Penulis: Sam

  • Masyarakat Desa Dompo-dompo Jaya dan PT GKP Akhirnya Berdamai Usai Dimediasi

    Masyarakat Desa Dompo-dompo Jaya dan PT GKP Akhirnya Berdamai Usai Dimediasi

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Kisruh terkait tapal batas lahan antara masyarakat Desa Dompo-dompo Jaya Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) dengan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) akhirnya menemui jalan damai.

    “Kami lakukan langkah-langkah persuasif agar semuanya bisa saling menahan diri dan memahami posisi agar tidak terjadi korban dan hal-hal yang tidak di inginkan,” ujar Kepala Desa Dompo-Dompo Jaya Ibnu Hajar beberapa waktu lalu.

    Di tempat yang sama, perwakilan PT GKP Musrawan menjelaskan, situasi di wilayah lingkar perusahaan sudah kondusif, tidak seperti yang ada pada video yang beredar.

    “Kami sekarang sudah bercanda-canda dan tertawa bersama masyarakat, suasana saling memaafkan juga sudah terjadi, sehingga harapan kami agar tidak ada lagi pihak yang memanfaatkan isu ini,” ungkapnya.

    Sebelumnya, beredar video kisruh antara PT GKP dan masyarakat terkait tapal batas lahan di Desa Dompo-dompo Jaya. Terkait hal itu, Kepala Desa Dompo-dompo Jaya sudah melakukan upaya mediasi dan situasi sudah kembali membaik.

  • PT GKP Resmi Kantongi RKAB Sejak 17 Februari 2022

    PT GKP Resmi Kantongi RKAB Sejak 17 Februari 2022

    KENDARI, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) telah memikiki Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.

    Dokumen RKAB tahun 2022 PR GKP ini dikeluarkan melalui surat nomor T-765/MB.04/DJB.M/2022 tertanggal 17 Februari 2022.

    Humas PT GKP Marlion menjelaskan, persetujuan RKAB PT GKP tahun 2022 ini meliputi aspek teknis lingkungan dan tenaga kerja pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, keuangan dan aspek lain yang tidak lepas dalam persetujuan Kementerian ESDM.

    Estimasi perhitungan sumber daya cadangan dan cadangan dalam RKAB tahun 2022 yang telah disetujui ini akan dipergunakan sebagai acuan kerja PT GKP sesuai dengan arahan yang tercantum dalam Surat Kementrian ESDM.

    Estimasi perhitungan sumber daya dan cadangan milik PT GKP tersebut dilakukan oleh compotent person yang memiliki kompetensi dalam estimasi tipe komoditas.

    “Jadi yang menghitung sumber daya dan cadangan ini adalah pihak yang memiliki kompetensi dalam melakulan perhitungan yang berdasarkan SNI dan kode KCMI,” jelas Marlion, Jumat (4/3).

    “Dengan adanya RKAB ini PT GKP telah memiliki wewenang untuk beroperasi sesuai dengan sumber daya yang telah diberikan oleh kementeria ESDM RI,” pungkasnya.

  • Warga Sambut Gembira saat Alat Berat PT GKP Tiba di Lokasi Pembuatan Jalan Hauling

    Warga Sambut Gembira saat Alat Berat PT GKP Tiba di Lokasi Pembuatan Jalan Hauling

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Ratusan warga menyambut gembira masuknya alat berat milik PT Gema Kreasi Perdana (GKP) untuk pembuatan jalan hauling di Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Kamis (3/3).

    Seperti yang terlihat dalam video yang diterima awak media ini, terlihat ratusan warga yang didominasi ibu rumah tangga itu nampak bertepuk tangan saat mengawal masuknya alat berat di lokasi pembuatan jalan hauling.

    Usai alat berat PT GKP masuk, warga berkumpul dan bercengkrama bersama pihak perusahaan. Momen tersebut juga terlihat diwarnai canda dan tawa dari warga, terutama emak-emak yang nampak paling antusias.

    Sebelumnya, sempat terjadi peristiwa penghalangan masuknya alat berat oleh beberapa orang yang mengaku sebagai pemilik lahan.

    Namun situasi terkendali setelah diberikan penjelasan dan adanya mediasi terhadap beberapa warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan.

    Terungkap, lahan yang diklaim milik beberapa warga itu dari pihak keluarga La Dani, ternyata telah dibeli secara sah oleh PT GKP. Hal itu dibenarkan oleh Camat Wawonii Tenggara Iskandar.

    “Saya ikut turut serta menyaksikan proses pembukaan jalan oleh perusahaan. Menyatakan, bahwa perusahaan mendapatkan lahan tersebut dari Wa Asinah dengan cara dibeli secara resmi yaitu jual beli lahan,” ujar Iskandar.

  • Camat Wawonii Tenggara Sebut PT GKP Beli Lahan Warga Secara Resmi

    Camat Wawonii Tenggara Sebut PT GKP Beli Lahan Warga Secara Resmi

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Polemik persoalan lahan antara beberapa warga dan perusahaan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) yang berlokasi di Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), kini statusnya semakin jelas.

    Terungkap, lahan yang diklaim milik beberapa warga itu dari pihak keluarga La Dani, ternyata telah dibeli secara sah oleh PT GKP. Hal itu dibenarkan oleh Camat Wawonii Tenggara Iskandar.

    Diketahui Iskandar secara hukum memiliki wewenang atas jabatannya sebagai PPATS untuk membuat dan mengesahkan jual beli lahan.

    “Saya ikut turut serta menyaksikan proses pembukaan jalan oleh perusahaan. Menyatakan, bahwa perusahaan mendapatkan lahan tersebut dari Wa Asinah dengan cara dibeli secara resmi yaitu jual beli lahan,” ujar Iskandar, Rabu (2/3).

    Terkait hal itu, pihak keluarga La Dani yang mengklaim bahwa lahannya diterobos alat berat PT GKP terbantahkan. Sebab lahan yang diklaim oleh La Dani dan keluarganya itu merupakan sah secara hukum milik Wa Asinah yang kemudian dijual ke perusahaan.

    Diberitakan sebelumnya, pada 1 Maret 2022, beberapa orang dari pihak keluarga La Dani menghalangi aktivitas alat berat milik PT GKP.

    Hal itu terjadi saat alat berat perusahaan dikerahkan untuk melakukan pembersihan lahan yang akan dijadikan jalur houling.

    Pasca kejadian itu, Wakil Bupati Konkep, Andi Muhammad Lutfi Hasan, turun ke lokasi bertemu langsung memediasi warga terkait persoalan saling klaim lahan.

    Humas PT GKP Marlion yang ditemui terpisah juga membantah tudingan pihak perusahaanya telah mengotor aliran sungai akibat dari aktivitas alat berat.

    “Ini merupakan tuduhan tanpa dasar sampai menyebut perusahaan mengotori sungai. Bahkan, perusahaan sudah ada program akan membangun tanggul-tanggul air di sekitar area perusahaan. Tujuannnya agar kualitas air yang berada di sungai tersebut tetap terjaga atau tercemar,” jelas Marlion.

  • Pembangunan RSUD Konkep Diarahkan untuk Peningkatan SDA dan Sarana Prasarana

    Pembangunan RSUD Konkep Diarahkan untuk Peningkatan SDA dan Sarana Prasarana

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Rencana Kerja (Renja) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) difokuskan pada peningkatan bumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana.

    Untuk mendukung hal tersebut, Direktur RSUD Konkep dr. Ulam Fridslan merencanakan pembangunan talud dan pematang. Pasalnya kondisi bangunan RSUD Konkep terbilang rawan terkena longsor saat hujan turun. Selain itu, peningkatan sarana prasarana dengan pembangunan ruang operasi dan fasilitas kesehatan (Faskes) lainnya.

    “Dengan adanya talud dan pematang maka tingkat kelongsoran akan lebih minim lagi, karna tanahnya sangat labil sehingga kami atasi lebih cepat agar sarana-sarana di RSUD lebih aman lagi,” ujar dr. Ulam Fridslan, Rabu (2/3).

    Disebutnya, pada tahap awal, pihaknya akan membenahi halaman depan untuk menjadikan area parkir serta membersihkan saluran di setiap gedung untuk mencegah genangan air.

    Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah mengupayakan untuk meningkatkan kelas rumah sakit dengan membangun ruang operasi dan ruang radiologi.

    “Selain itu saya upayakan untuk kerja sama dengan BPJS, karena dengan proses Indonesia Case Base Groubs (INA-CIBIGIS) minimal ada insentif tambahan bagi teman-teman tenaga medis,” pungkasnya.

  • Mahasiswa Asal Desa Wawoone Wawonii Selatan Dapat Beasiswa dari Pemdes

    Mahasiswa Asal Desa Wawoone Wawonii Selatan Dapat Beasiswa dari Pemdes

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Wawoone, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) berikan bantuan untuk warganya yang sedang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

    Besaran beasiswa yang diberikan yaitu sebesar Rp900 ribu per semester. Bantuan yang bersumber dari Dana Desa (DD) tersebut disalurkan langsung kepada mahasiswa penerima melalui rekening bank Sultra.

    “Kita menemui Bupati terlebih dahulu sebelum mengadakan program ini, dan kami meminta solusi kepada beliau agar program tersebut berjalan yang anggarannya dari sisipan pembangunan desa,” kata Kepala Desa Wawoone Taiyeb, selasa(01/03).

    Ia me jelaskan, syarat dan ketentuan penerima beasiswa yaitu mahasiswa yang duduk di semester dua, dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS) semester berjalan, mempunyai slip pembayaran UKT, dan memiliki rekening bank Sultra.

    “Semoga dengan program ini mahasiswa bisa terbantu,” harapnya.

    Untuk diketahui, sejak 2019 program ini berjalam, mahasiswa yang menerima program beasiswa tersebut sudah sebanyak 16 orang.

  • Sebuah Desa di Konkep Punya Permandian Air Panas dan Danau, Berpotensi Jadi Objek Wisata

    Sebuah Desa di Konkep Punya Permandian Air Panas dan Danau, Berpotensi Jadi Objek Wisata

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Sebuah desa di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, terdapat lokasi permandian air panas dan sebuah danau yang menawan.

    Lokasi permandian air panas dan danau tersebut berada di Desa Wawoone, Kecamatan Wawonii Selatan. Akses jalannya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Meski begitu, dalam perjalanan menuju lokasi air panas ini Anda akan disuguhkan pemandangan yang indah, sebab Anda akan meluntas di punggung gunung hutan Wawoone dengan spot perkampungan warga dan laut selat Bau-Bau.

    Kondisinya yang masih sangat alami menjadikan kedua lokasi itu berpotensi menjadi objek wisata baru di Pulau Wawonii. Selain keindahan yang ditawarkan, air panas ini juga memiliki keunikan tersendiri, bentuknya menyerupai bentuk Pulau Wawonii jika dilihat dari peta.

    Kepala Desa Wawoone Taiyeb Halulanga mengatakan, untuk menjadikan tempat permandian air panas dan danau itu sebagai destinasi wisata masih membutuhkan banyak dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat.

    “Setiap kali dilakukan Musrembang tingkat kecamatan selalu diusulkan tentang wisata air panas. Kalau masalah sepakatnya, mereka selalu sepakat, tetapi belum ada titik terang sampai sekarang,” ungkapnya saat ditemui awak media ini, Selasa (1/3).

    Pemdes setempat juga telah mengusulkan terkait peningkatan jalan wisata permandian air panas itu saat Musyawarah Desa yang lalu. Namun rencana itu tidak disepakati oleh masyarakat.

    Padahal, menurut Taiyeb, permandian air panas dan danau yang ada di Desa Wawoone akan ramai dikunjungi wisatawan jika akses jalan memadai dan kebersihannya terjaga.

    “Terkait dengan jalan ke air panas, itu baru jembatan yang sudah diacc. Saya sudah temui bupati dan katanya jembatan penghubung dari Kali Onepute menuju air panas sudah diacc,” ungkapnya.

    Perlu diketahui, Pulau Wawonii merupakan daerah yang mempunyai banyak objek wisata. Baik yang sudah dikembangkan Pemda setempat maupun yang belum dapat sentuhan.

  • SDN 3 Wawonii Selatan Mulai Pembelajaran Tatap Muka dengan Prokes

    SDN 3 Wawonii Selatan Mulai Pembelajaran Tatap Muka dengan Prokes

    KONKEP, SULTRAGO.ID– Sekolah Dasar Negeri 3 Konawe Kepulauan (Konkep) mulai melakukan pembelajaran tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

    Sekolah yang dipimpin Sakti Jaya ini melakukan pembelajaran tatap muka sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Konkep tentang perpanjangan pemberlakuan PPKM level 3.

    “Kami telah membaca surat edaran Bupati tentang perpanjang pemberlakuan PPKM level 3, dan SDN 3 Konkep melakukan pembelajaran secara tatap muka dengan mematuhi protokol Kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan selalu menjaga jarak,” ungkap guru SDN 3 Konkep Anwar, Selasa (01/03).

    Ia menambahkan, siswa SDN 3 Konkep akan mengikuti proses pembelajaran tatap muka hanya sampai pukul 10.30 Wita.

    “Selambat-lambatnya pukul 10.30 sudah dipulangkan,” kata Anwar.

    Sebelumnya, SDN 3 Konkep telah melakukan vaksinasi terhadap siswanya. Sebanyak 80 persen siswa sudah divaksin usai dilakukan pemeriksanaan terlebih dahulu.

  • Penumpang Padati Pelabuhan Penyeberangan Kendari-Langara, Protokol Kesehatan Terabaikan

    Penumpang Padati Pelabuhan Penyeberangan Kendari-Langara, Protokol Kesehatan Terabaikan

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Senin (28/2), Pelabuhan Penyeberangan kapal Fery Kendari-Langara nampak dipadati penumpang.

    Pantauan awak media ini, sekitar pukul 13.00 Wita, penumpang yang hendak menaiki kapal tujuan Kecamatan Langara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) saling berdesakan.

    Bahkan para penumpang berusaha saling mendahului, sehingga tidak saling menjaga jarak. Imbauan petugas berkali-kali mengingatkan agar tidak berkerumun, namun para penumpang tidak mengindahkan.

    “Jaga jarak ya bu, pak,” ujar petugas kapal saat berdiri di depan landor.

    Salah seorang penumpang kapal, Salman mengeluhkan, kurangnya kesadaran para penumpang saat hendak mengantri masuk ke dalam kapal yang saling berebut antara penumpang lain.

    “Hampir setiap kali saya menyebrang pasti calon penumpang berdiri depan kapal sambil berkerumun, dan tidak jaga jarak,” ungkapnya.

    Ia berharap agar dinas terkait, khususnya yang menangani pelabuhan penyebrangan Kendari-Langara membuat sekat atau tempat antrian agar tidak terjadi kerumunan saat penumpang mengantri.

    “Seperti di pelabuhan Torobullu bagus sekali pelabuhannya, karenah penumpang dibuatkan semacam tempat antrian sehinggah antriannya rapih,” ucapnya.

  • Pengurus DPD LSM Lira Konkep Resmi Dilantik

    Pengurus DPD LSM Lira Konkep Resmi Dilantik

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) resmi dilantik di salah satu hotel di Kota Kendari, Sabtu (26/2).

    Pengurus DPD LSM Lira Konkep dikukuhkan bersama beberapa pengurus DPD LSM Lira lainnya di Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni DPD LSM Lira Kota Kendari, Kolaka, Kolaka Timur, dan Kolaka Utara.

    “Sebelum pelantikan hari ini, itu sudah ada kabupaten lain yang sudah melakukan pelantikan,” ungkap Suyatno Gama, Bupati DPD LSM Lira Konkep yang baru dilantik.

    “Jadi LSM Lira Sultra itu kurang lebih tujuh kabupaten yang belum melakukan pelantikan karena struktur kelembagaan masih dalam proses penyusunan,” sambungnya.

    Untuk diketahui, pelantikan DPD LSM Lira dari beberapa kabupaten dan kota dilakukan oleh Gubernur LSM Lira Sultra Irwan Suddin.