KENDARI, SULTRAGO.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Sulawesi Tenggara (Sultra) berharap kedepan akan ada menteri di kabinet pemerintahan yang berasal dari Bumi Anoa.
Hal ini disampaikan oleh Pengurus GPM Sultra, Asrul Syawal saat membahas penyambutan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 bersama beberapa elemen masyarakat di Sultra, Minggu (30/1).
“Tidak sedikit orang Sultra yang layak untuk ditunjuk sebagai Menteri. Bisa dipilih dari kalangan pemerintahan, politisi, atau akademisi,” katanya.
Bukan tanpa alasan, sejak Indonesia merdeka dan terbentuknya provinsi Sultra, belum ada seorang pun menteri kabinet pemerintahan yang berasal dari jazirah Sulawesi bagian Tenggara ini.
“Ingat, sebelum merdeka, di Sulawesi telah berdiri beberapa Negeri yang berdaulat namun menyatakan bergabung ke NKRI. Apalagi sejak terjadinya pertemuan Malino 1950 antara Soekarno dan Sultan Buton maka bergabungnya ke NKRI harus diapresiasi,” jelas Asrul.
Selain itu, sambung Asrul, dengan adanya Menteri dari Sultra diharapkan menjadi peningkat akselerasi kepentingan Daerah ke Pusat.
Disebutnya, Sultra menjadi penyangga bahan baku batrei listrik dengan potensi tambang nikelnya. Mengingat kebijakan sektor tambang dan lingkungan sekarang diambil alih pusat, maka sepantasnya ada orang Sultra jadi Menteri untuk pastikan aspirasi terakomodir dengan optimal.
Ia menambahkan, nikel dipastikan menjadi salah satu mineral yang akan ditawarkan kepada investor untuk membuka usaha sektor tambang pada Forum Investasi sebagai bagian rangkaian kegiatan HPN 2022.
“Kita sambut investasi demi kemajuan daerah, tapi kalau investornya menunjukan sikap antipati terhadap perkembangan daerah maka harus dievaluasi. Contohnya, VDNI sebagai smelter nikel tapi ogah bayarkan pajak air permukaan Rp26 miliar ke Provinsi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan