SULTRAGO.ID, KENDARI – Menyambut hari raya Iduladha 1442 H, Telkomsel menyalurkan 906 hewan kurban bagi masyarakat yang membutuhkan di seluruh Indonesia. Salah satunya di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Di Sultra, Telkomsel menyalurkan 5 hewan kurban yang tersebar di lima masjid di Kendari, diantaranya masjid Al-Muttaqin Puuwatu dan Yayasan Ummusshabri.
Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam mengatakan, penyaluran hewan kurban ini merupaka wujud nyata dari komitmen Telkomsel yang ingin terus membuka pintu kebaikan dengan berbagi dan memberikan dukungan bagi masyarakat.
“Kami mengusung semangat gotong royong dengan menjalin kolaborasi bersama mitra-mitra strategis dalam menyediakan sekaligus mendistribusikan hewan kurban agar dapat membantu menjangkau lebih banyak penerima manfaat secara menyeluruh,” kata Hendri melalui rilis persnya, Senin 19 Juli 2021.
Menurutnya, mitra strategis yang menjadi bagian dari aksi kolaborasi penyaluran hewan kurban ini adalah ekosistem bisnis perusahaan, antaranya komunitas kerohanian Islam Majelis Telkomsel Taqwa (MTT), lembaga sosial terpercaya dan yayasan platform crowdfunding.
“Yayasan platform crowdfunding seperti KitaBisa.com hingga startup digital Ternaknesia yang merupakan salah satu peserta program NextDEV Telkomsel sebagai penghubung UMKM peternak lokal,” beber Hendri.
Ia mengaku, sejumlah bantuan hewan kurban juga berasal dari sumbangan karyawan Telkomsel. Keseluruhan bantuan ini ditargetkan dapat didistribusikan ke sejumlah masjid, rumah sakit, pesantren hingga pemukiman masyarakat yang berada di wilayah sekitar kantor dan infrastruktur operasional Telkomsel di berbagai pelosok negeri.
“Kami berharap, bantuan yang diberikan ini dapat membawa keberkahan dan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Semoga jadi pemicu semangat bagi para penerima manfaat agar dapat bersama-sama bertahan dan berbagi untuk sesama,” tutup Hendri.
Penulis: Keysa
Tag: Idul Adha
-
Iduladha 2021, Telkomsel Salurkan 5 Hewan Kurban di Kendari
-
Jelang Idul Adha, Pertamina Tambah 66 Ribu LPG di Sultra
SULTRAGO.ID, MAKASSAR – Jelang hari raya Idul Adha 1442 H, PT Pertamina Subholding Commercial & Trading Regional Sulawesi menambah pasokan tabung liquified petroleum gas (LPG) 3 kg sebanyak 932.520.
Dari total tersebut, untuk Sulawesi Tenggara (Sultra) penambahan sebanyak 66.080 tabung.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, penambahan ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG akibat pembatasan atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang membuat aktivitas di rumah cenderung meningkat.
“Penambahan ini juga dilakukan sebagai respon atas permintaan beberapa kabupaten kota berupa operasi pasar untuk menekan inflasi daerah,” kata Laode melalui rilis persnya, Senin 19 Juli 2021.
Menurutnya, selain menambahkan pasokan LPG 3 kg lebih banyak dari alokasi reguler, Pertamina juga memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dalam keadaan aman selama masa PPKM.“Kami pastikan pasokan BBM aman dan penerapan protokol kesehatan di SPBU dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19,” tutup Laode.
Penulis: Keysa -
Surunuddin Imbau Warga Tak Takbir Keliling, Zona Merah Salat Dirumah
SULTRAGO.ID, KONAWE SELATAN – Bupati Konawe Selatan (Konsel), H Surunuddin Dangga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 443/1122 tahun 2021 tentang penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan Salat Idul Adha dan pelaksanaan qurban 1442 H.
Dalam SE tersebut, Konsel juga mulai menerapakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro guna mengendalikan penyebaran Covid-19.
Terkait Hari Idul Adha, masyarakat dilarang melaksanakan takbir keliling. Takbir cukup dikumandangkan di masjid atau mushallah dengan peserta maksimal 10 persen dari daya tampung masjid.
Sementara, daerah yang masuk kategori zona hijau dan kuning Covid-19 tetap diizinkan melaksanakan Salat Idul Adha di masjid maupun di lapangan.
Sedangkan wilahah zona merah dilarang alisa diminta untuk Salat dirumah.
“Panita Salat Idul Adha wajib menyediakan pengukur suhu dilokasi dengan kapasitas maksimal 50 persen untuk dilapangan terbuka. Memungkinkan jaga jarak antar shaf dan tidak terjadi tertumpuknya jamaah, dan semuanya wajib pakai masker,” bunyi edaran tersebut.
Usai Salat, jamaah diminta langsung meninggalkan lokasi dan kembali dirumah masing-masing dengan tertib serta tidak berjabat tangan atau melakukan kontak fisik.
Kemudian, pelaksanaan qurban harus memperhatikan ketentuan, diantaranya penyembelihan dilakukan pada 11 hingga 13 dzulhijjah demi menghindari kerumunan warga dilokasi pemotongan serta dilakukan diluar ruangan dengan prokes ketat.
Adapun pendistribusian daging kurban dilakukan panita kepada warga ditempat tinggal masing-masing dengan meminimalkan kontak fisik.
Disebutkan juga dalam edaran, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) sebelum melaksanakan kegiatan agar berkoordinasi dengan pemerintah, satgas covid-19 dan lainnya untuk mengetahui zonasi wilayah.
“Camat dan petugas keamanan agar melakukan pemantauan dan pengawasan terkait penerapan prokes pada rangkaian Idul Adha 1442 H/2021 M,” demikian isi edaran tersebut yang diteken Surunuddin pada 14 Juli 2021.
Penulis: Keysa -
Pemkot Kendari Larang Salat Idul Adha di Masjid dan Lapangan
SULTRAGO.ID, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari memutuskan melarang masyarakat mengadakan Salat Idul Adha 1442 Hijriah di Masjid maupun lapangan.
HaL itu dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19, mengingat kasus Covid-19 terus meningkat.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain mengimbau masyarakat melaksanakan Salat Idul Adha di rumah masing-masing.
“Sudah diputuskan. Kita tidak izinkan untuk di Salat di masjid apalagi di lapangan karena pertimbangannya jumlah pasien positif Covid-19 di Kendari masih sangat tinggi,” kata Sulkarnain dalam rapat persiapan Saolat Idul Adha di Rujab Wali Kota Kendari, Jumat 16 Juli 2021.
Menurut Sulkarnain, keputusan sudah dipertimbangkan dengan matang. Pihaknya tak ingin wilayah yang masih masuk ketegori zona hijau dan kuning menjadi zona merah Covid-19.
“Mobilitas masyarakat dari satu wilayah ke wilayah yang lain sangat mudah. Kita ingin melindungi masyarakat. Semoga dengan keputusan ini penularan Covid-19 di Kota Kendari bisa menjadi lebih berkurang,” tutup Sulkarnain.
Penulis: Keysa