KENDARI, SULTRAGO.ID – Pemilihan Gubernur Sultra 2024 mendatang diproyeksi berlangsung sangat dinamis. Pasalnya, banyak figur yang akan ambil bagian.
Bahkan hingga saat ini, paling tidak ada empat nama yang digadang-gadang akan maju memperebutkan kursi nomor satu di bumi anoa ini.
Diantaranya Wakil Gubernur Lukman Abunawas, Anggota DPR RI fraksi Golkar Ridwan Bae, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dan juga mantan Pangdam Hasanuddin Mayjen (purn) Andi Sumangerukka.
Hingga saat ini, keempat bakal calon gubernur ini paling intens melakukan aneka sosialisasi, terutama penebaran ruang publik dan juga beberapa sosial event politik.
Pengamat Politik Ras Md menilai, situasi Pilgub Sultra kedepan tidak sulit diproyeksi, siapakah figur potensial yang bisa memenangkan pertarungan Pilgub.
Menurutnya, politik di Sultra ada dua faktor saja menjadi parameter utama dalam pemetaan apakah figur tersebut kuat atau tidak. Pertama, faktor sosiologis, meliputi aspek wilayah hingga etnis.
“Dasar utama elektoral seorang figur sangat ditentukan oleh seberapa besar militansi yang ia bangun di basis utamanya. Apakah ia betul-betul merepresentasi alasan sosiologis itu atau tidak. Apakah ia dipersepsi sebagai putra putri asli di daerah itu atau tidak,” jelas Direktur Eksekutif Paramater Publik Indonesia ini, Minggu (31/7).
Kedua, ketokohan politik. Ras mengatakan, ketokohan politik ini berkaitan dengan rekam jejak elektoral seorang tokoh.
“Apakah ia punya pengalaman bertarung, baik di tingkat kabupaten kota, tingkat provinsi maupun legislatif terutama di level DPR RI. Apakah ia kepala daerah, pernah menjadi kepala daerah ataupun ber DPR di Sultra. Faktor-faktor ini menjadi legacy ketokohan politik di Sultra,” terangnya.
Menurutnya, dua faktor besar ini menjadi parameter dasar bagi seorang figur bisa tampil kuat atau tidak dalam pentas Pilgub Sultra.
“Nah, ramainya bakal calon gubernur sultra saat ini tidak terlepas dari ketidak hadiran petahana utama nantinya. Ya, Ali Mazi sudah terhitung dua periode, sehingga ia tidak bisa lagi tampil dalam pertarungan Pilgub Sultra mendatang. Wajar saja jika banyak figur yang bermunculan,” ujarnya.
Perihal siapakah figur paling potensial diantara empat nama bakal calon, Ras menyimpulkan sosok Ridwan Bae sebagai figur yang memiliki peluang besar.
“Ridwan Bae yang memenuhi variabel kekuatan di atas, menjadi matahari tunggal di wilayah kepulauan. Persis sama dengan Ali Mazi di tahun 2018 lalu,” ungkap Ras.
Sedangkan Lukman dan Kery Saiful Konggoasa, kata Ras, akan saling beririsan suara di teritori yang sama.
“Ya, jika Lukman Abunawas dan Kery Saiful Konggoasa maju bersamaan, tentu keduanya saling mengganggu dukungan. Apalagi keduanya adalah senior dan junior. Dalam situasi ini, Ridwan Bae sebagai matahari tunggal di wilayah kepulauan, makin kuat secara elektoral,” ucapnya.
“Lain halnya jika kedua tokoh baik Lukman maupun Kery salah satunya legowo, apakah Kery mempersilahkan seniornya tampil bertarung ataukah sebaliknya, senior mempersilahkan juniornya bertarung. Konstelasi seperti ini, saya proyeksikan pertarungan Pilgub akan berlangsung super sengit. Bahkan peluangnya salah satu tokoh ini baik LA maupun KSK akan terbuka lebar,” tambahnya.
Sehingga Ras menyimpulkan jika kedua tokoh di base yang sama, seperti Lukman Abunawas dan Kery Saiful Konggoasa maju bersamaan maka tentu menjadi peluang emas bagi Ridwan Bae.
“Hal sebaliknya, jika Lukman Abunawas dan Kery Saiful Konggoasa bijak menyikapi atmosfir politik Sultra kedepan, maka pertarungan akan berlangsung super sengit. Bahkan peluang emas bisa berbalik,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan