KENDARI, SULTRAGO.ID – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan sosialisasi sistem informasi produk kreatif daerah di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (6/9).
Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah pada instansi bidang ekonomi kreatif dari 17 kabupaten kota di Sultra itu dilaksanakan guna mengembangkan sistem pemutahkiran data pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) di Sultra.
Sosialisasi itu menghadirkan pemateri dari Indonesia Creative City Network (ICCN) Dr. Islaminur Pempasa, dan Koordinator Tata Kelola Ekonomi Digital II Widiya Purwanti.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli mengatakan, perkembangan usaha sektor Ekraf semakin pesat di berbagai daerah di Indonesia. Menurutnya, keberadaan usaha sektor ini mampu memberi banyak kesempatan kepada masyarakat untuk dapat berkarya dan menghasilkan sesuatu yang akhirnya dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Tingginya motivasi masyarakat di daerah untuk memiliki usaha sendiri merupakan hal yang patut dibanggakan, sehingga dalam pengembangannya diperlukan sebuah langkah yang strategis dalam menjamin kebijakan yang terarah, terintegrasi, efektif dan efisien,” ujarnya.
Dalam menjamin kebijakan ini, kata Belli, tentunya membutuhkan kondisi aktual berupa base data Ekraf saat ini. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi berupa sistem informasi yang dapat merekam data pelaku ekonomi kreatif sangat dibutuhkan.
Ia menjelaskan, membangun sebuah sistem informasi dalam bentuk dashboard bertujuan untuk menghasilkan pola perencanaan dan pengembangan sektor, navigasi dalam perumusan dan pengambilan keputusan, serta sebagai alat monitoring dan evaluasi terhadap indikator kinerja dan pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. Selain itu, sistem informasi ini juga dapat menjadi media komunikasi, partisipasi, dan publikasi bagi masyarakat luas.
Dengan adanya dashboard ini, beberapa hal yang diharapkan yaitu pengembangan ekonomi kreatif di Sultra semakin terarah, serta kolaborasi dan sinergi antar daerah maupun antar stakeholder (Hexa-Helix) lebih terjaga dan harmonis. Sistem ini juga diharapkan apat menunjang peningkatan ekonomi para pelaku ekonomi kreatif, memerikan gambaran potensi subsektor yang menjadi lokomotif, serta memberikan peluang kerja bagi masyarakat luas.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan mengumpulkan data terkait produk kreatif se Sultra. Sehingga, produk tersebut mudah dikenal oleh seluruh masyarakat Sultra dan masyarakat luar. Selain itu, juga untuk memudahkan pemerintah dalam melakukan analisis, terutama sebagai bahan pengambilan kebijakan.
“Apabila memiliki data yang cukup lengkap, maka sektor ekonomi kratif itu bisa digandeng untuk mendorong promosi parawisata daerah,” ujar Belli.
Selain mengumpulkan data, Dispar Sultra juga akan membangun ekosistem di daerah, termasuk penggunanya. Sehingga arah dan tujuannya semakin jelas.
“Pada kesempatan kali ini, kami mengajak para stakeholder, khususnya para pemangku kebijakan sektor ekonomi kreatif di masing-masing kabupaten kota se Sulawesi Tenggara untuk andil dalam merencanakan, membangun dan memberikan masukan dan saran terkait sistem informasi data ekonomi kreatif yang akan di buat,” pungkasnya.(rls)