Kategori: Regional

  • Satgas Madago Raya Rilis 4 Sisa DPO Teroris Poso

    Satgas Madago Raya Rilis 4 Sisa DPO Teroris Poso

    PALU, SULTRAGO.ID – Satuan tugas (Satgas) Operasi Madago Raya terus mengintensifkan perburuan terhadap sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso.

    Pasca ditangkapnya Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama pada Sabtu 18 September 2021 di desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, kini Satgas Madago Raya merilis 4 sisa DPO teroris Poso.

    Pasca tertangkapnya Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, Satgas Madago Raya merivisi foto sisa DPO teroris Poso, demikian dijelaskan Wakasatgas Humas Ops Madago Raya kepada media di Palu, Selasa (21/9/2021).

    Saat ini DPO teroris Poso tersisa 4 orang, masing-masing atas nama Askar alias Pak Guru, Mukhlas alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata, urai AKBP Bronto.

    Bronto juga menegaskan kepada sisa DPO teroris Poso untuk sebaiknya segera menyerahkan diri secara baik-baik dan akan dijamin keamanan serta keselamatannya.

    Terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah khususnya masyarakat Poso, Parigi Moutong dan Sigi atas kerjasama yang dilakukan sehingga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan berhasil ditangkap.

    Diharapkan terus kerjasamanya agar Satgas Madago Raya dapat segera menuntaskan sisa DPO tetoris Poso yang kemungkinan saat ini masih berada di wilayah hutan Poso, Parigi Moutong dan Sigi, pungkas Wakasatgas Humas Ops Madago Raya.

  • Bupati Ruksamin Lantik Sekda Konut Definitif

    Bupati Ruksamin Lantik Sekda Konut Definitif

    KONUT, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. Ir. H. Ruksamin,ST., M.Si., IPM., ASEAN., Eng melantik Drs. H. M Kasim Pagala, M.Si sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif di Aula Anawai Ngguluri, Konut. Kamis, 12 Agustus 2021.

    Pelantikan H. M Kasim Pagala berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Konut H Ruksamin Nomor 341 Tahun 2021 tentang pengangkatan pejabat pimpinan tinggi pratama Sekda Konut.

    H. Ruksamin mengucapkan selamat bertugas kepada saudara Kasim Pagala sebagai Sekda Konut yang menggantikan saudara Dr. dr. H. Martaya, SH., MPH akibat keputusan pemunduran dirinya.

    Foto bersama usai pelantikan Sekda Konut definitif, H. M Kasim Pagala. Foto: Ist

    “Pelantikan Sekda Konut ini bukan tanpa alasan, selain dipandang lebih mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik lagi dalam pelaksanaan pemerintahan di Daerah, pun di pandang cakap serta ideal untuk melaksanakan Good Governance dan pelayanan terhadap masyarakat,” ujar H. Ruksamin dalam sambutannya, Kamis (12/8).

    Ruksamin juga tak lupa mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada saudara Martaya, yang telah menjalankan tugas sebagai Sekda Konut dengan baik selama kurun waktu 5 tahun.

    “Semoga amal bakti saudara dalam menjalan tugas selama ini, mendapat ganjaran dari Allah SWT sebagai amal ibadah,” ungkapnya.

    Dalam pergantian pejabat sekda tahun ini, Ruksamin mengharapkan agar kiranya Sekda terpilih lebih bersinergi dalam menjalankan tugas dan lebih memberikan peranan terbaik sebagai Jendaral Apratur Sipil Negara (ASN) lingkup Bumi Oheo itu.

    “Semoga Sekda yang baru dilantik dapat membantu pemerintah Konut dalam mengurus serta menjalankan segala sistem birokrasi dan administrasi dalam lingkungan pemerintah Kabupaten Konut, untuk membangun Kabupaten Konut menjadi lebih baik dan berdaya saing,” harapnya.

  • Tahapan Pilkades Serentak di Konkep Ditunda

    Tahapan Pilkades Serentak di Konkep Ditunda

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2021, resmi ditunda selama dua bulan.

    Hal ini tertuang dalam surat edaran yang diterbitkan Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian pada 9 Agustus 2021 lalu, surat edaran itu Nomor : 141/4152/SJ tentang penundaan pelaksanaan Pilkades serentak dan Pemilihan Antar Waktu (PAW) pada masa pandemi Covid-19.

    Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang akan menggelar pesta demokrasi tingkat desa itu terpaksa ditunda tahapan pelaksanaannya.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Konkep, Zakaria Rasjid, S.Pd, M.Pd mengatakan proses tahapan awal Pilkades serentak di Konkep direncanakan dimulai pada akhir Agustus tahun ini.

    “Berdasarkan surat edaran Mendagri ya kita juga harus melakukan penundaan selama dua bulan kedepan,” kata Kadis Zakaria Rasjid kepada media. Kamis (12/8/2021).

    Zakaria menegaskan bahwa dalam surat edaran tersebut hanyalah tahapan proses yang ditunda selama dua bulan sejak terbitnya surat edaran itu.

    Untuk langkah selanjutnya, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kemendagri.

    “Tidak dapat dipastikan Pilkades serentak di Konkep apa bisa dilaksanakan tahun 2021 ini atau bisa saja menyeberang ke tahun 2022. Hal ini karena atas dasar Surat Edaran Mendagri, sehingga lagi-lagi kepastian itu kami masih menunggu petunjuk selanjutnya dari Mendagri,” jelas Zakaria.

    Ditanya soal kesiapan Pemda Konkep dalam melaksanakan Pilkades serentak tahun ini. Zakaria menjelaskan bahwa Pemda Konkep sudah siap melaksanakan Pilkades serentak sebanyak 30 desa.

    Bahkan lanjut Zakaria menjelaskan, terkait Peraturan Bupati (Perbup) Pilkades ini telah rampung dan sudah ditandatangani Bupati Konkep, Ir. H. Amrullah, MT.

    “Tentu penundaan Pilkades ini bukan kemauan Pemda, ini karena kita taat dengan surat edaran dari Mendagri. Kalau persiapan Pemda untuk melaksanakan Pilkades, kami sudah siap, hanya karena adanya edaran, makanya kita tunda dulu tahapannya,” tegas dia.

    Zakaria juga menambahkan, pada 10 Agustus 2021 lalu Pemda Konkep telah melaporkan ke Kemendagri terkait persiapan Pilkades 30 desa di Konkep. Selain itu, ia juga melaporkan terkait penanganan Covid-19 yang masif dilakukan saat ini.

  • Dugaan Korupsi Penjualan dan Proyek Gagal Smelter PT. Antam Bakal Dilapor ke KPK dan Mabes Polri

    Dugaan Korupsi Penjualan dan Proyek Gagal Smelter PT. Antam Bakal Dilapor ke KPK dan Mabes Polri

    JAKARTA, SULTRAGO.ID – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pemuda Pertambangan Indonesia (HIPPI) akan melaporkan Direksi PT. Aneka Tambang Tbk (Antam) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas dugaan melakukan tindak pidana korupsi dengan melakukan penjualan hasil produksi bijih nikel melalui perusahaan trader atau tangan kedua.

    “Hal yang sangat janggal karena dipastikan ada keuntungan fee yang dikeluarkan kepada trader yang menjual biji nikel Antam ke IMIP dan Virtue Dragon. Harusnya direksi PT Antam bisa menjual langsung biji nikelnya sehingga keuntungan perusahaan manjadi maksimal,” ungkap Irvan Nadira Nasution, Ketua Advokasi, Hukum dan HAM DPP HIPPI melali siaran persnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

    Disebutnya, tiga perusahaan yang menjadi trader PT. Antam yaitu PT. Mineral Putra Prima (MPP) yang menjual ore nikel PT. Antam ke PT. OSS, VDNI dan SMI dengan kontrak 3 tahun untuk 1.880.000 MT. Kemudian PT. Ekasa menjual ore nikel PT. Antam ke OSS, dan SMI dengan kontak 3 tahun sebesar 1.880.000 MT, serta PT. Satya Karya Mandiri) dengan kontrak 3 tahun untuk 4.000.000 MT.

    Pihaknya juga menduga, praktek penjualan bijih nikel melalui perusahaan trader yang dilakukan Direksi PT. Antam berkaitan dengan belum selesainya pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) PT. Antam. Padahal, kata Ivan, konstruksi pabrik itu sudah mencapai 97 persen sejak 2019 lalu. Namun pengoperasian smelter itu masih terus terganjal pasokan listrik.

    Untuk itu, pihaknya akan melakukan aksi demontrasi untuk meminta KPK dan Mabes Polri segera melakukan audit menyeluruh dengan memeriksa dan menyelidiki kasus jual beli biji nikel PT. Antam yang melalui trader PT. MPP, PT. SKM, dan PT. Ekasa yang diduga merugikan PT. Antam triliunan rupiah.

    Selain itu, DPP HIPPI juga akan meminta KPK dan Mabes Polri memeriksa direksi PT. Antam diantaranya Direktur Utama, Direktur Niaga, Direktur Keuangan, serta direktur ketiga perusahaan trader tersebut.

    “Kami juga meminta KPK dan Mabes Polri segera audit dan menyelidiki proyek gagal smelter PT. Antam
    di Halmahera Maluku,” pungkasnya.

    Sebelumnya, praktek penjualan bijih nikel yang dilakukan PT. Antam juga mendapat sorotan dari Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI). Sekretaris Jendral (Sekjen) APNI, Meidy Katrin Lengkey menilai, PT. Antam yang memiliki banyak cadangan bijih nikel harusnya mampu membangun pabrik sendiri.

    “Antam punya cadangan yang besar, seharusnya Antam membangun pabrik sendiri seperti Harita yang punya tambang besar tapi tidak menjual ore, bangun pabrik sendiri, bahkan mengakomodir penambang lain untuk suplai ore ke Harita,” kata Meidy keoada media ini, Rabu 4 Agustus 2021.

    Menurutnya, besarnya cadangan bijih nikel yang dimiliki juga dapat memungkinkan PT. Antam untuk memonopoli pengadaan bahan baku ke smelter. Sehingga hal tersebut dapat merugikan para penambang lokal lainnya yang memiliki cadangan tidak sebesar PT. Antam.

    “Kalau PT. Antam memonopoli pengadaan bahan baku ke smelter, mending IUP yang lain dicabut saja semua dan diganti jadi nama Antam semua,” tuturnya.

    Untuk diketahui, PT. Antam merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 8,44 juta WMT pada tahun ini, naik 77% dari realisasi produksi di tahun sebelumnya sebesar 4,76 juta WMT. Peningkatan target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel dalam negeri. Adapun dua pembeli terbesar bijih nikel domestik Antam adalah Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Virtue Dragon Nickel Industry (IMIP).

  • Tongkang Antri Panjang di Morosi, PT. OSS Stop Sementara Penerimaan Nickel Ore, PT. Antam Jualan ke Pabrik Jadi Sorotan

    Tongkang Antri Panjang di Morosi, PT. OSS Stop Sementara Penerimaan Nickel Ore, PT. Antam Jualan ke Pabrik Jadi Sorotan

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Pabrik pemurnian nikel yang beroperasi di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), PT. Obsidian Stainless Stell (OSS) hentikan sementara penerimaan suplai Nickel Ore dari supplier.

    Informasi itu diketahui melalui Surat Pemberitahuan PT. OSS Nomor 009/EM-NP/OSS/VII/2021 tertanggal 19 Juli 2021 tentang penambahan waktu penghentian sementara penerimaan Nickel Ore diperpanjang sampai tanggal 31 Juli 2021. Disusul pemebritahuan selanjutnya bahwa penerimaan Nickel Ore belum bisa dilakukan di Bulan Agustus ini.

    Ketgam: Surat pemberitahuan PT.OSS.

    Alasannya, masih banyaknya antrian tongkang di pelabuhan PT. OSS (kondisi terakhir sekitar 35 tongkang per 19 Juli 2021). Selain itu, dikarenakan kapasitas stockpile yang hampir penuh, serta kondisi cuaca yang menyebabkan menurunnya produktivitas pembongkaran.

    Kelebihan suplai yang diterima smelter milik PT. OSS kemudian menyeret nama salah satu perusahaan tambang Nickel terbesar di Sultra, yakni PT. Aneka Tambang Tbk (Antam) yang disinyalir ikut menjual hasil produksinya ke PT. OSS melalui tiga perusahaan trader.

    Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pemuda Pertambangan Indonesia (HIPPI) melaui siaran persnya menyebutkan, tiga perusahaan yang menjadi trader PT Antam yaitu PT. Mineral Putra Prima (MPP) menjual ore nikel PT. Antam ke PT. OSS, VDNI dan SMI dengan kontrak 3 tahun untuk 1.880.000 MT.

    Kemudian PT. Ekasa menjual ore nikel PT. Antam ke OSS, dan SMI dengan kontak 3 tahun sebesar 1.880.000 MT, serta PT. Satya Karya Mandiri) dengan kontrak 3 tahun untuk 4.000.000 MT.

    “Kenapa direksi PT Aneka Tambang harus menjual biji nikel ke SMI, OSS dan Virtue Dragon lewat trader MPP, Ekasa dan SKM? Padahal bisa menjual langsung Bukankah jika lewat trader membuat keuntungan perusahaan menjadi jauh berkurang?” ucap Irvan Nadira Nasution, Ketua Advokasi, Hukum dan HAM DPP HIPPI melali siaran persnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

    Selain itu, DPP HIPPI juga menyoroti terkait terus tertundanya pembangunan Pabrik Feronikel
    Halmahera Timur (P3FH) PT. Antam yang tak kunjung selesai.

    “Padahal, konstruksi pabrik itu sudah mencapai 97 persen sejak 2019 lalu. Namun pengoperasian
    smelter milik Antam ini ternyata masih terus terganjal pasokan listrik. Apakah ini disengaja?,” sambungnya.

    Senada, Sekretaris Jendral Asosiasi Penambang Nickel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey juga angkat bicara terkait PT. Antam yang juga menjual bijih nikel ke pabrik. Menurutnya, PT. Antam yang memiliki cadangan bijih nikel yang banyak harusnya mampu membangun pabrik sendiri.

    “Ada yang tanya, kenapa Antam menjual ore? Antam punya cadangan yang besar, seharusnya Antam membangun pabrik sendiri seperti Harita yang punya tambang besar tapi tidak menjual ore, bangun pabrik sendiri, bahkan mengakomodir penambang lain untuk suplai ore ke Harita,” kata Meidy keoada media ini, Rabu 4 Agustus 2021.

    Ia juga menilai, besarnya cadangan ore yang dimiliki juga dapat memungkinkan PT. Antam untuk memonopoli pengadaan bahan baku ke smelter. Sehingga hal tersebut dapat merugikan para penambang lokal lainnya yang memiliki cadangan tidak sebesar PT. Antam.

    “Kalau PT. Antam memonopoli pengadaan bahan baku ke smelter, mending IUP yang lain dicabut saja semua dan diganti jadi nama Antam semua,” tuturnya.

  • Balai Karantina Pertanian Kendari Sebut Konkep Miliki Potensi Ekspor Porang

    Balai Karantina Pertanian Kendari Sebut Konkep Miliki Potensi Ekspor Porang

    Sultrago.id, Kendari – Porang di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menjadi tumbuhan liar sejak beberapa tahun silam. Belakangan ini tumbuhan porang telah dikembangkan oleh banyak warga di Konkep.

    Dengan banyak menyimpan dan telah dilakukan pengembangan porang yang lama, Balai Karantina Pertanian Kendari menyebut produksi porang mencapai puluhan ton perkelompoknya.

    “Pengembangan porang telah dilakukan 635 orang petani dan telah terbentuk kelompok tani sebanyak 136. Dengan total produksi perkelompok masyarakat mencapai 50-60 ton perkelompoknya,” kata Kepala BKP Kendari, Prayatno Ginting dalam rilis persnya. Kamis, 8 Juli 2021.

    Ginting menjelaskan, potensi yang dimiliki Konkep ini perlu didorong untuk semakin berkembang.

    “Porang yang diproduksi oleh petani di Konkep kedepannya dapat di ekspor ” ungkap Ginting dalam acara Sosialisasi di Konkep beberapa waktu lalu.

    Dihadapan peserta sosialisasi, Ginting menyampaikan tentang pemanfaatan aplikasi dari Kementerian Pertanian iMACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports). Aplikasi ini dapat membantu pemberdayaan ekspor pertanian, dengan aplikasi Imace, pemerintah daerah dapat memetakan sentra komoditas unggulan dan mempertemukan ke pelaku usaha agribisnis.

    Sebagai daerah yang terhitung muda di Sultra, Pemerintah Kabupaten Konkep sangat serius untuk semakin mengembangkan porang.

    “Salah satu buktinya dengan kehadiran Bupati Konkep, H. Amrullah dalam acara sosialisasi ini,” pungkasnya.

    Perlu diketahui, selain sarang burung walet, Kementrian Pertanian RI telah menjadikan tanaman porang sebagai salah satu komoditas super prioritas.

    “Porang asal Indonesia telah banyak menembus pasar Cina, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan. Tercatat di tahun 2019 volume ekspor porang sebanyak 11.721 ton dengan nilai Rp. 644 miliar. Kemudian meningkat di tahun 2020 sebanyak 20.476 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 924,3 miliar,” urainya.

    Bupati Konkep, H. Amrullah dalam sambutannya berharap adanya industri pengolahan porang didaerahnya. Hal itu agar memdapatkan nilai tambah, dan kedepan porang tidak hanya dijual secara gelondongan tetapi memiliki produk turunannya.

    “Tentunya kami juga mendukung serta kesejahteraan petani dan Masyarakat terkhusus Konkep” jelas H. Amrullah.

    Turut hadir dalam acara sosialisasi ini Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas PerIndustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan serta kelompok Tani Porang Konkep.

  • Waspada! Kasus Positif di Konkep Bertambah 2 Orang, Total 7 Kasus Positif Covid-19

    Waspada! Kasus Positif di Konkep Bertambah 2 Orang, Total 7 Kasus Positif Covid-19

    Konkep, Sultrago.id – Penyebaran kasus Covid-19 makin mengganas. Oleh karena itu pemerintah tak pernah henti-hentinya menghimbau warga agar selalu disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes) untuk terhindar dari paparan virus mematikan itu.

    Ganasnya serangan Covid-19 ini terbukti dengan meningkatnya jumlah kasus positif yang terpapar Covid-19 dihampir seluruh daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mengalami peningkatan jumlah kasus positifnya menjadi 7 kasus positif Covid-19.

    Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Konkep, H. Sastro saat dihubungi awak media ini pada Selasa (6/7/2021) malam. Sastro menyebutkan saat ini jumlah paparan kasus positif di Konkep sebanyak 7 orang.

    “Sebelumnya ada 5 kasus positif. Menyusul tambahan hari ini ada 2 orang positif sehingga total 7 orang positif,” kata Kadis Kesehatan Konkep, H. Sastro melalui via selulernya. Selasa (6/7) malam.

    Kasus tambahan positif itu menyusul keluarnya hasil pemeriksaan dari sejumlah sampel yang di periksa oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkasda) RSUD Bahteramas Kendari.

    “Hari ini Labkasda Bahteramas Kendari keluarkan 14 sampel, hasilnya 12 negatif 2 positif Covid-19,” jelas Sastro.

    Kedua orang positif Covid-19 itu masing-masing dari kecamatan berbeda. Namun sampai saat ini belum diisolasi.

    “Satu orang dari Desa Langara Iwawo Kecamatan Wawonii Barat dan satu orang dari Desa Sinar Mosolo Kecamatan Wawonii Tenggara. Karena hasilnya baru saja keluar tadi makanya besok Rabu, 7 Juli 2021 baru kita jemput kedua orang positif itu,” pungkasnya.

  • HUT Bhayangkara Ke-75, Kapolres Konut Tekankan Personilnya Jadi Garda Terdepan Memutus Rantai Covid-19

    HUT Bhayangkara Ke-75, Kapolres Konut Tekankan Personilnya Jadi Garda Terdepan Memutus Rantai Covid-19

    Konut, Sultrago.id – Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar acara syukuran dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara yang ke-75 tahun di Mapolres Konut, Kamis 1 Juli 2021.

    Hari Bhayangkara 1 Juli 1946 – 1 Juli 2021 genap 75 tahun, peringakatan HUT tersebut mengangkat tema Transformasi Polri Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 Menuju Masyarakat Sehat dan Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju.

    Kapolres Konut, AKBP Achmad Fathul Ulum menekankan kepada seluruh jajaran personilnya di Konut agar menjadi garda terdepan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

    Hal itu disampaikan orong nomor wahid di Polres Konut itu saat memberikan sambutannya pada peringatan HUT Bhayangkara ke-75 tahun 2021.

    “Saya menenkankan kepada seluruh personil polri khususnya jajaran Polres Konut agar selalu mematuhi protocol kesehatan, sebagai upaya nyata untuk memutus mata rantai Covid-19 yang sementara melanda kita dan dunia,” kata AKBP Achmad Fathul Ulum.

    Untuk itu, dengan selalu menjadi garda terdepan dalam memutus rantai Covid-19 itu, maka polri khususnya jajaran personil Polres Konut akan menjadi contoh kepada masyarakat.

    “Kepada personil jajaran Polres Konut bisa menjadi contoh kepada masyarakat dan mendukung pemerintah dalam percepatan pemulihan Covid-19,” tegasnya.

    AKBP Achamad Fathul Ulum juga menyampaikan terima kasihnya kepada Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan syukuran HUT Bhayangkara ke-75.

    “Dimana momen puncak acara syukuran ini marilah kita bersama-sama untuk menjalin persaudaraan serta sinegritas serta tetap semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19, tetap semangat dalam melaksanakan tugas meskipun kita sedang di uji dalam pandemi ini,” pungkas Kapolres Konut.

    Peringatan HUT Bhayangkara ke-75 tahun ini turut dihadiri Bupati Konut, H. Ruksamin, Ketua DPRD Konut, Ikbar dan Pj Sekda Konut, Kasim Pagala serta sejumlah kepala OPD lingkup Pemda Konut dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat.

    Diketahui kegiatan tersebut di rangkaian dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Kepala Desa Panggulawu, Kecamatan Sawa, Jumardin  atas dedikasi yang tinggi dalam membantu pelaksanaan tugas polri terutama Polres Konawe Utara, dan berperan aktif dalam PPKM Mikro untuk  penanggulangan Covid 19 dan pembuatan posko kampung tangguh serta keamanan rumah isolasi mandiri bagi warga yang terdampak Covid 19.

  • Pemkab Konut Jadikan Sultra Expo Munas Kadin 2021 Ajang Promosi Potensi Daerah

    Pemkab Konut Jadikan Sultra Expo Munas Kadin 2021 Ajang Promosi Potensi Daerah

    Kendari, Sultrago.id – Perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) ke VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia digelar dipelataran Masjid Al-Alam Kota Kendari, Sulawesi Tenggra (Sultra) pada Rabu, 30 Juni 2021.

    Berbagai agenda kegiatan telah dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Munas VIII Kadin Indonesia di Kota Lulo itu. Salah satunya adalah pameran Sultra Expo Munas Kadin 2021.

    Pameran Sultra Expo Munas Kadin resmi dibuka oleh Gubernur H. Ali Mazi melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Hj. Nur Endang Abbas, Selasa (29/6). Turut hadir unsur Forkopimda dan para Bupati dan Wali Kota se-Sultra. Mereka hadir pada acara tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) sendiri menilai kegiatan pameran Sultra Expo Munas VIII Kadin 2021 ini merupakan kesempatan terbaik untuk mempromosikan potensi daerah. Baik komoditi unggulan maupun hasil produk daerah. Hal itu dikatakan Bupati Konut, H. Ruksamin, Selasa, 29 Juni 2021.

    “Event ini merupakan event nasional untuk mempromosikan potensi, komoditi dan produk daerah, serta untuk menarik investasi ke Sultra khususnya di Kabupaten Konawe Utara,” kata H. Ruksamin.

    Dijelaskannya, penyelenggaraan kegiatan pameran Sultra Expo ini sangat terintegrasi dengan rencana Pembangunan Kawasan Industri Nasional di Konut.

    Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN. Sebab, memiliki tujuan mengitegrasikan sarana promosi dan informasi produk komoditi potensial serta peluang investasi di Sultra khususnya di Konawe Utara kepada para investor atau pengusaha yang menjadi peserta Munas Kadin Indonesia di Kota Kendari.

    “Serta kepada masyarakat, pembeli, maupun wisatawan domestik yang berada di wilayah Sultra dan diluar wilayah Sultra,” terangnya.

    Pameran Sultra Expo dilaksanakan selama 5 hari kedepan, terhitung sejak di buka secara resmi Selasa, 29 Juni – Sabtu, 3 Juli 2021.

  • Covid-19 di Kendari Meningkat, Mantan Ketua BEM UHO Khawatir Terjadi Klaster Baru Pasca Munas Kadin

    Covid-19 di Kendari Meningkat, Mantan Ketua BEM UHO Khawatir Terjadi Klaster Baru Pasca Munas Kadin

    Kendari, Sultrago.id – Jadwal pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) ke VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tinggal menghitung hari. Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggra (Sultra) sebagai tuan rumah pelaksanaan Munas VIII Kadin Indoneaia.

    Dengan terjadwalnya Munas VIII Kadin Indonesia tersebut di Kota Kendari di tengah meningkatnya kasus Covid-19, membuat banyak pihak yang menanggapi Munas tersebut dilaksanakan.

    Kali ini, tanggapan itu datang dari Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Pandyi Priyono A.S, dalam siaran persnya, Sabtu (26/06/2021).

    Dijelaskan Pandyi Priyono, Pelaksanaan Munas Kadin VIII seperti banyak digaungkan bahwa akan memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM. Selain itu, Munas tersebut akan mejadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat Sultra karena menjadi tuan rumah perhelatan Munas Kadin Indonesia.

    Tetapi, tambah Pandyi Priyono menjelaskan bahwa disisi lain akan mengundang kekhawatiran yang besar. Sebab pelaksanaan Munas Kadin ini akan mengundang kerumunan orang banyak, dimana pengurus Kadin diseluruh Indonesia akan hadir di Kota Kendari.

    “Jangan sampai kemudian ini menjadi klaster baru penyebaran Covid 19,” kata Pandyi Priono, Sabtu (26/6).

    Berdasrkan update data satgas Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu, 26 Juni 2021, tercatat 46 tambahan kasus positif di Kota Kendari. Berarti secara keseluruhan tercatat 5018 kasus di Sultra.

    Tambahan kasus ini mengundang kekhawatiran berbagai pihak sehubungan dengan agenda Munas Kadin yang rencananya akan dilaksanakan di Kota Kendari dan bakal dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

    “Multi efek dari pelaksanaan munas kadin khusunya pada UMKM di kota kendari tentu kita inginkan untuk membantu mengatasai problem UMKM selama Covid ini. Tetapi keselamatan masyarakat secara keseluruhan adalah hal yang lebih penting, ini juga termaksud upaya menyelamatkan person pelaku UMKM dari wabah Covid 19,” terang Pandyi.

    “Apalagi saat ini hampir semua daerah di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan kasus positif Covid-19,” tambahnya.

    Selain itu ,lebih jauh Pandyi menjelaskan bahwa pemerintah telah inkonsistensi dan tidak paralel dalam upaya penanganan Covid-19. Pasalnya, berbagai kebijakan belakangan ini dilakukan secara masif, mulai dari membatasi jam operasi dan sistem operasi pusat-pusat keramaian seperti Mall dan tempat keramayan lainnya.

    Padahal, kata Pandyi upaya pencegahan Covid-19 telah di instruksikan Menkoperekonomian baru baru ini, juga instruksi Presiden Jokowi sendiri untuk memperketat upaya penangan Covid 19. Seperti mengajak semua elemen untuk bersama perangi Covid dengan menggaungkan di rumah saja, hindari kerumunan, pakai masker dan sebagainya.

    “Kebijkan Pemerintah tidak paralel dan inkonsistensi dalam upaya penanganan lonjakan Covid 19, berbagai kebijakan kemudian secara cepat diambil untuk menghindari terjadinya lonjakan yang lebih besar. TEtapi hari ini kemudian hendak menyelenggarakan kegiatan yang akan mengundang kerumunan orang banyak. Lantas kebijakan dan kampanye hindari kerumunan selama ini buat apa?” tanya pandyi.

    Pemuda yang masih aktif sebagai mahasiswa Fakultas Teknik UHO itu mengatakan, apakah data lonjakan kasus positif di Sultra khususnya di Kota Kendari dangan antrian ambulans yang mengantar jenazah pasien Covid yang saat ini disiaran di hampir semua stasiun tv belum menyadarkan bahwa pentingnya gotong royong semua elemen termaksud pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama patuhi prokes?

    Pemerintah dan berbagai pihak termasuk masyarakat sendiri sudah banyak berkorban untuk menahan diri agar mengurangi penyebaran Covid-19, namun jangan kemudian hanya karena sebuah kegiatan Munas seperti yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, semua upaya itu menjadi sia-sia.

    “Saat ini hampir semua stasiun tv menyiarkan lonjakan kasus positif Covid-19, bahkan ambulans harus antrian mengantarkan jenazah pasien positif Covid 19. Apakah semua itu belum juga membuat kita semua sadar bahwa kita harus bergotong royong perangi Covid. Jangan karena satu dan lain hal semua upaya selama ini menjadi sia-sia. Jika tetap di paksakan sepertinya slogan selamatkan diri selamtkan negeri harus kita ganti dengan selamatkan munas hancurkan negeri .Tuturnya.

    Disamping itu dirinya juga mengungkapkan bahwa lonjakan kasus positif ini mestinya menjadi perhatian semua pihak, khususnya pemerintah. Munas Kadin tetap diberikan dukungan untuk di laksanakan, tetapi tidak untuk saat ini tanpa mengesampingkan dampak positifnya.

    “Sekalipun ada dampak positif khususnya bagi pelaku UMKM di kota kendari akan tetapi keselamatan dan keamanan masyarakat secara umum harusnya menjadi fokus bersama,” harapnya.

    Munas itukan bisa di tunda sampai kondisi memungkinkan atau dilakukan secara virtual seperti banyak kegiatan selama ini di lakukan.

    “Kita berharap kepada pemerintah pusat, Sultra, Kota Kendari dan bahkan pengurus dan panitia Munas Kadin bisa mempertimbangkan itu bahwa kemaslahatan umat harus menjadi fokus kita bersama” tutup Pandyi.