KENDARI, SULTRAGO.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) gelar pelatihan relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (20/9).
Pelatihan ini diikuti oleh pengurus relawan KSB dari masing-masing wilayah kabupaten dan kota di Sultra serta beberapa kepla desa.
Kepala Dinsos Sultra Martin Efendi Matulak menjelaskan, selain untuk mengevaluasi kegiatan KSB, pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan pengetahuan relawan dalam penanggulangan bencana.
Pihaknya juga akan membentuk KSB di tiap kabupaten dan kota se-Sultra dengan melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi membantu Dinsos dalam penanggulangan bencana di wilayah masing-masing.
“KSB merupakan garda terdepan dalam penanganan bencana alam, karena KSB lebih dekat dan lebih tau apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kami hanya menyiapkan infrastruktur dan kebutuhan masyarakat, tetapi untuk berkomunikasi dengan masyarakat mereka lebih dekat,” ujar Martin.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan pelatihan, Harsanto Nafsal mengungkapkan, saat ini masih ada beberapa daerah yang belum terbentuk KSB, diantaranya Kabupaten Wakatobi, Muna, Muna Barat, dan Buton Tengah.
“Kriteria pembentukan KSB mesti harus daerah daerah yang setiap tahun rutinitas bencana alamnya itu terjadi,” ujarnya.
“Pemerintah desa kedepannya jangan ragu ataupun takut mengeluarkan anggaran Dana Desa untuk korban bencana alam, karena hal tersebut telah diatur dalam Permendes Nomor 7 tahun 2021,” imbaunya.
KENDARI, SULTRAGO.ID – Produk unggulan ekonomi kreatif Pulau Wawonii Kabupaten Konawe Konawe Kepulauan (Konkep) telah ditampilkan pada ajang Pekan Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara (Sultra) 2022 yang digelar di Claro Hotel Kendari pada tanggal 7 September 2022.
Program Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sultra ini dianggap sangat tepat karena telah memberikan ruang antara pemerintah, pelaku ekonomi kreatif dan komunitas ekraf untuk meningkatkan kualitas serta mempromosikan produk-produk unggulan ekraf dari 17 kabupaten/kota di Sultra.
Pemda Konkep melalui Bidang Ekraf Disparmudora Konkep mengajak komunitas Forum Ekonomi Kreatif dan UMKM Wawonii dan para pelaku serta kelompok UMKM berkolaborasi ikut serta pameran produk unggulan ekraf Sultra. Kabid Ekraf Konkep, Jumin, menyatakan produk unggulan Wawonii yang dipamerkan pada ajang tersebut antara lain subsektor tenunan, kuliner, kerajinan, dan fashion.
“Tenun motif Kalapaya Wawonii dan Fashion adalah kaos Kolosua. Subsektor kerajinan yaitu anyaman tas plastik, bahan bakunya dari limba plastic masyarakat, kerajinan tas tempurung kelapa dan anyaman tikar Kolosua. Sedangkan subsektor kuliner yaitu kripik ampas kelapa,kembang gula kelapa, kripik kelapa, jambu mete dan ranggina ubi.,” sebut Kabid Ekraf Konkep, Jumin kepada Sultrago.id usai kegiatannya pada Kamis (8/9).
Menurut Jumin, semua produk ekraf Wawonii yang dipamerkan sudah memiliki kualitas baik dan daya saing yang baik. Meski begitu, pihaknya akan terus mendorong para pelaku agar terus berinovasi, khususnya pada desain kemasan produk.
“Produk sudah bagus. Kemasannya yang perlu perbaiki para pelaku ekraf. Seperti kemasan produk kripik kelapa dan jambu mete oleh kelompok UMKM dari Wawonii Tenggara binaan PT GKP itu sudah layak pasar kemasannya,” katanya.
Lebih jauh dikatan Jumin, produk unggulan ekraf Wawonii yang dipamerkan memiliki daya Tarik tersendiri. Betapa tidak, produk tersebut kebanyakan produk dengan identitas daerah Wawonii atau Kabupaten Konawe Kepulauan yaitu “Kelapa”. Sehingga banyak orang menyebut daerah itu dengan julukkan Pulau Kelapa.
“Begitu juga pada produk ekonomi kreatif banyak produk yang bahan bakunya dari bahan kelapa. bahkan setau saya baru di Wawonii ada cemilan kripik kelapa, kripik tepung ampas kelapa. dan ini kualitasnya bagus tinggal desain kemasannya untuk kripik tepung ampas kelapa. sehingga perlu berkolaborasi para pelaku, kelompok dan komunitas untuk meningkatkan produk ekraf Wawonii, tandasnya.
KENDARI, SULTRAGO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi meluncurkan Computer Security Incident Response Team (CSIRT), Senin (27/6).
Sultraprov-CSIRT resmi diluncurkan langsung oleh Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI Purn Hinsa Siburian di salah satu hotel di Kota Kendari. Kegiatan ini juga diikuti seluruh kepala daerah dan kepala OPD lingkup Sultra.
Ali Mazi menjelaskan, CSIRT adalah salah satu perwujudan dari empat misi pembangunan Sultra periode 2018-2023, yakni mendorong birokrasi pemerintahan yang modern. Diantaranya, melalui pemanfaatan kemajuan teknologi berbasis sarana elektornik dalam rangka mewujudkan Provinsi Sulawesi Tenggara yang aman, maju, sejahtera, dan bermartabat secara berkelanjutan.
CSIRT merupakan tim yang dibentuk Pemprov Sultra melalui Dinas Komunikasi dan Informasi dan bekerjasama dengan BSSN. Ia mengungkapkan, tugas utama tim ini adalah melakukan penyelidikan dan melindungi sistem big data atas insiden keamanan siber yang menyerang sistem data yang ada pada seluruh OPD di Sultra.
“Dengan dibentuknya di Sultra, CSIRT dapat melakukan pencegahan dan limitigasi atas insiden keamanan siber secara terpadu, agar dapat menjamin keamanan data dan informasi yang ada pada Organisasi Perangkat Daerah lingkup provinsi dan kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara,” tuturnya.
Untuk diketahui, sebagaimana tertuang dalan Perpres Nomor 18 Tahun 2020, pembentukan CSIRT merupakan salah satu major project yang dijalankan oleh BSSN RI guna memperkuat keamanan siber. Saat ini, telah terbentuk sebanyak 78 CSIRT dari target 131 di seluruh Indonesia.
KENDARI, SULTRAGO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari mencatat jumlah Daftar Pemilih Berkelanjutan per Mei 2022 sebanyak 213.211 pemilih. Jumlah tersebut meningkat dibanding Desember 2021 yang tercatat sebanyak 208.846.
Ketua KPU Kota Kendari, Jumwal Saleh mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan pemutahiran data pemilih berkelanjutan. Beberapa cara yang dilakukan yaitu mendata potensi pemilih pemula yang merupakan pemilih baru.
Kemudian, sambung Jumwal, pihaknya mendata potensi pemilih pemula yang berasal dari luar Kota Kendari atau warga pindahan, pensiunan TNI/Polri. Sebaliknya, menghapus data pemilih yang tidak memenuhi syarat yakni orang yang sudah meninggal dunia, pindah ke luar Kota Kendari, serta orang yang masuk TNI/Polri.
“Data ini kita peroleh dari kerja sama dengan sekolah-sekolah, TNI/Polri, bahkan kita memantau media social untuk mendata warga yang sudah meninggal dunia,” ungkapnya saat menggelar konfrensi pers di salah satu hotel di Kendari, Kamis (16/6).
Langka pemutahiran data pemilih berkelanjutan dilakukan sendiri KPU karena belum diberikannya data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) setempat. Ia menjelaskan, Capil tidak dapat memberikan data ke KPU dikarenakan adanya perubahan regulasi yang mengakibatkan Capil tidak dapat memberikan data ke instansi lain setiap saat.
“Mereka (Dinas Capil) akan memberikan data ke KPU, sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017, itu melalui melalui DP4 (Data Penduduk Potensi Pemilih Pemilihan Umum, red) paling lama enam bulan sebelum pelaksanaan Pemilu,” jelas Jumwal.
Ia menambahkan, usai launcing tahapan Pemilu 2024 pada 14 Juni kemarin, selain melanjutkan proses pemutahiran data pemilih, pihaknya juga akan melaksanakan tahapan lain yakni pendaftaran dan verifikasi peserta Pemilu, penetapan alokasi kursi dan Dapil, serta pencalonan DPD.
“Itu semua akan kita laksanakan di tahun 2022 ini,” pungkasnya.
KENDARI, SULTRAGO.ID – Presiden RI Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Hj. Iriana tiba di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu malam (8/6/2022) sekitar pukul 22.45 Wita. Kunjungan Presiden Jokowi di Kendari menggunakan pesawat kepresidenan berwarna merah putih telah sukses mendarat di Bandara Halu Oleo Kendari.
Kemudian, Jokowi dan istri Hj. Iriana langsung menuju Hotel Claro Kendari di Jl. Edi Sabara No.89, Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari sebagai tempat beristrahat malam ini yang sudah disiapkan secara khusus.
Selanjutnya, pada Kamis besok (9/6), Presiden Jokowi dan rombongannya akan nenuju ke Kabupaten Wakatobi. Sesuai agenda kunjunjungan orang nomor satu di Indonesia itu yaitu menghadiri acara pembukaan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2022 di Wakatobi.
Acara pembukaan GTRA Summit 2022 ini digelar di Marina Togo Mowondu, Wakatobi.
Kunjungan Presiden Jokowi kali ini di Kabupaten Wakatobi selain membuka acara GTRA Summit 2022, juga akan dirangkaikan dengan pelaksanan launching Telemedicine BPJS dan dilanjutkan peninjauan expo UMKM serta meresmikan jembatan penyeberangan penghubung antara pulau Wanci, Kaledupa, Tomia dan Binongko yang ada di Kabupaten Wakatobi.
Rencananya, Presiden Jokowi juga akan melepas liarkan 112 tukik (anak penyu) di Pantai Patuno Wakatobi.
KENDARI, SULTRAGO.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) agar mempercepat vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, Sultra merupakan salah satu provinsi belum mencapai target vaksinasi yang telah ditargetkan, yakni sebesar 70 persen di akhir tahun 2021.
Mendagri menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah menargetkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebesar 70 persen hingga akhir Desember 2021 di tingkat nasional. Mendagri sendiri merupakan salah satu pihak yang ditugaskan Presiden untuk mendorong jajaran pemerintah daerah agar dapat mempercepat vaksinasi.
“Untuk mencapai target 70 persen tersebut, maka perlu ada percepatan,” ujar Mendagri saat Rapat Koordinasi Strategi Percepatan Vaksinasi Covid-19 bersama jajaran Pemprov Sultra, Sabtu (11/12).
Mendagri menuturkan, dari 17 kabupaten/kota di Sultra, hanya Kota Kendari yang telah mampu mencapai target vaksinasi 70 persen.
Meski begitu, kata Tito, berdasarkan Rakor tersebut, ada semangat yang ditunjukkan kabupaten/kota lainnya untuk mencapai target vaksinasi. Yakni dengan membangun kolaborasi dengan berbagai instansi untuk mendukung vaksinasi melalui berbagai metode.
“Bahkan saya lihat tadi banyak kreativitas, terobosan yang dilakukan oleh rekan-rekan kepala daerah tingkat II (bupati/wali kota), ada yang memberi sepeda motor, kulkas, bahkan ada yang memberi sapi (bagi yang mengikuti vaksinasi),” ujarnya.(***)
SULTRAGO.ID, KENDARI – Fitness Center Sparko yang berlokasi di Jalan Gunung Merpati Kecamatan Puuwatu Kota Kendari menyediakan fasilitas peralatan Gym yang lengkap serta studio senam.
Owner Fitness Center Sparko Kendari, Herfain mengatakan, pihaknya terus melengkapi berbagai hal untuk menunjang kepuasan para pencinta olahraga.
“Selain alat gym impor kami juga menyediakan studio senan kebugaran. Sehingga masyarakat bisa melakukan senam dengan nyaman,” kata Herfain, Rabu 11 Agustus 2021.
Menurutnya, dalam layanan kebugaran, pihaknya tetap meminimalisir resiko penyebaran Covid-19. Dimana para pengunjung yang melakukan aktifitas fisik ditempat gym wajib mematuhi protokol kesehatan (prokes).
“Kami siapkan sarana cuci tangan, hand sanitizer, cek suhu tubuh dan para member disarankan tetap munggunakan masker saat latihan,” ungkap Herfain.
Ditempat yang sama, salah seorang instruktur senam di Sparko Kendari, Zin Linda mengatakan di Sparko Kendari menyediakan paket lengkap mulai dari fitnes hingga semua jenis senam yang dapat dilakukan disetiap sore hari.
“Kami juga selalu senam disetiap sore, mulai hari Senin sampai sabtu. Disini juga termaksud salah satu sanggar senam yang paketnya lengkap, mulai dari fitnesnya dan semua jenis mulai senam zumba, aerobik, aeroboxing, line dance ada disini,” tutup Zin Linda.
KENDARI, SULTRAGO.ID – Pabrik pemurnian nikel yang beroperasi di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), PT. Obsidian Stainless Stell (OSS) hentikan sementara penerimaan suplai Nickel Ore dari supplier.
Informasi itu diketahui melalui Surat Pemberitahuan PT. OSS Nomor 009/EM-NP/OSS/VII/2021 tertanggal 19 Juli 2021 tentang penambahan waktu penghentian sementara penerimaan Nickel Ore diperpanjang sampai tanggal 31 Juli 2021. Disusul pemebritahuan selanjutnya bahwa penerimaan Nickel Ore belum bisa dilakukan di Bulan Agustus ini.
Alasannya, masih banyaknya antrian tongkang di pelabuhan PT. OSS (kondisi terakhir sekitar 35 tongkang per 19 Juli 2021). Selain itu, dikarenakan kapasitas stockpile yang hampir penuh, serta kondisi cuaca yang menyebabkan menurunnya produktivitas pembongkaran.
Kelebihan suplai yang diterima smelter milik PT. OSS kemudian menyeret nama salah satu perusahaan tambang Nickel terbesar di Sultra, yakni PT. Aneka Tambang Tbk (Antam) yang disinyalir ikut menjual hasil produksinya ke PT. OSS melalui tiga perusahaan trader.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pemuda Pertambangan Indonesia (HIPPI) melaui siaran persnya menyebutkan, tiga perusahaan yang menjadi trader PT Antam yaitu PT. Mineral Putra Prima (MPP) menjual ore nikel PT. Antam ke PT. OSS, VDNI dan SMI dengan kontrak 3 tahun untuk 1.880.000 MT.
Kemudian PT. Ekasa menjual ore nikel PT. Antam ke OSS, dan SMI dengan kontak 3 tahun sebesar 1.880.000 MT, serta PT. Satya Karya Mandiri) dengan kontrak 3 tahun untuk 4.000.000 MT.
“Kenapa direksi PT Aneka Tambang harus menjual biji nikel ke SMI, OSS dan Virtue Dragon lewat trader MPP, Ekasa dan SKM? Padahal bisa menjual langsung Bukankah jika lewat trader membuat keuntungan perusahaan menjadi jauh berkurang?” ucap Irvan Nadira Nasution, Ketua Advokasi, Hukum dan HAM DPP HIPPI melali siaran persnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain itu, DPP HIPPI juga menyoroti terkait terus tertundanya pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) PT. Antam yang tak kunjung selesai.
“Padahal, konstruksi pabrik itu sudah mencapai 97 persen sejak 2019 lalu. Namun pengoperasian smelter milik Antam ini ternyata masih terus terganjal pasokan listrik. Apakah ini disengaja?,” sambungnya.
Senada, Sekretaris Jendral Asosiasi Penambang Nickel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey juga angkat bicara terkait PT. Antam yang juga menjual bijih nikel ke pabrik. Menurutnya, PT. Antam yang memiliki cadangan bijih nikel yang banyak harusnya mampu membangun pabrik sendiri.
“Ada yang tanya, kenapa Antam menjual ore? Antam punya cadangan yang besar, seharusnya Antam membangun pabrik sendiri seperti Harita yang punya tambang besar tapi tidak menjual ore, bangun pabrik sendiri, bahkan mengakomodir penambang lain untuk suplai ore ke Harita,” kata Meidy keoada media ini, Rabu 4 Agustus 2021.
Ia juga menilai, besarnya cadangan ore yang dimiliki juga dapat memungkinkan PT. Antam untuk memonopoli pengadaan bahan baku ke smelter. Sehingga hal tersebut dapat merugikan para penambang lokal lainnya yang memiliki cadangan tidak sebesar PT. Antam.
“Kalau PT. Antam memonopoli pengadaan bahan baku ke smelter, mending IUP yang lain dicabut saja semua dan diganti jadi nama Antam semua,” tuturnya.
SULTRAGO.ID, KENDARI – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan alat pelindung diri (APD) kepada dua rumah sakit (RS) di Kendari.
Kedua RS tersebut yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.
Penyerahan bantuan sebagai bentuk kepedulian ditengah pandemi Covid-19 ini diberikan secara langsung di tiap RS pada Rabu 28 Juli 2021.
Kepala BPJamsostek Sultra, Minarni Lukman mengatakan, RSUD Bahteramas dan RSUD Kota Kendari merupakan bermitra BPJamsostek sebagai pusat layanan kecelakaan kerja.
“Untuk itu, pemberian APD ini memiliki tujuan agar kedua RS tersebut dapat terbantu dalam menangani pandemi Covid-19,” kata Minarni melalui rilis persnya, Rabu 28 Juli 2021.
Menurutnya, APD yang diberikan tersdiri dari face shield, kacamata goggles, baju hazmat, sepatu boot, sarung tangan karet dan masker KN94.
“berjumlah 75 set untuk dua RS,” ungkap Min sapaannya.
Ia berharap, APD yang diberikan dapat memberikan manfaat dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Walaupun kecil, kami harap apa yang kami berikan memiliki dampak yang positif dalam penanganan virus Covid-19,” tambah Min.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Kendari, dr. Sukirman mengatakan, APD yang diberikan sangat bermanfaat, sebab saat ini pasien Covid-19 terus melonjak.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PBJamsostek Sultra. Dilonjakan gelombang kedua ini memang kami membutuhkan lebih banyak barang-barang operasional seperti APD ini,” ungkap Sukirman.
Senada, Direktur RSUD Bahteramas Sultra, dr. Hasmudin mengatakan, dengan meningkatnya kasus Covid-19 membuat pihaknya membutuhkan banyak APD.
“Terima kasih atas bantuan APD, karena bantuan ini seperti angin segar bagi kami,” tutup dr. Hasmudin.
SULTRAGO.ID, KENDARI – Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia (RI) Nomor 196/PK/Pdt/2015 memutudkan pihak ahli waris Sangga Kalenggo memenangkan gugatan atas tanah seluas 10,5 hektare yang disengketakan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dengan putusan tersebut, Pengadilan Negeri (PN) Kendari telah menerbitkan Anmanning dengan Nomor 20/Pen.Pdt.Anm/2009/PNKdi tanggal 17 Juni 2021.
Adanya penerbitan Anmanning tersebut, pihak keluarga ahli waris Sangga Kalenggo telah melakukan pemasangan plang di area lahan golf di Kelurahan Watubangga Kecamatan Baruga Kota Kendari.
“Tiga minggu yang lalu, PN Kendari memfasilitasi kami berketemu perwakilan Pemprov Sultra di Biro Hukum untuk membicarakan ganti rugi yang sifatnya final dan mengikat. Namun tak ada hasil,” kata Ramli Rahim, Juru Bicara Keluarga Sangga Kalenggo melalui rilis persnya, Senin 26 Juli 2021.
Menurut Ramli, PN Kendari telah memberikan teguran keras kepada Pemprov untuk membayar lahan yang telah dimenangkan oleh ahli waris.
“Jika Pemprov dalam waktu dua minggu dari sekarang tidak beritikad baik menyelesaikan ini, kami pihak ahli waris akan membuat aktivitas di lahan kami ini, mungkin membangun rumah,” tegas Ramli.
Pihak keluarga, katanya, menuntut Pemprov Sultra segera membayar ganti rugi atas penguasaan lahan selama kurang lebih tiga belas tahun itu.
“Kami minta ganti rugi berdasarkan NJOP saat ini yakni Rp500 ribu meter persegi,” tutup Ramli.