KONKEP, SULTRAGO.ID – Senin (17/4), Wakil Bupati Konawe Kepulauan Andi Muhammad Luthfi meresmikan Masjid Almuhajirin yang dibangun PT Gema Kreasi Perdana (GKP).
Peresmian dirangkaikan dengan kegiatan Tabligh Akbar yang menghadirkan dua Dai Nasional Ustaz Riza Muhammad dan Ustaz Elfa Hendri Muhklis.
Wakil Bupati Konkep Andi Muhammad Luhfi mengatakan, pembangunan Masjid Almuhajirin memperlihatkan bahwa PT GKP sangat memperhatikan aspek relijiusitas karyawan, sehingga pemenuhan kebutuhan masjid yang lebih baik dan layak, pantas diberikan kepada karyawan.
“Kita semua harus bersyukur bahwa perusahaan ini memberikan pemenuhan fasilitas ibadah kepada karyawan, sehingga karyawan bisa melaksanakan ibadah dengan baik,” ujarnya di hadapan ratusan karyawan yang hadir saat peresmian.
Pada kesempatan itu, wakil bupati juga mengingatkan agar masyarakat Wawonii harus bersyukur bahwa sumber daya alam yang dimiliki oleh pulau ini, kini sudah bisa dikelola oleh PT GKP, sehingga bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah.
Diantaranya, sebut Andi Muh Lutfi, jumlah tenaga kerja dengan mayoritas sekira 85 persen masyarakat Wawonii, ini memperlihatkan bahwa kehadiran perusahan sudah bisa memberi manfaat dari sisi penyerapan tenaga kerja.
Di sektor lain, kehadiran perusahaan dinilai sudah dirasakan memberi dampak yang cukup besar pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Program-program Corporate Social Responsibility (CSR) di berbagai bidangpun memperlihatkan dampak yang positif bagi masyarakat.
“Tadi saya dari Langara ke sini, alhamdulillah berjalan lancar. Saya berpapasan dengan tim perusahaan yang sedang melakukan perbaikan beberapa titik jalan yang susah dilalui kendaraan. Terima kasih atas inisiatif perusahaan,” tuturnya.
Sementara itu, GM Eksternal PT GKP Bambang Murtiyoso mengungkapkan, pembangunan Masjid Almuhajirin, karena adanya kebutuhan dimana masjid lama yang sudah dibangun sejak awal, sudah tidak mampu menampung jumlah jamaah karyawan yang sudah banyak jumlahnya. Sehingga, perlu dibangun sarana ibadah baru yang lebih layak untuk kegiatan keagamaan karyawan.
“Masjid yang lama itu sudah tidak bisa lagi menampung karyawan. Kalau sholat bahkan harus ke luar masjid. Makanya, manajemen berinisiatif membangun masjid yang baru,” ucapnya.
Pemberian nama Almuhajirin, imbuh dia, karena banyak para pendatang (karyawan) yang berasal dari luar daerah yang memanfaatkan kegiatan ibadah. Apalagi masjid ini berlokasi di dalam kantor dan mess tempat tinggal karyawan.
“Masjid ini memang banyak digunakan oleh karyawan terutama yang tinggal di mess, tetapi siapa saja bisa dan boleh untuk melaksanakan ibadah di masjid ini,” terang dia.
Untuk diketahui, pembangunan masjid ini memakan waktu sekira dua bulan dan ditargetkan sudah bisa digunakan pada pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H. Namun peresmiannya lebih cepat dari yang direncanakan.
Tinggalkan Balasan