Tag: Konkep

  • Pertandingan Antara Eksekutif vs Legislatif Berakhir Adu Penalti saat Meriahkan Pembukaan Wawonii Cup I

    Pertandingan Antara Eksekutif vs Legislatif Berakhir Adu Penalti saat Meriahkan Pembukaan Wawonii Cup I

    SULTRAGO.ID – Seru dan meriahnya pembukaan kejuaran Wawonii Cup I yang berlangsung di Lapangan Bola Bobolio, Kecamatan Wawonii Selatan, Konkep pada Sabtu, 25 Desember 2021, sore.

    Turnamen dibuka langsung oleh Bupati Konkep H Amrullah. Usai membuka dengan resmi, yang tak kalah seru saat berlangsungnya laga eksebisi antara lembaga Eksekutif (Pemda) dan Legislatif (DPRD) wilayah itu. Bupati Amrullah dan Ketua DPRD Ishak pun ikut serta pada laga sengit itu yang berakhir adu penalti.

    Pada babak pertama pertandingan dengan waktu normal lembaga eksekutif sempat unggul jauh dari keseblasan legislatif dengan skor 3:1.

    Suara pluit panjang dari wasit kembali bunyi. Pertanda babak kedua pertandingan akan dimulai. Tim keseblasan legislatif bangkit tak mau membiarkan pertahanannya dibobol. Justru serangan balik dilakukan tim legislatif dan berhasil imbangi dengan skor 5:5 hingga wasit meniup pluit panjangnya. Tanda pertandingan babak kedua berakhir.

    Selanjutnya, pertandingan kedua tim keseblasan itu berakhir adu penalti. Masing-masing tim menyiapkan 4 pemain penembak jitu.

    Laga eksebisi pertandingan dua lembaga pemerintah diwilayah itu akhirnya adu penalti. Kemenangan berhasil dimenangkan oleh tim keseblasan eksekutif dengan skor akhir 4:3.(***)

  • Pemda Konkep Relokasi PKL yang Berada di Taman Kota Langara

    Pemda Konkep Relokasi PKL yang Berada di Taman Kota Langara

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Seluruh pelaku pedagang kaki lima (PKL) yang berada di dalam kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kota Langara di Jalan Poros Pelabuhan Ferry Wawonii, Kelurahan Langara Laut, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) terpaksa harus direlokasi (dipindahkan).

    Hal itu berdasarkan surat pemberitahuan yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemda Konkep Nomor: 660/XII/2021 yang ditujukan kepada seluruh pelaku usaha kuliner atau PKL yang menempati RTH Taman Kota Langara.

    Selain surat pemberitahuan tersebut, Bupati Konkep, H Amrullah juga telah membuat arahan kepada pelaku PKL di Taman Kota Langara agar tidak ada lagi aktifitas penjualan di RTH tersebut.

    “Arahan Pak Bupati H Amrullah bahwa kawasan RTH Taman Kota agar tidak ada aktifitas penjualan disana,” kata Camat Wawonii Timur Laut, Idham Mahalik, Jumat (24/12).

    Kordinator pelaku PKL Langara ini menyebutkan, puluhan pelaku PKL itu direlokasikan di kawasan Lapangan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Langara, lokasinya bersampingan dengan RTH Taman Kota Langara.

    “Pemda merelokasi mereka (PKL, red) agar wajah kota tidak kelihatan kumuh. Pak Bupati izinkan pedagang kuliner di Lapangan TPI, lokasinya luas parkir kendaraan aman. Sehingga tempat mereka ini akan menjadi kawasan wisata kuliner Konkep. Kan sudah terpusat,” tambah Idham Mahlik.

    Idham juga berharap kepada seluruh pelaku kuliner di Langara agar bisa mengindahkan surat DLH dan arahan bapak Bupati. Untuk itu, ia mengajak bagi pelaku yang lapaknya sudah rampung agar segera dibuka mulai malam nanti.

    Sementara itu, salah satu pelaku usaha kuliner di Konkep, Nanang menyambut baik langkah Pemda Konkep. Termasuk arahan Bupati H Amrullah langsung kepada para pelaku PKL direlokasikan di kawasan Lapangan TPI Langara.

    “Awalnya. Ada sebahagian pelaku usaha yang bertanya tanya kenapa harus dipindahkan lagi. Kita sudah nyaman di taman ini, kan kebersihannya dijaga.
    Tetapi pada akhirnya semua pelaku usaha tetap menerima dan menyambut baik langkah Pemda merelokasi tempat penjualan usaha kuliner itu,” kata Nanang.

    Dikatakan Nanang bahwa para pelaku usaha yang direlokasi itu justru berterima kasih kepada Bupati H Amrullah. Sebab dengan kebijakan kepala daerah Lapangan TPI Langara dijadikan lokasi pedagang kuliner Wawonii.

    “Ini kan bagus, pelaku usaha-usaha kulinerkan sudah banyak, maka lokasi berdagangnya pun harus terpusat juga. Ini juga salah satu bentuk upaya pemerintah untuk menghidupkan pelaku UMKM serta meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujar Nanang.

    Berikut poin-poin surat DLH tersebut:

    Dalam rangka meningkatkan kualitas RTH dalam mengkonservasi alam di perkotaan sesuai Amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

    1. Bapak/Ibu/Saudara para pedagang kaki lima yang menempati Ruang Terbuka Hijau (RTH)/ Taman Kota untuk segera mengosongkan dan membongkar sendiri kios/Lapak masing-masing Paling lambat Tanggal 24 Desember 2021.
    2. Sesuai arahan Bupati Konawe Kepulauan adapun alternative lokasi untuk melangsungkan kegiatan berjualan dapat menempati tempat yang telah disediakan di TPI Langara.
    3. Apabila hingga batas waktu yang telah ditentukan Bapak/Ibu/Saudara tidak mengindahkan surat pemeberitahuan ini, maka akan dilakukan tindak lanjut sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
  • Capaian Persentase Vaksin di Konkep Rendah, Dandim 1417 Kendari Kolonel Inf Windarto Turun Lapangan

    Capaian Persentase Vaksin di Konkep Rendah, Dandim 1417 Kendari Kolonel Inf Windarto Turun Lapangan

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Capaian persentase vaksinasi di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tergolong paling rendah dari 17 kabupaten/kota di Sultra.

    Progres capaian persentase pada program vaksinasi itu masih jauh dari target Pemerintah Pusat 70 persen. Hingga awal Desember 2021 capaian persentase vaksinasinya baru 21 persen. Olehnya itu, Dandim 1417 Kendari Kolonel (Inf) Windarto turun langsung ke lapangan untuk mengajak masyarakat agar ikut mensukseskan program Pemerintah Pusat dengan divaksin.

    Kolonel Windarto juga memantau langsung pelaksanaan vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh Dinkes setempat bekerjasama dengan TNI/Polri di halaman Polsek Wawonii, Kecamatan Wawonii Barat dan Polsek Wawonii Tengah Kecamatan Wawonii Tengah pada Sabtu (11/12/2021).

    “Untuk persentase wilayah Konkep baru 21 persen capaiannya. Targetnyakan 70 persen,” kata Dandim 1417 Kendari, Kolonel (Inf) Windarto kepada media disela-sela tugasnya.

    Sehingga lanjut dikatakan Windarto, Pemda Konkep dan TNI/Polri harus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan program vaksinasi ini.

    Untuk itu, koordinasi hingga pada tingkat desa harus terus dilakukan. Bahkan Pemda bersama TNI/Polri mesti turun langsung melakukan pendataan warga yang belum divaksin.

    “Kita data warga. Kalau perlu kita akan turun ke rumah-rumah warga melakukan pendataan langsung,” pungkasnya.

  • Turnamen Wawonii Cup I Segera Bergulir

    Turnamen Wawonii Cup I Segera Bergulir

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Komepetisi olahraga bergengsi di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Turnamen Wawonii Cup I (TWC) akan dimulai pada akhir Desember mendatang.

    Turnamen yang akan digelar di Kecamatan Wawonii Selatan ini akan melangsungkan dua cabang olah raga, yaitu sepak bola serta voli putera dan puteri. Masing-masing tim dari setiap kecamatan akan memperebutkan piala bergilir dan juga hadiah uang tunai.

    Untuk sepak bola, hadiah juara satu senilai Rp10 juta, juara kedua Rp7 juta, juara ketiga Rp5 juta, dan juara keempat Rp3 juta. Sedangkan untuk voli putera dan puteri juara satu Rp5 juta, juara dua Rp4 juta, juara tiga Rp3 juta, dan juara empat Rp2 juta.

    Ketua panitia TWC Arman mengungkapkan, turnamen ini, khusus sepak bola, telah mendapat dukungan penuh dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Nama setiap tim sepak bola akan didaftarkan langsung diwabsite PSSI.

    Kemudian untuk Kepanitian, pihaknya telah bekerja sama dengan pemuda karang taruna.

    “Hari selasa atau tanggal 14 Desember, kami akan melalukan rapat terlebih dahulu bersama panitia. Selanjutnya kami akan bersurat ke masing-masing club untuk mendaftarkan tim mereka di sekretariat panitia turnamen, tepatnya di Kantor Camat Wawonii Selatan,” ucap Arman.

    Dikonfirmasi, Ketua PSSI pengurus cabang Konkep Israwan Sulpa membenarkan, setiap nama club yang berlaga di Turnamen Wawonii Cup akan diresmikan dan dimasukan di daftar PSSI.

    “Ketika liga atau turnamen antar club bergulir di sini sewaktu-waktu, nama club tersebut tetap ada meskipun pemainnya sudah pada tua, selama PSSI masih berada di Konkep,” ucapnya.

    Terpisah, Camat Wawonii Selatan, Marten mengatakan, TWC I merupakan ajang mencari bibit dan bakat para pemain sepak bola dan voli di Wawonii.

    “Ini merupakan ajang untuk mencari bibit dan bakat para pemain sepak bola, terutama di Wawonii Selatan dan Konkep pada umumnya,” kata Marten.

  • Peringati Hari Sumpah Pemuda, BIN Sultra Gelar Vaksinasi Serentak di 17 Kabupaten/Kota

    Peringati Hari Sumpah Pemuda, BIN Sultra Gelar Vaksinasi Serentak di 17 Kabupaten/Kota

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Badan Intelijen Nasional (BIN) Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) selenggarakan vaksinasi Covid-19 serentak di 17 kabupaten dan kota di Sultra, Kamis (28/10).

    Giat vaksinasi serentak dilakukan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2021.

    Kabinda Sultra, Brigjen TNI Raden Toto Oktaviana mengatakan, dalam penyelenggaraan vaksin kali ini, pihaknya menargetkan sekitar 5.500 orang yang terdiri dari 3.500 orang pelajar dan 2.000 orang masyarakat umum.

    “Terdapat 34 titik diantaranya 17 titik berada di sekolah dengan sasaran pelajar dan 17 titik di berbagai desa dengan sasaran masyarakat umum secara door to door atau jemput bola, utamanya lansia,” tambahnya.

    Disebutnya, program vaksinasi nasional saat ini baru mencapai 33 persen dari 70 persen target realisasi di tahun 2021. Untuk itu, Ia berharap dukungan semua pihak dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

    “Semoga bisa tercapai 70 persen. Mari datang ke gerai vaksinasi yang tersedia di wilayah masing-masing, vaksin aman dan halal,” tutup Raden.

    Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan H. Sastro mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi bersama BIN kali ini, pihaknya menargetkan pada siswa sekolah dan masyarakat umum. Masing-masing 51 siswa dan 30 dari masyarakat umum.

    Sampai pada 28 Oktober 2021, sebut Sastro, pelaksanaan vaksinasi sudah mencapai 28.705 orang, terdiri dari 303 tenaga kesehatan, 4.045 pelayanan publik, 2.635 lansia, 18.482 masyarakat rentan dan 4.250 remaja.

    “Persiapan kita sebelum pelaksanaan vaksinasi telah kita rapatkan dengan semua Kepala Puskesmas di wilayah Konkep, dan memang sudah disepakati seretak akan dilaksanakan hari ini semua,” kata Sastro.

    Kapolsek Wawonii, Iptu Kamaruddin menyebtukan, pelaksanaan vaksinasi bersama BIN kali dilakukan kepada 51 orang pelajar dan 30 masyarakat umum di Konkep.

    “Untuk total keseluruhan itu 81 orang,” sebutnya.

    Salah seorang guru SMK kesehatan di Konkep, Siti Zulmi mengungkapkan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo dan Kepala BIN Budi Gunawan yang telah melaksanakan program vaksinasi kepada siswa-siswi di Indonesia.

    “Kami rindu siswa-siswa belajar bersama kami tanpa terbatas jarak. Mari kita sukseskan vakasinasi. Vaksinasi aman dan halal,” ucapnya.

  • Ditemukan Spot Wisata Mistis Nan Eksotis di Hutan Wawonii, Bagaikan Gadis ‘Perawan’

    Ditemukan Spot Wisata Mistis Nan Eksotis di Hutan Wawonii, Bagaikan Gadis ‘Perawan’

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Nama Pulau Wawonii sudah tak asing lagi ditelinga banyak orang, khususnya warga Sulawesi Tenggara (Sultra) itu sendiri. Bahkan banyak orang mengenal pulau itu dengan ‘Pulau Hati’, sebab bentuk pulaunya menyerupai bentuk Love atau lambang hati.

    Berbicara tentang keindahan Pulau Wawonii tak akan pernah ada habisnya. Betapa tidak, banyak pesona keindahannya baik dari wisata bahari, budaya dan wisata alam pulau hati yang belum Anda ketahui. Salah satu keindahan alam Wawonii yang belum Anda ketahui adalah spot wisata alam yang satu ini.

    Adalah objek wisata air terjun. Oleh sebagian warga Wawonii meyakini spot wisata yang ditemukan para pemuda Desa Bukit Permai, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan atau Wawonii, belum lama ini benar mistis.

    Lokasi spot wisata air terjun itu terbilang cukup jauh dari pusat perkampungan warga, aksesnya pun masih sulit dilalui baik dengan berjalan kaki. Sebab spot wisata yang mistis nan eksotis itu berada di tengah-tengah hutan Pulau Wawonii.

    Meski spot wisata air terjun ini masih di yakini mistisnya, namun spot air terjun yang belum diberi nama itu telah menawarkan banyak keindahan panorama alam yang eksotis dan mempesona. Bagaikan seorang gadis yang masih ‘perawan’.

    Alamnya sejuk dan asri. Anda juga akan disuguhakan dengan kesegaran airnya yang mengalir jernih. Bahkan bisa membuat Anda jatuh cinta pada spot ini hanya untuk mandi di air terjun ini.

    Selain itu, mata Anda juga akan dimanjakan dengan pemandangan di sekitar spot air terjun lantaran banyaknya pepohonan rindang yang menjulang tinggi.

    Meski waterfal air terjun ini tidak memiliki ketinggian seperti waterfall Air Terjun Tumburano yang tingginya sekitar 90 meter yang berada di Kecamatan Wawonii Utara. Namun aliran airnya begitu deras dan kuat. Di sekeliling air terjun terdapat bebatuan yang berjejer rapi, layaknya buatan tangan manusia.

    Tidak cukup itu saja, mata Anda juga akan dimanjakan dengan permukaan air terjun yang berwarnah kebiruan, nampak seperti permukaan air laut yang dalam dan jernih.

    Tidak kalah menarik, pada muara air terjun itu ternyata terdapat aliran sungai cabang tiga. Ya, muara air terjun tersebut mengaliri tiga sungai besar. Uniknya lagi, ketiga cabang sungai itu memiliki warnah dan temperatur air yang berbeda.

    “Kalau ke arah kiri itu namanya Walimboko mengaliri sampai Air Terjun Tumburano, airnya agak hitam. Kalau kanan itu Lamokahi di Kecamatan Wawonii Barat, airnya itu hangat. Dan yang tengah itu kali Lampeapi Kecamatan Wawonii Tengah, airnya agak dingin,” ujar Husni, salah seorang pemuda penemu spot air terjun di hutan Wawonii, Rabu (13/10).

    Kata Husni, untuk sampai di lokasi air terjun, ia dan rekannya para pemuda di Desa Bukit Permai harus bermalam di hutan sampai tiga hari. Sebab aksesnya masih alami dan jarang dilalui masyarakat setempat pada umumnya.

    “Sebelumnya di kali cabang tiga itu sudah banyak masyarakat yang biasa kesana mencari rotan dan ikan air tawar, tetapi kalau di atasnya kali cabang tiga itu masih minim yang berkunjung kesana. Selain jalanya yang cukup jauh dan di sana pula masih alami, sehingga masih berbaur mistis menurut para orang tua. Kalau adat masyarakat Wawonii ada namanya yang disebut mompesara atau meminta izin petunjuk agar tidak terjadi apa-apa,” tutur Husni saat menceritakan kisah perjalanannya saat jelajah hutan untuk mencari ikan air tawar, hingga menemukan spot air terjun itu.

  • Wakil Ketua Komisi V DPR RI Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pelabuhan Distrik Navigasi di Konkep

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pelabuhan Distrik Navigasi di Konkep

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae hadiri peletakan batu pertama pembangunan pelabuhan distrik navigasi di Desa Langara Tanjung Batu, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Selasa (12/10).

    Di kesempatan itu, politisi Partai Golkar itu menyampaikan apresiasinya pada kegiatan padat karya yang digelar Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui pembangunan pelabuhan tersebut.

    Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah untuk mendorong perekonomian masyarakat. Terutama, dalam membantu perekonomian masyarakat sekitar yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

    “Sebagian besar dan seluruh departemen di seluruh Indonesia harus membuat suatu kegiatan padat karya dalam rangka memberi lapangan pekerjaan kepada masyarakat. Karena kalau tidak, perputaran ekonomi kita itu akan susah, kalau tidak maka masyarakat kita tidak mungkin mereka mendapatkan kehidupan yang layak,” ucap Ridwan Bae.

    “Hal-hal lain yang menyangkut kegiatan-kegiatan di Wawonii ini, pak Wakil, pak Farid dan pak Lukman bisa komunikasi apa saja yang bisa kita lakukan, seperti halnya BSPS tahun ini Konkep mendapat jatah 100 unit. Dari provinsi itu ada 2000an unit tetapi kita bagi 100 unit di setiap Kabupaten karena ada 17 Kabupaten,” tukasnya.

    Untuk diketahui padat karya telah diatur dalam Permenhub Nomor 73 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya di Lingkungan Kemenhub dan Surat Ditjen Hubla Nomor UM.006/58/17/DJPL/2021 tanggal 03 September 2021 tentang Rencana Pelaksanaan Program Padat Karya Tahap II Tahun 2021 Gelombang II dan IV pada UPT di lingkungan Ditjen Hubla.

  • Himapindo Sebut Smelter PT. GKP Bisa Jadikan Konkep Sentrum Ekonomi Indonesia Timur

    Himapindo Sebut Smelter PT. GKP Bisa Jadikan Konkep Sentrum Ekonomi Indonesia Timur

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Himpunan Mahasiswa Pengusaha Muda Indonesia (Himapindo) Korwil Sulawesi Tenggara (Sultra), Ahmad Zainul menilai, keberedaan pabrik pengelolaan dan pemurnian nikel (smelter) PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) nantinya bisa menjadi sentrum ekonomi di wilayah Indonesia Timur.

    Ia menjelaskan, Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa Indonesia. Industri ini sangat berpengaruh dalam kemajuan teknologi Indonesia dan pemasukan anggaran Negara.

    “Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri di kenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki produksi dan cadangan nikel terbesar di Indonesia, namun belum mampu mengantar pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Indonesia,” terang Zainul, Rabu (6/10).

    Ia menilai, upaya pembangunan smelter sebagai amanat undang-undang dalam mendorong upaya hilirisasi dunia pertambangan, bisa membawa Konawe Kepulauan menjadi Sentrum pembangunan ekonomi Nasional khususnya Indonesia Timur. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Konawe Kepulauan baru tertopang oleh konsumsi atau belanja pemerintah daerah (Pemda) ketimbang investasi maupun pembangunan infrastruktur.

    “Pemerintah daerah perlu membangun kerja sama yang kuat dan mengikat dengan direksi PT. Gema Karya Perdana atau GKP dalam upayanya meningkatkan taraf hidup masyarakat daerahnya,” kata Zainul.

    Ia menambahkan, Konkep sebagai kabupaten dengan wilayah paling strategis sebagai jalur pertambangan dapat berkembang pesat. Dan nantinya, bisa menjadi sentrum perekonomian yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Wawonii dan Sulawesi Tenggara secara umum.

    “Peran-peran krusial pemuda dan mahasiswa khususnya mahasiswa Konkep tentunya diharapkan untuk terus melahirkan ide dan gagasan gemilang sebagai sosial kontrol, agar kedepannya komitmen serta kerja sama Pemerintah Daerah dan PT. GKP menjadi maksimal,” tutupnya.

  • Masyarakat Roko-roko Raya Sambut Baik Kehadiran PT. GKP

    Masyarakat Roko-roko Raya Sambut Baik Kehadiran PT. GKP

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Masyarakat Roko-roko Raya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) sambut baik kehadiran perusahaan tambang PT. Gema Kreasi Perdana (GKP) di wilayah tersebut.

    Pasalnya, kehadiran anak perusahaan Harita Group itu dinilai telah banyak berkontribusi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

    “Tentunya kami sangat menyambut baik dan mendukung keberadaan PT. GKP di Wawonii, khusunya di wilayah Roko-roko Raya Kecamatan Wawonii Tenggara,” ucap salah seorang tokoh masyarakat Roko-roko Raya, Sulvan saat ditemui awak media ini, Sabtu (2/10)

    Disebutnya, walau pun belum melaksanakan kegiatan penambangan, PT. GKP telah banyak membantu masyarakat setempat. Baik melalui penyaluran bantuan sosial maupun program pemberdayaan seperti pemberdayaan UMKM, pembangunan menara telekominikasi, serta program desa terang yang sudah dirasakan oleh masyarakat setempat sejak 2019 lalu.

    “Dengan mesin yang berkapasitas 100 KVA yang disediakan oleh PT. GKP, akhirnya masyarakat di Roko-roko Raya mendapat penerangan saat iti. Karena listrik PLN masuk di wilayah Kecamatan Wawonii Tenggara baru tahun 2020. Selain itu, seluruh operasionalnya pun ditanggung oleh pihak perusahaan, jam operasionalnya saat itu mulai dari pukul 18.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita,” ungkap Sulvan.

    “Jka PT. GKP melakukan aktivitas pertambangan bahkan membangun Smelter di Wawonii, kedepan lebih banyak lagi dampak positif yang akan dirasakan masyarakat setempat. Diantaranya, akan menampung banyak tenaga kerja lokal, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta akan menghidupkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar,” sebut Sulvan.

    Senada, salah seorang pemuda Desa Roko-roko Raya, Sandi Nayayan menyatakan dukungannya atas Kehadiran PT. GKP di Wawonii Tenggara. Menurutnya, keberadaan perusahaan tambang di Wawonii Tenggara dapat membuka kesempatan kerja yang besar khususnya bagi pemuda setempat.

    Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari ini berharap agar PT. GKP terus berkontribusi dalam mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

    Menara telekomunikasi yang dibangun PT. GKP di Roko-Roko Raya Kecamatan Wawonii Tenggara.

    “Kami sangat terbantu dengan adanya program desa terang dan menara telekomunikasi yang sudah dibangun oleh PT. GKP. Kami berharap kedepan PT. GKP terus berkontribusi dengan membantu dan memberdayakan masyarakat sekitar, baik itu terkait pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, lingkungan, dan infrastruktur di Roko-roko Raya,” ucap Sandi.

    Sebelumnya, sebagai bentuk dukungan dan peningkatkan kerja sama, Pemerintah Daerah Konkep dan PT. GKP melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di salah satu hotel di Kendari, Kamis (30/9).

    MoU tersebut merupakan tindak lanjut dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2021-2040. Aturan ini, tertuang dalam Perda Nomor 2 Tahun 2021 dan disahkan pada akhir Juli lalu. Sehingga menjadi dasar perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, termasuk peruntukan bagi pertambangan.

    MoU dilakukan oleh beberapa pihak terkait, yakni Bupati Konkepa Amrullah, Ketua DPRD Konkep Ishak, Wakil Ketua I DPRD Imanudin, dan Wakil Ketua II DPRD Irwan. Sementara pihak PT GKP diwakili oleh Komisaris Utama Hendra Surya dan Direktur Utama Meris Wiryadi.

    Turut hadir sejumlah tokoh masyarakat dan unsur Forkopimda, diantaranya Wakil Bupati Konkep, Kapolres Kendari, Kajari Konawe, Dandim 1417 Kendari, dan Kepala Bappeda Konkep.

  • MoU dengan Pemda, PT. GKP Dipastikan Siap Beroperasi di Wawonii

    MoU dengan Pemda, PT. GKP Dipastikan Siap Beroperasi di Wawonii

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Tingkatkan kerja sama, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) dan PT. Gema Kreasi Perdana (GKP) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di salah satu hotel di Kendari, Kamis (30/9).

    Peningkatan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan dengan PT. GKP merupakan tindak lanjut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2021-2040.

    Aturan ini, tertuang dalam Perda Nomor 2 Tahun 2021 dan disahkan pada akhir Juli lalu. Sehingga menjadi dasar perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, termasuk peruntukan bagi pertambangan.

    MoU dilakukan oleh beberapa pihak terkait, yakni Bupati Konkepa Amrullah, Ketua DPRD Konkep Ishak, Wakil Ketua I DPRD Imanudin, dan Wakil Ketua II DPRD Irwan. Sementara pihak PT GKP diwakili oleh Komisaris Utama Hendra Surya dan Direktur Utama Meris Wiryadi.

    Turut hadir sejumlah tokoh masyarakat dan unsur Forkopimda, diantaranya Wakil Bupati Konkep, Kapolres Kendari, Kajari Konawe, Dandim 1417 Kendari, dan Kepala Bappeda Konkep.

    “PT GKP akan mewujudkan komitmen investasi di Pulau Wawonii. Bahkan tidak sekedar melakukan kegiatan penambangan saja, ke depan kami akan melakukan investasi pembangunan smelter nikel. Hilirisasi mineral adalah amanat Undang-Undang,” ungkap Komisaris Utama PT GKP Hendra Surya.

    Ia mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Pulau Wawonii.

    Meski saat ini kegiatan operasional pertambangan belum berjalan, sambung Hendra, namun sejak tahun 2017 PT. GKP telah membangun sejumlah sarana dan prasarana serta menjalankan berbagai program pengembangan masyarakat (PPM) di lingkar tambang.

    “Di antaranya pembangunan menara telekomunikasi, program Desa Terang dan pemberdayaan UMKM,” ucapnya.

    Sementara itu, Bupati Konkep Amrullah berharap, kegiatan yang akan dilaksanakan PT. GKP bisa mensejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Konkep.

    “Insyaallah kegiatan PT. Gema Kreasi Perdana, ketika aspek legalitasnya sudah terpenuhi, bisa berjalan dengan baik,” ucap Amrullah.