Tag: Unjuk Rasa 11 April

  • Unjuk Rasa Mahasiswa 11 April, Ketua DPRD Sultra: Pemerintah Jangan Menyakiti Hati Rakyat!

    Unjuk Rasa Mahasiswa 11 April, Ketua DPRD Sultra: Pemerintah Jangan Menyakiti Hati Rakyat!

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Saleh menyambut baik tuntutan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa, Senin (11/4).

    Ribuan mahasiswa maupun elemen masyarakat menyerukan menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode, serta menolak kenaikan harga sembako, BBM dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    “Kami menerima dengan baik apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan masyarakat. Yang pertama, kami DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara menolak tiga periode untuk Presiden. Yang kedua, kami DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara menolak penundaan Pemilu baik Pemilu legislatif, maupun Pilkada dan Pilpres,” tegas Abdurrahman dihadapan ribuan pengunjuk rasa.

    “Kami sudah membuat konsep dan mengirimkan ke Jakarta, silahkan mahasiswa mengawal itu,” serunya.

    Terkait dengan kenaikan dan kelangkaan minyak goreng, Politisi Partai Amanat Nasional ini menjelaskan, tidak hanya mahasiswa yang merasakan minyak goreng mahal, DPR, masyarakat dan aparat keamanan juga tidak menginginkan minyak goreng menjadi mahal.

    “Menjelang bulan Ramadhan, harga-harga Sembako menjadi naik, ini tidak boleh. Rakyat menjerit, sehingga saya berharap pemerintah jangan menyakiti hati rakyat Sulawesi Tenggara yang ada di Indonesia ini,” tegas Abdurrahman.

    Ia menambahkan, DPRD Sultra juga telah menyatakan sikap menolak Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sebab kanaikan itu dinilai dapat menyebabkan 98 persen masyarakat menderita.

    “Dan yang terakhir, saya sudah menyeruh Komisi II untuk mengundang pihak Pertamina, Keuangan, instansi terkait kenaikan harga Pertalite dan seterusnya,” pungkasnya.

  • Ribuan Mahasiwa dan Elemen Masyarakat Padati Kantor DPRD Sultra, Ada Apa dengan Negara Ini?

    Ribuan Mahasiwa dan Elemen Masyarakat Padati Kantor DPRD Sultra, Ada Apa dengan Negara Ini?

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Ribuan Mahasiswa maupun elemen masyarakat mengelar aksi damai di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (11/4).

    Unjuk rasa dilakukan untuk menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode, serta menolak kenaikan harga Sembako, BBM dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    Mahasiswa menyuarakan, kenaikan jarga BBM sangat merugikan bagi masyarakat. Begitu pula naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terjadi.

    Selain itu, mahasiswa juga menyikapi kelangkaan minyak goreng curah yang selama ini terjadi sehingga sangat meresahkan masyarakat kecil.

    “Masyarakat punya sumber daya alam yang luar biasa, tetapi yang ada di negara kita luar biasa mirisnya. Ada apa dengan negara ini?,” teriak mahasiswa.

  • Amankan Unjuk Rasa Mahasiswa di Sultra, Ribuan Personel Gabungan TNI-Polri Disiagakan

    Amankan Unjuk Rasa Mahasiswa di Sultra, Ribuan Personel Gabungan TNI-Polri Disiagakan

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Sebanyak 1.260 personel gabungan TNI-Polri di Sulawesi Tenggara (Sultra) diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa yang gelar pada Senin 11 April 2022.

    “Ribuan personel gabungan TNI-Polri dalam mengamankan aksi demonstrasi yang digelar hari ini,” ungkap Kasubbid Penmas Humas Polda Sultra Kompol Tiswan kepada Detiksultra.com, Senin (11/4).

    Pihaknya juga berpesan kepada seluruh mahasiswa maupun masyarakat untuk dapat menyampaikan aspirasinya dengan tertib, santun dan aman serta menghindari tindakan anarkis yang jika itu terjadi pastinya akan merugikan masing-masing pihak.

    “kepada mahasiswa dan masyarakat unjuk rasa ini dapat berjalan dengan damai humanis dan tidak terprovokasi,” harapnya.

    Saat ini, terlihat personel telah mengamankan lokasi unjuk rasa di gedung DPRD Sultra. Sejumlah mahasiswa maupun elemen masyarakat terlihat telah berdatangan menyerukan menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode, serta menolak kenaikan harga sembako, BBM dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

  • Kapolri Minta Aparat Kawal Unjuk Rasa 11 April dengan Humanis

    Kapolri Minta Aparat Kawal Unjuk Rasa 11 April dengan Humanis

    JAKARTA, SULTRAGO.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022 dengan mengedepankan pendekatan humanis.

    Hal itu diinstruksikan Kapolri saat menggelar video conference bersama seluruh jajaran baik dari tingkat Mabes Polri Polda dan Polres jajaran, Minggu (10/4).

    “Polri memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi. Oleh karena itu, pendekatan humanis harus terus dilaksanakan dalam mengawal aksi demonstrasi,” kata Sigit.

    Sigit memastikan, Polri memiliki komitmen dalam rangka menjunjung tinggi HAM dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Dalam hal ini, kata Sigit, Korps Bhayangkara berpegang teguh pada dalam UUD 1945 maupun Undang-Undang (UU) soal kebebasan berpendapat dan berekspresi yang merupakan bagian dari hak asasi manusia sehingga diberikan perlindungan secara universal.

    Disisi lain, Sigit juga menegaskan, aparat kepolisian tetap akan menjalankan tugasnya dalam memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Sebab itu, Sigit berharap, demonstrasi 11 April besok, juga diharapkan mampu menghormati dan menjaga kesucian serta kekhusyukan umat Islam yang sedang menjalani Ibadah Puasa Ramadhan.

    “Sebab itu, humanis harus terus dilaksanakan. Apalagi, karena saat ini bulan Ramadhan, kesucian dan kekhusyuan bagi umat muslim yang sedang menjalani puasa tetap harus kita perhatikan,” ujar Sigit.

    Demi semakin menciptakan situasi kamtibmas yang tetap kondusif, aman dan damai dalam demonstrasi di bulan Ramadhan, Sigit mengimbau, baik ke kepolisian maupun peserta aksi untuk sama-sama mengantisipasi adanya penumpang gelap atau oknum yang berusaha menunggangi demonstrasi tersebut.

    Menurut Sigit, dengan adanya antisipasi penumpang gelap dari pihak kepolisian dan peserta aksi, maka aspirasi yang disampaikan bisa berjalan dan tersalurkan dengan baik tanpa adanya noise atau sumbatan komunikasi.

    Dengan tidaknya adanya noise tersebut, Sigit meyakini aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan masyarakat bisa diterima dengan baik dan ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan. Sebagai kaum intelektual, Sigit juga meyakini bahwa, mahasiswa juga tidak ingin dan berharap aksinya disusupi oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

    “Sehingga penyampaian pesan ini betul-betul tersampaikan dengan jernih tidak ada noise. Dengan begitu, para pengambil keputusan, pemangku kebijakan, mendengarkan dengan jelas, kemudian segera bisa ditindaklanjuti pesan tersebut tanpa terganggu oleh noise-noise tersebut. Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama,” papar Sigit.

    Terkait penumpang gelap atau oknum yang berusaha menciderai aspirasi mahasiswa dan masyarakat, Sigit menyatakan bahwa, kepolisian akan memberikan tindakan tegas kepada siapapun pihak yang mencoba memanfaatkan demonstrasi tersebut demi mengambil keuntungan untuk kepentingan segelintir kelompok.

    “Tapi terhadap kelompok-kelompok penyusup yang akan menunggangi tolong dari rekan-rekan untuk mengawasi betul. Kalau sampai terjadi pemicu kemudian terjadi hal yang sifatnya anarkis dan kita harus melakukan penegakan hukum, tarik sampai ke atas hingga sampai tuntas dan itu semuanya akan kita proses. Karena Polri ingin gerakan mahasiswa betul-betul berjalan aman, tertib dan aspirasinya tersampaikan,” Sigit mengingatkan.

    “Sekali lagi saya imbau, mari bersama-sama kita jaga kesucian bulan Ramadhan. Sampaikan aspirasi dengan tertib dan damai. Semoga saudara-saudara kita umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan lancar hingga akhir,” pungkasnya.(***)