KENDARI, SULTRAGO.ID – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) laksanakan gerakan nasional Bulan Cinta Laut 2022 di area anjungan wisata pinggir laut Kota Kendari, Kamis (27/10).
Gerakan megumpulkan sampah di laut ini melibatkan 105 nelayan dari tiga kecamatan yakni, Kecamatan Abeli, Kendari Barat Nambo, serta beberapa elemen mahasiswa di Sultra.
“Hal ini merupakan ketetapan pemerintah pusat yang terdiri dari 14 titik dan kota kendari salah satunya,” jelas Syahril, Ketua Panitia Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2022.
Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Kota Kendari ini mengungkapkan, gerakan ini dimulai dari tanggal 2 oktober lalu, yang puncak kegiatannya digelar hari ini dan telah mengumpulkan sebanyak 6.913 ton sampah di laut.
“Sampah yang dikumpulkan akan ditimbang untuk diuangkan berdasarkan jenis sampahnya. Untuk sampah umum akan dibuang ke TPA dan sampah yang bisa didaur ulang akan dibawa di bak sampah,” jelasnya.
Pihaknya berharap, melalui gerakan inu generasi muda dapat menanamkan kecintaannya terhadap laut dan dapat menjaga kebersihan dan kelestariannya.
Diinformasikan, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi kewirausahaan yang objeknya adalah nelayan dan UMKM. Yaitu sosialisasi terkait perizinan dan permodalan.
Selain itu, DKP Sultra juga akan melakukan sosialisasi di sekolahan, mengajarkan tentang pentingnya menjaga laut, dan apa yang akan timbul apabila membuang sampah sembarangan.
KENDARI, SULTRAGO.ID – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara bersama Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan menggelar Hight Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Kantor BI Sultra, Jumat (28/10).
Pertemuan itu dilaksanakan sebagai upaya TPID Sultra dalan pengendalian inflasi berkelanjutan serta memperkuat impelementasi 4K, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.
“Termasuk mendorong perluasan kerjasama antar daerah, baik dari sisi komoditas maupun mitra perdagangan, serta mengoptimalkan penggunaan dana khusus penanggulangan inflasi,” jelas Doni Septadijaya, Kepala KPw BI Sultra.
Di tempat yang sama, Bupati Konkep Amrullah mengungkapkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menangani inflasi di daerah.
Pemkab Konkep juga telah menganggarkan Rp12 miliar untuk pelaksanaan program penanganan inflasi di daerah.
“Kegiatan yang akan dilaksanakan dari anggaran tersebut berkaaitan dengan permasalahan sosial, penciptaan lapangan kerja, dan untuk menungkatkan daya beli masyarakat dan lainnya,” ujar Bupati Konkep.
KONAWE, SULTRAGO.ID – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Lalonggombuno, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe ditunda atau tidak bisa dilaksanakan diduga akibat adanya perilaku curang panitia penyelenggara.
Hal itu terkuak saat Komisi I DPRD Konawe menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyasakat Desa (DPMD), Kepala Dinas Catatan Sipil, Kapolsek dan Babinsa setempat, Kepala BPD Lalonggombuno, Panitia, serta para Calon Kepala Desa, Kamis (27/10).
RDP digelar merupakan tindak lanjut dari aduan Calon Kepala Desa nomor urut 1 Andi Misrawanto Aziz dan Calon nomor urut 3 Akhmad Rizal terkait dugaan kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan Panitia dalam proses tahapan Pilkades, yaitu dugaan pelanggaran jadwal tahapan, penggelembungan Daftar Pemilih Tetap (DPT), serta penetapan DPT bertentangan dengan aturan yang telah ditetapkan.
Pada RDP tersebut terkuak, selama proses penetapan DPT, telah terjadi tiga kali pergantian Ketua Panitia. Ketua Panitia pertama yang merupakan Kepala BPD Lalonggombuno menunjuk seorang kepala dusun bernama Basri karena ia berhalangan melaksanakan tugasnya.
Seiring berjalannya tahapan Pilkades, Basri dipecat secara sepihak oleh anggota BPD dengan alasan Basri tidak mau menanda tangani DPT yang diduga sudah dimark up oleh Sekretaris Panitia bernama Unding Prediawan. Kemudian Sekretaris BPD yang notabenenya merupakan istri dari salah satu Calon Kepala Desa mengusulkan dan menetapkan Ketua Panitia baru bernama Ukas, salah seorang warga Desa Lalonggombuno.
Mendengar kronologi permasalahan, Kepala DPMD Komawe Keny Yuga Permana kembali meminta panitia menunjukkan SK Kepanitiaan, SK Basri sebagai Ketua Panitia, serta SK Ukas yang telah dibuat oleh BPD. Namun hal itu tidak ditunjukkan, sehingga diketahui bahwa Panitia Pilkades tidak memiliki legalitas dalam bekerja.
Bahkan, DPT yang ditetapkan Panitia seacara sepihak (tidak melalui rapat pleno bersama pihak terkait) juga ternyata belum ditanda tangani, sedangkan jadwal tahapan penetapan DPT berdasarkan Peraturan Bupati Konawe Nomor 43 Tahun 2022 harusnya dilakukan pada 19 Oktober 2022 lalu. Sehingga hal itu dinilai telah melanggar jadwal tahapan.
“Tapi permasalahnnya kalian (panitia) melaksanakan tugas tidak punya legalitas. Karena itu sudah cacat hukum, maka kami tidak berani mengambil resiko untuk melanjutkan Pilkades ini,” ujar Keny.
Atas fakta-fakta yang diungkap, RDP tersebut pun melahirkan kesepakatan untuk merekomendasikan Pilkades Lalonggombuno ditunda. Hal itu berarti, Desa tersebut batal mengikuti Pilkades Konawe serentak 2022 ini.
“Pada Rapat Dengar Pendapat hari ini, kita mengambil kesepakatan bahwa Pemilihan Kepala Desa Lalonggombuno ditunda,” Ketua Komisi I DPRD Konawe Gamus meyampaikan rekomendasi dari RDP.
Sebelumnya, calon nomor urut 1 Andi Misrawanto Aziz dan calon nomor urut 3 Akhmad Rizal melalui kuasa hukumnya melayangkan aduan dugaan kecurangan yang dilakukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) ke DPRD Konawe, Senin (24/10).
Dugaan pelanggaran panitia dalam menjalankan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pilkades yaitu, panitia langsung membuat Daftar Pemilih Sementara (DPS) secara gelondongan dengan jumlah DPS sebanyak 292 pemilih. Setelah panitia melakukan verifikasi, panitia kembali mengumumpkan jumlah DPS sebanyak 238 pemilih, dan jumlah ini yang kemudian akan ditetapkan sebagai DPT.
Namun data pemilih tersebut dinilai berbeda dengan fakta di lapangan, bahwa jumlah daftar pemilih yang sesungguhnya berjumlah 141, dengan rincian Dusun I sebanyak 44 pemilih, Dusun II 37 pemilih, dan Dusun III 60 pemilih. Sehingga diduga DPT yang telah ditetapkan panitia telah digelembungkan sebanyak 97 pemilih.
KONKEP – Dia adalah Nanni (43), istri dari seorang nelayan yang tinggal di Desa Langara Tanjung Batu, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan.
Ibu dari satu orang anak ini selalu membuka mata mendahului matahari dan memejam mata setelah seluruh anggota keluarganya tertidur lelap. Bukan tanpa alasan, namun ia menyadari betul kewajibannya sebagai ibu rumah tangga, harus menyiapkan sarapan, serta kebutuhan suami dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Hal yang membanggakan, Nanni adalah wanita yang berprinsip tidak ingin membebankan usaha memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya hanya dilakukan oleh suaminya seorang. Namun ia dengan setia selalu sang suami mengayuh perahu mencari ikan.
Mereka melaut menangkap ikan setiap hari dari pukul 06.30 sampai pukul 11.00. Setelah itu, Nanni akan memilah hasil tangkapan untuk dijual ke pasar, sedang sebagian sisanya akan ia masak untuk keluarga. Aktivitas ini rutin dilakukan setiap hari.
“Penghasilan kadang kurang, kadang juga penghasilan kisaran Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per hari, tergantung cuaca dan rejeki,” ungkap Nanni, Selasa 30 Agustus 2022.
Perjuangan serupa juga dilakukan oleh Herlina (40), istri dari seorang nelayan yang juga tinggal di pesisir Desa Langara Tanjung Batu, Kecamatan Wawonii Barat. Herlina mengisahkan perihal aktivitas yang biasa ia kerjakan sehari-hari, Selain membantu suaminya menyiapkan perlengkapan melaut, ibu dari dua orang anak ini setiap harinya membuat makanan siap saji yang kemudian dijual melalui paltform media sosial berupa Facebook (FB). Melalui platform digital ini ia juga mejual hasil budidaya lobster sang suami.
“Saya beli ikan dan beberapa sayuran mentah, kemudian dimasak, selanjutnya dijual. Dalam sehari melalui penjualan ikan dan sayur, bersihnya saya dapat Rp 150 ribu per satu hari, Kalau ada hasil tangkapan ikan dari suami, itu selain dikonsumsi untuk keluarga sendiri, saya jual mentah pertusuk,” cerita Herlina.
Di waktu luang Herlina bersama istri-istri nelayan di lingkungannya sering melakukan aktivitas “meti-meti” alias mencari jenis biota laut seperti kerang yang dapat menjadi santapan di pinggiran pantai saat air laut mulai surut. Dan hasilnya pun akan dijual untuk menambah pendapatan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada umumnya para istri nelayan di Pesisir Pulau Wawonii melakukan hal serupa untuk membantu menopang perekomomian keluarga. Begitu halnya Linsah (49), istri nelayan yang tinggal di Desa Langkowala, Kecamatan Wawonii Barat yang sehari-hari berperan menjual hasil tangkapan suami dan mencari kerang saat air laut surut.
Namun, berbeda dengan istri-istri nelayan pada umumnya, ternyata Lisnah juga berjuang untuk meningkatkan perekonomian keluarga nelayan kecil di lingkungan tempat tinggalnya. Usaha itu ia lakukan sejak tahun 2019 lalu. Usaha itu ia lakoni melalui kelomopok program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Wawonii.
PAAP merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi terkait pengelolaan perikanan skala kecil yang bertujuan menjaga kelestarian wilayah pesisir dan mendorong peningkatan pendapatan nelayan kecil dan tradsional.
Sebagai Kepala Divisi Pengenmbangan Ekonomi, Usaha Produktif dan Pemberdayaan Perempuan di kelompok nelayan itu, Lisnah aktif mengedukasi keluarga nelayan kecil dan nelayan tradisional terkait visi dalam meningkatkan pendapatan nelayan melalui kegiatan penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Lisna dan kelompoknya juga telah merancang beberapa program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) nelayan baik laki-laki maupun perempauan, yaitu melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan, pelatihan literasi keuangan, pelatihan pengolahan serta pelatihan pengembangan kelompok.
Selain itu juga merancang program untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi perikanan melalui kegiatan pengolahan ikan, melakukan pemasaran ikan yang sederhana melalui pemasaran ikan yang terorganisir oleh lembaga, dan melakukan kerjasama dengan pembeli keluar daerah. Hal itu Lisna lakukan karena ia ingin menunjukkan bahwa perempuan mampu berkontribusi lebih serta terlibat aktiv memperjuangkan ekonomi keluarga dan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya dan kawan-kawan yang tergabung dalam PAAP berinisiatif untuk membuat perkembangan ekonomi sosial di masyarakat,” ujar Lisna.
Pada umumnya, sebagian besar masyarakat di Pulau Wawonii sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Sebagian besar dari mereka masih tergolong nelayan kecil dan nelayan tradisional.
Menariknya, aktivitas menangkap ikan di Pulau Kelapa ini tidak hanya dilakukan oleh kepala keluarga. Namun, hampir semua ibu rumah tangga terlihat berperan aktif membantu pendapatan keluarga, baik dengan mendampingi suami melaut atau hanya sekedar mengelola dan menjual hasil tangkapan.
Pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan di masa pra-panen dan pasca-panen juga tergolong cukup banyak, mayoritas perempuan nelayan bekerja lebih dari 17 jam dalam sehari dan sayangnya pekerjaan tersebut tidak diketahui.
Pekerjaan pra-panen bervariasi dari memperbaiki jaring, menyiapkan makanan dan logistik sebelum melakukan perjalanan. Sementara itu, kegiatan pasca-panen meliputi penanganan ikan, pengolahan hasil tangkapan hingga pemasaran ikan. Perempuan juga memainkan peran penting dalam rantai ekonomi perikanan melalui pembiayaan armada, pencatatan hasil tangkapan ikan serta pemasaran hasil tangkapan ikan.
KONAWE, SULTRAGO.ID – Calon Kepala Desa Lalonggombuno Kecamatan Kapoiala nomor urut 1 Andi Misrawanto Aziz dan calon nomor urut 3 Akhmad Rizal melalui kuasa hukumnya melayangkan aduan dugaan kecurangan yang dilakukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) ke DPRD Konawe, Senin (24/10).
“Kami menyampaikan permohonan keberatan atas dugaan permainan panitia Pilkades yang berdampak pada hukum pidana, dan meminta penundaan pemilihan yang kami duga inprosedural dengan melanggar Peraturan Bupati Konawe Nomor 43 tahun 2022 tentang penetapan daftar pemilih,” ungkap Abd Syahir SH MH, kuasa hukum Calon Kepala Desa Lalonggombuno nomor urut 1 Andi Misrawano Aziz.
Ia menjelasakan, dugaan kesalahan panitia dalam menjalankan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pilkades yaitu, panitia langsung membuat Daftar Pemilih Sementara (DPS) secara gelondongan dengan jumlah DPS sebanyak 292 pemilih, 191 laki-laki dan 101 perempuan.
Setelah pengumuman DPS yang berjumlah 292 pemilih, selanjutnya panitia mengumumkan DPS hasil verifikasi administrasi maupun faktual sebanyak 283 pemilih, dengan rincian Dusun I sebanyak 94 pemilih, Dusun II 101 pemilih, dan Dusun III 88 pemilih. Dan terakhir, Panitia kembali mengumumpkan jumlah DPS sebanyak 238 pemilih, dan jumlah ini yang kemudian akan ditetapkan sebagai DPT.
Namun data pemilih tersebut dinilai berbeda dengan fakta di lapangan. Syahir mengungkapkan, berdasarkan pendataan pemilih yang dilakukan calon nomor urut 1 dan nomor urut 3 di lapangan, pihaknya menemukan jumlah daftar pemilih yang sesungguhnya berjumlah 141, dengan rincian Dusun I sebanyak 44 pemilih, Dusun II 37 pemilih, dan Dusun III 60 pemilih.
“Setelah kami hitung, bahwa terjadi perubahan jumlah pemilih yang signifikan dan luar biasa, sehingga diduga ada pemilih siluman yang dimark up Panitia Pilkades Lalonggombuno sebanyak 97 pemilih,” bebernya.
Parahnya, tambah Syahir, Sekretaris Panitia Pilkades atas nama Unding Prediawan secara sepihak menetapkan DPT yang berjumlah 238 pemilih, tidak melalui rapat pleno bersama para calon, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Konawe, Kapolsek Bondoala, Ketua Tim Pembina dan Pengawasan Pilkades Kecamatan Kapoiala, Kepala Desa, serta para Kepala Dusun. Justru Sekretaris Panitia secara personal bersama salah satu calon mendatangi para Calon Kepala Desa dan Panitia Pilkades lainnya untuk menanda tangani DPT tersebut.
“Kami ketahui pada prinsipnya Ketua Panitia Pilkades Lalonggombuno atas nama Basri tidak mau bertanda tangan karena dianggap bahwa apa yamg dilakukan Sekretaris Panitia telah melanggar Jadwal Tahapan serta melanggar Peraturan Bupati Konawe Nomor 43 Tahun 2022 paragraf 2 Penetapan Daftar Pemilih pasal 34 ayat 4,” jelasnya.
Atas permasalahan tersebut, calon Kepala Desa nomor urut 1 Andi Misrawanto Aziz dan nomor urut 3 Akhmad Rizal meminta agar Pilkades Lalonggombuno ditunda atau diambil alih oleh Pemerintah Daerah. Sebab pihaknya meyakini Panitia tidak memenuhi asas-asas profesional, berintegritas, terbuka, jujur, adil dan mandiri. Panitia juga diduga bermain untuk kepentingan memenangkan salah satu calon.
“Apa bila nota keberatan kami tidak didengan dan ditindak lanjuti, atau sengaja ada pembiaran, maka melalui kesempatan ini kami sampaikan bahwa kami akan menempuh jalur hukum baik pidana maupun perdata,” pungkas Syahir.
KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bantu memperbaiki jembatan di Desa Sinalu Jaya, Wawonii Tenggara, Kanupaten Konawe Kepulauan (Konkep) yang kondisinya sudah memperihatinkan.
Perbaikan jembatan dilaksanakan selama tiga minggu, 1-18 Oktober 2022, dan diresmikan pada hari ini, Senin (24/10). Hadir dalam kegiatan peresmian Camat Wawonii Tenggara Iskandar, Kepala Desa Sinaulu Jaya Labarimu, Kepala Desa Nambo Jaya La Mido, beserta masyarakat setempat. Selain itu, hadir juga Cessa Loprang (CEO Tunas Muda Pertiwi sekaligus mewakili manajemen TMP), serta perwakilan Manajemen PT GKP site Wawonii Bambang Murtiyoso selaku GM External Relation.
Dalam proyek ini, perusahaan memfasilitasi masyarakat berupa material batu, semen, dan kayu. Sementara untuk pengerjaannya, dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat.
Tiga jembatan yang diperbaiki, ukurannya sekira lebar 4 meter, panjang 7 meter, dan tinggi di atas permukaan dasar sungai sekitar 180 sentimeter.
“Semua pembangunan jembatan ini didanai CSR PT GKP. Namun dalam pelaksanaannya, kami memberdayakan sumber daya masyarakat sekitar, berkolaborasi, dan bergotong royong untuk memastikan setiap bagian perbaikan jembatan selesai tepat pada waktunya” ujar Cipto Rustianto, Manager Departemen Eksternal PT GKP pada acara peresmian jembatan tersebut, Senin (24/10).
Lebih lanjut, Cipto menegaskan Departemen Eksternal, khususnya divisi CSR ingin menjawab harapan dari pemangku kepentingan bahwa pengembangan masyarakat yang berkelanjutan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pertambangan yang dilakukan PT GKP.
“Salah satunya mengejawantahkan dalam renovasi dan revitalisasi 3 jembatan ini, karena jembatan adalah akses penghubung yang akan menjadi sarana semua kegiatan masyarakat, termaksud aktivitas ekonomi,” Demikian ujar pria yang biasa disapa Cipi ini.
Proses perbaikan jembatan Desa Sinalu Jaya.
GM External Relations PT GKP, Bambang Murtiyoso berharap, dengan adanya perbaikan jembatan ini, bisa membantu roda perekonomian masyarakat, khususnya di Konawe Kepulauan.
“Jembatan yang kami bantu perbaiki ini (bukan dibangun) yang sebelumnya memang sudah ada, mudah-mudahan bisa menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian desa terutama dalam mengangkut hasil bumi, sekaligus menjadi jalur perhubungan antara lintas desa, di mana masyarakat banyak menggunakan,” jelas Bambang.
Iskandar, Camat Wawonii Tenggara atas nama pemerintah daerah mengatakan sangat mengapresiasi pihak perusahaan dan masyarakat Mosolo Raya dalam merespon keadaan infrastruktur yang ada.
“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih kepada pihak perusahaan beserta masyarakat Mosolo Raya yang telah memberikan sumbangsi besar yaitu perbaikan jembatan di Desa Sinaulu Jaya” ucap Iskandar dalam sambutannya.
Bersamaan dengan kegiatan ini beberapa tim CSR, Humas, dan masyarakat Roko-Roko Raya, sedang melakukan perbaikan jembatan di Desa Sukarea Jaya.
Kegiatan perbaikan dilakukan karena kondisi beberapa bagian dari Jembatan yang juga dibangun bersama masyarakat pada 2019 lalu itu mulai lapuk.
Peresmian jembatan Desa Sinalu Jaya.
“Kita lakukan perbaikan sekaligus pencegahan, meskipun kondisi jembatan sebenarnya masih sangat layak untuk dilewati kendaraan, ” Demikian disampaikan Idris Toande, Koordinator Perbaikan Jembatan Sukarela.
Labarimu, Kepala Desa Sinaulu Jaya sangat mengapresiasi perusahaan dalam melakukan perbaikan jembatan. Pasalnya, tidak sedikit warga yang mengeluh dengan kondisi jembatan tersebut.
“Ini (perbaikan jembatan) sangat bagus karena jembatan merupakan akses masyarakat banyak, kalau perlu semuanya dikasih permanen agar lebih bagus lagi,” ujarnya.
“Dampak positif dengan hadirnya perusahaan bagi masyarakat, yakni sangat membantu masyarakat dalam perbaikan sarana prasarana yang ada, selain itu dengan hadirnya perusahaan taraf hidup masyarakat berubah, masyarakat sudah memiliki penghasilan tetap,” sambung Labarimu.
Hal senada juga disampaikan Hirman, warga Sinaulu Jaya. Kehadiran perusahaan membawa manfaat berlipat bagi masyarakat, tidak hanya Mosolo Raya tetapi masyarakat Wawonii pada umumnya.
“Dampak positifnya sangat banyak, salah satunya membantu masyarakat dari segi ekonomi. Karena dengan hadirnya perusahaan ini, membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat” ucap Hirman selaku warga masyarakat Sinaulu Jaya.
JAKARTA, SULTRAGO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akan menggelar malam puncak Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 (ADWI 2022) pada Minggu, 30 Oktober 2022.
Kegiatan Visitasi dan penilaian 50 Besar Desa Wisata ADWI 2022 telah selesai dilaksanakan pada 15 Oktober 2022 berakhir di Desa Wisata Saba Budaya Baduy, Kab. Lebak, Banten yang merupakan desa ke-50 dan menjadi penutup rangkaian visitasi ADWI 2022.
Setelah dilakukannya visitasi, rangkaian berlanjut dengan proses penjurian akhir oleh para Dewan Juri Profesional ADWI 2022 pada pekan ketiga Oktober 2022. Ada 7 kategori penilaian yakni Daya Tarik, Homestay, Toilet, Souvenir, CHSE, Digital dan Konten Kreatif, serta Kelembagaan. Selain itu akan ada pemenang 3 klasifikasi desa wisata yaitu Rintisan, Berkembang dan Maju.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Senin (17/10/2022), mengatakan nantinya pemenang yang lolos dalam penilaian para juri akan diberikan penghargaan pada Malam Anugerah ADWI 2022.
“Jadi, Malam Puncak ADWI 2022 ini merupakan penganugerahan kepada desa wisata-desa wisata terpilih sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan mereka dalam mengembangkan Desa Wisata yang berkelanjutan, berdaya saing global, dan berkelas dunia,” kata Menparekraf.
Menparekraf mengajak agar masyarakat untuk ikut serta dalam penilaian desa wisata terfavorit melalui pemberian “like” pada video profil Desa Wisata ADWI 2022 pada kanal YouTube Kemenparekraf yang dapat dilakukan mulai 24 – 28 Oktober 2022.
“Untuk mendukung Desa Wisata Terfavorit ADWI 2022, caranya dengan membuka account youtube Kemenparekraf; pilih video di playlist ADWI 2022; klik video desa wisata yang kalian inginkan; tonton videonya sampai habis. Jangan lupa like, comment, dan subscribe,” kata Menparekraf.
Malam Puncak Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 akan dimulai dari pagi hari sampai malam dengan rangkaian acara diantaranya lari bersama dengan para perwakilan 50 desa yang diundang ke Jakarta, mulai dari para kepala daerah (Gubernur, Bupati/Walikota), perwakilan dinas pariwisata dari 34 provinsi, serta komunitas lari yang ada di Jakarta.
Nantinya juga akan ada pameran produk ekonomi kreatif dari 50 Desa Wisata ADWI yang akan dipamerkan di halaman depan Gedung Sapta Pesona.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu menyampaikan ADWI 2022 ini merupakan program yang menyentuh masyarakat dan membangkitkan semangat pelaku parekraf.
“Program ini merupakan program yang betul-betul menyentuh kepada masyarakat, sekalipun hanya 12 desa wisata yang saya visitasi. Tapi di situ saya melihat antusiasme dari masyarakat desa untuk maju dan untuk bisa menikmati pariwisata ini sangat tinggi,” kata Vinsensius yang mendampingi Menparekraf dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno, secara offline.
Pada kesempatan tersebut Menparekraf juga didampingi, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua, yang hadir secara offline, dan juga para pejabat di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.(SP-Kemenparekraf)
KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah (Pemdes) Desa Langara Tanjung Batu, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) terus bergerak membangun desa dengan Dana Desa (DD) yang dikelolanya.
Tahun ini, Pemdes setempat membangun sarana dan prasarana untuk keberlangsungan usaha-usaha kecil yang dilakukan masyarakatnya melalui Bandan Usaha Milik Desa (BumDes).
Kepala Desa Langara Tanjung Batu, Janus Munandar mengatakan bahwa pihaknya telah membangun gazebo sebagai sarana dan prasarana untuk pengembangan usaha BumDes.
Tampak Gazebo yang dibangun Pemdes Langara Tanjung Batu berada di lantai 2 Bangunan milik desa yang dikerjakan pada tahap I DD tahun 2022. FOTO Dokumentasi Sultrago.id
“Gazebo ini akan di gunakan masyarakat kami sendiri. Namun yang akan kelola adalah BumDes. Kalau jalan sesuai harapan tentunya desa kita akan menghasilkan pendapatan sendiri atau PAD,” kata Janus Munandar pada Rabu, 8 Juni 2022 lalu.
Pembangunan gazebo ini tidak menelan banyak anggaran, sekitar Rp.60 juta. Karena dibangun dilantai dua bangunan milik desa itu, maka dalam pekerjaan gazebo itu cukup menggunakan besi, rangka baja dan atap.
“Anggarannya tidak besar, kan hanya besi buat tangga, rangka baja untuk tiang dan kerangka atap dan untuk pintunya,” sebut Janus.
Menurnya, pembangunan gazebo untuk pengembangan usaha BumDes itu juga merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan masyarakatnya. Sehingga ini juga terlaksana sesuai hasil musyawarah desa yang lalu.
“Penting juga ini karena gazebo ini akan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Langara Tanjung Batu sendiri. Misalnya akan digunakan membuka warkop, kedai dan sebagainya. Gazebo ini akan menjadi unit usaha BumDes sendiri,” jelasnya.
Gedung Serba Guna yang mendapat alokasi anggaran pada DD tahun 2022 untuk peningkatan sarana dan prasarananya. FOTO:Sultrago.id
Selain pembangunan sarana pengembangan usaha BumDes. Pada DD tahun 2021 ini Janus juga melakukan peningkatan sarana dan prasarana gedung serba guna.
“Ada juga peningkatan gedung serba guna pada tahun anggaran 2021,” katanya mengakhiri.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Momen seru pada saat peringatan HUT RI ke-77 tahun 2022 bagi warga Desa Langara Tanjung Batu, Kecamatan Wawonii Barat, Konawe Kepulauan (Konkep) berlangsung meriah, Senin 22 Agustus 2022.
Betapa tidak, Pemerintah Desa (Pemdes) Langara Tanjung Batu membuat berbagai kegiatan yang tak kalah seru karena setiap kegiatannya telah diperlombakan. Seperti bola gotong, sendok kelereng, tarik tambang perahu (khas suku Bajo Wawonii), joget jamila dan lomba kuliner.
Suasana saat lomba Bola Gotong.
Kepala Desa Langara Tanjung Batu, Janus Munandar menyebutkan bahwa kegiatan perlombaan tersebut dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-77. Selain itu, dengan adanya perlombaan ini dapat mempererat tali silahturahmi antar sesama warga dan aparat Pemerintah Desa Langara Tanjung Batu.
Suasana Tarik Tambang Perahu di Laut Bajo Langara.
“Perlombaan ini bukan hanya sekadar pertandingan untuk memperebutkan hadiah. Tetapi bagaimana menjalin kekompakan serta menjalin tali silahturahmi, olehnya itu kita semua harus kompak, bersatu seperti parah pahlawan Bangsa yang kompak dan bersatu melawan penjajah sehingga kita bisa merdeka sampai saat ini,” terang Janus Munandar saat membuka kegiatan yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Langara Tanjung Batu.
Kades yang dikenal murah senyum ini katakan bahwa kegiatan ini berlangsung tiga hari, 22- 24 Agustus 2022.
“Tiga hari lomba ini pelaksanaannya, semoga hikmah kemerdekaan bangsa ini menjadikan kita sebagai generasi yang bisa bermanfaat orang banyak dan khususnya kami sebagai Pemdes Langara Tanjung Batu bisa membawa desa ini menjadi maju dan mandiri,” pungkasnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan, sedang hingga berat.
Orang yang tertular Covid-19 akan pulih tanpa penanganan khusus. Tetapi sebagian orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis. Bahkan tak sedikit orang meninggal dunia akibat virus ini.
Hingga saat ini, Covid-19 belum berakhir, Pemerintah Pusat belum menetapkan bahwa virus tersebut sudah berakhir. Olehnya itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Bobolio, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) terus melakukan langkah antisipasi serangan virus Covid-19.
“Ingat. Covid-19 belum berakhir, maka kami Pemdes Bobolio terus memperhatikan kesehatan dan keselamatan warga dngan selalu mengaktifkan dan membenahi Posko pengaduan terkait Virus Corona yang masih mngancam keselamatan warga,” kata Kades Bobolio, Muhammad Musa A Susanto disela kegiatannya. Sabtu, 15 Oktober 2022
Kades Bobolio, Musa menjelaskan bahwa dengan dilakukan pembenahan Posko Covid-19, maka pihaknya berharap agar Posko tetap diaktifkan oleh tim relawan Covid-19 desa.
“Alhamdulillah Pemdes dan relawan Covid-19 tuntas menyeselesaikan pembenhan Posko Covid-19 mengingat virus ini masih ada, dan sewaktu-waktu bisa saja menyerang,” tambahnya.
“Tidak ada alasan tidak melakukan pembenahan posko, sebab pemerintah pusat telah memberi kita anggaran melalui Dana Desa (DD) untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu prioritas penggunaan DD pada tahun ini adalah pencegahan dan pemulihan Covid-19, termasuk pembenahan posko ini juga,” jelas dia.