KENDARI, SULTRAGO.ID – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melaksanakan program rehabilitasi mangrove tingkat nasional di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (9/2).
Program rehabilitasi mangrove ini rencananya akan dilaksanakan di 10 provinsi di Indonesia, dimulai di Kota Kendari.
Pencanangan rehabilitasi mangrove ini diikuti sejumlah Duta Besar negara sahabat Indonesia, 10 gubernur dan Wali Kota Kendari sebagai tuan rumah, serta ratusan mahasiswa dan siswa pencinta alam.
Mewakili Menteri LHK, Dirjen Perhutanan Sosial Bambang Suprianto menegaskan, penanaman mangrove yang dilakukan merupakan bentuk komitmen nasional dan internasional untuk perubahan iklim.
“Mangrove memiliki sejumlah manfaat, seperti manfaat ekonomi, ekologi dan iklim. Yang paling penting mangrove bisa meningkatkan ketahanan iklim,” katanya.
Menurutnya, momen Hari Pers Nasional juga merupakan salah satu upaya memasyarakatkan kebiasaan menanam melalui program percepatan rehabilitasi mangrove di 9 provinsi, termasuk Sultra.
Dia juga meminta dukungan serta ucapan terimakasih pada semua pihak dalam menyukseskan program rehabilitasi mangrove.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Sampara Mohammad Aziz menjelaskan, mereka menyediakan sebanyak 20 ribu bibit mangrove untuk rehabilitasi mangrove di Teluk Kendari.
Mangrove yang akan ditanam di kawasan ini terdiri dari empat, salah satunya jenis Sonneratia atau Pedada/Bogem. Jenis ini bisa diolah menjadi bahan makanan dan minuman.
“Kami juga akan melibatkan masyarakat sekitar untuk menanam dilahan yang sudah tersedia,” katanya.