Tag: PT. Gema Kreasi Perdana

  • Siapkan Generasi Unggul Wawonii Sejak Dini Lewat Program Kelas Kepemimpinan GKP

    Siapkan Generasi Unggul Wawonii Sejak Dini Lewat Program Kelas Kepemimpinan GKP

    WAWONII, SULTRAGO.ID – Kehadiran PT.GKP (Gema Kreasi Perdana) sebagai salah satu pusahaan pertambangan di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukan komitmennya kepada warga Wawonii.

    Salah satu komitmennya dengan memberikan pendidikan tentang pengembangan soft skill kepada generasi Wawonii yang dikenal dengan sebutan kegiatan kelas kepemimpinan bersama GKP. Ini merupakan bagian dari program Employee Voluntary Programm (EVP). Sabtu, 25 Februari 2023.


    Dalam kegiatan Kelas Kepimimpinan Bersama GKP telah melibatkan 50 siswa-siswi dari SDN 06 Roko-Roko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Konkep. Pola pembelajaran dengan membagi kelompok, setiap kelompok didampingi mentor dari karyawan PT.GKP sendiri.

    Manager Eksternal PT.GKP Cipi Ristianto bersama karyawan GKP. FOTO: Nanang


    Manajer Eksternal GKP, Cipi Ristianto mengungkapkan, kelas kepemimpinan bersama GKP ini merupakan upaya untuk menanamkan dasar-dasar kepemimpinan kepada para siswa. Selain itu, mereka juga dilatih untuk bisa berfikir kreatif, inovatif dan bersikap kritis dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka temui, baik di sekolah ataupun rumah.

    “Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus menjadi bagian dari masyarakat Wawonii, dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul,” kata Cipi Ristianto saat ditemui di sela kegiatannya. Sabtu (25/2/2023).


    Kelas kepemimpinan bersama GKP ini, lanjut Cipi, merupaan kegiatan perdana untuk level sekolah dasar. Kegiatan softskill academic ini, akan menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan menyasar semua tingkatan sekolah sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

    Aktivitas belajar kelas kepemimpinan bersama GKP. FOTO: Nanang


    Pada awal kegiatan, sasaran utama adalah sekolah-sekolah yang berada di lingkar tambang, selanjutnya akan diperluas kepada sekolah-sekolah di Kabupaten Konawe Kepualauan.


    “Generasi unggul di masa depan adalah generasi kreatif dan inovatif yang mampu beradaptasi dalam setiap perubahan. Untuk itu, melalui program ini kita ingin menyiapkan shaping the next generation, generasi luar biasa di masa depan,” imbuh Cipi.

    Para mentor kelas kepemimpinan GKP. FOTO: Hendrawan


    Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SDN 06 Roko-Roko, Herman, S. Pd mengapresiasi program yang dilakukan pihak perusahaan GKP. Ia berharap, melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan kemampuan softskill para siswa, sehingga ke depan, mereka bisa lebih kritis, inovatif dan kreatif dalam menghadapi tantangan hidup yang nyata.


    ‘Mudah-mudahan, Kerjasama ini, bisa diteruskan dengan Kerjasama -kerjasama lainnya ke depannya,” ujar Herman.

    Sementara itu, salah satu mentor dalam kelas kepemimpinan bersama GKP, Maria Angelina Dea, mentor dalam kegitan Kelas Kepemimpinan dalam paparan materinya adalah agar para siswa menyelesaikan persoalan atau masalah yang berasal dari cerita yang sering didongengkan orang tua bagi anak-anaknya di Rokoroko Raya, yaitu cerita La Ndoke-ndoke dan Wa Kolo-Kolopua, cerita tentang persahabatan monyet dan kura-kura, yang akhirnya berujung tragis, kematian keduanya.

    Pada kegiatan itu, para siswa diminta untuk memberi solusi, agar muara dari cerita monyet dan kura-kura, tidak berkhir maut. Para siswa diharapkan untuk kreatif dan inovatif. Memanfaatkan alat-alat sederhana yang ada di skeitar mereka untuk mneyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh monyet dan kura-kura.

    “Melalui kegiatan ini, ada kerjasama, ada inovasi, impovisasi sehingga mereka mampu mengurai masalah. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa masalah pasti ada. Baik di rumah, sekolah ataupun dimana saja. Tetapi mereka harus diminta untuk menjadi problem solver, menyelesaikan masalah yang dihadapi,” demikian diceritakan wanita yang dikenal berkacamata dan murah senyum itu.

    Ujungnya, monyet dan kura-kura tidak saling membunuh, tetapi mereka kembali hidup harmonis. Menurut Dea, begitu sapaan akrabnya, peserta diajarkan untuk menjadi solusi, peka terhadap persoalan yang dihadapi di tengah masyarakat atau lingkungan mereka. Kebiasaan ini harus ditanamkan sejak dini.

    Kelas Kepemimpinan Bersama GKP ini memang sengaja menyasar pada sofskill, karena kalau masuk ke hard skill, nanti akan berbenturan dengan pola pengajaran yang sudah dilakukan oleh para guru di sekolah. Melalui kegiatan ini, dia berharap, akan lahir generasi-generasi unggul dari Pulau Wawonii.

  • PT.GKP Disebut Perusahaan Paling Patuh Membayar BNPB

    PT.GKP Disebut Perusahaan Paling Patuh Membayar BNPB

    WAWONII, SULTRAGO.ID – Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) PT Gema Kreasi Perdana (GKP) tidak saja masih berlaku sampai saat ini. Namun, anak perusahaan Harita Group itu tercatat sebagai perusahaan yang paling taat dalam melakukan pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) atas penggunaan Kawasan Hutan (PKH) se Provinsi Sulawesi Tenggara.

    Hal itu terungkap dalam acara Kepatuhan dan Kepatutan Pelaporan dan Pembayaran PNBP PKH, pada 27 Oktober 2022 lalu, di Hotel Claro, Kendari.

    Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Dan Tata Lingkungan (BPKH) Wilayah XXII, PT GKP menjadi narasumber sebagai perusahaan wajib bayar (WB) yang paling patuh dalam melakukan pembayaran Penggunaan Kawasan Hutan (PKH).

    Hadir dalam acara tersebut, Mufti Sodik, Manajer Perizinan Forestry PT GKP. Bahkan, Mufti yang hadir mewakili manajemen PT GKP, didapuk menjadi pembicara, untuk sharing dan berbagai pengalaman dengan perusahaan-perusahaan tambang lain di wilayah BPKH wilayah XXII.

    Mengatakan penghargaan kepada GKP, karena perusahaan selama ini dinilai selalu patuh dan taat dalam melakukan pembayaran kewajibannya. Apresiasi tersebut, karena Pt GKP secara konsisten selalu memenuhi kewajibannya tepat waktu.

    “ini merupakan penghargaan kepada PT GKP sebagai perusahaan yang secara konsisten dan selalu mematuhi kewajiban dalam melakukan pembayaran pinjam pakai kawasan hutan.

    “Sejak awal, kita selalu taat dalam mematuhi kewajiban kita,” kata Mufti dalam keterangannya, Sabtu, 25 Februari 2023.

    IPPKH merupakan izin yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Kementrian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), kepada Lembaga atau institusi untuk melakukan kegiatan kegiatan non kehutanan di wilayah kehutanan. Untuk sektor pertambangan, jangka waktu perizinan IPPKH disesuaikan dengan masa berlaku izin usaha pertambangan (IUP) baik IUP ekslporasi maupun IUP produksi.

    Hal tersebut sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.16/menhut-III/2014 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan.

    “aizin pinjam pakai Kawasan hutan milik PT GKP, masih sah dan berlaku sampai 14 November 2028. Jadi tidak benar, kalau IPPKH kita sudah kadaluarsa,” tambah Marlion SH,.CMLC, Legal officer PT GKP.

    Selain itu, lanjut Marlion, PT GKP juga mematuhi kewajibannya dalam membayar Provisi Sumber Daya Hutan Dana Reboisasi (PSDH-DR). Begitu juga dengan dana jaminan reklamasi dan pasca tambang.

    Sementara terkait aktivitas pertambangan yang masih dilakukan oleh PT GKP, Marlion menegaskan bahwa, sesuai amar putusan PTUN menolak permohonan penundaan pelaksanaan obiek sengketa a quo yang diajukan oleh para penggugat.

    Begitu juga dalam amar putusan MA, meminta kepada Pemda Konkep dan DPRD untuk melakukan revisi RTRW, bukan mencabut izin usaha pertambangan PT GKP.

    “Sehingga jelas melalui amar putusan MA maupun PTUN, kita masih terus dibolehkan untuk melakukan aktivitas, sampai ada keputusan berkekuatan hukum tetap,” tegas Marlion.

  • PT.GKP, TMP dan Organisasi PPWS Salurkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Wawonii

    PT.GKP, TMP dan Organisasi PPWS Salurkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Wawonii

    WAWONII,SULTRAGO.ID – Sebanyak lima rumah milik warga Desa Sawapatani, Kecamatan Wawonii Selatan, kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) rata dengan tanah akibat dilahap si jago merah pada Kamis (5/1/2023) lalu, sekitar pukul 13:35 Wita. Musibah kebakaran itu menyebabkan lima Kepala Keluarga (KK) mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

    Untuk meringankan beban para korban kebakaran itu, sejumlah pihak telah memberikan bantuan, termasuk perusahaan tambang yang beroperasi di Wawonii, yaitu PT.Gema Kreasi Perdana (GKP) bersama perusahaan kontraktor pertambangan PT.Tunas Muda Pertiwi (TMP) dan organisasi Persatuan Pemuda Wawonii Selatan (PPWS) telah menyalurkan bantuan pada Selasa, 31 Januari 2023.

    Ketgam: Manajer Eksternal PT.GKP Cipto Rustianto saat memberikan bantuan secara simbolis kepada korban kebakaran. FOTO: Nanang/Sultrago.id.

    “Sebagai bagian dari masyarakat Wawonii, merupakan satu kehormatan bagi kami, berbagi dan duka yang dirasakan korban. Kami berharap, tidak ada lagi musibah serupa terjadi dan setelahnya, ada kehidupan yang lebih baik lagi. Sekali lagi kami tekankan bahwa GKP akan selalu ada bersama masyarakat Pulau Wawonii,” kata Manajer Eksternal PT GKP Cipto Rustianto kepada Wartawan.

    Cipto mengungkapkan, bantuan yang diberikan perusahaan, merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk terus menjadi bagian dari masyarakat Wawonii.

    Ketgam: Bantuan Balok dan papan utuk para korban kebakaran. FOTO: Nanang/Sultrago.id.

    “Ini juga sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap masyarakat disini (Wawonii),” jelas Pak Cipi, begitu sapaan akrabnya.

    PT. GKP memberikan bantuan material kayu, sebanyak 15 kubik. Dari perhitungan tim CSR (Corporate Social Responsibility) di lapangan, kebutuhan untuk masing-masing bangunan sebanyak 3 kubik kayu, terdiri dari balok dan papan.

    Sehingga total 5 bangunan yang terbakar tersebut sebanyak 15 kubik kayu. Sedangkan kontraktor pertambangan PT.TMP memberikan bantuan sebagai bentuk empati dari anak usaha Parama group itu, terhadap korban kebakaran berupa uang tunai.

    Ketgam: Site Manajer PT.TMP Ibrahim Ngau memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Sawapatani. FOTO: Nanang/ Sultrago.id.

    “Mudah-mudahan, bantuan yang kami berikan ini, bisa membantu para korban untuk kembali membangun kehidupan setelah musibah menimpa mereka,” kata Site Manager TMP, Ibrahim Ngau.

    Begitupun dari organisasi Persatuan Pemuda Wawonii Selatan (PPWS) memberikan bantuan uang tunai. Bantuan tersebut merupakan hasil sumbangan dari anggota PPWS yang bekerja di PT.GKP.

    Ketgam: Pengurus Organisasi PPWS juga memberikan bantuan kepada korban kebakaran. FOTO: Nanang/Sultrago.id.

    Hall itu dikatakan Ketua PPWS Mihdar, sebagai bagian dari masyarakat Wawonii Selatan, PPWS ikut terpanggil untuk membantu para korban kebakaran.

    “Bantuan ini hasil sumbangan dari anggota PPWS, yang kebetulan, Sebagian dari mereka merupakan karyawan PT GKP,” kata Mihdar.


    Ditempat yang sama, salah satu korban kebakaran bdul Haris (50) memberikan ucapan terima kasih kepada pihak yang sudah memberikan bantuan. “erlebih kepada PT.GKP, TMP dan organisasi PPWS Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini kami bisa kembali mendirikan rumah dan melakukan aktifitas seperti biasanya,” kata Abdul Haris.

    “Perusahaan pertambangan PT.GKP ini memang sangat peka sama masyarakat Wawonii. Bantuan-bantuan yang diberikan terhada masyarakat Wawonii ini sudah banyak. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” tutup Harus.

    Saat bantuan ini diberikan, korban kebakaran masih mendiami tenda darurat yang disediakan pemerintah, sejak kejadian kebakaran terjadi. Bantuan ini, tentu menjadi asa bagi mereka untuk memulai menata kembali kehidupan normal mereka.

  • Komitmen Reklamasi Pasca Tambang, PT GKP Resmikan Pusat Pembibitan Tanaman

    Komitmen Reklamasi Pasca Tambang, PT GKP Resmikan Pusat Pembibitan Tanaman

    KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) meresmikan Pusat Pembibitan Tanaman (Nursery) di Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sabtu (14/1).

    Persmian Nursery dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pitan dan penanaman pohon. Hadir dalam peresmian tersebut Pimpinan Site PT GKP Saman Tedja, GM Operasional PT GKP Aep Khaeruddin, Kepala Teknik Tambang PT GKP Basri Kambatu, Head of Site, serta Pimpinan Site lainnya.

    Environment Superintendent PT GKP, Sutanto mengatakan, pembangunan Nursery dilakukan sejak akhir Oktober 2022 dan selesai pada 13 Januari 2023. Lahan yang dipakai untuk program Nursery ini seluas 1,2 hektar, dengan kapasitas bibit tanamannya sebanyak 35 ribu sampai 40 ribu pohon.

    Disebutnya, saat ini bibit tanaman yang tersedia sebanyak 7 ribu bibit tanaman. Terdiri dari beberapa jenis bibit tanaman diantaranya sengon laut, ebony, kayu batu, kayu hitam, dan cemara. Selain itu juga disiapkan bibit tanaman buah-buahan seperti mangga, durian, dan rambutan. Bibit tanaman tersebut akan digunakan untuk kegiatan reklamasi pasca tambang.

    Ia mengatakan, selain untuk menunjang aktivitas pertambangan, pembangunan Nursery ini sebagai bentuk komitmen PT GKP terhadap kaidah penambangan yang baik dan benar.

    “Pembangunan sarana pembibitan ini merupakan komitmen dari GKP, bahwa perusahaan tidak hanya menambang, tetapi juga mengembalikan fungsi rona awal hutan. Kegiatan pembangunan pembibitan ini, selaras dengan EMS atau Enviromental Management System Harita Group,” jelas Sutanto.

    GM Operasional PT GKP Aep Khaeruddin menambahkan, tujuan Nursery bukan hanya untuk kalangan internal perusahaan, tetapi juga dapat dijangkau oleh masyarakat secara luas, sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat terkait kegiatan pasca tambang.

    Pihaknya berharap, kedepannya Nursery ini bisa bermanfaat untuk pengembangan serta pemberdayaan masyarakat setempat.

    “Salah satu tujuan kita juga untuk mengedukasi masyarakat di lingkar tambang mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, agar mereka bisa berkunjung dan melihat langsung kegiatan reklamasi. Agar masyarakat paham bahwa perusahaan tidak hanya menambang tetapi juga mengembalikan isi bumi,” pungkasnya.

  • Legalitas PT GKP Dipastikan Lengkap dan Sesuai Ketentuan Perundangan

    Legalitas PT GKP Dipastikan Lengkap dan Sesuai Ketentuan Perundangan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Kegiatan usaha pertambangan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Perusahaan ini siap berproduksi dan berkontribusi aktif pada tahun 2023 ini, mengingat PT GKP merupakan perusahaan yang taat hukum. Tidak ada satupun ketentuan perundangan yang mengatur kegiatan usaha pertambangan yang dilanggar.

    “Keberadaan PT GKP di Pulau Wawonii itu sah dan legal. Semua ketentuan perundangan dipenuhi dan dipatuhi. Tidak hanya patuh pada sisi teknis pertambangan yang diatur oleh Kementerian ESDM (kementerian teknis), tetapi juga pada sisi lain seperti pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, sosial, serta patuh pada peraturan daerah. Semuanya dipenuhi dan dijalankan sesuai ketentuan,” ungkap Marloin, Legal Officer PT GKP, Selasa (3/1).

    Ia menjelaskan, PT GKP merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
    (IUPOP), berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
    Provinsi Sulawesi Tenggara.

    Pria kelahiran Roko-Roko (Kab. Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara), yang telah mendapatkan sertifikasi konsultan dan pengacara pertambangan itu menjelaskan, kegiatan pertambangan PT GKP juga sudah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW), baik nasional, provinsi maupun kabupaten.

    Kemudian di tingkat nasional, sudah ada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Tentang Wilayah Pertambangan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam lampiran beleid itu menegaskan bahwa Pulau Wawonii (Konawe Kepulauan), termasuk dalam wilayah pertambangan. Pun demikian dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 – 2034. Dalam lampirannya disebutkan hanya wilayah Wakatobi yang tidak diperkenankan untuk kegiatan usaha pertambangan. Di luar wilayah tersebut, kegiatan usaha pertambangan dapat dilakukan.

    Selain regulasi tersebut, sambung Marlion, izin kegiatan usaha PT GKP juga diberikan Pemerintah Daerah Konawe Kepulauan untuk melakukan kegiatan pertambangan sebagaimana yang dituangkan dalam rencana tata ruang Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2021-2041. PT GKP juga sudah mendapatkan persetujuan pemanfaatan ruang kegiatan izin usaha pertambangan, project area dan juga pemanfaatan ruang laut untuk pembangunan terminal khusus.

    Perusahaan juga telah mendapatkan ijin pinjam pakai kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI tahun 2014. Dari Dinas Penanaman Modal Satu Pintu Kabupaten Konawe Kepulauan pun sudah mengeluarkan izin lingkungan untuk kegiatan pertambangan dan juga kelayakan lingkungan hidup untuk kegiatan pertambangan.

    “Dari berbagai legalitas untuk kegiatan usaha pertambangan yang sudah dikantongi PT GKP tersebut, jelas bahwa keberadaan PT GKP di Pulau Wawonii, sudah diberikan ruang untuk kegiatan pertambangan, memiliki ijin pinjam pakai kawasan hutan serta izin lingkungan, sebagai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia,” jelas Marlion.

    Dasar hukum dan legalitas yang kuat PT GKP dalam menjalankan usaha di Pulau Wawonii, juga disampaikan Zubair Halulanga, aktivis sosial Wawonii. Menurut dia, PT GKP merupakan unit usaha dari sebuah perusahaan besar yang sudah pasti taat azas dan mematuhi ketentuan perundang-undangan di sektor pertambangan. Dalam menjalankan usahanyapun, PT GKP sudah pasti menjalankan kegiatan sesuai prinsip pertambangan yang baik dan benar (Good Mining Practice).

    “Ini (GKP) bukan perusahaan abal-abal. Ini perusahaan besar yang rekam jejaknya kita tahu sangat taat dan patuh pada ketentuan perundangan,” ujar Zubair.

    Zubair yang terus mengikuti perjalanan PT GKP di Wawonii mengungkapkan, sejak mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2022 lalu, PT GKP sudah banyak merekrut karyawan dan mayoritas karyawan adalah warga lokal Wawonii. Multiplier effect kehadiran perusahaan, sangat dirasakan oleh masyarakat Wawonii. Baik dari sisi lapangan pekerjaan, kontribusi di bidang sosial kemasyarakatan, infrastruktur maupun ekonomi.

    “Jadi jelas, dari sisi legalitas, PT GKP sudah memiliki legalitas yang sah dan jelas. Manfaat kehadiran
    perusahaan pun jelas dirasakan,” tukasnya.

  • 2 Karyawan PT GKP Persembahkan Medali untuk Konkep di Ajang Porprov

    2 Karyawan PT GKP Persembahkan Medali untuk Konkep di Ajang Porprov

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Dua orang karyawan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) berhasil mempersembahkan medali untuk Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Mereka adalah Fadlan (22), meraih medali perak cabang olahraga gulat kelas 65 kilogram gaya bebas, dan Muhammad Gegas (25) meraih medali perunggu di kelas 86 kilogram gaya bebas.

    “Alhamdulillah, walaupun waktu persiapan kita sangat mepet, tetapi kami, bisa mempersembahkan medali untuk Konawe Kepulauan,” ujar Gegas, Minggu (4/12).

    Gegas yang bekerja di bagian fuel PT GKP mengaku hanya melakukan latihan satu kali. Sementara rekannya Fadlan yang bekerja di bagian general affair, dua kali berlatih sebelum bertanding. begitupun dengan rekan-rekannya sesama atlet untuk Cabor gulat, paling banyak hanya dua kali mengikuti latihan. Bahkan ada juga yang belum pernah berlatih.

    Meski demikian, lima atlet dari cabang olahraga gulat Konkep itu bisa mempersembahkan medali untuk daerah kelahiran mereka. Ada yang mendapatkkan medali emas, perak dan juga perunggu dalam kelas bertanding yang berbeda.

    “Kuncinya, semangat, pantang menyerah dan berdoa,” katanya.

    Hal yang sama juga disampaikan Fadlan. Menurut dia, jika persiapan yang dilakukan cukup, hasil yang didapatkan pasti lebih baik lagi. Namun dia bersyukur atas pencapain yang sudah diraih.

    Ua menilai, hasil yang diperoleh bersama rekan-rekannya semakin memacu dirinya untuk lebih giat berlatih, sehingga ke depan bisa memberikan yang lebih baik lagi untuk Konkep.

    Ketika disinggung soal dukungan perusahaan, Gegas dan Fadlan mengaku mendapatkan dukungan dari pimpinan perusahaan PT GKP juga rekan kerja lainnya. Perushaan memberikan izin kepada keduanya untuk berlaga dalam Porprov XIV Sulawesi Tenggara.

    “Terima kasih kepada perusahaan, pimpinan di site, yang sudah memberikan izin kepada kami untuk bisa ikut berlaga dalam ajang Porprov ini, ” Ungkap keduanya.

  • Peringati Hari Kesehatan Nasional, PT GKP Laksanakan Kegiatan PMT untuk Cegah Stunting

    Peringati Hari Kesehatan Nasional, PT GKP Laksanakan Kegiatan PMT untuk Cegah Stunting

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-58, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bekerjsama dengan Puskesmas Roko-Roko Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) laksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Bayi dan Balita.

    Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Desa Nambo Jaya pada 14 November dan di Posyandu Desa Sainoah Indah pada 16 November 2022. Kegiatan tersebut dihadiri langsung GM External PT GKP Bambang Murtiyoso, Kepala Puskesmas Roko-Roko Alwi dan Kepala Desa Nambo Jaya Lamido.

    Selain pemberian makanan tambahan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan Lansia, penimbang berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pemberian Kartu Menuju Sehat (KMS).

    Tim CSR PT GKP Aldo Sastra mengatakan, PMT merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) GKP di bidang kesehatan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap Bayi dan Balita. Tujannya, untuk memberikan gizi terbaik dan mencegah terjadinya gizi buruk terhadap anak-anak di daerah lingkar tambang.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bayi Stunting. Fokus PMT, bahwa di area ring satu perusahaan tidak boleh terdapat kasus gizi buruk. Selain itu harapannya kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama dengan instansi-instansi lain di area lingkar perusahaan,” ungkapnya.

    “Dari data puskesmas pada kegiatan PMT ini, rerata berat bayi 5,25 kg tinggi badan 43,05 cm. Sedangkan rerata berat badan Balita 10,4 kg dengan tinggi badan 84,79 cm. Dari data tersebut, menunjukan Bayi dan Balita dalam kondisi sehat,” sebut Aldo.

    GM External PT GKP Bambang Murtiyoso berharap, melalui program PMT ini, gizi anak-anak dapat terpenuhi dengan baik, sehingga menjadi lebih sehat dan siap menjadi generasi penerus bangsa.

    “Semoga kegiatan PMT ini bisa menjadi penambah gizi bagi bayi dan balita, dan kita berharap putra putri di sini sebagai generasi penerus bisa berkembang lebih sehat lagi sehingga memiliki satu akhlak yang mulia sehingga jadi kebanggan orang tua masyarakat dan agama, amin,” ujar Bambang.

    Kepala Puskesmas Roko-roko Alwi mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan PMT yang diselenggarakan pihak perushaan. Ia berharap, masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan PMT ini dengan baik.

    “Saya sangat berterimakasih kepada pihak perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan ini, karena sangat-sangat membantu,” ucap Alwi.

    Kegiatan PMT yang digelar PT GKP ini mendapat respon positif dan didukung penuh oleh masyarakat Nambo Jaya dan Sainoah Indah. Ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, bukan hanya
    kegiatan PMT saja, tetapi juga kegiatan apa saja yang diselenggarakan perusahaan.

    “Terima kasih atas kegiatan ini, sangat bermanfaat, tidak saja bagi anak-anak tetapi juga para ibu. Kegiatan ini sekaligus membuka kesadaran para ibu dan orang tua tentang pentingnya gizi yang baik bagi bayi dan anak-anak. Biasanya makanan tambahan hanya sedikit, sekarang jumlahnya lebih banyak. Terima kasih GKP,” ucap Daniati, salah seorang warga.

  • PT GKP Inisiasi Perbaikan Jembatan di Wawonii Tenggara, Kini Sudah Dapat Digunakan Lagi

    PT GKP Inisiasi Perbaikan Jembatan di Wawonii Tenggara, Kini Sudah Dapat Digunakan Lagi

    KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bantu memperbaiki jembatan di Desa Sinalu Jaya, Wawonii Tenggara, Kanupaten Konawe Kepulauan (Konkep) yang kondisinya sudah memperihatinkan.

    Perbaikan jembatan dilaksanakan selama tiga minggu, 1-18 Oktober 2022, dan diresmikan pada hari ini, Senin (24/10). Hadir dalam kegiatan peresmian Camat Wawonii Tenggara Iskandar, Kepala Desa Sinaulu Jaya Labarimu, Kepala Desa Nambo Jaya La Mido, beserta masyarakat setempat. Selain itu, hadir juga Cessa Loprang (CEO Tunas Muda Pertiwi sekaligus mewakili manajemen TMP), serta perwakilan Manajemen PT GKP site Wawonii Bambang Murtiyoso selaku GM External Relation.

    Dalam proyek ini, perusahaan memfasilitasi masyarakat berupa material batu, semen, dan kayu. Sementara untuk pengerjaannya, dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat.

    Tiga jembatan yang diperbaiki, ukurannya sekira lebar 4 meter, panjang 7 meter, dan tinggi di atas permukaan dasar sungai sekitar 180 sentimeter.

    “Semua pembangunan jembatan ini didanai CSR PT GKP. Namun dalam pelaksanaannya, kami memberdayakan sumber daya masyarakat sekitar, berkolaborasi, dan bergotong royong untuk memastikan setiap bagian perbaikan jembatan selesai tepat pada waktunya” ujar Cipto Rustianto, Manager Departemen Eksternal PT GKP pada acara peresmian jembatan tersebut, Senin (24/10).

    Lebih lanjut, Cipto menegaskan Departemen Eksternal, khususnya divisi CSR ingin menjawab harapan dari pemangku kepentingan bahwa pengembangan masyarakat yang berkelanjutan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pertambangan yang dilakukan PT GKP.

    “Salah satunya mengejawantahkan dalam renovasi dan revitalisasi 3 jembatan ini, karena jembatan adalah akses penghubung yang akan menjadi sarana semua kegiatan masyarakat, termaksud aktivitas ekonomi,” Demikian ujar pria yang biasa disapa Cipi ini.

    GM External Relations PT GKP, Bambang Murtiyoso berharap, dengan adanya perbaikan jembatan ini, bisa membantu roda perekonomian masyarakat, khususnya di Konawe Kepulauan.

    “Jembatan yang kami bantu perbaiki ini (bukan dibangun) yang sebelumnya memang sudah ada, mudah-mudahan bisa menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian desa terutama dalam mengangkut hasil bumi, sekaligus menjadi jalur perhubungan antara lintas desa, di mana masyarakat banyak menggunakan,” jelas Bambang.

    Iskandar, Camat Wawonii Tenggara atas nama pemerintah daerah mengatakan sangat mengapresiasi pihak perusahaan dan masyarakat Mosolo Raya dalam merespon keadaan infrastruktur yang ada.

    “Saya atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih kepada pihak perusahaan beserta masyarakat Mosolo Raya yang telah memberikan sumbangsi besar yaitu perbaikan jembatan di Desa Sinaulu Jaya” ucap Iskandar dalam sambutannya.

    Bersamaan dengan kegiatan ini beberapa tim CSR, Humas, dan masyarakat Roko-Roko Raya, sedang melakukan perbaikan jembatan di Desa Sukarea Jaya.

    Kegiatan perbaikan dilakukan karena kondisi beberapa bagian dari Jembatan yang juga dibangun bersama masyarakat pada 2019 lalu itu mulai lapuk.

    “Kita lakukan perbaikan sekaligus pencegahan, meskipun kondisi jembatan sebenarnya masih sangat layak untuk dilewati kendaraan, ” Demikian disampaikan Idris Toande, Koordinator Perbaikan Jembatan Sukarela.

    Labarimu, Kepala Desa Sinaulu Jaya sangat mengapresiasi perusahaan dalam melakukan perbaikan jembatan. Pasalnya, tidak sedikit warga yang mengeluh dengan kondisi jembatan tersebut.

    “Ini (perbaikan jembatan) sangat bagus karena jembatan merupakan akses masyarakat banyak, kalau perlu semuanya dikasih permanen agar lebih bagus lagi,” ujarnya.

    “Dampak positif dengan hadirnya perusahaan bagi masyarakat, yakni sangat membantu masyarakat dalam perbaikan sarana prasarana yang ada, selain itu dengan hadirnya perusahaan taraf hidup masyarakat berubah, masyarakat sudah memiliki penghasilan tetap,” sambung Labarimu.

    Hal senada juga disampaikan Hirman, warga Sinaulu Jaya. Kehadiran perusahaan membawa manfaat berlipat bagi masyarakat, tidak hanya Mosolo Raya tetapi masyarakat Wawonii pada umumnya.

    “Dampak positifnya sangat banyak, salah satunya membantu masyarakat dari segi ekonomi. Karena dengan hadirnya perusahaan ini, membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat” ucap Hirman selaku warga masyarakat Sinaulu Jaya.

  • PT GKP Kembali Lakukan Perbaikan Jalan Wawouso-Bobolio Konkep

    PT GKP Kembali Lakukan Perbaikan Jalan Wawouso-Bobolio Konkep

    KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) kembali melakukan perbaikan jalan jalur Wawouso-Bobolio yang sebelumnya rusak parah akibat curah hujan tinggi.

    PT GKP bersinergi bersama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Kepalauan (Konkep) dalam penggunaan alat berat pada kegiatan perbaikan jalan Wowouso-Bobolio.

    Kegiatan perbaikan jalan memakan waktu sekitar dua minggu, sejak tanggal 26 September 2022. Material perbaikan jalan jalan disuplai dari Roko Roko Raya, lokasi site GKP, berupa batu bolder dan pasir batu (situ). Dalam kegiatan ini menggunakan dua unit alat berat, eksacavator milik Dinas PU dan Bomaq milik PT GKP.

    “Sebelumnya sudah tiga kali kita melakukan perbaikan jalan di wilayah Gunung Jati, namun curah hujan yang cukup tinggi, menyebabkan akses jalan tidak bisa dilewati oleh semua jenis kendaraan,” ungkap Aldo Satra, tim CSR GKP, Senin (3/10).

    Aldo menyebutkan, jalan yang menuju Kecamatan Larangara, pusat pemerintahan Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) tersebut dilakukan perbaikan sebanyak 17 titik, dengan akumulasi sepanjang lima kilometer.

    “Sejak pertengahan Agustus, perbaikan jalan sudah direncanakan. Namun untuk pengerjaan masih menunggu musim panas datang. Kalau dipaksakan dikerjakan saat musim hujan, tentu tidak akan bertahan lama,” terangnya.

    Kepala Teknik Tambang (KTT) PT GKP, Aep Khaeruddin menyampaikan bahwa, kegiatan perbaikan jalan area Gunung Jati merupakan salah satu agenda CSR sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan. Mengingat jalur ini merupakan akses utama bagi semua masyarakat, terutama yang berada di wilayah selatan dan tenggara Pulau Wawonii.

    “Kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergi dengan pemerintah daerah, sehingga harapan agar kehadiran perusahaan bisa memberi manfaat bagi daerah, benar benar dirasakan, salah satunya melalui kegiatan perbaikan infrastruktur ini,” imbuhnya.

    Koordinator teknis perbaikan jalan PT GKP, Taufik Haryanto menjelaskan, salah satu tantangan dalam perbaikan jalan yang dilakukan adalah, lokasi pemuatan material yang cukup jauh, ditambah lagi beberapa kali selama kegiatan hujan masih turun meski sudah memasuki musim kemarau.

    Meski demikian, lanjut dia, tidak menyurutkan semangat untuk terus melakukan kegiatan perbaikan jalan, bersama beberapa karyawan dan juga dukungan dari masyarakat dan anggota PPWS.

    Lebih lanjut, Taufik menjelaskan, dalam kegiatan perbaikan jalan ini, batu bolder yang dibutuhkan sekitar 500 reit dan sirtu sebanyak 200 reit. Terdapat enam armada dumptruck yang dikerahkan untuk pengangkutan material ke lokasi.

    “Alhamdulillah, hasil perbaikan memuaskan dan semoga akses masyarakat menuju dan dari Langara, lancar dan tidak terhambat lagi,” ungkap Taufik.

    Camat Wawonii Tenggara, Iskandar menilai, perbaikan jalan yang dilakukan PT GKP sangat membantu dalam memudahkan jalannya kegiatan pemerintahan di wilayah tersebut.

    “Kita susah sekali kalau ada dinas ke Langara. Makanya kita sangat berterima kasih dengan kegiatan perbaikan jalan yang dilakukan GKP,” tuturnya.

    Senada, tokoh pemuda Wawonii Selatan, Mihdar mengapresiasi atas inisiatif yang dilakukan PT GKP. Sebab sudah lebih dari dua bulan, akses menuju dan dari Langara terhambat. Praktis, tidak ada kendaraan yang bisa lewat.

    “Kalaupun bisa lewat, hanya roda dua. Itupun dengan usaha yang berat sekali. Jadi, harus bersyukur atas inisiatif GKP dalam melakukan perbaikan jalan area Gunung Jati ini,” jelas Ketua Pemuda Pemudi Wawonii Selatan (PPWS) ini.

  • PT GKP Pamerkan Produk UMKM Wawonii di Ekxpo Pekan Produk Unggulan Sultra

    PT GKP Pamerkan Produk UMKM Wawonii di Ekxpo Pekan Produk Unggulan Sultra

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Dua produk olahan camilan Keripik Kelapa dan Jabu Mete khas Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), terus dipromosikan oleh PT Gema Kreasi Perdana (GKP) diberbagai ivent ekonomi kreatif.

    Seperti baru-baru ini, produk Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) binaan PT GKP tersebut kembali dipasarkan pada ivent Expo Pekan Produk Unggulan Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (7/9).

    Dalam ivent ini, produk UMKM binaan PT GKP terpilih untuk mewakili Kabupaten Konkep.

    Tim CSR PT GKP, Aldo Sastra mengatakan, produk UMKM binaan PT GKP ini berhasil diikutsertakan setelah mendapatkan sertifikat pangan industry rumah tangga (PIRT).

    “Sebelumnya produk keipik kelapa dan olahan jambu mete, hanya dipasarkan di lingkungan yang masih terbatas, karyawan maupun masyarakat sekitar. Belum dijual umum maupun diikutsertakan dalam berbagai expo,” ujar Aldo kepada media.

    Aldo menyebutkan, keikutertaan produk UMKM binaan PT GKP ini bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan pasar produk sehingga dikenal lebih luas lagi.

    “Kita optimis produk UMKM kita memiliki daya sang dengan produk laing dan men jadi produk unggulan Konawe Kepulauan,” ucapnya.

    Tidak hanya sampai disini saja, Aldo memastikan produk olahan Khas Pulau Wawonii tersebut akan terus dipromosikan dan diikutsertakan dalam ivent pameran lainnya. Selain itu, pihaknya juga tengah berupaya untuk melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga pasar produk binaan PT GKP lebih luas lagi.

    “Kita masih akan terus membantu untuk menjajakan pasar yang lebih luas lagi. Kalau untuk produksi, siap berapapun jumlahnya,” kata Aldo.

    Untuk diketahui, olahan jambu mete dan keripik kelapa diproduksi oleh UMKM Mohawi dan Samaturu yang merupakan binaan PT GKP di Konkep.