Oleh: Ahyar
“Add Yours” di Instagram, kini tengah marak digunakan dan telah menjadi tren tersendiri di kalangan pengguna media sosial Instagram. Dengan kita menggunakan fitur tersebut, pengguna bisa mengikuti atau memulai sebuah tantangan yang nantinya bisa dilanjutkan oleh pengguna Instagram lainnya.
Tantangan itu masih seputar berbagi informasi, baik mengunakan teks maupun foto. Misalnya tantangan untuk menunjukkan foto masa kecil, beda usia dengan pasangan, menyebutkan nama-nama panggilan, di kota mana saja pernah tinggal, bahkan ada juga tantangan untuk menunjukkan tanda tangan. Semua fitur tersebut pada dasarnya bisa menimbulkan interaksi antar pengguna Instagram, baik yang saling mengikuti ataupun tidak. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email anda dan daftarkan email.
Namun di balik itu semua ada bahaya yang mengintai. Informasi-informasi yang dibagikan bisa diakses oleh orang lain dan bisa saja digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab dan merugikan para pengguna.
Contoh data pribadi yang dapat disalah gunakan dan jangan diebar luaskan yaitu Nama, Nomor Identititas (KTP, KK, SIM, PASPOR, BANK, DLL), Alamat Tempat Tinggal, Data Biometrik (Sidik Jari, Scan Retina, DLL), dan Informasi Aset Teknologi (Alamat IP Adress, DLL).
Modus-modus yang biasa diakukan yaitu dengan cara menelpon, mengaku sebagai customer/staff yang mengatas namakan perusahaan atau instansi tertentu yang meminta data pribadi atau mengirim tautan link melalui aplikasi pesan, SMS dan Email yang megarahkan ke website phising.
Saya sendiri tidak pernah nenggunakan fitur tersebut apalagi menyebarkan data pribadi, tapi saya perna punya cerita pengalaman ditelepon seseorang yang mengatas namakan customer service tertentu.
Awal mulanya dia menawarkan semacam discount, kemudian setelah itu bertanya terkait email saya, nama, tnggal lahir, alamat dan bank apa yang sekarang saya gunakan. Karena saya tahu ini modus penipuan, saya kerjain sekalian dengan menyebutkan dengan data yang salah dan untuk bank saya bilang belum buat karena belum cukup umur.
Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat, pelajar, dan mahasiswa/mahasiswi untuk berhati-hati menyebutkan data pribadi atau menggunakan fitur-fitur medos ini.
Semua data yang mengarah ke ranah pribadi kukup kita yang tahu sendiri. Kalau diebar luaskan, hal itu bisa berisiko akan disalah gunakan oleh penjahat dunia maya. Jika ada yang menelepon nomor yang mencurigakan, segera tutup dan blokir saja.
Penulis adalah Sekpus Forum BEM STMI se Indonesia/Ketua BEM STIMIK Catur Sakti
Tinggalkan Balasan