KENDARI, SULTRAGO.ID – Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa gelar aksi demonstrasi memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berpusat di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), senin (05/9).
Dalam aksinya Jenderal Lapangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) cabang Kendari La Ode Andi mengungkapkan,
Demonstrasi dilakukan untuk menuntut agar Pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi, sebab kebijakan tersebut dinilai berdampak negatif untuk masyarakat.
Mahasiswa menilai, pemerintah gagal dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi nasioanal yang sedang terjadi dalam setahun terakhir. Pemerintah juga dinilai dianggap gagal dalam memproyeksikan tren konsumsi BBM dalam setahun terakhir dan gagap dalam membuat perencanaan serta antisipasi.
“Kenaikan harga BBM bersubsidi juga akan memicu kenaikan harga komoditi seperti pangan, transportasi, dan lainnya. Hingga akhirnya masyarakat kekurangan daya beli terutama masyarakat menengah kebawah. Apalagi kebijakan ini jika tidak diikuti UMP dan UMR,” ungkap La Ode Andi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) cabang Kendari dalam orasinya.
Untuk itu, mahsiswa menuntut Pemerintah segera menormalisasi harga BBM bersubsidi demi menjaga kestabilan ekonomi dan keamanan masyarakat. Selain itu mahasiswa juga meminta Pemerintah dan pihak terkait membentuk satgas pengawasan BBM bersubsidi
Menemui demonstran, Ketua Komisi III DPRD Sultra Suwandi menyatakan, pihak akan menindaklanjuti tuntutan terkait kenaikan harga BBM dan telah membuat pernyataan sikap yang akan diajukan kepada Pemerintah Pusat.
“Kami secara kelembagaan, DPRD Sulawesi Tenggara menyepakati baik ketua maupun anggota, agar Pemerintah membatalkan kenaikan BBM, karena kenaikan BBM bukan solusi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia,” tegas Politis Partai Amanat Nasional ini.