Kategori: #Berita Utama

  • KPU Tetapkan dan Umumkan  Rifqi Saifullah Razak – Muhamad Farid  Pemenang Pilkada Konkep 2024

    KPU Tetapkan dan Umumkan Rifqi Saifullah Razak – Muhamad Farid Pemenang Pilkada Konkep 2024

    SULTRAGO.COM, LANGARA – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Konawe Kepulauan (KPU Konkep) resmi menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Konkep nomor urut 4, Rifqi Saifullah Razak, ST – Muhamad Farid, SE sebagai pemenang setelah meraih suara terbanyak di Pilkada Konkep pada Rabu (27/11/2024).

    Penetapan pasangan dengan akronim Bersafari itu sebagai pemenang berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan suara. Kemudian KPU Konkep mengeluarkan keputusan nomor 853 tahun 2024 tentang penetapan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati Konkep tahun 2024.

    “Dengan ini hasil rekapitulasi di seluruh kecamatan se Kabupaten Konawe Kepulauan resmi disahkan. Dengan disahkan, maka kita lakukan finalisasi dan tandatangan berita acara,” kata Ketua Ketua KPU Konkep, Nasruddin saat membacakan Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pilkada Konkep di kantornya, Rabu (4/12).

    Kemudian, Nasruddin menyebutkan, jumlah akhir perolehan suara tingkat Konkep dari para pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Konkep berdasarkan nomor urutnya yakni paslon nomor urut 1, Abdul Rahman-H.Muhammad Yasran sebanyak 1.722 suara sah.

    Lalu, paslon nomor urut 2, H. Andi Muhammad Lutfi-H. Muhammad Rijal sebanyak 2.129 suara sah dan paslon nomor urut 3, Wa Ode Nurhayati-M. Yacub Rahman mendapatkan 8.381 suara sah.

    Terakhir nomor urut 4, Rifqi Saifullah Razak-Muhamad Farid berhasil memperoleh suara sah terbanyak yakni 14.255 suara sah, sekaligus pemenang pada Pilkada tahun 2024.

    Selanjutnya, KPU Konkep menguluarkan sebuah pengumuman yang bernomor 534/PL.02.6-Pu/7412/2024 tentang penetapan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati Konkep tahun 2024.

    Berikut data hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Konkep tahun 2024 berdasarkan Model D. Hasil Kabko-KWK-Bupati/Walikota:

    Kecamatan Wawonii Barat

    Abdul Rahman – Muhammad Yasran : 559 suaraAndi Muhammad Lutfi – H. Muhammad Rijal : 253 suaraWa Ode Nurhayati – M Yacub Rahman :1.988 suaraRifqi Saifullah Razak – Muhammad Farid : 3.384 suara

    Kecamatan Wawonii Utara

    Abdul Rahman – Muhammad Yasran : 259 suaraAndi Muhammad Lutfi – H. Muhammad Rijal : 247 suaraWa Ode Nurhayati – M Yacub Rahman :1.528 suaraRifqi Saifullah Razak – Muhammad Farid : 2.473 suara

    Kecamatan Wawonii Timur Laut

    Abdul Rahman – Muhammad Yasran : 71 suaraAndi Muhammad Lutfi – H. Muhammad Rijal : 472 suaraWa Ode Nurhayati – M Yacub Rahman : 605 suaraRifqi Saifullah Razak – Muhammad Farid : 1.581 suara

    Kecamatan Wawonii Timur

    Abdul Rahman – Muhammad Yasran : 111 suaraAndi Muhammad Lutfi – H. Muhammad Rijal : 232 suaraWa Ode Nurhayati – M Yacub Rahman :711 suaraRifqi Saifullah Razak – Muhammad Farid : 1.481 suara

    Kecamatan Wawonii Tenggara

    Abdul Rahman – Muhammad Yasran : 155 suaraAndi Muhammad Lutfi – H. Muhammad Rijal : 114 suaraWa Ode Nurhayati – M Yacub Rahman :1.833 suaraRifqi Saifullah Razak – Muhammad Farid : 2.748 suara

    Kecamatan Wawonii Selatan

    Abdul Rahman – Muhammad Yasran : 210 suaraAndi Muhammad Lutfi – H. Muhammad Rijal : 210 suaraWa Ode Nurhayati – M Yacub Rahman : 963 suaraRifqi Saifullah Razak – Muhammad Farid : 1.531 suara

    Kecamatan Wawonii Tengah

    Abdul Rahman – Muhammad Yasran : 357 suaraAndi Muhammad Lutfi – H. Muhammad Rijal : 601 suaraWa Ode Nurhayati – M Yacub Rahman : 753 suaraRifqi Saifullah Razak – Muhammad Farid : 1.057 suara.

    Sumber: KPU Konkep

  • Ratusan Anggota Polresta Kendari Amankan Debat Publik Cabup dan Cawabub Konkep

    Ratusan Anggota Polresta Kendari Amankan Debat Publik Cabup dan Cawabub Konkep

    SULTRAGO.COM, KONAWE KEPULAUN – Ratusan anggota Polresta Kendari menurunkan personelnya di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Tujuan diturunkan ratusan polisi tersebut untuk mengamankan kondusifitas dan kelancaran pelaksanaan debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konawe Kepulauan yang berlangsung hari ini, Sabtu (9/11/2024) malam di Aula SMPN 2 Wawonii Barat.

    Kabag Ops Polresta Kendari, AKP Picha Armedi menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan strategi pengamanan dengan melibatkan sebanyak 205 personel gabungan dari Polresta Kendari, Sat Brimob Polda Sultra Serta Personel TNI Korami 1417-01 Wawonii.

    “Kami ingin memastikan bahwa acara debat berjalan lancar tanpa ada gangguan yang berarti. Pengamanan akan diperketat di lokasi debat serta di jalur yang akan dilalui oleh para peserta debat,” jelas Kabag Ops seperti dikutip RRI.CO.ID.

    Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut menjaga ketertiban dan kondusifitas selama pelaksanaan debat, baik di dalam maupun di luar area debat.

    “Mari kita wujudkan demokrasi yang sehat dan tertib. Kami harapkan semua pihak dapat bekerja sama demi menciptakan suasana yang kondusif dan damai,” tambahnya.

    Debat calon Bupati dan Wakil Bupati ini merupakan bagian penting dari tahapan Pilkada yang dilakukan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Konkep. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai visi dan misi yang akan dibawa oleh para calon pemimpin daerah lima tahun kedepan.

    Polresta Kendari bersama jajaran akan terus berupaya dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif, guna mendukung kelancaran Pesta Demokrasi di Wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan.

  • Kepala UPP Kelas III Lapuko Berkunjung ke Jetty PT GKP

    Kepala UPP Kelas III Lapuko Berkunjung ke Jetty PT GKP

    SULTRAGO.COM, WAWONII- Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP)  Kelas  III Lapuko, Nurbaya, S.E.,M.T, melakukan kunjungan ke jetty atau Pelabuhan  Terminal Khusus milik PT Gema Kreasi Perdana (GKP), Sabtu (28/9/2024).

    Kunjungan tersebut merupakan bentuk perkenalan dan silaturrahim, setelah Nurbaya diangkat dan dilantik menjadi Kepala UPP Kelas III Lapuko, pada 19 Agustus 2024 lalu.

    Kepala UPP Kelas III Lapuko Bersama rombongannya,  diterima langsung oleh General Manager (GM)  Eksternal Relation PT GKP, Bambang Murtiyoso dan Kepala Teknik Tambang (KTT, Aep Khaeruddin.

    Selain perkenalan dan silaturahim, kedatangan Kepala UPP Kelas III Lapuko beserta rombongannya itu juga untuk melihat dan memastikan langsung kegiatan bongkar muat dan pengangkutan mineral yang dilakukan oleh PT GKP sudah memenuhi standar keselamatan dan semua ketentuan perizinan pengoperasiona untuk terminal khusus, sudah dipenuhi.

    “Ini adalah kunjungan perdana sekaligus silaturrahim ya. Bersamaan hari ini juga kami melakukan kunjungan ke Pelabuhan Munse di Kecamatan Wawonii Timur. Selain ketentuan terkait kewajiban perizinan lengkap, kami juga ingin memastikan bahwa kegiatan operasional di Pelabuhan milik perusahaan ini, memenuhi standar keselamatan kerja,” kata Kepala UPP Kelas III Lapuko, Nurbaya kepada media.

    Ditempat yang sama, GM Eksternal Relation PT GKP, Bambang Murtiyoso menegaskan bahwa PT GKP merupakan perusahaan yang taat hukum. Sehingga semua ketentuan dalam kegiatan yang dilakukan oleh PT GKP, sudah memenuhi dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah, termasuk juga kegiatan pengapalan yang dilakukan oleh PT GKP.

    “Alhamdulillah, semua perizinan terkait kegiatan di jetty atau terminal khusus milk PT GKP, sudah lengkap. Demikian juga dengan standar operasional  keselamatan kerja di area terminal khusus sudah terpenuhi,” terang Bambang Murtiyoso.

  • KPU Konkep Buka Pendaftaran Paslon Peserta Pilkada 2024

    KPU Konkep Buka Pendaftaran Paslon Peserta Pilkada 2024

    SULTRAGO.COM, KONAWE KEPULAUAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Kepulauan secara resmi mengumumkan dimulainya pendaftaran bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.

    Pendaftaran ini merupakan tahap awal dari rangkaian proses pilkada yang akan berlangsung pada November 2024. KPU Konawe Kepulauan mengundang seluruh pihak yang berminat dan memenuhi syarat untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan pendaftaran, KPU Kabupaten Konawe Kepulauan mengajak seluruh calon pendaftar untuk mengunjungi kantor KPU setempat atau mengakses situs resmi KPU Konawe Kepulauan.

    KPU Konawe Kepulauan berkomitmen untuk menjalankan proses pilkada dengan transparan, adil, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta berharap partisipasi aktif dari masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi masa depan Konawe Kepulauan.(**)

  • Siapkan Generasi Unggul Wawonii Sejak Dini Lewat Program Kelas Kepemimpinan GKP

    Siapkan Generasi Unggul Wawonii Sejak Dini Lewat Program Kelas Kepemimpinan GKP

    WAWONII, SULTRAGO.ID – Kehadiran PT.GKP (Gema Kreasi Perdana) sebagai salah satu pusahaan pertambangan di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukan komitmennya kepada warga Wawonii.

    Salah satu komitmennya dengan memberikan pendidikan tentang pengembangan soft skill kepada generasi Wawonii yang dikenal dengan sebutan kegiatan kelas kepemimpinan bersama GKP. Ini merupakan bagian dari program Employee Voluntary Programm (EVP). Sabtu, 25 Februari 2023.


    Dalam kegiatan Kelas Kepimimpinan Bersama GKP telah melibatkan 50 siswa-siswi dari SDN 06 Roko-Roko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Konkep. Pola pembelajaran dengan membagi kelompok, setiap kelompok didampingi mentor dari karyawan PT.GKP sendiri.

    Manager Eksternal PT.GKP Cipi Ristianto bersama karyawan GKP. FOTO: Nanang


    Manajer Eksternal GKP, Cipi Ristianto mengungkapkan, kelas kepemimpinan bersama GKP ini merupakan upaya untuk menanamkan dasar-dasar kepemimpinan kepada para siswa. Selain itu, mereka juga dilatih untuk bisa berfikir kreatif, inovatif dan bersikap kritis dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka temui, baik di sekolah ataupun rumah.

    “Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus menjadi bagian dari masyarakat Wawonii, dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul,” kata Cipi Ristianto saat ditemui di sela kegiatannya. Sabtu (25/2/2023).


    Kelas kepemimpinan bersama GKP ini, lanjut Cipi, merupaan kegiatan perdana untuk level sekolah dasar. Kegiatan softskill academic ini, akan menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan menyasar semua tingkatan sekolah sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

    Aktivitas belajar kelas kepemimpinan bersama GKP. FOTO: Nanang


    Pada awal kegiatan, sasaran utama adalah sekolah-sekolah yang berada di lingkar tambang, selanjutnya akan diperluas kepada sekolah-sekolah di Kabupaten Konawe Kepualauan.


    “Generasi unggul di masa depan adalah generasi kreatif dan inovatif yang mampu beradaptasi dalam setiap perubahan. Untuk itu, melalui program ini kita ingin menyiapkan shaping the next generation, generasi luar biasa di masa depan,” imbuh Cipi.

    Para mentor kelas kepemimpinan GKP. FOTO: Hendrawan


    Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SDN 06 Roko-Roko, Herman, S. Pd mengapresiasi program yang dilakukan pihak perusahaan GKP. Ia berharap, melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan kemampuan softskill para siswa, sehingga ke depan, mereka bisa lebih kritis, inovatif dan kreatif dalam menghadapi tantangan hidup yang nyata.


    ‘Mudah-mudahan, Kerjasama ini, bisa diteruskan dengan Kerjasama -kerjasama lainnya ke depannya,” ujar Herman.

    Sementara itu, salah satu mentor dalam kelas kepemimpinan bersama GKP, Maria Angelina Dea, mentor dalam kegitan Kelas Kepemimpinan dalam paparan materinya adalah agar para siswa menyelesaikan persoalan atau masalah yang berasal dari cerita yang sering didongengkan orang tua bagi anak-anaknya di Rokoroko Raya, yaitu cerita La Ndoke-ndoke dan Wa Kolo-Kolopua, cerita tentang persahabatan monyet dan kura-kura, yang akhirnya berujung tragis, kematian keduanya.

    Pada kegiatan itu, para siswa diminta untuk memberi solusi, agar muara dari cerita monyet dan kura-kura, tidak berkhir maut. Para siswa diharapkan untuk kreatif dan inovatif. Memanfaatkan alat-alat sederhana yang ada di skeitar mereka untuk mneyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh monyet dan kura-kura.

    “Melalui kegiatan ini, ada kerjasama, ada inovasi, impovisasi sehingga mereka mampu mengurai masalah. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa masalah pasti ada. Baik di rumah, sekolah ataupun dimana saja. Tetapi mereka harus diminta untuk menjadi problem solver, menyelesaikan masalah yang dihadapi,” demikian diceritakan wanita yang dikenal berkacamata dan murah senyum itu.

    Ujungnya, monyet dan kura-kura tidak saling membunuh, tetapi mereka kembali hidup harmonis. Menurut Dea, begitu sapaan akrabnya, peserta diajarkan untuk menjadi solusi, peka terhadap persoalan yang dihadapi di tengah masyarakat atau lingkungan mereka. Kebiasaan ini harus ditanamkan sejak dini.

    Kelas Kepemimpinan Bersama GKP ini memang sengaja menyasar pada sofskill, karena kalau masuk ke hard skill, nanti akan berbenturan dengan pola pengajaran yang sudah dilakukan oleh para guru di sekolah. Melalui kegiatan ini, dia berharap, akan lahir generasi-generasi unggul dari Pulau Wawonii.

  • Pemda Konkep Terus Genjot PAD Melalui Sistem Transaksi Digital, Mulai Sekarang Bayar Pajak Bisa Lewat Aplikasi QRIS

    Pemda Konkep Terus Genjot PAD Melalui Sistem Transaksi Digital, Mulai Sekarang Bayar Pajak Bisa Lewat Aplikasi QRIS

    KONKEP, SULTRAGO. ID – Dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mendukung percepatan pembangunan daerah terus dilakukan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Kinerja Pemkab Konkep telah menunjukan hasil yang baik, terutama pada sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) Konkep.

    Kepala BKD Konkep, Mahmud, SP., M.PW menjelaskan upaya Pemkab Konkep terus menggenjot PAD khususnya pada sektor perpajakan bagi wajib pajak dengan pemasangan alat perekam transaksi atau Tapyng Box di sejumlah Hotel, Penginapan dan Warung Makan sejak awal tahun lalu.

    Dengan terpasangnya Tapyng Box tersebut, kata Mahmud, dapat mempermudah masyarakat dalam proses transaksi pembayaran. Selain sudah berbasis digital juga menjadi salah satu sumber perekam setiap transaksi bagi wajib pajak untuk pemasukan PAD Konkep.

    “Pemungutan retribusi pajak daerah melalui alat Tapyng Box yang terpasang mulai berlaku sejak bulan April tahun 2022 lalu,” kata Kepala BKD Mahmud saat ditemui diruangannya Selasa, 21 Februari 2023.

    BKD Konkep bersama pihak Bank Sultra saat menyerahkan alat Tappyng Box di salah satu Warung Makan di Langara. FOTO: Dok Sultrago.id

    “Terdapat 19 Tapyng Box kita pasang di wilayah Wawonii Barat dan memungut 10 persen pajak warung makan maupun hotel,” sebutnya.

    Mantan Kabag Umum Setda Konkep itu mengatakan dengan menerapkan sistem transaksi yang berbasis digital itu membuat daerah Konawe Kepulauan memiliki skor pada indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) semester I tahun 2022 di wilayah Sultra berhasil nempati urutan ke-3 dengan skor 74,7. Posisi ini di bawah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe.

    “Sebelumnya Konkep berada di urutan ketujuh dengan skor 55,1 pada semester II tahun 2021. Tahun 2022 semester I kita naik urutan ketiga. Kita melambung jauh, ada kemajuan pada implementasi sistem ETPD,” terang Mahmud.

    Dengan begitu, progres Pemda Konkep dalam pelaksanaan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah terus menunjukan tren yang positif.

    “Alhamdulillah, kita berhasil naik dari yang sebelumnya skor 55,1 menjadi skor 74,7. Tentu kita tidak puas sampai disitu, kita akan terus memaksimalkan lagi kerja kita demi daerah yang kita cintai ini,” cetusnya.

    Kemudian pada tahun ini, masih kata Mahmud, pihaknya akan fokus pada sistim transaksi pembayaran berbasis digital dengan menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Hal itu akan dikuatkan dengan cara kerja sama antara Pemda Konkep dengan pihak perusahaan QRIS yaitu PT. ESPAY.

    “Tahun ini saya membuat kerja sama dengan PT.ESPAY untuk proses kanal pembayaran berbasis digital. Ini akan lebih mempermudah lagi sistem pembayarannya, bisa lewat aplikasi Toko Pedia, Ovo, Dana, dan Bank Digital lainnya,” jelas Mahmud.

    Saat ini dokumen MoU-nya dalam perbaikan dan dipelajari lebih lanjut. Untuk realisasinya dalam waktu dekat ini. Oleh karena itu, dengan penggunaan aplikasi QRIS ini semoga dapat mendorong ETPD yang akan di rilis setiap semester di setiap tahunnya semakin lebih baik lagi.

    “Tahun ini kita targetkan naik skor indeks ETPD nya, sehingga bisa naik satu tingkat lagi urutan kedua,” pungkasnya.

  • Pihak ASDP Angkat Bicara Terkait Naiknya Harga Tiket Kapal Ferry Rute Kendari-Wawonii

    Pihak ASDP Angkat Bicara Terkait Naiknya Harga Tiket Kapal Ferry Rute Kendari-Wawonii

    BAU-BAU, SULTRAGO.ID – Sejak awal Februari 2023, telah dilakukan penyesuaian harga tiket baru kapal KPM. Ferry Bahteramas dengan rute Kendari-Wawonii atau Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

    General Manager PT. ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan) Cabang Bau-Bau, Rudi Mahmudi menjelaskan bahwa formulasi penyesuaian tarif angkutan penyeberangan menggunakan formulasi berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 66 tahun 2019.

    Kemudian, ketentuan tarif tiket tersebut mengacu pada disahkannya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 184 tahun 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 172 Tahun 2022 tentang Tarif Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi Lintas Antarprovinsi dan Lintas Antarnegara.

    “Kemudian turunannya adalah peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara mengenai penyesuaian tarif ini yang di terbitkan per tanggal 30 Desember 2022 lalu. Namun untuk kita wilayah Sultra dan berlaku pada semua lintasan baik tiga lintasan komersil dan 12 lintasan perintis baru menaikkan tarif pada awal Februari tahun 2023,” jelas GM PT. ASDP Cabang Bau-Bau, Rudi Mahmudi saat di wawancara melalui telepon selulernya pada Selasa, 7 Fabruari 2023.

    Rudi menjelaskan, pada awal tahun ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi tentang penyesuaian harga tiket tersebut melalui media sosial maupun pemasangan spanduk pada semua lintasan di Sultra, termasuk di lintasan Kendari-Wawonii.

    “Tiga lintasan komersil yaitu Baubau-Waara, Labuan-Amolengo, dan lintasan Tampo-Torobulu. Sedangkan 12 lintasan perintis terdiri dari Kendari-Wawonii, Raha-Pure, Baubau-Tolondona, Baubau-Kadatua, Kadatua-Siompu, Dongkala-Kasipute, Dongkala-Mawasangka, Kamaru-wanci, Kamaru-Kaledupa, Kaledupa-Tomia, dan lintasan Tomia-Binongko,” rinci Rudi.

    Dalam penerapan penyesuaian harga tiket, lebih jauh Rudi menjelaskan untuk kendaraan golongan 1 sampai dengan golongan 9 telah ingklut dengan penumpang maupun barang yang sebelumnya dipisahkan antar penumpang, barang, dan kendaraan.

    Maksudnya kata Rudi, setiap pemakai jasa yang membawa kendaraan mulai sepeda motor, roda empat, sampai dengan alat berat hanya mendapatkan satu tiket saja, sudah tidak ada tiket barang dan penumpang. Artinya semuanya sudah dalam satu tiket termasuk asuransi sudah ingklut pada satu tiket tersebut.

    “Mohon bantu kami sampaikan kepada masyarakat, jika membeli tiket kendaraan, tidak ada biaya tambahan tiketnya lagi, yang mana semua sudah ingklut penumpang dan barang. Kemudian saya pribadi juga sudah intruksikan ke semua Supervisi di lapangan untuk tidak memungut tambahan penumpang di dalam kendaraan saat membeli tiket kendaraan. Apabila itu dilakukan mohon segera laporkan kepada saya,” tegas Rudi.

    Diketahui, harga tiket kapal Ferry Bahteramas Kendari-Wawonii yang sebelumnya adalah kelas penumpang dewasa Rp.27.000. Sedangkan harga tarif baru Rp.31.000. Sedangkan untuk penumpang kendaraan golongan satu (I) jenis Sepeda dari Rp.15.500 naik menjadi Rp.57,000.

    “Untuk golongan dua (II) jenis motor kurang dari 500 CC dari harga tiket Rp.86.000 naik menjadi Rp.110.000. Golongan tiga (III) motor lebih dari 500 CC harga tiketnya Rp.209.500 naik menjadi Rp.310.000,” rinci Rudi.

    Kemudian, terdapat beberapa perubahan pada kendaraan golongan 4-6. Sebelum penyesuaian tarif baru kendaraan golongan 4 seperti mobil jenis Pick UP atau sedan hanya satu golongan saja, begitu juga dengan golongan 5 dan golongan 6 yakni bus dan truk besar hanya ada satu golongan saja.

    “Sesuai dengan Permenhub No 66 tahun 2019, golongan 4 itu terbagi dua yakni golongan 4a dan 4b. Golongan 4a yaitu empat penumpang dengan jenis mobil kecil sedan, kijang, avanza, sedangkan golongan 4b yakni mobil jenis Pick Up atau open kap,” Sebut Rudi.

    Sedangkan golongan 5a yakni mobil bus ukuran sedang atau kendaraan kecil yang panjangannya lebih dari 5 meter. Sedangkan 5b yaitu mobil jenis truk sedang. Kalau kendaraan golongan 6a yaitu bus besar, dan kendaraan golongan 6b truk puso.

    “Ada juga golongan 9 khusus untuk alat berat roda besi. Itulah yang menjadi pembeda dari yang sebelumnya. Presentase penyesuaian tarif untuk di lintasan perintis apabila di rata-rata kenaikannya hanya mencapai 5-10 persen, sedangkan lintasan komersil sekitar 12-15 persen,” tutup Rudi Mahmudi.

    Sebelumnya, pihaknya telah melakukan pengajuan penyesuain tarif untuk menaikan harga tiket Ferry sejak tahun 2021, namun belum terealisasi. Dan pengajuan penyesuaian tarif itu kembali dilakukan di bulan September 2022 yang dipicu oleh kekenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),Suku cadang, pajak dan lain sebagainya.

  • Putusan MA Tidak Hentikan Aktivitas PT. GKP di Pulau Wawonii

    Putusan MA Tidak Hentikan Aktivitas PT. GKP di Pulau Wawonii

    KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Kehadiran perusahaan tambang berbendera PT. Gema Kreasi Perdana (GKP) di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sesungguhnya tidak menyalahi ketentuan peraturan pemerintah. Justru kehadiran perusahaan tambang di Pulau Kelapa itu, akan memberikan multiplier effect, baik dari sisi penyerapan tenaga, pendapatan daerah serta pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di daerah lingkar tambang dan Wawonii secara umum.

    Menurut Marlion, S.H.,CMLC, kehadiran tambang di Kabupaten Konawe Kepulauan tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Pria yang sudah mendapatkan Sertifikasi Konsultan dan Pengacara Pertambangan ini mengungkapkan, dalam keputusan Menteri ESDM nomor 104 tahun 2022, menyebutkan bahwa Pulau Wawonii, termasuk dalam wilayah yang dapat dilakukan kegiatan pertambangan. Lebih lanjut dia menyebutkan, selain Keputusan Menteri ESDM tersebut, ada juga Peraturan Daerah Sulawesi Tenggara yang dengan tegas menyebutkan, setiap kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, boleh dilakukan kegiatan pertambangan. Bahkan lanjut, dia, dalam UU No.27 tahun 2007 juga termaktub bahwa apabila kegiatan pertambangan tidak menimbulkan dampak negatif, berupa kerusakan dan pencemaran atau merugikan masyarakat, maka kegiatan pertambangan dapat dilakukan.

    “Jadi, dari sisi regulasi dan peraturan, kegiatan pertambangan di pulau Wawonii, dibolehkan. Masyarakat Wawonii secara umum sangat bersyukur atas kehadiran perusahaan tambang di sini. Ada manfaat berlipat yang dirasakan masyarakat dengan kehadiran perusahaan tambang di pulau ini. Banyak tenaga kerja terserap, pertumbuhan ekonomi masyarakat pun akan bergeliat,” kata Marlion dalam keterangan persnya pada Senin, 30 Januari 2023.

    Sementara itu, terkait putusan Mahkamah Agung (MA), menurut dia tidak serta merta kegiatan pertambangan di Wawonii, ditutup. Dalam amar putusan MA, tidak menyebutkan bahwa kegiatan pertambangan harus dihentikan atau ditutup. Dalam putusan tersebut, hanya memerintahkan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Konawe Kepulauan untuk melakukan revisi terhadap RTRW.

    Lebih lanjut Koordinator Humas PT. GKP itu mengatakan, Perda RTRW, bukanlah instrumen atau landasan untuk menghentikan operasional pertambangan. terlebih lagi, Perda RTRW tersebut sudah sinkron dan harmonis dengan Perda RTRW Provinsi Sulawesi Tenggara dan Tata Ruang Nasional. hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya persetujuan substansi dari Kementrian ATR/BPN.

    “Izin pertambangan, hanya bisa dihentikan oleh Kementrian ESDM, sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2020 pasal 119 bahwa izin pertambangan dapat dicabut oleh Menteri apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut pemegang IUP tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, pemegang IUP melakukan tindak pidana, dan pemegang IUP dinyatakan pailit. Kondisi inilah yang menjadi alasan dasar penghentian operasional tambang, dan unsur-unsur ini tidak terjadi di PT GKP yang sedang beroperasi di Wawonii,” jelasnya.

    Lebih jauh dijelaskan, sebagai putra Roko-Roko tempat lokasi pertambangan di Wawonii itu, penghentian operasional tambang di Wawonii yang sedang berjalan, akan berdampak sosial yang cukup besar. Ribuan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan tambang, akan kehilangan pekerjaan, sehingga menimbulkan pengangguran baru. Daerah juga akan terkena dampaknya dengan kehilangan pendapatan, karena investasi yang sudah mulai berjalan tidak terjaga dan dipertahankan. akibatnya, pembangunan berbagai sektor yang diharapkan, tidak berjalan.

    “Bagi teman-teman atau kelompok tertentu yang mendesak penghentian tambang karena putusan MA, coba dibaca dan dipahami substansi dari putusan MA tersebut. Putusan MA itu, sama sekali tidak menyebutkan penghentian operasional tambang. tidak ada itu. Sebagai masyarakat Wawonii, kami justru mengkhawatirkan dampak sosial yang timbul akibat pernyataan-pernyataan yang tidak berdasar itu, justru membuat kondisi di Wawonii tidak kondusif. Padahal, selama ini, semuanya berjalan dengan baik, kondusif dan harmonis,” terang Marlion.

    Marlion yang tinggal di daerah yang berdekatan dengan tambang dan terus memantau kegiatan pertambangan, memberi apresiasi atas kontribusi perusahaan melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR). Program-program tersebut, sudah berjalan, dengan sasaran utama masyarakat lingkar tambang juga masyarakat Wawonii secara umum.

    Perusahaan terlibat dalam program CSR melalui berbagai program pembangunan Tower BTS, yang digunakan tidak saja oleh perusahaan dan karyawan, tetapi juga oleh masyarakat umum. Kemudian melakukan kegiatan perbaikan jalan di jalur Gunung Jati yang selalu rusak setiap musim hujan. pembangunan jembatan, baik di Roko-Roko dan juga Mosolo dan waturai.

    Perbaikan rumah Ibadah, sekolah juga melakukan pembersihan sumber air bersih yang dipakai masyarakat. Ada juga kurus computer gratis, pembagian sembako Ramadhan dan bantuan hewan kurban untuk desa-desa di lingkar tambang.

    Program pemberdayaan ekonomi juga sudah dijalankan. Melibatkan masyarakat lingkar tambang, mengoptimalkan potensi lokal, mete dan kelapa, dengan mengolah jambu mete dalam berbagai varian rasa dan juga membuat keripik kelapa. Pertumbuhan ekonomi juga terus bergeliat di Wawonii, khususnya di daerah sekitar tambang.

    “Warung-warung makan mulai hadir, rumah kos-kosan sudah banyak dibangun dan penuh terisi. Ada perbedaan yang sangat besar dirasakan, sebelum kehadiran perusahaan dan setelah perusahaan hadir. Jadi Sudah banyak kontribusi yang diberikan perusahaan untuk masyarakat baik di lingkar tambang atau Wawonii secara keseluruhan,” pungkasnya.

  • Getir Perjuangan Istri Nelayan Wawonii Dalam Menopang Ekonomi Keluarga

    Getir Perjuangan Istri Nelayan Wawonii Dalam Menopang Ekonomi Keluarga

    KONKEP – Dia adalah Nanni (43), istri dari seorang nelayan yang tinggal di Desa Langara Tanjung Batu, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan.

    Ibu dari satu orang anak ini selalu membuka mata mendahului matahari dan memejam mata setelah seluruh anggota keluarganya tertidur lelap. Bukan tanpa alasan, namun ia menyadari betul kewajibannya sebagai ibu rumah tangga, harus menyiapkan sarapan, serta kebutuhan suami dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

    Hal yang membanggakan, Nanni adalah wanita yang berprinsip tidak ingin membebankan usaha memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya hanya dilakukan oleh suaminya seorang. Namun ia dengan setia selalu sang suami mengayuh perahu mencari ikan.

    Mereka melaut menangkap ikan setiap hari dari pukul 06.30 sampai pukul 11.00. Setelah itu, Nanni akan memilah hasil tangkapan untuk dijual ke pasar, sedang sebagian sisanya akan ia masak untuk keluarga. Aktivitas ini rutin dilakukan setiap hari.

    “Penghasilan kadang kurang, kadang juga penghasilan kisaran Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per hari, tergantung cuaca dan rejeki,” ungkap Nanni, Selasa 30 Agustus 2022.

    Perjuangan serupa juga dilakukan oleh Herlina (40), istri dari seorang nelayan yang juga tinggal di pesisir Desa Langara Tanjung Batu, Kecamatan Wawonii Barat. Herlina mengisahkan perihal aktivitas yang biasa ia kerjakan sehari-hari, Selain membantu suaminya menyiapkan perlengkapan melaut, ibu dari dua orang anak ini setiap harinya membuat makanan siap saji yang kemudian dijual melalui paltform media sosial berupa Facebook (FB). Melalui platform digital ini ia juga mejual hasil budidaya lobster sang suami.

    “Saya beli ikan dan beberapa sayuran mentah, kemudian dimasak, selanjutnya dijual. Dalam sehari melalui penjualan ikan dan sayur, bersihnya saya dapat Rp 150 ribu per satu hari, Kalau ada hasil tangkapan ikan dari suami, itu selain dikonsumsi untuk keluarga sendiri, saya jual mentah pertusuk,” cerita Herlina.

    Di waktu luang Herlina bersama istri-istri nelayan di lingkungannya sering melakukan aktivitas “meti-meti” alias mencari jenis biota laut seperti kerang yang dapat menjadi santapan di pinggiran pantai saat air laut mulai surut. Dan hasilnya pun akan dijual untuk menambah pendapatan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Pada umumnya para istri nelayan di Pesisir Pulau Wawonii melakukan hal serupa untuk membantu menopang perekomomian keluarga. Begitu halnya Linsah (49), istri nelayan yang tinggal di Desa Langkowala, Kecamatan Wawonii Barat yang sehari-hari berperan menjual hasil tangkapan suami dan mencari kerang saat air laut surut.

    Namun, berbeda dengan istri-istri nelayan pada umumnya, ternyata Lisnah juga berjuang untuk meningkatkan perekonomian keluarga nelayan kecil di lingkungan tempat tinggalnya. Usaha itu ia lakukan sejak tahun 2019 lalu. Usaha itu ia lakoni melalui kelomopok program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Wawonii.

    PAAP merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi terkait pengelolaan perikanan skala kecil yang bertujuan menjaga kelestarian wilayah pesisir dan mendorong peningkatan pendapatan nelayan kecil dan tradsional.

    Sebagai Kepala Divisi Pengenmbangan Ekonomi, Usaha Produktif dan Pemberdayaan Perempuan di kelompok nelayan itu, Lisnah aktif mengedukasi keluarga nelayan kecil dan nelayan tradisional terkait visi dalam meningkatkan pendapatan nelayan melalui kegiatan penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

    Lisna dan kelompoknya juga telah merancang beberapa program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) nelayan baik laki-laki maupun perempauan, yaitu melalui kegiatan pelatihan kewirausahaan, pelatihan literasi keuangan, pelatihan pengolahan serta pelatihan pengembangan kelompok.

    Selain itu juga merancang program untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi perikanan melalui kegiatan pengolahan ikan, melakukan pemasaran ikan yang sederhana melalui pemasaran ikan yang terorganisir oleh lembaga, dan melakukan kerjasama dengan pembeli keluar daerah. Hal itu Lisna lakukan karena ia ingin menunjukkan bahwa perempuan mampu berkontribusi lebih serta terlibat aktiv memperjuangkan ekonomi keluarga dan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

    “Saya dan kawan-kawan yang tergabung dalam PAAP berinisiatif untuk membuat perkembangan ekonomi sosial di masyarakat,” ujar Lisna.

    Pada umumnya, sebagian besar masyarakat di Pulau Wawonii sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Sebagian besar dari mereka masih tergolong nelayan kecil dan nelayan tradisional.

    Menariknya, aktivitas menangkap ikan di Pulau Kelapa ini tidak hanya dilakukan oleh kepala keluarga. Namun, hampir semua ibu rumah tangga terlihat berperan aktif membantu pendapatan keluarga, baik dengan mendampingi suami melaut atau hanya sekedar mengelola dan menjual hasil tangkapan.

    Pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan di masa pra-panen dan pasca-panen juga tergolong cukup banyak, mayoritas perempuan nelayan bekerja lebih dari 17 jam dalam sehari dan sayangnya pekerjaan tersebut tidak diketahui.

    Pekerjaan pra-panen bervariasi dari memperbaiki jaring, menyiapkan makanan dan logistik sebelum melakukan perjalanan. Sementara itu, kegiatan pasca-panen meliputi penanganan ikan, pengolahan hasil tangkapan hingga pemasaran ikan. Perempuan juga memainkan peran penting dalam rantai ekonomi perikanan melalui pembiayaan armada, pencatatan hasil tangkapan ikan serta pemasaran hasil tangkapan ikan.

  • Puluhan Kadis Muna Barat Baru Dilantik, Berikut Daftarnya

    Puluhan Kadis Muna Barat Baru Dilantik, Berikut Daftarnya

    MUNA BARAT, SULTRAGO.ID – Pj Bupati Muna Barat Bahri resmi melantik puluhan pejabat jabatan Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Pemerintahan Kabupaten Muna Barat, Rabu (24/8).

    Sesuai Surat Keputusan (SK) Bupati Muna Barat Nomor 130 Tahun 2022, berikut nama-nama pejabat eselon II yang dikantik.

    Ahmad Ramadhan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,

    Laode Ali Kadirun, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,

    Alimran, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga,

    Laode Maha jaya, Kepala Dinas Kesehatan,

    Laode Tibolo, Kepala Dinas Sosial,

    Laode Andi Muna,Kepala Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BP2KB),

    Ir. Takari Abdullah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A),

    Burhanudin, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,

    Laode Sagala,Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja,

    Abdul Nasir Kola, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD),

    Liber, Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP)

    Laode Hanafi, Kepala Dinas Penanaman Moda dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP),

    Laode Takari, Kepala Dinas Koperasi UMKM,

    Drs. La Edi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH),

    Pakhrun, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag),

    Ir. Nestor Jono, Kepala Dinas Pertanian,

    Laode Aka, Kepala Dinas Ketahanan Pangan,

    La Hafini, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan,

    Raden Jamun Sunjoto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),

    Rosma Sari Laute, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM),

    Ir. Karimin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),

    Ir. H. La Jono, Kepala Dinas Perikanan,

    Muh. Naazirun, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo),

    Agustamin Sujono, Asiten Administrasi Pembangunan dan Perekonomian,

    Laode Butolo, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik,

    Jamuddin, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan,

    L.M. Ishar Masiala, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan,

    Ibrahim Rasimu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, dan

    Syahrullah Ando, Asiten Administrasi Umum dan Kepegawaian.

    Bahri mengatakan, pelantikan yang dilaksanakan merupakan tindak lanjut dari Surat Rekomendasi KASN, diantaranya mengembalikan beberapa pejabat yang sebelumnya dimutasi tanpa adanya rekomndasi KASN.

    “Sekiranya usai pelantikan ini, mari kita akhiri kekisruhan birokrasi yang terjadi selama ini. Saya minta mari kita bersama-sama, bantu saya untuk membangun daerah yang kita cintai ini,” ucap Bahri.