Kategori: Serba-serbi

  • Pemda Konkep Pamerkan Produk Unggulan Wawonii di Ajang Pekan Produk Unggulan Ekraf Sultra 2022

    Pemda Konkep Pamerkan Produk Unggulan Wawonii di Ajang Pekan Produk Unggulan Ekraf Sultra 2022

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Produk unggulan ekonomi kreatif Pulau Wawonii Kabupaten Konawe Konawe Kepulauan (Konkep) telah ditampilkan pada ajang Pekan Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara (Sultra) 2022 yang digelar di Claro Hotel Kendari pada tanggal 7 September 2022.

    Program Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sultra ini dianggap sangat tepat karena telah memberikan ruang antara pemerintah, pelaku ekonomi kreatif dan komunitas ekraf untuk meningkatkan kualitas serta mempromosikan produk-produk unggulan ekraf dari 17 kabupaten/kota di Sultra.

    Pemda Konkep melalui Bidang Ekraf Disparmudora Konkep mengajak komunitas Forum Ekonomi Kreatif dan UMKM Wawonii dan para pelaku serta kelompok UMKM berkolaborasi ikut serta pameran produk unggulan ekraf Sultra. Kabid Ekraf Konkep, Jumin, menyatakan produk unggulan Wawonii yang dipamerkan pada ajang tersebut antara lain subsektor tenunan, kuliner, kerajinan, dan fashion.

    “Tenun motif Kalapaya Wawonii dan Fashion adalah kaos Kolosua. Subsektor kerajinan yaitu anyaman tas plastik, bahan bakunya dari limba plastic masyarakat, kerajinan tas tempurung kelapa dan anyaman tikar Kolosua. Sedangkan subsektor kuliner yaitu kripik ampas kelapa,kembang gula kelapa, kripik kelapa, jambu mete dan ranggina ubi.,” sebut Kabid Ekraf Konkep, Jumin kepada Sultrago.id usai kegiatannya pada Kamis (8/9).

    Menurut Jumin, semua produk ekraf Wawonii yang dipamerkan sudah memiliki kualitas baik dan daya saing yang baik. Meski begitu, pihaknya akan terus mendorong para pelaku agar terus berinovasi, khususnya pada desain kemasan produk.

    “Produk sudah bagus. Kemasannya yang perlu perbaiki para pelaku ekraf. Seperti kemasan produk kripik kelapa dan jambu mete oleh kelompok UMKM dari Wawonii Tenggara binaan PT GKP itu sudah layak pasar kemasannya,” katanya.

    Lebih jauh dikatan Jumin, produk unggulan ekraf Wawonii yang dipamerkan memiliki daya Tarik tersendiri. Betapa tidak, produk tersebut kebanyakan produk dengan identitas daerah Wawonii atau Kabupaten Konawe Kepulauan yaitu “Kelapa”. Sehingga banyak orang menyebut daerah itu dengan julukkan Pulau Kelapa.

    “Begitu juga pada produk ekonomi kreatif banyak produk yang bahan bakunya dari bahan kelapa. bahkan setau saya baru di Wawonii ada cemilan kripik kelapa, kripik tepung ampas kelapa. dan ini kualitasnya bagus tinggal desain kemasannya untuk kripik tepung ampas kelapa. sehingga perlu berkolaborasi para pelaku, kelompok dan komunitas untuk  meningkatkan produk ekraf Wawonii, tandasnya.

  • Capaian Pembangunan Amrullah-Andi Muh Lutfi  Menuju “Wawonii Bangkit”

    Capaian Pembangunan Amrullah-Andi Muh Lutfi Menuju “Wawonii Bangkit”

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Tahun ini,Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) telah genap berusia 9 tahun. Meski usianya masih seumur jagung, tetapi daerah yang dipimpin Ir. H. Amrullah, MT dan Andi Muh Lutfi, SE., MM sebagai Bupati dan Wakil Bupati Konkep dua periode terus mengalami perubahan positif. Sabtu (27 Agustus 2022).  

    Progress kemajuan Pulau Wawonii atau Konkep dapat dilihat dari berbagai sektor. Baik pada tata kelola pemerintahan, pengelolaan keuangan daerah, ekonomi serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan sector lainya yang semakin meningkat.

    Momen Bupati dan Wakilnya beserta pasangannya pada acara peringatan HUT Konkep ke-9 tahun 2022. FOTO: Redaksi

    Hal itu disebutkan Bupati Konkep, H. Amrullah pada saat memperingati hari jadi atau HUT Konkep ke-9 tahun 2022 belum lama ini. Ia memaparkan beberapa prestasi capaian Pemda Konkep mulai pada tata kelola pemerintahan yakni kinerja sistem akuntansi Pemda Konkep mendapat nilai B. Kemudian pada opini pengelolaan keuangan Pemda telah dua kali berturut-turut memperoleh predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI Perwakilan Sulawesi Tenggara.

    “Predikat Opini WTP yang pertama itu tahun 2019 dan kedua adalah pada tahun 2020,” kata H. Amrullah saat memimpin upacara HUT Konkep ke-9 tahun belum lama ini.

    Bupati Konkep H. Amrullah bersama Ketua DPRD Konkep Ishak saat menerima LHP Keuangan Daerah Konkep tahun 2021 di Kantor BPK RI Sultra.(foto: Dinas Kominfo Konkep).

    Untuk sektor perekonomian, Lanjut H. Amrullah memaparkan bahwa ekonomi Konkep tumbuh pesat dari angka 0,63 persen tahun 2020 menjadi 2,30 persen di tahun 2021. Sedangkan angka kemiskinan telah menurun dari 18,1 persen tahun 2017 menjadi 17,81 persen di tahun 2021. Begitupun dengan angka pengangguran yang menurun dari 3,14 persen tahun 2015 menjadi 1,83 persen tahun 2021.

    Ilustrasi Tower Jaringan Telekomunikasi (foto: Antara).

    Sedangkan capaian pada sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM) Konkep mengalami pertumbuhan positif. Hal itu dapat dilihat dari angka indeks pembangunan manusia (IPM) Konkep yang meningkat menjadi 63,73 persen di tahun 2021.

    “Usia Sembilan tahun adalah usia yang masih sangat mudah. Tetapi kita terus bergerak maju. Utamanya peningkatan sumber daya manusia kita karena ini adalah tonggak penerus kedepan. Melalui program Beasiswa Cerdas Wawonii, Alhamdulillah sudah ribuan anak-anak kita yang melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi. Ini semua berkat dukungan semua lapisan masyarakat juga,”ujarnya.

    Pada kesempatan itu, Amrullah juga mengajak seluruh pihak bersama-sama melakukan akselerasi pembangunan melalui pilar-pilar berikut, yakni membangun sumber daya manusia yang cerdas, menciptakan kemandirian masyarakat dalam pelayanan kesehatan, menciptakan produktivitas, serta menciptakan nilai tambah setiap aktivitas.

    “Pada tanggal 12 April 2013, sesuai undang undang nomir 13 tahun 2013 tentang pembentukan kabupaten Konawe kepulauan, dan tepat pada hari ini tanggal 12 April 2022 genap sudah daerah yang kita cintai ini berusia 9 tahun. Meski masih dalam usia kanak-kanak, kita telah banyak memberi perubahan-perubahan kepada daerah yang kita cintai ini,” tutur Amrullah(**).

    Capaian Pembangunan Wawonii Masa Pimpinan Amrullah-Andi Muh Lutfi

    * Jaringan listrik tersambung secara lingkar Pulau Wawonii

    * Merdeka Sinyal, hapus area blangspot lingkar Wawonii

    * Jalan Lingkar Wawonii, Terbukanya Keterisolasian Wawonii

    * Jalan Lingkar Wawonii, Teraspal 53,97 KM

    * Bangun 25 unit jembatan permanen termasuk jembatan berbahan pracetak.

    * Layani air bersih sebanyak 7.578 rumah tangga.

    * Bangun 15 unit pelabuhan.

    * Bangun 12 unit pasar rakyat.

    * Cetak 756 hektar sawah demi wujudkan target swasembada pangan 2026.

    * Bagikan 543 paket alat tangkap nelayan.

    *Bangun 1.213 unit Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM).

    *Bangun industri pengolahan kelapa terpadu dan industri air mineral kemasan.

    *Fasilitasi Pendidikan 426 ruang kelas, 66 perpustakaan, 16 laboratorium IPA, dan 24 laboratorium komputer.

    * Bangun Gedung Asrama Mahasiswa Wawonii di Kendari

    *1.200 Mahasiswa diberikan beasiswa Cerdas Wawonii atau diangka 6,5 miliar setiap tahun.

    * Opini WTP, Pengelolaan keuangan daerah selama tiga tahun berturut-turut yakni 2019-2020 dann terbaru adalah tahun 2021.

  • Cerita Pilu Seorang Ibu di Pulau Wawonii Berjuang Arungi Lautan Untuk Melahirkan

    Cerita Pilu Seorang Ibu di Pulau Wawonii Berjuang Arungi Lautan Untuk Melahirkan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Hidup mati seorang ibu hanyalah untuk anaknya. Betapa tidak, selama 9 bulan 10 hari, seorang ibu rela mengandung dan membawa anaknya kemanapun dia pergi.

    Saat tidur, memasak, mencuci, mandi, hingga bekerja, tanpa pamrih seorang ibu membawa Sang Buah Hati yang sedang ada di dalam perutnya. Perjuangan seorang ibu pun akan semakin berat menjelang kelahiran.

    Kisah ini tercermin salah satunya melalui perjuangan Ibu Salwia, seorang warga Desa Bahaba, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.

    Pada 24 Juli 2022, tibalah hari di mana perjuangan hidup dan mati terlintas di depan matanya untuk bisa melahirkan Sang Buah Hati. Namun, muncul permasalahan karena telah lewat beberapa jam, Sang Buah Hati belum juga menunjukkan proses kelahirannya, sedangkan Sang Ibu sudah tidak bisa menahan rasa sakit dan sesak nafas.

    Pihak Puskesmas Roko-Roko Raya yang menanganinya menyatakan sudah tidak mampu lagi merawat karena keterbatasan alat dan fasilitas pendukung.

    Pada akhirnya, mereka merujuk Ibu Salwia ke rumah sakit yang berada di Kota Kendari. Keputusan inilah yang mengharuskan Ibu Salwia dan keluarganya harus menyeberangi lautan demi menyelamatkan Sang Buah Hati.

    Permasalahan dan kecemasan kedua muncul. Perjalanan menuju Kota Kendari jika menggunakan transportasi konvensional seperti kapal kayu, akan memakan waktu 4-6 jam (tergantung kondisi ombak laut) untuk tiba di Kota Kendari.

    Sementara, Sang Ibu berlomba dengan waktu. Kondisi Ibu dan jabang bayi akan semakin memburuk, sehingga tidak bisa bergerak lebih jauh.

    Keluarga Ibu Salwia berupaya keras mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Di tengah tangisan dan kepanikan keluarga, Sang Suami Ibu Salwia, Pak Rizka mencoba menghubungi perusahaan tambang nikel yang kebetulan beroperasi di Pulau Wawonii, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) untuk meminta bantuan penggunaan speed boat agar Sang Istri bisa diantar ke Kota Kendari dalam waktu yang lebih singkat.

    Gayung bersambut, PT GKP langsung turun menjemput Ibu Salwia di kediamannya. Keluarga, masyarakat, dan PT GKP turut bergotong royong untuk membawa Ibu Salwia ke dalam mobil menuju speed boat di pelabuhan milik PT GKP.

    Tuas mesin dinyakan dan perjalanan penuh doa dari Pulau Wawonii menuju Kota Kendari dilakukan. Perjalanan menggunakan speed boat memakan waktu 1 setengah jam saja, dan setibanya di Kota Kendari, Ibu Salwia dan keluarga langsung diantar ke Rumah Sakit Abunawas Kota Kendari.

    Sesampainya di rumah sakit, dokter dan perawat pun langsung tanggap menanganinya dengan memberikan fasilitas terbaik. Selang beberapa jam, tangisan Sang Buah Hati memecah malam yang penuh keheningan dan kecemasan keluarga yang saat itu turut hadir mendampingi proses persalinan Ibu Salwia.

    Putra dari Ibu Salwia lahir dengan sehat. Begitu pun dengan kondisi Ibu Salwia yang juga berangsur membaik. Tangis, haru, dan air mata bahagia tidak bisa ditahan dari ujung mata Ibu Salwia, Pak Rizka, dan keluarganya.

    “Kami dari keluarga mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang betul-betul peka dan peduli terhadap kami. Berkat kalian, istri saya melahirkan dengan selamat. Sekali lagi saya ucapakan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang sudah membantu dan mendoakan kami,” ucap Pak Rizka malam itu.***

  • PT. GKP Laksanakan Upacara Penguatan Nilai Pancasila

    PT. GKP Laksanakan Upacara Penguatan Nilai Pancasila

    KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) melaksanakan upacara penguatan nilai-nilai Pancasila di Site Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) pada akhir Juli lalu. Upacara diikuti jajaran manajemen dan seluruh karyawan.

    Direktur Utama PT GKP Hendra Surya menegaskan, PT GKP adalah perusahaan nasional yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Karenanya, karyawan wajib menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam setiap aktivitas kerja, dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, maupun dengan masyarakat.

    “Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam lingkungan kerja. Karenanya, nilai-nilai pancasila harus diamalkan dan menjadi pegangan bagi semua,” ujar Hendra.

    Ia menyampaikan, Pancasila merupakan ideologi bersifat terbuka, yang senantiasa bergerak seiring perkembangan aspirasi masyarakat, dinamika kehidupan bangsa, dan tuntutan perkembangan zaman.

    Karena itu, ia berpesan agar nilai dasar Pancasila harus diterima sebagai asas yang bersifat mutlak dan tidak perlu dipertanyakan lagi. Mengingat PT GKP merupakan perusahaan yang mengakomodir karyawan dari berbagai latar belakang, baik suku, gender, ras, maupun agama.

    “Kita berharap nilai-nilai dasar Pancasila seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan menjadi pegangan dan dasar bagi semua karyawan GKP,” imbaunya.

  • Pengurus DPW Garnizun Sultra Periode 2021-2026 Resmi dilantik

    Pengurus DPW Garnizun Sultra Periode 2021-2026 Resmi dilantik

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Anti Korupsi Zat Adiktif Nasional (Garnizun) Sulawesi Tenggara (Sultra) Periode 2021-2026 resmi dilantik di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (20/7).

    Pelantikan dilakukan oleh Ketua DPP Garnizun Ardiansyah Saragih yang didampingi Sekjen Habiburruziq Saragih. Hadir dalam kegiatan tersebut Asisten I Gubernur Sultra, Ketua DPRD Sultra, perwakilan Kejaksaan Tinggi, BNNP, serta Wakapolres Kendari.

    Ketua DPW Garnizun Sultra Sutamin Rembasa,S.Pd dalam sambutannya mengatakan, Penyalagunaan Narkoba di Sultra sudah semakin memprihatinkan, dimana, bandar Narkoba semakin merajalela hingga sampai ke pelosok pelosok terpencil.

    “Bandar narkoba semakin merajalela. Atas kesadaran ini, kami jajaran pengurus DPW Garnizun Sultra siap melaksanakan amanah untuk turut serta membantu pemerintah dalam melawan penyalagunaan narkoba dan zat adikit lainnya di bumi anoa Sulawesi Tenggara,” ucap Ketua DPW Garnizun Sultra Sutamin Rembasa dalam sambutannya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh berpesan, Garnizun harus menjadi akselerasi dalam upaya perlawanan penyebaran dan penyalagunaan narkoba yang semakin meresahkan.

    “Saya ingin Garnizun Sultra bisa menjadi Mitra DPRD dalam upaya melawan pemberantasan narkoba,” harapnya.

  • Peringati Hari Bakti Adhyaksa Ke-62, Kejati Sultra Gelar Bakti Sosial

    Peringati Hari Bakti Adhyaksa Ke-62, Kejati Sultra Gelar Bakti Sosial

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar bakti sosial dan anjangsana dalam rangka Hari Bakti Adhyaksa ke 62 tahun dan HUT XXII Ikatan Adhyaksa Dharmakartini tahun 2022 di Kantor Kejati Sultra, Kamis (14/7).

    Kegiatan bakti sosial dilaksanakan dengan membagikan paket Sembako kepada anggota Keluarga Besar Purna Adhyaksa (KBPA) Kejati Sultra.

    “Bakti sosial kepada anggota KBPA dilakukan untuk saling mengingat bagaimana masa-masa lalu yang baik sekaligus reunian,” Kajati Sultra Raimel Kesaja dalam sambutannya.

    “Dalam perwujudan hubungan silaturahmi dengan anggora KBPA, Kejati Sultra memberikan perhatian berupa paket sembako yang jangan dilihat dari nilainya, tapi sebagai tanda yang silaturahmi selalu terjaga,” tuturnya.

    Usai bakti sosial kepada anggota KBPA dilaksanakan, dilanjutkan dengan kegiatan anjangsana ke Panti Asuhan Yayasan YPI Nurul Magfirah di Kecamatan Lepo-lepo, Panti Asuhan Al Ikhlas Baruga, dan Panti Jompo Minaula Ranooha di Ranomeeto, Konawe Selatan (Konsel).

  • LPP Kendari Berkurban untuk Warga Binaan dan Lingkungan Sekitar

    LPP Kendari Berkurban untuk Warga Binaan dan Lingkungan Sekitar

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Kendari melaksanakan pemotongan hewan kurban, Senin (10/07).

    Kepala LPP Kelas III Kendari, Wirdani mengatakan, pelaksanaan kurban merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Pada hari raya Idul Adha 1443 H ini, pihaknya berkurban dua ekor sapi untuk dibagikan kepada warga binaan dan warga yang tinggal di sekitar LPP Kendari.

    “Rutin dilaksanakan untuk menanamkan semangat berkurban bagi petugas maupun warga binaan, agar dapat meneladani pengorbanan dan keikhlasan Nabi Ibrahim a.s,” ujar Wirdani.

    “Diharapkan pemotongan hewan kurban ini dapat bermanfaat bagi warga binaan dan masyarakat sekitar Lapas, juga mendapat ridho dan berkah dari Allah SWT,” harapnya.

    Salah seorang warga yang bermukim di sekitar Lapas Perempuan, Suharyo mengaku senang bisa mendapatkan daging kurban.

    “Alhamdulillah, saya merasa bersyukur juga berterima kasih atas kepedulian Lapas Perempuan untuk masyarakat yang berada di lingkungan sekitar Lapas,” tuturnya.

  • PT GKP Berikan Bantuan Hewan Kurban kepada Masyarakat Lingkar Tambang

    PT GKP Berikan Bantuan Hewan Kurban kepada Masyarakat Lingkar Tambang

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Kamis (7/7), PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menyerahkan bantuan berupa hewan kurban sebanyak 10 ekor sapi kepada masyarakat yang berada di sekitar area operasi perusahaan, meliputi Desa Lawey Raya, Roko-oko Raya, Nambo Raya, dan Mosolo Raya.

    Bantuan hewan kurban tersebut diserahkan langsung kepada panitia kurban di masing-masing desa, untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Kepala Teknik Tambang (KTT) PT GKP, Aep Khaeruddin mengatakan, kegiatan penyaluran hewan kurban merupakan bagian dari program Corporate Sociial Responsibility (CSR) bidang keagamaan. Santunan hewan kurban ini juga merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan sejak 2018.

    “Alhamdulillah tahun ini kita masih bisa terus menyalurkan hewan kurban. Ini adalah kegiatan rutin yang sudah kita lakukan, bagian dari kontribusi dan bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar,” ungkapnya.

    Selain memnerikan bantuan hewan kurban, perusahaan juga melakukan kegiatan penyembelihan hewan kurban di lingkungan perusahaan dengan melibatkan seluruh karyawan dan kontraktor.

    Masyarakat memberi apresiasi atas bantuan hewan kurban. Sebab bantuan hewan kurban ini dinilai sebagai bukti kepedulian perusahaan kepada masyarakat.

    “Ini adalah bukti komitmen PT GKP, bahwa masyarakat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas perushaan,” ucap Aderman, tokoh agama di Desa Mosolo Raya.

    Senada, Samiun, tokoh masyarakat Desa Nambo Jaya mengungkapkan, walau GKP belum berproduksi, namun sudah banyak memberikan bantuan dan bersinergi dengan masyarakat melalui program-ptogram CSR.

    “PT GKP sudah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat di lingkar tambang. Kehadiran perushaan banyak memberi manfaat bagi kami,” ungkapnya.

  • Gelar Pelatihan Table Manner, Kabag Umum: Untuk Memahami Etika Pelayanan di Meja Makan

    Gelar Pelatihan Table Manner, Kabag Umum: Untuk Memahami Etika Pelayanan di Meja Makan

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar kegiatan pelatihan Table Manner di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu, 29 Juni 2022.

    Pelatihan table manner ini sudah kali kempat diadakan Bagian Umum Pemda Konkep. Kali ini, pesertanya tidak hanya dari instansi Bagian Umum. Sejumlah staf dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) Pemda setempat dan staf Sekretariat DPRD juga ikut dalam pelatihan tersebut yang akan berlangsung selama tiga hari sampai Jumat, 1 Juli 2022.

    Turut hadir mendampingi Bupati Konkep, H. Amrullah untuk membuka pelatihan tersebut adalah Sekda Konkep, H. Cecep Trisnajayadi, Kepala Bappeda Konkep, Safiuddin Alibas dan Kasat Pol-PP dan Pemadam Kebakaran Konkep, Sudarmin serta Asisten I Pemda Konkep, Hj. Nurul Hidayati.

    Bupati Konkep, H. Amrullah dalam sambutannya mengatakan Table Manner adalah tentang etika seseorang dalam pelayanan di meja makan. Pelayanan dimaksud, kata Ketua Partai Demokrat Konkep itu adalah etika pelayanan bagi staf atau pegawai yang umumnya bertugas pada pelayanan pimpinan atau tamu pimpinan daerah.

    Karena itu, lanjut H. Amrullah sesuai dalam tema pelatihan ini yaitu optimalisasi peran dan fungsi table manner dalam pelayanan kepada pimpinan daerah di era pandemi Covid-19.

    “Khususnya dalam pelayanan tata cara di meja makan, terlebih lagi jika ada tamu kita. Karena etika di meja makan merupakan suatu penilaian seseorang kepada tuan rumah dalam pelayanan penyajian makanan di meja makan. Ada tata kramanya,” kata Bupati H. Amrullah dihadapan para stafnya. Rabu (29/6).

    Menurut H. Amrullah, pemahaman tentang table manner bagi sebagian staf yang bertugas saat gala diner misalnya, sangat penting dikuasai untuk diterapkan saat memberikan pelayanan di meja makan.

    Kemudian kemampuan bersosialisasi salah satunya ditunjukkan melalui etiket di meja makan. Table manner bicara banyak hal, termasuk etiket saat menghadiri jamuan makan, mulai dari kedatangan hingga waktunya meninggalkan jamuan makan.

    “Saya berharap seluruh peserta yang ikut pelatihan table manner agar serius mengikutinya sampai akhir. Sehingga kembalinya nanti di Konkep ilmunya langsung diterapkan. Bukan hanya saat ada tamu kita, tetapi sesama kita juga harus menerapkan etika dalam pelayanan di meja makan atau dalam gala diner,” pinta Amrullah dalam sambutannya usai membuka kegiatan tersebut.

    Senada dengan Bupati dua periode itu, Kepala Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat Daerah (Kabag Umum) Amir Mahmud M T mengungkapkan bahwa mempelajari etika pelayanan di meja makan bukan sekadar mengetahui tentang tata krama saat makan atau menggunakan alat makan. Namun, table manner juga merupakan bentuk citra diri, bahkan profesionalisme seseorang dalam pelayanan kepada seseorang, khususnya terhadap pimpinan atau pejabat daerah.

    “Tujuan kegiatan table manner agar para staf memahami etika bagaimana cara melayani pimpinan. Apalagi jika ada tamu pimpinan daerah, maka staf dalam pelayanannya menghidangkan makanan di meja makan harus beretika,” jelasnya.

    Oca, begitu sapaan akrab Amir Mahmud menambahkan, untuk pelatihan yang ke empat kalinya ini, pihaknya menghadirkan pemateri yang berkompeten dan berpengalaman dibidang table manner.

    Adalah Sri Susanti salah satu staf Karo Umum dan Rumah Tangga Gubernur pada Pemrov Sultra.

    “Tiga hari ini kita akan disuplai ilmu table manner. Tidak hanya teori, peserta juga akan langsung praktek tata cara atau etika melayani pimpinan dalam menyajikan makanan atau penggunaan alat makan di meja makan,” timpal Oca.

    Dalam materinya, Sri Susanti menekankan bahwa konsep dalam persiapan penyajian makanan di meja makan harus diperhatikan. Tidak hanya penyajian makanan, mulai dari meja makan, kursinya harus diperhatikan dengan teliti.

    Selain itu, termasuk kemampuan komunikasi juga sangat penting karena ditunjukkan etika di meja makan. Khusus bagian rumah tangga pemda, sebisa mungkin tidak mengabaikan koordinasi dengan protokol pemda.

    “Kenapa harus koordinasi? Karena kita harus mengetahui ketika ada tamu pimpinan (Bupati) sehingga kita bisa menyiapkan dengan konsep kita. Kalau perlu karakter tamu itu harus kita ketahui. Sehingga dalam menjamu tamu itu bisa nyaman,” kata Sri Susanti pada awal materinya.

  • Ciptakan Kader Unggul, GP Ansor Konut Gelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar

    Ciptakan Kader Unggul, GP Ansor Konut Gelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar

    KONAWE UTARA, SULTRAGO.ID – Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Konawe Utara menggelar Pelatihan Kepemimpinam Dasar (PKD) ke III di Aula Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sabtu (18/6).

    Kegiatan yang berlangsung dua hari itu diikuti oleh sejumlah delegasi dari masing-masing kecamatan yang ada di Konawe Utara dan Konawe sebagai peserta. Hadir pula Pengurus Wilayah GP Ansor Provinsi Sulawesi Tenggara Pendais Haq, Assisten III Pemkab Konut La Ondjo, dan Wakapolres Konut Kompol Bayu.

    Ketua PC GP Ansor Konut, Masmudin menyebutkan, pada pelatihan ini, semua peserta menerima materi dari mulai kepemimpinan, keagamaan, kebangsaan, aswaja, NU, Ansor, Banser, hingga peraturan baris-berbaris.

    Ia berharap, seluruh peserta PKD dapat menjadi pemimpin yang ideal dan dapat menjadi cahaya dakwah aswaja an-nahdiyah, yang kemudian kedepannya bisa terus menjaga dan mempertahankan kebinekaan dari rongrongan radikalisme.

    “Semoga sahabat-sahabat semua juga bisa menjadi pemimpin bangsa dikemudian hari,” harap Masmuddin, Minggu (19/6).

    Sekretaris PC GP Ansor Konut, Jakri Jafar menambahkan, PKD merupakan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan kader tingkat pertama yang wajib diikuti oleh setiap orang yang ingin bergabung dengan Ansor. Kemudian ada jenjang berikutnya yakni pelatihan kepemimpinan lanjutan (PKL) dan pelatihan kepemimpinan nasional (PKN).

    “Ini menjadi sebuah sistem pengkaderan di GP Ansor yang diorentasikan untuk melakukan penanaman ideologi kepada anggota. Harapan PKD ini bisa mencetak kader-kader yang berwawasan luas dan siap mempertahankan ideologi bangsa dan keutuhan pancasila, serta melawan orang-orang yang berfaham luar yang terus ingin mengganti pancasila dengan ideologi lain,” ungkap Jafar.