Penulis: Sam

  • Sentra IKM Konkep Butuh Suntikan Dana 50 Miliar, Ini Peruntukannya

    Sentra IKM Konkep Butuh Suntikan Dana 50 Miliar, Ini Peruntukannya

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Perindagkop) dan UKM Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Najamudin menyebutkan, sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Konkep masih membutuhkan suntikan dana sebesar Rp 50 miliar.

    Disebutnya, saat ini masih terdapat beberapa sarana sentra IKM yang belum terbangun, diantaranya gedung kantor, penambahan ruang alat dan mesin, pengelolaan air kelapa dan makanan dari kelapa, gudang penampungan hasil produksi, dan gedung Mushallah.

    Selanjutnya instalasi listrik industri dan penerangan, perbaikan jalan dan drainase, pekerjaan penimbunan, pekerjaan lanjutan pagar samping, serta bangunan pos kemanan.

    “Selain menunggu keputusan Bupati apakah pengelolaannya akan diambil alih oleh Perusahan Daerah (Perusda) atau akan dipihak ketigakan, mengingat IKM ini masih memerlukan suntikan dana sebesar Rp 50 miliar.

    Ia mengungkapkan, tidak hanya kopra yang akan diproduksi pada sentra IKM, namun ada beberapa item lainnya yang akan dikelolah. Diantaranya seperti air mineral dalam bentuk kemasan botol, natadekoko, dan masih banyak lagi.

    “Yang betul-betul akan terlihat hasilnya ketika IKM ini berjalan adalah air mineral. Bagaimana tidak, mesin produksinya dalam satu jam mampu menghasilkan 2.500 kemasan botol,” ungkap Najamudin.

    “Saya yakin kalau IKM ini sudah beroperasi bisa jadi pendapatan daerah. Ini baru satu item saja, belum lagi masuk untuk kopra,” pungkasnya.

    Perlu diketahui, Disperindagkop dan UMKM Konkep telah membuat kawasan sentra IKM untuk mendukung tercapainya pembangunan ekonomi kreatif di Konkep. Beberapa sarana sentra IKM yang telah selasai dibangun diataranya bangunan laboratorium, pengelolaan air limbah, gedung pengolahan sabut kelapa, gedung pengolahan batang kelapa, gedung pengolahan kopra putih, gedung pengolahan briket, pintu gerbang dan papan nama.

  • Minyak Goreng Mahal, Disperindagkop dan UKM Konkep Gelar Pasar Murah

    Minyak Goreng Mahal, Disperindagkop dan UKM Konkep Gelar Pasar Murah

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Konawe kepulauan (Konkep) dalam waktu dekat ini akan menggelar pasar murah.

    Pasar murah yang akan digelar bersama Disperindag Sultra itu sebagai langkah menyikapi kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng yang terjadi di wilayah Konkep khususnya.

    “Terkait minyak goreng ini kami masih berupaya semaksimal mungkin untuk membuat satu gebrakan yaitu pasar murah, agar Konkep bisa menjadi pemberi solusi atas kelangkaan dan tingginya harga minyak seperti sekarang ini,” ungkap Kepala Disperindagkop dan UKM Konkep Sainul, Rabu (16/3).

    Ia mengatakan, beberapa distributor atau penyuplai Migor buatan anak daerah Konkep telah siap membantu dalam proses pasar murah tersebut. Untuk itu, pihaknya menyampaikan kepada para distributor agar membawa sampel Migor yang siap dipasarkan.

    “Tadi ada yang menemui kami untuk menyampaikan niat baiknya dan menawarkan kerja sama terkait pendistribusian minyak goreng lokal murah, namun saya menyarankan agar dia membawa sampel minyaknya dalam kemasan jerigen dan botolan untuk kami presentasekan ke Bapeda, setelah itu baru kita launching terkait harganya,” beber Sainul.

    “Ini termasuk IKM juga, tetapi belum memiliki surat keterangan usaha, belum memiliki sertifikat perusahaan. Karena kalau sudah ada itu kita bisa berikan dia brand,” sambungnya.

  • Sinkronisasi Data Fakir Miskin, Dinsos Konkep Beri Pembekalan pada Tim Verifikasi dan Validasi

    Sinkronisasi Data Fakir Miskin, Dinsos Konkep Beri Pembekalan pada Tim Verifikasi dan Validasi

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) berikan pembekalan teknis kepada Tim Verifikasi dan Validasi data fakir miskin atau masyarakat kurang mampu di Konkep, Senin (15/3).

    Kepala Dinsos Konkep James Adam Mokke menjelaskan, berdasarkan SK Menteri Sosial Nomor 146 tahun 2013 tentang penetapan kriteria fakir miskin dan tidak mampu, serta peraturan Menteri Sosial Nomor 3 tahun 2021 tentang pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Bupati Konkep H. Amrullah telah mengintruksikan untuk membuat Tim DTKS.

    Disebutnya, tim yang terdiri dari Dinsos, Dukcapil, Badan Pusat Statistik, Camat, Lurah, Kepala Desa, serta PKH tersebut merupakan tahap awal untuk verifikasi dan validasi kelayakan sesuai dengan 11 kriteria penetapan fakir miskin dan orang tidak mampu.

    “Tim verifikasi dan validasi ini akan melaksanakan tugas selama kurang lebih sebulan, dimulai tanggal 14 Maret 2022 sampai dengan tanggal 30 April 2022 di 7 kecamatan dan 98 Desa dan Kelurahan,” jelasnya.

    James mengungkapkan, beberapa penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Konkep saat ini tidak terealisasi atau tidak bisa dicairkan akibat tidak singkronnya data aplikasi SIKS-NG.

    “Dari data aplikasi SIKS-NG Kemensos yang berjumlah 24.642 fakir miskin dan tidak mampu, ditemukan 72 pegawai, diantaranya Kepala Desa dan para perangkatnya dalam data aplikasi,” ungkapnya.

    Ia mengatakan, indikator fakir miskin salah satunya adalah tidak mempunyai sumber pencaharian dan atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.

    “Kategori orang miskin penghasilannya tidak cukup satu juta perbulan, sementara kepala desa tunjangannya sekitar tuga juta-an, bagaimana mungkin mereka ada dalam data aplikasi tersebut,” pungkasnya.

  • PKK Konkep Siap Pasarkan Minyak Goreng Lokal Wawonii

    PKK Konkep Siap Pasarkan Minyak Goreng Lokal Wawonii

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) akan memasarkan minyak goreng lokal Wawonii hasil produksi rumah tangga.

    Ketua PKK Konkep Nurul Hidayati mengatakan, minyak goreng lokal Wawonii akan dipromosikan pada pameran HKH PKK yang akan digelar di Kota Kendari 16-18 Maret mendatang.

    Disebutnya, saat ini sudah disiapkan beberapa jerigen minyak goreng lokal hasil produksi rumah tangga dari beberapa desa di tujuh kecamatan di Wawonii.

    “Pesanan PKK sudah beberapa jerigen dari beberapa produksi rumah tangga secara manual yang akan diproduksi, dan saat ini proses siap peking,” ungkap mantan Kepala BKKBN dan Perlindungan Anak Konkep ini melalui pesan Whatsappnya, Jumat (11/3).

    Ia berharap, ibu-ibu rumah tangga di Konkep dapat lebih banyak memproduksi minyak goreng lokal, mengingat Pulau Wawonii merupakan daerah yang memiliki banyak pohon kelapa.

    “Kami harapkan ibu-ibu lebih banyak memproduksi secara mandiri atau kelompok dari pada bingung mencari maupun mengantri dengan harga selangit, sementara daerah kita banyak memiliki pohon Kelapa. Kenapa harus bergantung dari luar kalau kita bisa olah sendiri,” pukas Nurul.

  • Struktur Keanggotaan Wawonii Kreatif Forum Resmi Terbentuk

    Struktur Keanggotaan Wawonii Kreatif Forum Resmi Terbentuk

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Struktur keanggotaan Wawonii Kreatif Forum Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) resmi terbentuk pada penutupan kegiatan pelatihan tentang Ekonomi Kreatif Konkep yang digelar di Kota Kendari, Jumat (11/3).

    Pada pembentukan forum yang mewadahi para pelaku ekonomi kretif di Pulau Wawonii itu, Nanang Sofyan yang mewakili pelaku Ekraf Desa Mata Langara, Kecamatan Wawonii Barat terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum.

    Kepala Bidang Ekraf Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Samsinar selaku pemateri dalam kegiatan pelatihan Ekonomi Kreatif kali ini mengatakan, meskipun Konkep belum terdaftar dalam Kalender kegiatan Ekraf Provinsi, namun dirinya yakin bahwa prodak-prodak ekonomi kreatif Konkep yang dihasilkan para pelaku mampu bersaing dengan prodak Ekraf daerah yang lain.

    “Saya berjanji tahun depan Konkep akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan pelatihan seputar Ekonomi Kreatif,” ucapnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Parmudora dan Ekraf Konkep, Jumin mengatakan pihaknya akan terus memperhatikan para pelaku Ekraf di Konkep agar prodak yang dihasilkan berkualitas.

    “Kegiatan-kegiatan seperti ini tidak akan berhenti sampai di sini saja, namun akan terus kita lakukan supaya pengetahuan dan ilmu yang kita dapatkan hari ini bisa kita implentasikan ke pelaku-pelaku usaha lainnya,” tutur Jumin.

    Dengan terbentuk dan terpilihnya Ketua Umum Wawonii Kreatif Forum, lanjut Jumin prodak Ekraf yang menjadi unggulan dan memiliki nilai bisa dipasarkan secara meluas.

    “Saya harap dengan adanya Ketua Umum wadah bagi para pelaku Ekraf Konkep bisa lebih memajukan produk-produk yang bisa berdaya saing dengan produk daerah lain,” harapnya.

    Senada dikatakan Ketum Wawonii Creative Forum, Nanang Sofyan bahwa prodak Ekraf di Konkep yang dihasilkan para pelaku dari keempat basis yang masuk dalam ekonomi kreatif antara lain inovasi, seni dan budaya, teknologi dan media sudah cukup baik.

    Meski begitu, pemuda yang dikenal ramah ini berharap perlu dikembangkan lagi agar prodak yang dihasilkan tembus pasar yang berskala global.

    “Forum inikan akan langsung berafiliasi dengan forum Indonesia Creative Cities Network (ICCN), sebuah forum yang mempunyai koneksi komunitas kreatif 211 daerah. Hasil kreativitas para pelaku yang punya nilai dan berkwalitas baik akan kita pasarkan lewat wadah nasional ICCN itu. Untuk itu, kita harapkan semua pelaku agar selalu memperhatikan setiap prodaknya,” jelas Nanang sapaan akrabnya.

  • Harga Minyak Goreng di Pasar Jumat Lampeapi Wawonii Tengah Melonjak Naik

    Harga Minyak Goreng di Pasar Jumat Lampeapi Wawonii Tengah Melonjak Naik

    KONKEP, SULTRAGO.ID– Ketersediaan minyak goreng di pasar Lampeapi Kecamatan Wawonii Tengah, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) semakin menipis. Hal tersebut mengakibatkan harga minyak goreng melonjak naik.

    “Minyak goreng susah di dapatkan dan juga terdapat kenaikan harga sehingga harga minyak dari harga 20 ribuan per liter naik hingga Rp50.000 per liter,” ungkap Adi, salah seorang pedagang di pasar jumat Lampeapi, Jumat (11/3).

    Ia mengungkapkan, kenaikan harga minyak goreng terjadi sejak Februari 2022. Dan memasuki bulan Maret, stok minyak goreng semakin langka.

    “Masalah stok minyak kian menipis dan harga naik karena adanya pelaku yang menanam minyak, dan alhamdulillah pelakunya sudah ada yang tertangkap,” ungkapnya.

  • Dinas Parmudora dan Ekonomi Kreatif Konkep Gelar Pelatihan Kerajinan

    Dinas Parmudora dan Ekonomi Kreatif Konkep Gelar Pelatihan Kerajinan

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parmudora) dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) pelatihan kerajinan bagi pelaku griya ekonomi kreatif, Kamis (10/3).

    Kegiatan yang digelar di Kota Kendari yang berlangsung selama dua hari ini mengusung tema ‘bangkitkan ekonomi kreatif dengan mengangkat kearifan lokal agar bangkit, berkembang, kompotetif dan tangguh’.

    Kepala Dinas Parmudora dan Ekonomi Kreatif Konkep Rasyid menjelaskan secara umum, ekonomi kreatif merupakan industri yang memanfaatkan Kreativitas, bakat, dan kemampuan individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan.

    Sehingga, pada kegiatan kali ini pihaknya melibatkan Kepala Seksi Pemasaran Ekraf Sulawesi Tenggara Rafiuddin yang juga menjabat Ketua Komunitas Ekraf Sultra sebagai pemateri.

    “Sengaja saya menghadirkan orang yang betul-betul mengerti dan lebih memahami terkait ekonomi kreatif, agar kita lebih cepat menyerap ilmunya kemudian bisa mempraktekkannya kedepan,” ungkapnya.

    Pada kesempatan itu ia juga mengajak para pelaku ekonomi kreatif bersinergi dalam menciptakan kreativitas daerah yang berdaya saing.

    “Saya berharap dengan diadakannya kegiatan pelatihan seperti ini, agar sepulangnya dari sini dapat memberikan efek atau pengetahuan ekonomi kreatif bagi para anak muda maupun para pelaku lainya untuk terus menggerakkan kreativitasnya,” tutur Rasyid.

  • Masyarakat Konkep Keluhkan Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng

    Masyarakat Konkep Keluhkan Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng yang terjadi di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) membuat masyarakat khususnya yang bekerja sebagai pedagang gorengan kesulitan.

    Seperti yang dirasakan Atto, seorang warga Kecamatan Wawonii Barat yang sudah 12 tahun menggeluti usaha berdagang gorengan. Ia mengungkapkan, selain sulit didapatkan, kenaikan harga minyak goreng di Konkep sudah melebihi batas kewajaran.

    “Semenjak langkanya dan naiknya harga minyak, kami sangat kesulitan. Karena modal pas-pasan baru harga minyak yang mahal, akhirnya biar harga gorengan saya naikkan juga,” uangkap Atto, Kamis (10/3).

    Sebab itu, ia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Konkep agar melakukan operasi pasar secepatnya sehingga masalah ini segera teratasi.

    “Apa lagi ini menyambut bulan suci Ramadhan, pasti lebih membutuhkan lagi minyak goreng. Bukan hanya kami yang membutuhkan tapi seruh masyarakat Konkep,” tuturnya.

    Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng tidak hanya berdampak bagi pedagang, namun tidak sedikit masyarakat umum juga kesulitan.

    “Sebelumnya yang 900 mili liter harga Rp18.000, semenjak langkanya minyak goreng harganya mencapai Rp20.000. Sudah jarang saya makan ikan goreng dengan sayur tumis, terlalu mahal juga harganya minyak,” ungkap Riska, salah seorang warga Konkep.

  • Kasus Stunting di Konkep Meningkat Drastis dalam Dua Tahun Terakhir

    Kasus Stunting di Konkep Meningkat Drastis dalam Dua Tahun Terakhir

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) mencatat, kasus stunting meningkat drastis selama dua tahun terakhir, dari 89 kasus di tahun 2020, bertambah menjadi 239 kasus di tahun 2022.

    Seperti yang diketahui, stunting ini merupakan kurangnya asupan Gizi dalam waktu yang cukup lama hingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan bagi anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari usianya.

    Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Konkep, Bisman menilai, kasus stunting tidak bisa dianggap remeh. Sebab kasus ini sudah masuk dalam kategori kasus nasional yang perlu percepatan penanganannya.

    “Kami selaku pemerintah setempat bekerjasama dengan semua Kepala Puskesmas akan terus mengedukasikan pentingnya penanganan pencegahan stunting dan optimis menurunkan angka stunting di lingkup pemerintahan Konkep,” ujarnya, Selasa (8/3).

    Sesuai dengan Permendesa Nomor 19/2017 tentang prioritas penggunaan Dana Desa 2018, disebutkan bahwa Dana Desa dapat digunakan untuk penanganan stunting sesuai Musyawarah Desa.

    Bisman menjelaskan, pemanfaatan Dana Desa untuk penanganan stunting dapat dimulai dari pemetaan sasaran secara partisipatif terhadap warga desa yang terindikasi perlu mendapat perhatian dalam penanganan stunting oleh Kader Pemberdayaan Manusia (KPM) di desa.

    “Kemarin saya sudah tegaskan kepada Kepala Bapeda, tolong kumpulkan semua Kepala Desa dan Lurah agar kita bicarakan lebih serius dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting ini,” tutupnya.

  • Suyatno: LSM Lira Konkep Hadir sebagai Pengontrol Kebijakan Publik

    Suyatno: LSM Lira Konkep Hadir sebagai Pengontrol Kebijakan Publik

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Usai resmi dilantik pada 26 Februari lalu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lubung Informasi Rakyat (Lira) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) akan fokus menjalankan tugas dan fungsinya.

    Bupati LSM Lira Konkep, Suyatno mengatakan, sesuai arahan Gubernur Lira Sulawesi Tennggara (Sultra), pihaknya akan terus mengawal kebijakan Pemerintah Daerah.

    “Hadirnya LSM Lira di Konkep sebagai pengontrol kebijakan pablik Pemerintah Daerah Konkep,” ujar Suyatno, Senin (7/3).

    Ia menegaskan, DPD LSM Lira Konkep secara legal standing telah terdaftar di Badan Kesbangpol Konkep, dibuktikan dengan Surat Keterangan Terdaftar organisasi yang dikeluarkan oleh Badan Kesbangpol.

    “Sehingga tidak ada keraguan untuk kemudian kita menjalankan fungsi dan tanggung jawab sebagai pimpinan lembaga sebagaimana yang tertuang dalam visi dan misi lembaga itu sendiri, juga yang tertuang dalam AD/ART,” pungkasnya.