Tahun Ini, Disparmudora Konkep Kembangkan Tiga Objek Wisata

KONKEP, SULTRAGO.ID – Meski sebagai daerah baru di Sulawesi Tenggara (Sultra), namun upaya untuk menjadikan sebagai daerah maju yang berkembang terus dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) di bawah kepemimpinan Bupati Ir. H. Amrullah, MT bersama wakilnya Andi Muh Lutfi, SE., MM.

Salah satunya adalah pada sektor pariwisata. Melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda dan Olahraga (Disparmudora) Konkep akan melakukan program pengembangan pada objek pariwisata di Wawonii.

“Tahun ini kita anggarkan untuk pengembangan di tiga objek wisata yakni Pantai Kampa, Air Terjun Tumburano dan wisata buatan kampung mangrove (kampung tongke),” kata Kadis Parmudora Konkep Armin diruangannya. Senin (26/7).

Armin merincikan, pertama, objek wisata Pantai Kampa yang berada di dalam ibukota kabupaten tepatnya Desa Wawobili akan diadakan sambungan air bersih dan penambahan 1 unit MCK. Kedua, objek wisata Air Terjun Tumburano di Desa Tumburano Kecamatan Wawonii Utara itu mendapat perhatian melalui peningkatan infrastruktur jalan yakni rehab jalan pedestrian menuju titik wisata.

Ketiga adalah objek wisata Mangrove atau Kampo Tongke (bahasa Wawonii). Wisata ini berada di Desa Watuondo Kecamatan Wawonii Utara peningkatan jalan pedestrian untuk jembatan titian dan pembangunan empat unit gazebo.

“Anggarannya berpariasi, wisata Kampa Rp.295 juta, Air Terjun Tumburano Rp.200 juta dan wisata Kampo Tongke Rp.400 juta. Ketiganya akan dikerjakan tahun ini,” rinci Armin.

Untuk objek wisata Kampo Tongke merupakan kolaborasi antara Pemdes Desa Watuondo dengan Pemda Konkep.

“Untuk wisata satu ini kita kolaborasi bersama pemerintah desa. Bentuk kolaborasinya adalah Pemdes dengan menggunakan dana desa (DD) pembukaan lahan dan membuat tambak. Kami Disparmudora itu tadi pembangunan jembatan titian dan gazebo 4 unit,” jelasnya.

Armin berharap, kepada desa-desa yang wilayahnya punya potensi wisata agar bisa berinisiatif untuk dikembangkan.

“Para Kades yang wilayahnya punya potensi pariwisata harus mampu melihat peluang untuk menjadikan desanya sebagai desa wisata. Kembangkan potensi itu karena dengan wisata bisa menghasilkan PAD desa, tentu untuk meningkatkan desa itu sendiri juga,” tutup Armin.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *