Kategori: Pendidikan

  • Tim KKN Tematik UHO Gelar Pelatihan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif di Kecamatan Konda Konsel

    Tim KKN Tematik UHO Gelar Pelatihan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif di Kecamatan Konda Konsel

    KONSEL, SULTRAGO.ID – Tim pelaksana program Pengandian Kepada Masyarakat (PKM) Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar pelatihan pengembangan usaha ekonomi produktif melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Selasa (30/8).

    Pelatihan dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Tematik UHO yang terdiri dari Dr. Syamsir Nur SE MSi, Prof. Dr. H. Arifuddin Mas’ud SE MSi Ak CA ACPA, Dr. Laode Suriadi SE MSi, Sulvariany Tamburaka MSi, dan Wa ode Rachmasari Ariani SE MSi, serta beberapa mahasiswa peserta KKN Tematik.

    Pelatihan ini diikuti oleh aparat pemerintah desa yang bertugas menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran desa dan pengelola BUMDES dari beberapa desa di Kecamatan Konda.

    Ketua Tim DPL KKN Tematik UHO, Syamsir Nur menjelaskan, kegiatan pelatihan pengembangan ekonomi produktif melalui BUMDES ini bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi pedesaan di Kecamatan Konda pasca pandemi Covid-19.

    Ia menyebutkan, berdasarkan hasil identifikasi dan pengumpulan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik, sebagian besar kegiatan ekonomi masyarakat Konda adalah petani sayur yang sudah bersifat komersial, yaitu salah satu pemasok kebutuhan sayuran di Kota Kendari. Beberapa desa juga telah mengembangkan unit usaha BUMDES.

    Dalam kondisi pandemi Covid-19, ekonomi masyarakat desa di Kecamatan Konda juga tertekan akibat penurunan daya beli konsumen (demand side), dan terganggunya harga dan distribusi sarana produksi pertanian (supply side). Sehingga, desa masih memiliki tantangan dalam upaya pemulihan dan ketahanan ekonomi.

    “Mereka merasakan dampak Covid terutama pada saat pembatasan mobilitas sosial, sehingga dalam pelatihan ini kita arahkan untuk pentingnya memanfaatkan media sosial dan platform digital secara perlahan. Ini bisa kita dampingi kedepannya,” ujar Syamsir.

    Disebutnya, urgensi pemulihan ekonomi desa setidaknya diarahkan pada empat hal, diantaranya ketahanan pangan, revitalisasi BUMDES, digitalisasi ekonomi, serta dan proram padat karya tunai. Strategi ini dielaborasi dengan memperhatikan potensi serta ragam keterbatasan yang dimiliki tiap desa.

    Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kota Kendari ini menilai, keberadaan BUMDES di Kecamatan Konda memiliki core bisnis pada pengelolaan potensi ekonomi desa.

    “Sebagai institusi ekonomi desa, BUMDES seharusnya mampu mengembangkan sumber daya lokal dari sektor hulu ke sektor hilir, sehingga dapat berimplikasi terhadap pendapatan ekonomi masyarakat serta penanggulangan kemiskinan,” jelas Syamsir.

    Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO ini menambahkan, diperlukan juga inisiasi yang bersifat terencana dan integratif antara pemerintah desa, pemangku kepentingan, serta kampus dalam menjawab permasalahan, terutama bagaimana mendorong usaha ekonomi masyarakat yang produktif sekaligus merevitalisasi BUMDES guna mendukung pemulihan ekonomi pedesaan.

    “Karenanya menjadi penting untuk memperkuat kapasitas bagi pelaku usaha ekonomi produktif melalui BUMDES,” tutur Syamsir.

    Untuk diketahui, pelaksanaan KKN Tematik UHO 2022 terdiri dari lima tahapan, mulai dari penentuan wilayah, perumusan metode sasaran kegiatan, identifikasi desa sasaran kegiatan, penanganan masalah, pelaksanaan sosialisasi, dan terakhir evaluasi dan penyusunan laporan. Tahapan pelaksanaan kegiatan PKM Terintegrasi KKN Tematik khususnya bimbingan kepada aparat desa dan pengelola BUMDES dilaksanakan di Kecamatan Konda oleh lima Dosen Pendamping Lapangan (DPL) beberapa mahasiswa peserta KKN Tematik UHO.

  • Cair..!! Beasiswa Tahap I Desa Wawoone Mulai Disalurkan

    Cair..!! Beasiswa Tahap I Desa Wawoone Mulai Disalurkan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Hari ini, Selasa (30/8), beasisiwa tahap I tahun ajaran 2022/2023 Desa Wawoone, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) mulai disalurkan ke rekening masing-masing mahasiswa penerima.

    Ketua Panitia, Charijal Ayub mengatakan, beasiswa pada tahap pertama ini masing-masing sebesar Rp600 ribu yang disalurkan kepada 16 mahasiswa asal Desa Wawoone yang memenuhi syarat administrasi.

    “Hari ini kita usahakan setiap mahasiswa mendapatkan hak nya untuk menerima beasiswa meskipun nominalnya tidak seberapa,” ujar Charijal, Selasa (30/8).

    Sayarat pencairan beasiswa, mahasiswa desa Wawoone diminta untuk melengkapi administrasi, diantaranya Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akreditas Kampus (jika ada), Surat Keterangan Aktif Kuliah atau Kartu Mahasiswa, foto copy buku rekening Bank Sultra, dan keabsahan dokumen.

    Beasiswa Desa Wawoone yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2019 ini bertujuan untuk membantu meringankan biaya pendidikan mahasiswa semester II ke atas baik di perguruan tinggi Negeri maupun swasta.

    Charijal ayub juga mengungkapkan, sesuai syarat dan ketentuan Pemdes Wawoone, penerima beasiswa tidak mengharuskan akreditas kampus sebagai salah satu syarat wajib untuk menerima beasiswa.

    “Pemerintah desa Wawoone tidak membatasi kuota penerima beasiswa, selama dia memenuhi syarat dan ketentuan untuk menerima beasiswa desa Wawoone.” pungkasnya.

  • Kabar Gembira..!! Beasiswa Desa Wungkolo Konkep Tahap 1 2022/2023 Cair Hari Ini

    Kabar Gembira..!! Beasiswa Desa Wungkolo Konkep Tahap 1 2022/2023 Cair Hari Ini

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Kepala Desa Wungkolo Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan Hamsu cairkan beasiswa desa tahap 1 tahun ajaran 2022/2023 hari ini, Senin (29/8).

    “Untuk tahap 1 ini, kami menganggarkan 25 orang mahasiswa yang akan menerima beasiswa yang Insha Allah semoga tidak ada halangan, besok akan cair,” ungkap Hamsu kepada wartawan, Minggu (28/8).

    Pada tahap pertama, masing-masing mahasiswa mendapatkan Rp600 ribu yang akan cair di rekening masing masing.

    Untuk proses pencairan, mahasiswa asal Desa Wungkolo harus melengkapi administrasi, diantaranya Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akreditas Kampus (Jika ada), Surat Keterangan Aktif Kuliah atau Kartu Mahasiswa, dan foto copy buku rekening Bank Sultra.

    Untuk diketahui, beasiswa Desa Wungkolo yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2019 ini bertujuan untuk membantu meringankan biaya pendidikan mahasiswa semester II ke atas baik di perguruan tinggi Negeri maupun swasta.

    Kades Wungkolo juga akan mengusulkan agar beasiswa untuk mahasiswa progran magister (S2) dinaikkan pada tahap selanjutnya.

    “Untuk besiswa Wungkolo ini kami tidak mengharuskan dia kuliah di kampus yang mempunyai akreditas,” pungkasnya.

  • Hasilkan Berbagai Inovasi saat KKN di Wakatobi, Mahasiswa IAIN Kendari Bawa Pulang Beasiswa 2 Miliar untuk Kampusnya

    Hasilkan Berbagai Inovasi saat KKN di Wakatobi, Mahasiswa IAIN Kendari Bawa Pulang Beasiswa 2 Miliar untuk Kampusnya

    WAKATOBI, SULTRAGO.ID – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Hal dilaksanakan sebagai implementasi salah satu dari tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

    Berbagai kegiatan saat KKN yang umumnya dilakukan mahasiswa yaitu mengajar siswa dan sosialisasi media pembelajaran, penyuluhan kesehatan, ekonomi dan lingkungan, serta menggelar berbagai even keilmuan, keagamaan, serta olahraga.

    Namun ada hal menarik yang dilakukan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari saat melaksanakan KKN di Kabupaten Wakatobi pada 4 Juli-18 Agustus 2022. Tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban untuk memperoleh gelar Sarjana (S1), namun mereka menghasilkan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi ekonomi masyarakat.

    Mahasiswa IAIN telah berinovasi menciptakan puluhan produk usaha mikro dan kecil berbasis potensi lokal dan telah dipasarkan di Wakatobi dan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.

    Beberapa produk yang dihasilkan yakni pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pot bunga, pengolahan pelepah pisang menjadi keripik, minuman herbal (virgin coconut oil), dan permen dari air kelapa.

    Selain itu mahasiswa juga menciptakan minuman bubuk jahe penambah imunitas, pengolahan kacang kenari menjadi permen susu dan beberapa produk lainnya yang diolah dengan cara sederhana dan mudah diadopsi oleh masyarakat.

    Produk yang dinilai paling inovatif dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan masyarakat, akan diberikan bantuan dana pengembangan produk melalui program pengabdian masyarakat.

    “Baik pembimbing maupun peserta sudah dibekali dengan pendampingan implementasi metode ABCD (Asset Based Community Development), oleh karena itu mereka langsung mengimplementasikan metode tersebut diawali dengan memetakan potensi lokal yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk dikelola menjadi sumber-sumber ekonomi bagi masyarakat setempat,” ungkap Abdul Gaffar, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat IAIN Kendari, Senin (15/8).

    Inovasi yang diciptakan mahasiswa IAIN Kendari pun mendapat apresiasi dari Bupati Wakatobi Herliana karena mahasiswa dinilai mampu membawa misi pengembangan potensi berbasis lokal.

    “Ini sangat kami hargai karena membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Inovasi yang patut diacungi jempol,” ucap Herliana.

    Bentuk apresiasinya, Bupati Wakatobi memberikan beasiswa sebesar Rp 2 miliar kepada mahasiswa IAIN Kendari yang berprestasi. Pemberian beasiswa ini secara resmi telah tertuang dalam Nota Kesepahaman IAIN Kendari dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang ditandatangani oleh Bupati dan Rektor IAIN Kendari Prof. Faizsah Binti Awad.

    “Mereka benar-benar telah menunjukkan perannya sebagai agent of change di tengah masyarakat. Saya berharap program seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari program prioritas IAIN Kendari,” tutur Heliana.

    Rektor IAIN Kendari Prof. Faizah menilai, apresiasi dari Bupati Wakatobi menunjukkan suatu keberhasilan bagi IAIN Kendari dalam merancang program pengabdian, sebab manfaatnya dapat dirasakan secara langsung dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.

    “Ini membuktikan bahwa kita tidak saja hanya sekedar menggugurkan kewajiban sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, tetapi juga sudah memberikan kontribusi secara langsung di tengah masyarakat. Kita akan jadikan ini sebagai vitamin penambah semangat untuk berkarya lebih baik lagi,” tuturnya.

  • FEB UHO dan Unair MoU dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

    FEB UHO dan Unair MoU dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo (UHO) dan Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Airlangga (Unair) jalin kerja sama dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Kerjasama tersebut ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua fakultas dari Perguruan Tinggi Negeri tersebut di Aula Gedung Studio Mini Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO, Rabu (10/8).

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair, Prof. Dian Agustia menjelaskan, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa UHO dan Unair.

    Melalui kerjasama ini, UHO dan Unair akan berkolaborasi dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, maupun kegiatan pengabdian masyarakat.

    “Tri Dharma Perguruan Tinggi ini memang menjadi dasar mengapa kita melakuka kerjasama ini, dan target kita adalah bagimana berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya antara Universitas Halu Oleo dan Universitas Airlangga,” terang Prof. Dian Agustia.

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO, Prof. Arifuddin Mas’ud menambahkan, kerjasama ini juga mencakup kolaborasi dalam implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), kegiatan riset dan publikasi jurnal, serta menjadi narasumber dalam kegiatan seminar di masing-masing Perguruan Tinggi.

    “Jadi kolaborasi ini untuk meningkatkan kualitas civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa,” tuturnya.

  • PMTM dan Muswil Ke-XIV Sukses Digelar di UHO

    PMTM dan Muswil Ke-XIV Sukses Digelar di UHO

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Pertemuan Mahasiswa Teknik Mesin (PMTM) forum wilayah IX dan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-XIV di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari pada 25 Juli – 1 Agustus 2022 sukses digelar.

    Kegiatan ini dihadiri 22 Universitas yang tegabung di wilayah IX, yaitu dari Provinsi Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, termasuk Sulawesi Tenggara.

    PMTM dan Muswil ini memiliki beberapa item kegiatan, diantaraya seminar nasional, expo, lomba karya tulis ilmiah, kunjungan industri, pengabdian masyarakat, serta kunjungan wisata.

    “Teknik Mesin UHO menjadi tuan rumah berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan secara daring yang diikuti seluruh peserta Muswil yang termasuk pada forum wilayah ke IX,” Ketua Panitia, Ricaldin saat acara penutupan kegiatan, Senin (1/8) malam.

    Ketua Program Studi D3 Teknik Mesin Program Pendidikan Vokasi (PPV) UHO, Prinob Aksar mengapresisasi kegiatan ini.

    Ia berharap, kedepannya Prodi D3 Teknik Mesin tampil dengan wajah baru dalam hal peningkatan kompetensi mahasiswa, penguasan teknologi dalam bidang otomotif maupun manufaktur, dan hasil kegiatannya lansung dapat diaplikasikan bagi masyarakat pesisir dan kepulauan.

    “Kedepannya, kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa Teknik Mesin UHO dapat lebih kreatif, lebih baik, dan lebih hebat lagi dari yang sekarang,” harapnya.

  • Setelah di Kendari, PKC PMII Sultra Kembali Menggelar Literasi Digital di Baubau

    Setelah di Kendari, PKC PMII Sultra Kembali Menggelar Literasi Digital di Baubau

    BAUBAU, SULTRAGO.ID – Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Literasi Digital 2022 di Kota Baubau, Sabtu (23/7). Setelah sebelumnya digelar di Kota Kendari pada 16 Juli lalu.

    Digandeng sebagai mitra oleh Kementerian Kominfo dan Gerakan Literasi Digital Nasional (GNLD) Siberkreasi, PKC PMII Sulawesi Tenggara mengangkat tema

    Kegiatan bertajuk “Pemuda Cakap Digital Menuju Generasi Emas Indonesia” dilaksanakan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) Siberkreasi.

    Kegiatan ini menghadirkan empat orang narasumber, diantaranya Sekretaris Dinas Kominfo Baubau, Kasat Reskrim Polres Baubau, Akademisi, serta seorang Pengusaha Muda.

    Dalam Pemaparannya, Kasatreskrim Polres Baubau AKP Najamudin mengungkapkan, banyak modus operandi penipuan di tengah masyarakat. Salah satunya adalah membagikan link yang berisi phissing dengan tujuan mengambil data pribadi bahkan informasi kartu kredit yang dapat merugikan masyarakat khususnya pemuda.

    “Dikarenakan belum melek ataupun kurangnya informasi terkait penipuan digital, maka hal tersebut kerapkali terjadi. Bahkan tidak jarang beberapa laporan masuk di Polres Baubau, sehingga dengan adanya literasi digital ini menjadi trigger bagi kita untuk mengetahui seluk beluk penipuan agar terhindar dari itu semua,” ungkap Kasat Reskrim.

    Sementara itu, akademisi Wa Nurfida berpesan agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan media digital dalam hal ini sosial media. Sebab menurutnya, di era yang sekarang ini, penggunaannya bisa sangat sensitif terhadap isu hoax maupun ketersinggungan orang.

    “Sebelum membagikan informasi, harusnya kita perlu mencerna informasi yang kita bagikan, melakukan cross and check, bisa jadi informasi yang kita bagikan adalah informasi hoax yang dapat membuat kita berurusan dengan jalur hukum atas tindak pidana pelanggaran UU ITE,” ujarnya.

    Senada, Sekretaris Dinas Kominfo Baubau Samsuddin mengatakan, berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini, khususnya di era pandemi, harusnya dapat direfleksikan sebagai tolak ukur pemahaman terhadap dunia digital.

    “Melek terhadap digital adalah sesuatu yang urgen di era yang terus berkembang saat sekarang ini,” kata Samsuddin.

  • Bentuk Dukungan di Bidang Pendidikan, Berikut Program Pemdes Wungkolo Konkep

    Bentuk Dukungan di Bidang Pendidikan, Berikut Program Pemdes Wungkolo Konkep

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Untuk menjamin generasi tidak putus sekolah, Pemerintah Desa (Pemdes) Wungkolo, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki beberapa program di bidang pendidikan.

    Pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pemdes Wungkolo telah mengalokasikan anggaran Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) dan honor tenaga pendidik sebesar Rp 20 juta sejak tahun 2018.

    “Hal ini merupakan kali pertama Pemdes menganggarkan BOP PAUD di Konkep, dari beberapa desa saja yang memiliki PAUD,” ungkap Kepala Desa Wungkolo Hamsu, Jumat (22/7).

    Kemudian pada tahun 2020, Pemdes Wungkolo mengalokasikan anggaran pengadaan kendaraan/mobil transportasi sebagai fasilitas antar jemput siswa asal Desa Wungkolo, mulai dari siswa SMP sederajat hingga SMA. Hal itu bertujuan memastikan setiap siswa sampai ke sekolah tepat waktu dan dapat belajar efektif.

    Hamsu mengungkapkan, di 2020 biaya operasional kendaraan masih ditanggung secara pribadi oleh Pemdes. Nanti di tahun 2021 baru menganggarkan biaya operasional, yakni biaya bahan bakar dan gaji sopir.

    “Namun di tahun 2022 Pemdes Wungkolo tidak menganggarkan BO lagi, disebabkan kebijakan baru Pemerintah Pusat tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa,” ungkapnya.

    Selanjutnya pada tingkat pendidikan tinggi, pihaknya memiliki program beasiswa desa yang didasarkan pada Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 9 tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa.

    “Di dalam Permendes Nomor 9 tahun 2019 itu, ada item atau poin membolehkan pemberian bantuan biaya pendidikan bagi anak kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” jelas Hamsu.

    Ia menyebutkan, anggaran yang dialokasikan untuk beasiswa desa yaitu sebesar Rp1.800.000 per mahasiswa per tahun. Di tahun 2020 total sebesar Rp37.800.000 dengan sasaran 21 mahasiswa, tahun 2021 sebesar Rp32.400.000 dengan sasaran 27 mahasiswa, dan di tahun 2022 sebesar Rp30.000.000 dengan sasaran penerima 25 mahasiswa.

    “Hal itu disepakati di dalam forum Musyawarah Desa Wungkolo untuk ditetapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Wungkolo,” tukasnya.

  • 2.760 Peserta Dinyatakan Lulus Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Ketiga

    2.760 Peserta Dinyatakan Lulus Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Ketiga

    JAKARTA, SULTRAGO.ID – Pada penutupan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angakatan ketiga di Jakarta, Rabu (20/7), Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Iwan Syahril mengumumkan, sebanyak 2.760 peserta dinyatakan lulus dan mendapatkan serifikat sebagai guru penggerak.

    “Saya ucapkan selamat kepada para peserta PGP yang sudah selesai menempuh program pendidikan dan dinyatakan sebagai guru penggerak. Saya tahu, proses yang telah Bapak/Ibu jalani, mulai dari mengikuti seleksi, menjalani pendidikan hingga selesai program, tentu tidak mudah dan penuh dengan perjuangan,” ucap iwan melalui siaran persnya di Jakarta, Kamis (21/7).

    Disebutnya, PGP angkatan ketiga awalnya diikuti 2.801 guru dari 56 kabupaten/kota di 25 provinsi. Namun, terdapat 38 peserta yang mengundurkan diri, sehingga pada akhir program jumlah peserta aktif sebanyak 2.763 orang, yang menjalankan program selama sembilan bulan.

    “Bapak Ibu dapat menjadi coach atau mentor untuk pendidik lain serta dapat menularkan semangat dan membagikan praktik baik keilmuannya dalam pengembangan potensi guru-guru lain,” harapnya.

    Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Tenaga Kependidikan Dirjen GTK, Praptono dalam laporannya menyebutkan, pendidikan bagi guru penggerak dimulai sejak 12 Agustus 2021 hingga 25 Juni 2022.

    Selama masa pelatihan, peserta menyelesaikan tiga paket modul yang terdiri dari 10 modul. Paket modul satu tentang paradigma dan visi guru penggerak, paket modul dua tentang praktik pembelajaran yang berpihak pada anak, dan paket modul tiga tentang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sekolah.

    Praptono menyampaikan, selama pendidikan para peserta juga melaksanakan lokakarya mengenai implementasi program Merdeka Belajar bersama rekan guru lainnya.

    Ia mengatakan, sertifikat guru penggerak yang diberikan kepada guru-guru yang menyelesaikan pendidikan guru penggerak menurut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 26 tahun 2022 dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, atau pelaksana tugas lain di bidang pendidikan. 

  • Mahasiswa D3 Teknik Mesin UHO Ciptakan Kapal Energi Tenaga Surya

    Mahasiswa D3 Teknik Mesin UHO Ciptakan Kapal Energi Tenaga Surya

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Mahasiswa Diploma 3 (D3) Teknik Mesin Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari berhasil menciptakan kapal energi tenaga surya.

    Kapal energi tenaga surya yang berkapasitas satu orang tersebut dibuat selama 6 bulan oleh kelompok mahasiswa. Mereka adalah Muh. Abdillah, Rizki, suryadi, dan Ungo Ibuhasa.

    Pembuatan kapal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan masyarakat dan nelayan tentang kapal moderen tanpa bahan bakar yang ramah lingkungan dari energi matahari.

    Dosen pembimbing II, La Ode Ahmad Barata mengungkapkan, pembuatan kapal listrik tenaga surya itu merupakan ide dari mahasiswa sendiri. Selaku pembimbing, ia menyarankan beberapa hal dalam proses pembuatannya, pertama bisa membawa beban, kedua bisa menahan ombak, dan ketiga bisa melaju.

    “Kapal energi tenaga surya terbilang sangat memuaskan untuk ukuran mahasiswa seperti mereka. Kapal tenaga surya akan dikembangkan lagi sebagai alat pembersih sampah di laut hanya dengan menggunakan remot,” ungkapnya saat ditemui awak media ini, Rabu (20/7).

    Sementara itu, Ketua Prodi D3 Teknik Mesin UHO, Prinob Askar berharap, mahasiswa angkatan selanjutnya agar lebih kreatif lagi dengan membuat hal-hal baru.

    “Kami dari Prodi maupun Dosen tentunya sangat mengapresiasi apapun yang dibuat oleh mahasiswa kami tanpa terkecuali. Dengan adanya kreatifitas yang mereka buat, saya berharap dapat mendorong adik adik junior mereka untuk membuat yang lebih baik lagi,” harapnya.