Kategori: Konawe Kepulauan

  • Kepala Desa Wungkolo Terima Penghargaan dari Polres Kendari

    Kepala Desa Wungkolo Terima Penghargaan dari Polres Kendari

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Kepala Desa Wongkulo, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) terima penghargaan dari Polres Kendari sebagai kampung tangguh dan menciptakan kemanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

    Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Kapolres Kendari Kombespol M Eka Faturrahman dalam rangka memperingati hari ulang tahun Bhayangkara yang ke 76 yang digelar di Polres Kendari, Selasa (5/7).

    Pemberian penghargaan itu dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dan dihadiri Walikota Kendari, Ketua DPRD Sultra, dan Kapolres Kendari.

    Kades Wungkolo, Hamsu mengatakan, Polres Kendari memberikan penghargaan kepada pemerintah desa maupun masyarakat atas partisipasi mendukung program Polsek pada Wilayah tertentu, termasuk di Konkep. Dan ia merupakan salah satu dari lima orang asal Konkep yang diberi penghargaan.

    “Pemberian penghargaan tersebut tentunya ada beberapa bagian, untuk saya pribadi terkait program kampung tangguh dan menciptakan Kamtibmas,” ungkapnya.

  • Kondisi Jalan Penghubung Desa Bobolio-Lawey Sulit Dilalui Kendaraan, PT GKP Bantu Perbaikan

    Kondisi Jalan Penghubung Desa Bobolio-Lawey Sulit Dilalui Kendaraan, PT GKP Bantu Perbaikan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) membantu perbaikan jalan pros akses Desa Bobolio-Lawey, Kecamatan Wawonii Selatan dan Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) yang sebelumnya sulit dilalui kendaraan.

    Tim CSR PT GKP, Aldo Sastra mengatakan, akibat curah hujan sangat tinggi, jalan penghubung Bobolio-Lawey yang berada di kawasan Gunung Jati yang kondisi kontur tanahnya lembek (jenis tanah liat), menyebabkan kendaraan sangat kesulitan untuk melintasi jalur tersebut.

    “Kondisi inilah yang menyebabkan banyak kendaraan dan warga yang menuju ke arah Tenggara Roko-Roko Raya atau Mosolo Raya atau arah sebaliknya menuju Langara, Ibu Kota Kabupaten Konawe Kepulauan, menjadi terhambat. Karenanya, perushaan melalui divisi CSR tergerak untuk membantu perbaikan jalan, sehingga aktivitas transportasi darat bisa kembali lancar,” ungkap Aldo, Rabu (29/6).

    Kegiatan perbaikan jalan dilakukan selama tiga hari yakni sejak tanggal 18 sampai tanggal 20 Juni 2022. Kegiatan ini melibatkan kontraktor Tunas Muda Pertiwi (TMP/Parama Group), dengan menurunkan alat berat eksavakator dan grader. Kegiatan ini juga dibantu oleh masyarakat sekitar, baik dari Lawey maupun Bobolio.

    “Ini adalah bentuk kontribusi nyata PT GKP, sigap membantu sehingga akses masyarakat bisa kembali normal,” ucap Midar, tokoh masyarakat Lawey.

    Untuk diketahui, wilayah Konawe Kepulauan, selama bulan Mei sampai Agustus, atau masyarakat setempat menyebut sebagai musim timur, curah hujan cukup tinggi dan seringkali akses jalan juga terganggu, banyak sungai meluap bahkan sampai melewati jembatan, sehingga akses jalan terputus.

    PT GKP, melalui divisi CSR, selalu sigap membantu masyarakat, baik melalui program-program yang sudah direncanakan atau pada kejadian-kejadian insidental seperti hujan dan banjir.(rls)

  • Gelar Pelatihan Table Manner, Kabag Umum: Untuk Memahami Etika Pelayanan di Meja Makan

    Gelar Pelatihan Table Manner, Kabag Umum: Untuk Memahami Etika Pelayanan di Meja Makan

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar kegiatan pelatihan Table Manner di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu, 29 Juni 2022.

    Pelatihan table manner ini sudah kali kempat diadakan Bagian Umum Pemda Konkep. Kali ini, pesertanya tidak hanya dari instansi Bagian Umum. Sejumlah staf dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) Pemda setempat dan staf Sekretariat DPRD juga ikut dalam pelatihan tersebut yang akan berlangsung selama tiga hari sampai Jumat, 1 Juli 2022.

    Turut hadir mendampingi Bupati Konkep, H. Amrullah untuk membuka pelatihan tersebut adalah Sekda Konkep, H. Cecep Trisnajayadi, Kepala Bappeda Konkep, Safiuddin Alibas dan Kasat Pol-PP dan Pemadam Kebakaran Konkep, Sudarmin serta Asisten I Pemda Konkep, Hj. Nurul Hidayati.

    Bupati Konkep, H. Amrullah dalam sambutannya mengatakan Table Manner adalah tentang etika seseorang dalam pelayanan di meja makan. Pelayanan dimaksud, kata Ketua Partai Demokrat Konkep itu adalah etika pelayanan bagi staf atau pegawai yang umumnya bertugas pada pelayanan pimpinan atau tamu pimpinan daerah.

    Karena itu, lanjut H. Amrullah sesuai dalam tema pelatihan ini yaitu optimalisasi peran dan fungsi table manner dalam pelayanan kepada pimpinan daerah di era pandemi Covid-19.

    “Khususnya dalam pelayanan tata cara di meja makan, terlebih lagi jika ada tamu kita. Karena etika di meja makan merupakan suatu penilaian seseorang kepada tuan rumah dalam pelayanan penyajian makanan di meja makan. Ada tata kramanya,” kata Bupati H. Amrullah dihadapan para stafnya. Rabu (29/6).

    Menurut H. Amrullah, pemahaman tentang table manner bagi sebagian staf yang bertugas saat gala diner misalnya, sangat penting dikuasai untuk diterapkan saat memberikan pelayanan di meja makan.

    Kemudian kemampuan bersosialisasi salah satunya ditunjukkan melalui etiket di meja makan. Table manner bicara banyak hal, termasuk etiket saat menghadiri jamuan makan, mulai dari kedatangan hingga waktunya meninggalkan jamuan makan.

    “Saya berharap seluruh peserta yang ikut pelatihan table manner agar serius mengikutinya sampai akhir. Sehingga kembalinya nanti di Konkep ilmunya langsung diterapkan. Bukan hanya saat ada tamu kita, tetapi sesama kita juga harus menerapkan etika dalam pelayanan di meja makan atau dalam gala diner,” pinta Amrullah dalam sambutannya usai membuka kegiatan tersebut.

    Senada dengan Bupati dua periode itu, Kepala Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat Daerah (Kabag Umum) Amir Mahmud M T mengungkapkan bahwa mempelajari etika pelayanan di meja makan bukan sekadar mengetahui tentang tata krama saat makan atau menggunakan alat makan. Namun, table manner juga merupakan bentuk citra diri, bahkan profesionalisme seseorang dalam pelayanan kepada seseorang, khususnya terhadap pimpinan atau pejabat daerah.

    “Tujuan kegiatan table manner agar para staf memahami etika bagaimana cara melayani pimpinan. Apalagi jika ada tamu pimpinan daerah, maka staf dalam pelayanannya menghidangkan makanan di meja makan harus beretika,” jelasnya.

    Oca, begitu sapaan akrab Amir Mahmud menambahkan, untuk pelatihan yang ke empat kalinya ini, pihaknya menghadirkan pemateri yang berkompeten dan berpengalaman dibidang table manner.

    Adalah Sri Susanti salah satu staf Karo Umum dan Rumah Tangga Gubernur pada Pemrov Sultra.

    “Tiga hari ini kita akan disuplai ilmu table manner. Tidak hanya teori, peserta juga akan langsung praktek tata cara atau etika melayani pimpinan dalam menyajikan makanan atau penggunaan alat makan di meja makan,” timpal Oca.

    Dalam materinya, Sri Susanti menekankan bahwa konsep dalam persiapan penyajian makanan di meja makan harus diperhatikan. Tidak hanya penyajian makanan, mulai dari meja makan, kursinya harus diperhatikan dengan teliti.

    Selain itu, termasuk kemampuan komunikasi juga sangat penting karena ditunjukkan etika di meja makan. Khusus bagian rumah tangga pemda, sebisa mungkin tidak mengabaikan koordinasi dengan protokol pemda.

    “Kenapa harus koordinasi? Karena kita harus mengetahui ketika ada tamu pimpinan (Bupati) sehingga kita bisa menyiapkan dengan konsep kita. Kalau perlu karakter tamu itu harus kita ketahui. Sehingga dalam menjamu tamu itu bisa nyaman,” kata Sri Susanti pada awal materinya.

  • Melalui Program CSR, Produk UMKM Binaan PT GKP di Wawonii Siap Edar

    Melalui Program CSR, Produk UMKM Binaan PT GKP di Wawonii Siap Edar

    KONKEP, SULTRAGO ID – Kehadiran PT. Gema Kreasi Perdana (GKP) di Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) tidak hanya fokus pada kegiatan pertambangan. Namun, anak perusahaan Harita Group ini melalui program Corporate Social Responsibilitie (CSR) melakukan pembinaan kelompok UMKM di Roko-roko raya, Kecamatan Wawonii Tenggara.

    Hingga saat ini, PT GKP sudah memiliki tiga kelompok binaan. Kordinator Humas PT GKP, Marlion menyebutkan dari tiga kelompok binaan itu, dua diantaranya adalah kelompok UMKM Samaturu yang bergerak untuk pengolahan Mete. Sedangkan yang satunya adalah kelompok UMKM Mohawi yang bergerak memproduksi keripik kelapa.

    “Saat ini sudah ada tiga kelompok bianaan. Alhamdulillah prodak mereka sudah ada. Dan yang unik adalah kripik kelapa itu karena ini baru ada yang produksi kripik kelapa. Yang umum itu kripik pisang dan singkong,” kata Marlion kepada wartawan.

    Agar hasil produk kelompok UMKM binaan PT GKP ini aman dan berkualitas, maka pihaknya mengirim para pelaku kelompok UMKM Samaturu dan Mohawi mengikuti pelatihan tentang penyuluhan keamanan pangan bagi Pelaku Industri Rumah Tangga (P-IRT) yang di prakarsai oleh Dinas Kesehatan Konkep dengan menghadirkan Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sultra, Yoseph Nahak Klau di Balai Desa Langkowala Kecamatan Wawonii Barat, selama dua hari, 23-24 Juni 2022.

    Kegiatan yang diikuti seluruh Pelaku Industri Rumah Tangga (P-RTP) se Konkep bertujuan sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas produk industri rumah tangga juga salah satu syarat untuk mendapatkan ijin edar produk (P-IRT). Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Konkep, H. Sastro saat membuka kegiatan pelatihan tersebut.

    “Tujuannya adalah membuat produk yang aman, dan menarik bagi konsumen. Selain itu, upaya peningkatan mutu ekonomi UMKM, dan kualitas produk supaya terlihat menarik dan aman bagi masyarakat,” jelas Sastro.

    Senada dengan Kepala BPOM Sultra, Yoseph Nahak Klau pagi pelaku UMKM penting mengikuti pelatihan seperti ini agar meningkatkan mutu dan kualitas produk pangan yang aman sehingga produk bisa edar keluar.

    “Tujuan dari pelatihan ini supaya para peserta tahu bagaimana cara melakukan pengolahan pangan sesuai standar yang baik dan benar,” tutur Yoseph.

    Sementara itu, Hindris Jawananda Staf CSR PT GKP yang mendampingi kelompok binaannya sangat mengapresiasi Pemda Konkep yang menyelenggarakan kegiatan ini. Sebab peserta juga diajarkan pengetahuan terkait keamanan pangan olahan, bahan tambahan pangan yang aman, cara pengemasan produk, dan perijinan produk UMKM.

    “Sangat membantu dan berguna bagi UMKM dalam syarat mendapatkan ijin edar untuk Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT), supaya pemasaran produk bisa lebih luas dipasarkan dengan kualitas yang baik dan dapat meningkatkan ekonomi pelaku usaha UMKM,” cetusnya.

    Para peserta menampilkan masing-masing produknya dengan kemasan yang bervariasi sambil di evaluasi oleh BPOM untuk label pangan sesuai aturan dan standar yang sudah ditentukan.

    Salah satu peserta dari kelompok UMKM Samaturu produk kacang mete binaan PT. GKP Ibu Ma’nawia sungguh antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Saya sangat senang dan berterima kasih bisa ikut pelatihan keamanan pangan, karena banyak ilmu yang bisa kita terapkan dalam usaha dalam berusaha,” katanya.

  • Konkep Kerja Sama Lembaga Internasional dalam Pengembangan Sektor Perikanan dan Wisata Perairan

    Konkep Kerja Sama Lembaga Internasional dalam Pengembangan Sektor Perikanan dan Wisata Perairan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawasi Tenggara (Sultra) jalin kerja sama dengan Rare, organisasi konservasi dunia dalam program pengelolaan sektor perikanan.

    Asisten 3 Pemkab Konkep, Mahmud menjelaskan, kerja sama ini bertujuan untuk mewujudkan kontribusi pada pengelolaan perikanan berkelanjutan. Serta, keberlangsungan aktivitas pemanfaatan sumber daya perairan bagi masyarakat Wawonii di waktu mendatang.

    Selain itu, kerja sama dengan lembaga internasional yang berbasis di Amerika Serikat itu dilakukan untuk menetapkan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Wawonii yang dikelola dalam bentuk wisata perairan.

    “Seharusnya menjadi satu landasan baru untuk menjadikan sektor perikanan dan pariwisata perairan, tentunya akan menjadikan sektor unggulan untuk menunjang pembangunan daerah,” ujar Mahmud saat melangsungkan pertemuan dengan Rare di Aula Setda Konkep, Rabu (22/6).

    Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Konkep Muh Rijal menjelaskan, sejak tahun 2019, implementasi program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) sudah berjalan sesuai fungsinya, yakni untuk menjamin kelestarian sumberdaya perikanan dan perairan di bagian Utara Wawonii.

    Kemudian, program PAAP ditetapkan menjadi KKPD melalui keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 23 tahun 2021.

    “Semoga dengan adanya kolaborasi antara Pemda Konkep dan lembaga Rare, melalui program ini kita bisa memperoleh kebijakan untuk mengatur wilayah perairan dalam bidang perikanan, dan bukan hanya di pesisir melainkan kelautan,” harapnya.

    Sementara itu, Senior Direktor Program and Policy Rare Indonesia, Hari Kushardanto mengatakan, sebagai lembaga konservasi dunia, pihaknya memiliki kepedulian besar terhadap konservasi kelautan dan perikanan.

    “Ada beberapa negara yang melakukan kerjasama ini dan Indonesia salah satunya,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan ikrar oleh masing-masing kepala desa dari 3 kecamatan yang masuk wilayah konservasi, yakni Kecamatan Wawonii Barat, Wawonii Utara, dan Wawonii Timur Laut.

    Penadatanganan itu disaksikan Direktur Senior Program dan Kebijakan RARE Indonesia, Kadis Perikanan Konkep, Asisten Admistrasi Umum dan Keuangan, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa, Koramil Wawonii, serta Polsek Wawonii.

  • Ketua Komisi I DPRD Sultra RSR Turun Ke Desa-desa Edukasi Petani Wawonii Soal Perda No.14 Tahun 2016

    Ketua Komisi I DPRD Sultra RSR Turun Ke Desa-desa Edukasi Petani Wawonii Soal Perda No.14 Tahun 2016

    KONKEP, SULTRAGO – Sebanyak 45 anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali ke daerah pemilihan (Dapil) masing-masing untuk melaksanakan sosialisasi peraturan daerah (Sosper).

    Salah satu anggota dewan Sultra dari fraksi Demokrat adalah Rifqi Saifullah Razak (RSR). RSR melakukan sosialisasi Perda nomor 14 tahun 2016 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani selama dua hari mulai Selasa, 21-22 Juni 2022. Sasaran sosialisasinya kali ini adalah Desa Wawola Kecamatan Wawonii Barat dan Desa Nanga Kecamatan Wawonii Timur.

    Peraturan tentang perlindungan dan pemberdayaan petani harus diketahui masyarakat, termasuk masyarakat di Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan ini.

    Menurutnya masih banyak petani belum mengetahui keberadaan Perda No. 14 Tahun 2016. Padahal sangat penting diketahui para pelaku pertanian itu sendiri.

    “Sebetulnya perda tentang perlindungan dan pemberdayaan petani ini sudah cukup lama ada sejak 2016 lalu. Karena saya sendiri sudah dua kali turun sosialisasi perda ini,” kata Ketua Komisi I DPRD Sultra, Rifqi Saifullah Razak (RSR) kepada Sultrago.id, Selasa (21/06).

    Lebih jauh Rifqi (sapaan akrabnya) menjelaskan pada para kelompok tani bahwa keberadaan perda tersebut maka para petani di Sultra termasuk di Konkep ini telah mendapat perlindungan dari pemerintah.

    Politisi Partai Demokrat ini menjabarkan isi perda dimaksud. Perda perlindungan petani yang dimaksud adalah terdapat asuransi pertanian dan ganti rugi gagal panen. Kemudian menetapkan harga pokok pembelian pemerintah serta perlindungan hak kekayaan intelektual.

    “Sedangkan pemberdayaan nya yang dimaksud perda ini adalah adanya pendidikan dan pelatihan kepada petani, termasuk penyediaan pembiayaan bagi petani yang ditanggung pemerintah. Dan masih banyak lagi yang diatur didalamnya. Untuk itu saya minta agar draf perda yang dibagikan itu di baca dan dipahami baik-baik,” jelas pria Alumni Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo itu.

    Kegiatan sosialisasi peraturan daerah nomor 14 tahun 2016 itu, RSR melibatkan pihak Dinas Pertanian Konkep sebagai pemateri utama yang lebih memahami dunia pertanian, termasuk perda tersebut.

    Sementara itu, sejumlah tokoh di dua desa tersebut sangat mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran RSR di wilayah mereka. Misalnya H. Abdul Rahman Sikale salah satu tokoh agama Desa Nanga mengungkapkan ini adalah sejarah masyarakat Konkep untuk kali pertama meloloskan putra daerah di DPRD Provinsi Sultra. “Selain karena tugasnya, memang pribadi Rifqi Saifullah Razak ini sangat peduli dengan kesejahteraan petani yang ada di Konawe Kepulauan karena dia paham dengan peran dan keberadaan petani,” sebutnya.

    Berikut Poin-poin dalam Perda Pemprov Sultra Nomor 14/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

    Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki potensi pertanian yang cukup melimpah untuk dikembangkan. Sumber daya manusia sebagai pelaku petani pun sangat memadai, sehingga dengan potensi tersebut sektor pertanian dapat diandalkan dalam upaya mensejahterakan masyarakat Sultra.

    Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan peran petani sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Untuk menuju hal dimaksud perlu adanya arah dan landasan hukum maka perlu peraturan mengenai perlindungan dan pemberdayaan petani.

    Dalam Perda 14/2016 mengatur tentang perlinbdungan petani maka Pemda Sultra dengan kewenangannya bertanggungjawab mendukung perlindungan petani dilakukan melalui strategi:

    1. Penyediaan prasarana dan sarana produksi.
    2. Perlindungan terhadap komoditas unggulan strategis.
    3. Penetapan harga pokok produksi pembelian pemerintah.
    4. Mekanisme penyangga produksi.
    5. Asuransi pertanian dan ganti rugi gagal panen.
    6. System peringatan dini.
    7. Perlindungan hak kekayaan intelektual.

    Sedangkan pemberdayaan petani dilakukan melalui:

    1. Pendidikan dan penelitian.
    2. Penyuluhan dan pendampingan.
    3. Penyediaan pembiayaan bagi petani.
    4. Konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian.
    5. Pembentukan kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
    6. Pembentukan BUMPetani.
  • Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT GKP Gelar Berbagai Kegiatan

    Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT GKP Gelar Berbagai Kegiatan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menggelar berbagai kegiatan dalam rangka merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2022.

    Kegiatan dilaksanakan di lingkungan kantor, tempat tinggal karyawan, dan di wilayah lingkar tambang yang berlangsung selama tiga hari yakni tanggal 17,20 dan 21 Juni 2022.

    Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan Site PT GKP GM Operasional Saman Tedja, Head of Site PT GKP Basri Kambatu, dan Kepala Teknik Tambang Aep Haeruddin.

    Pada hari pertama pada 17 Juni, karyawan PT GKP bersama Kontraktor dan masyarakat sekitar melakukan aksi bersih-bersih sampah di area pantai dan jetty.

    PT GKp bersama guru dan siswa serta masyarakat sekitar melalukan aksi bersih-bersih sampah.(foto: ist).

    Selanjutnya pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 20 Juni, dilaksanakan kegiatan penyuluhan bahaya sampah bagi lingkungan, pemilihan dan pengelompokkan sampah, dan kesadaran membuang sampah pada tempatnya di SDN 04 Wawonii Tenggara. Usai penyuluhan yang melibatkan guru dan murid, dilanjutkan dengan menanam pohon di lingkungan sekolah.

    PT GKP melaksanakan penyuluhan sampah di SDN 4 Wawonii Tenggara (foto: ist).

    Kemudian pada hari ketiga, dilaksanakan bersih-bersih pantai dengan melibatkan guru dan siswa SMPN 4 Wawonii Tenggara serta warga Desa Nambo Raya. Dilakukan juga penanaman pohon di sekitar pantai Sainoa Indah.

    Head of Site PT GKP Basri Kambatu mengatakan, pengelolaan lingkungan di wilayah tambang dimulai sebelum kegiatan pertambangan dilaksanakan, saat kegiatan, maupun pasca tambang. Komitmen ini diperlihatlan dengan dana Jaminan Reklamasi yang disetor di awal, sebelum kegiatan pertambangan dilaksanakan.

    “Lingkungan adalah bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi perhatian utama dalam setiap kegiatan usaha pertambangan. Tidak hanya persoalan lingkungan di wilayah tambang, tetapi juga urusan lingkungan di sekitar tambang,” ucap Basri.

    KTT PT GKP Aep Haeruddin menambahkan, pihaknya memiliki komitmen yang kuat terhadap aspek lingkungan.

    “Manajemen baik di Jakarta maupun di site, akan selalu mendukung kegiatan yang bertalian dengan membangun kesadaran lingkungan di masyarakat,” tuturnya.

    Mewakili masyarakat, Sekretaris Camat Wawonii Tenggara, Hadrawing menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan ini.

    “Kami berharap kegiatan melahirkan kesadaran sejak dini bagi para siswa untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah berdasarkan jenisnya,” harapnya.

  • 12 Desa di Konkep Akhirnya Bisa Akses Jaringan 4G

    12 Desa di Konkep Akhirnya Bisa Akses Jaringan 4G

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Persandian Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) membangun 21 Base Transceiver Station (BTS) tahun ini.

    Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan jaringan dan sarana telekomunikasi yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

    “Alhamdulillah dari 21 pembangunan BTS tahun 2022 ini, terdapat 12 BTS 4G layanan operator seluler telkomsel yang sudah on air atau telah diaktifkan,” ungkap Kepala Dinas Kominfo Konkep Jamhur Umirlan, Senin (20/6).

    Disebutnya, 12 titik wilayah yang sudah bisa difungsikan yaitu di Desa Lamoluo, Bukit Permai, Nambo Jaya, Wunse Jaya, Batumea, Baho Puuwulu, Tumbu-tumbu Jaya, Wawolaa, Mataiwoi, Waworope, Palingi Barat, dan Tombaone.

    Sementara itu masih terdapat 9 desa yang belum on air, diantaranya Desa Palingi Timur, Sawa Indah, Wawoea, Wungkolo, Langgar Jaya, Baku-Baku, Kawa-Kawali, Wawouso Baru, dan Kelurahan Sawaea. Namun dirinya menargetkan akan One Air bulan ini.

    “Pelan-pelan kita telah menjawab semua keluhan masyarakat, dan jika semua sudah on air maka kita betul-betul merdeka sinyal,” ucap Jamhur.

    Ia menambahkan, setelah pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat melalui rapat percepatan penentuan lokasi pembangunan BTS 4G BAKTI di Kota Manado beberapa waktu lalu, Konkep kembali mendapat jatah tambahan 2 BTS lagi tahun ini. Yaitu di Desa Puurau dan Desa Noko Kecamatan Wawonii Timur Laut.

    “Semoga dengan terpenuhinya layanan telekomunikasi ini mampu mendongkrak kemajuan daerah, baik itu dalam segi ekonomi maupun kegiatan-kegiatan lainnya, dengan tagline Konkep terkoneksi internet, makin digital makin maju,” harapnya.

  • Konkep Raih Predikat WTP Tiga Kali Berturut-turut

    Konkep Raih Predikat WTP Tiga Kali Berturut-turut

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) sekali lagi terbukti telah berhasil menyajikan laporan pengeloaan keuagan tahun 2021 dengan baik.

    Atas kinerja tersebut, Pemda Konkep kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Predikat ini berturut-turut diraih sejak tahun 2019.

    Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keuangan Pemda Konkep diserahkan langsung oleh Plh. Kepala BPK-RI Sultra Patrice Lumumba Sihombing kepada Bupati Konkep H. Amrullah bersama Ketua DPRD Konkep Ishak di Kantor BPK-RI Sultra, Selasa (31/5).

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Konkep, Jamhur Umirlan saat dihubungi Sultrago.id membenarkan capaian opini WTP Konkep atas LHP keuangan Pemkab Konkep tahun anggaran 2021.

    “Iya benar, ini WTP yang ketiga kali diraih secara berturut-turut,” ungkapnya.

    Bupati Konkep, Ir. H. Amrullah, MT (tengah) dan Ketua DPRD Konkep Ishak, SE (kanan) tiba di Langara Konkep dengan mengenakan kaos warna biru bermotif Bintang tiga WTP Wawonii. FOTO: Nanang

    Usai menerima predikat WTP tersebut, rombongan Bupati H. Amrullah yang di dampingi Ketua DPRD Konkep, Ishak dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemda Konkep langsung kembali ke daerahnya di Pulau Wawonii, Konkep dengan menggunakan speed bood dari Kota Kendari.

    Suasana penyambutan rombongan Bupati Konkep H. Amrullah usai menerima WTP ke tiga kali berturut-turut. Mulai dari jajaran ASN, masyarakat hingga sejumlah siswa SD dan SMP di Langara. FOTO: Nanang

    Rombongan tersebut tiba di Pelabuhan Langara Ibu Kota Konkep telah mendapat sambutan. Mulai dari jajaran ASN-nya, masyarakat Langara, bahkan anak Sekolah Dasar (SD) sampai SMP ikut serta dalam penyambutan rombongan Bupati yang pulang usai menerima predikat WTP yang ketiga kalinya itu.

  • Soal Pengeroyokan Siswa SMAN 1 Wawonii Tengah, Hippmawura Desak Kepala Sekolah Dicopot

    Soal Pengeroyokan Siswa SMAN 1 Wawonii Tengah, Hippmawura Desak Kepala Sekolah Dicopot

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Wungkolo Raya (Hippmawura) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Irwansyah angkat suara soal kasus pengeroyokan enam siswa di SMAN 1 Wawonii Tengah pada 19 Mei 2022 lalu.

    “Mengenai permasalahan adik-adik kami di kampung, korban pengeroyokan dari antar sesama siswa SMAN 1 Wawonii Tengah dari kampung sebelah yang juga ditemani oleh beberapa remaja, tentunya kami punya pernyataan sikap terkait permasalahan tersebut dengan membawa nama lembaga Hippmawura,” ujar Irwansyah.

    Selain mengecam tindakan pengeroyokan yang terjadi pada jam pelajaran sekolah, pihaknya juga mendesak pihak sekolah agar segera menyelesaikan kasus tersebut.

    Selain itu, Hippmawura juga mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusulkan surat pemberhentian Kepala SMAN 1 Wawonii Tengah.

    “Diharapkan agar kasus ini ditindak lanjut dengan seadil-adilnya, karena pelaku tidak hanya pelajar saja tetapi ada beberapa oknum pemuda yang merupakan alumni SMAN 1 Wawonii Tengah itu sendiri,” tutupnya.