalu digaunkan oleh Pak Bupati menuju Wawonii Bangkit,” tutupnya.

  • Pemda Konkep Berhasil Raih Predikat B pada SAKIP Award 2021

    Pemda Konkep Berhasil Raih Predikat B pada SAKIP Award 2021

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) kembali menunjukan prestasinya dalam penataan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

    Pada SAKIP dan Reformasi Birokrasi (RB) award 2021 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Jakarta, Selasa (5/4), Pemda Konkep berhasil mendapatkan predikat ‘B’.

    “Konkep berhasil mendapatkan predikat B bersama 14 kabupaten/kota lainnya se Sultra, masih ada 3 kabupaten di Sultra yang masih predikat CC,” ujar Kabag Orpeg Setda Konkep Muhammad Radaat kepada Potretsultra.com, Selasa (5/4).

    Menurutnya, keberhasilan Konkep yang mendapat predikat ‘B’ ini tentu tidak terlepas dari peran besar Bupati Ir. H. Amrullah, bersama Wakil Bupati Andi Muhammad Lutfi, dan Sekretaris Daerah Konkep Ir. H. Cecep Trisnajayadi yang berkomitmen, terus mendorong, serta memberikan arahan untuk peningkatkan nilai SAKIP.

    Ia juga mengapresiasi peran para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tetap konsiten mengawal komitmen kepala daerah sebagaimana tertuang dalan dokumen RPJMD Konkep 2016-2021.

    “Apresiasi juga diberikan kepada Admin SAKIP OPD dan Tim Penyusun SAKIP Kabupaten yang telah bekerja menyajikan data SAKIP, sehingga pencapaian SAKIP Kabupaten Konawe Kepulauan bisa sejajar dengan daerah lain di Provinsi Sulawesi Tenggara,” ucap Radaat.

    Terpisah, Bupati Konkep, Ir. H. Amrullah mengucapkan terima kasih kepada para Kepala OPD yang ikut berkontribusi sehingga Konkep berhasil mendapat predikat ‘B’ dalam SAKIP Award 2021 ini.

    “Alhamdulillah, terima kasih atas kerja keras seluruh OPD dengan pencapaian ini, kita tingkatkan terus kinerja kita untuk Wawonii Bangkit masyarakat sejahtera,” ucanya.

    Sementara itu, Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini saat menyerahkan penghargaan kepada instansi pemerintah yang mendapatkan predikat menyampaikan, evaluasi atas implementasi RB dan SAKIP pada seluruh instansi pemerintah dilakukan dalam rangka membina dan meningkatkan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi dan akuntabilitas kinerja.

    Dirinya berharap agar instansi pemerintah senantiasa meningkatkan komitmen untuk terus melakukan perbaikan dan perubahan konkret dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.(***)

  • Taekwondo Konkep Utus 15 Atletnya di Kejuaraan Student League KTTC Cup-7

    Taekwondo Konkep Utus 15 Atletnya di Kejuaraan Student League KTTC Cup-7

    KONKEP, SULTRAGO – Sebanyak 15 atlet taekwondo Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), dipastikan ikut berlaga pada kejuaraan Student League Kemaraya Taewkondo Trening Center (KTTC) Cup-7. Pertandingan yang akan berlangsung di gedung olahraga (GOR) Poltekes Kemenkes Kota Kendari, akan dihelat mulai 25 – 27 Maret 2022.

    Ketua Umum Taekwondo Pengkab Konkep, Sabeum Mahmud mengatakan kejuaraan kali ini, team taekwondo asal Pulau Wawonii, banyak menurunkan atlet-atlet baru, yang akan berlaga dikelas pra cadet dan kelas cadet. Diantaranya, Reza Trianto Tandri dan Demar yang main di under 25 kilogram pracadet putra, Ahmad Maulana Arif under 28 kilogram pracadet putra, Dwi Septiani Jabas Sanusi dipercayakan main di under 26 kilogram pra cadet putri dan Rahmat yang turun di under 33 kilogram cadet putra.

    selain di kelas pra cadet putra dan putri, Sabeum yang dikenal ramah itu menjelaskan bahwa Taekwondo Konkep juga menurunkan atlet pemula di kelas cadet putri.

    “Mereka adalah, Fatira dan Fika Aulia yang masing-masing turun di under 29 kilogram. Dari 15 atlet yang kita persiapkan untuk berlaga di kejuaraan liga pelajar, enam atlet baru akan memulai pengalaman bertandingnya, di kejuaraan liga pelajar,” kata Ketua Taekwondo Sabeum Mahmud,

    Meski terbilang atlet baru yang akan berlaga, pihaknya mengklaim, seluruh atlet tersebut telah menjalani prosesi latihan terpusat. Mantan Kabag Umum Setda Konkep, tak ragu dengan kesiapan putra-putri terbaik Wawonii untuk berlaga pada kejuaraan bergengsi itu.

    “Kami optimis taekwondo Konkep bisa menyumbangkan medali untuk daerah. Apa lagi berkaca dari kejuaraan-kejuaran sebelumnya, atlet taewkondo Konkep selalu tampilkan yang terbaik,” ujarnya magister pengembangan wilayah jebolah UHO itu. Taekwondo Konkep juga tetap memainkan atlet-atlet lama, seperti, Ariqoh Faraz Dzaki Al Karim, Nur Azikri, Istiqomah dan Hindani Aulia Resky Sanusi, Rinal Diansyah dan Wa Ode Andini.

    Atlet-atlet dengan tagline “kami datang untuk menang demi Wawonii bangkit” untuk mempertahan tradisi medali emas bagi taewkondo Wawonii.

    “Yang disiapkan ada 18 atlet untuk berlaga. Tapi ternyata hanya 15 atlet yang dinyatakan siap bertanding. Sementara tiga orangnya tengah menghadapi ujian akhir sekolah. Saya berharap, para taekwondoin yang akan bertanding, bisa mengharumkan nama daerah kita Wawonii dan tetap menampilkan yang terbaik,”tandas Mahmud.

  • Pemda Konkep Pasang Alat Tapping Box pada Usaha Hotel dan Rumah Makan

    Pemda Konkep Pasang Alat Tapping Box pada Usaha Hotel dan Rumah Makan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menggencarkan pemasangan Tapping Box atau alat perekam transaksi online pada semua usaha hotel, penginapan dan restoran, rumah makan yang ada di Konkep.

    Hal itu ditandai saat acara launching pemasangan alat perekam pajak daerah online atau Tapping Box oleh Bupati Konkep, H. Amrullah bersama Wakilnya Andi Muh Lutfi, Sekda, H. Cecep Trisnajayadi, Kepala Badan Keuangan, dan Aset Daerah, Mahmud dan sejumlah kepala OPD yang disaksikan para pelaku usaha tersebut di Pendopo, Rujab Bupati Konkep, Rabu (02/03/2022).

    Dalam sambutannya, Bupati H. Amrullah mengatakan pemasangan alat perekam pajak online daerah atau Tapping Box menjadi sangat penting dan strategis untuk meningkatkan penerimaan daerah pada sektor pajak daerah.

    Kegiatan ini merupakan wujud pelaksanaan amanah pemerintah pusat dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

    “Maka setiap usaha hotel, penginapan, restoran dan rumah makan sudah mempunyai kewajiban membayar pajak daerah. Alat ini akan merekam setiap transaksi dan pembayaran pajak daerah secara online,” kata Bupati H. Amrullah. Rabu (02/03).

    Dengan begitu, akan mampu menjawab tuntutan pemerintah pusat yang telah lama digaungkan yaitu kemandirian daerah, sebab pajak dari usaha dimaksud akan menjadi penerimaan pendapatan asli daerah pada sektor pajak daerah.

    Hal ini juga sejalan dengan amanat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Monitoring Center For Prevention (MCP) guna mendukung optimalisasi penerimaan pendapatan asli daerah khususnya di Konkep.

    “Dana transfer pusat yang setiap tahunnya mengalami penurunan berdampak pada penerimaan daerah. Olehnya itu, diperlukan langkah-langkah percepatan dan strategis dalam upaya meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah terutama melalui sektor pajak daerah,” terang H. Amrullah.

    Dijelaskannya, Tapping Box merupakan alat yang dimiliki oleh Pemda yang pengggunaannya diserahkan kepada pemilik usaha yang dikenakan wajib pajak. Alat ini mampu mengirimkan data transaksi, baik penjualan maupun besaran pajak langsung kepada Pemda.

    “Data yang didapatkan nantinya akan digunakan sebagai pembanding laporan wajib pajak yang diserahkan kepada Pemda setiap bulannya dan diharapkan dapat menghindarkan kebocoran penyetoran pajak daerah dari sektor pajak hotel, penginapan dan pajak restoran, rumah makan,” pungkasnya.

    Senada dikatakan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Mahmud bahwa pemberlakuan wajib pajak pada usaha hotel, penginapan dan restoran, rumah makan merupakan salah satu pajak daerah yang telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Konkep Nomor 4 Tahun 2018 tentang pajak daerah.

    “Mulai hari ini sudah berlaku Tapping Box. Mestinya sejak keluar regulasinya sudah harus diberlakukan agar penghasilan daerah kita bisa meningkat dari sebelumnya. Namun saya juga baru menjabat disini (Badan Keuangan dan Aset Daerah) sehingga saya tidak tahu apa kendalanya tidak diberlakukan sejak awal,” kata Mahmud kepada media ini.

    Sekedar diketahui, usai melauching pemasangan alat Tapping Box. Bupati H. Amrullah bersama wakilnya Andi Muh Lutfi dan Sekda H. Cecep Trisnajayadi serta kepala OPD langsung mendatangi beberapa titik usaha untuk langsung dipasangkan alat perekam pajak online daerah atau Tapping Box.

    Titik usaha yang datangi langsung adalah Hotel Puncak di Desa Langkowa dan Rumah Makan Coto 69 di Desa Langara Iwawo, Kecamatan Wawonii Barat.

  • Sebuah Desa di Konkep Punya Permandian Air Panas dan Danau, Berpotensi Jadi Objek Wisata

    Sebuah Desa di Konkep Punya Permandian Air Panas dan Danau, Berpotensi Jadi Objek Wisata

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Sebuah desa di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, terdapat lokasi permandian air panas dan sebuah danau yang menawan.

    Lokasi permandian air panas dan danau tersebut berada di Desa Wawoone, Kecamatan Wawonii Selatan. Akses jalannya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Meski begitu, dalam perjalanan menuju lokasi air panas ini Anda akan disuguhkan pemandangan yang indah, sebab Anda akan meluntas di punggung gunung hutan Wawoone dengan spot perkampungan warga dan laut selat Bau-Bau.

    Kondisinya yang masih sangat alami menjadikan kedua lokasi itu berpotensi menjadi objek wisata baru di Pulau Wawonii. Selain keindahan yang ditawarkan, air panas ini juga memiliki keunikan tersendiri, bentuknya menyerupai bentuk Pulau Wawonii jika dilihat dari peta.

    Kepala Desa Wawoone Taiyeb Halulanga mengatakan, untuk menjadikan tempat permandian air panas dan danau itu sebagai destinasi wisata masih membutuhkan banyak dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat.

    “Setiap kali dilakukan Musrembang tingkat kecamatan selalu diusulkan tentang wisata air panas. Kalau masalah sepakatnya, mereka selalu sepakat, tetapi belum ada titik terang sampai sekarang,” ungkapnya saat ditemui awak media ini, Selasa (1/3).

    Pemdes setempat juga telah mengusulkan terkait peningkatan jalan wisata permandian air panas itu saat Musyawarah Desa yang lalu. Namun rencana itu tidak disepakati oleh masyarakat.

    Padahal, menurut Taiyeb, permandian air panas dan danau yang ada di Desa Wawoone akan ramai dikunjungi wisatawan jika akses jalan memadai dan kebersihannya terjaga.

    “Terkait dengan jalan ke air panas, itu baru jembatan yang sudah diacc. Saya sudah temui bupati dan katanya jembatan penghubung dari Kali Onepute menuju air panas sudah diacc,” ungkapnya.

    Perlu diketahui, Pulau Wawonii merupakan daerah yang mempunyai banyak objek wisata. Baik yang sudah dikembangkan Pemda setempat maupun yang belum dapat sentuhan.

  • Bupati Konkep Launching Program BPNT,1.454 KPM Terima Bantuan untuk Triwulan I Tahun 2022

    Bupati Konkep Launching Program BPNT,1.454 KPM Terima Bantuan untuk Triwulan I Tahun 2022

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Konkep menggelar kegiatan launching bantuan dari Kementrian Sosial yang disebut dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk triwulan satu yakni bulan Januari – Maret 2022 di Aula Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Konkep, Rabu (23/2/2022).

    Launching tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Konkep, H. Amrullah yang didampingi Kadis Sosial setempat. Dalam sambutannya bahwa bantuan BPNT merupakan bantuan yang diperuntukkan kepada masyarakat yang kurang mampu.

    Dengan bantuan tersebut, kata H. Amrullah diharapkan dapat memenuhi gizi yang seimbang pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Olehnya itu, Semua stakeholder baik para pendamping program Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Camat, Lurah dan Kepala Desa, khususnya Dinas Sosial agar benar-benar dapat mensukseskan program pemerintah pusat.

    Ditegaskan orang nomor satu di Konkep itu bahwa bukan hanya persoalan tepat waktu penyalurannya, tepat harga, tepat jumlah, tepat admistrasi. Tetapi yang lebih utama adalah bagaimana penyaluran bantuan ini betul-betul tepat sasaran.

    “Banyaknya keluhan ketidak puasan terhadap ketepatan sasaran adalah merupakan salah satu kelemahan kita dalam mengawal program pemerintah pusat ini. Olehnya itu, saya menekankan agar seluruh stakeholder yang ada dalam program ini, baik stakeholder, pendukung maupun stakeholder utama untuk kembali melihat, kembali memverifikasi dan memvalidasi data sasaran penerima yang ada saat ini,” tegas Bupati H. Amrullah.

    Hal ini penting untuk dilaksanakan agar menjamin kepuasan masyarakat kita. Terutama menjamin akuntabilitas data yang baik dan berkelanjutan di Kabupaten Konkep.

    “Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak ibu sekalian yang telah hadir terkhusus semua pihak yang aktif dan terlibat langsung dalam bekerja keras mensukseskan program ini. semoga setiap langkah kita termasuk kegiatan kita hari ini dapat mendorong percepatan terwujutnya visi kabupaten kita menuju Wawonii Bangkit yaitu berkembang, kompetitif dan tangguh dalam bingkai lingkaran hati emas tahun 2026,” Pungkasnya.

    Kepala Dinas Sosial, James Adam Mokke menjelaskan sesuai rujukan surat yang beredar dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin pada tanggal 18 Februari lalu dengan nomor 592/6/BS.01/2/2022 tentang percepatan penyaluran bansos sembako BPNT triwulan satu periode Januari – Maret tahun 2022.

    “Untuk waktu penyaluran bantuan BPNT ini dimulai pada tanggal 21 Februari sampai tanggal 6 Maret tahun 2022 atau kurang lebih 14 hari penyaluran,” tambah James Adam Mokke.

    Selain itu, mantan Kadis Perikanan dan Kelautan Konkep itu menyampaikan bahwa kegiatan launching program Kemensos untuk BPNT triwulan satu ini akan diserahkan sebanyak 1.454 KPM se-Konkep.

    Jems begitu sapaan akrabnya menjelaskan bahwa bantuan ini akan disalurkan dalam bentuk uang tunai melalui Kantor Pos Cabang Wawonii, Konkep. Dikatakan, sebelumnya bantuan serupa diberikan melalui Bank BRI dalam bentuk sembako.

    “Untuk jumlah KPM program BPNT tahun 2022 sebanyak 1.454 KPM dengan nilai per bulan Rp.200.000-, kemudian kita jumlahkan selama tiga bulan sehingga total per triwulan menjadi Rp.600.000-,. Maka dari jumlah KPM 1.454 akan mendapatkan total nilai Rp.873.400.000-,” rinci Jams.

    Untuk diketahui, Program Bansos BPNT tahun 2021 berdasarkan laporan dari koordinator kabupaten totalnya kurang lebih Rp.7 milyar, sedangkan untuk kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) senilai kurang lebih Rp.12 milyar. Jadi di tahun 2021 total bantuan dari Kemensos untuk Kabupaten Konkep senilai kurang lebih Rp.19 milyar.