KENDARI, SULTRAGO.ID – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) laksanakan sosialisasi pemanfaatan Quick Response Standar Indonesia (QRIS) dan LinkAja sebagai alternatif pembayaran non tunai ke pedagang di sekitar Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Senin (30/8).
Ketua Tim KKN Tematik UHO, Prof. H. Arifuddin mengatakan, sosialisasi pemanfaatan sistem pembayaran non tunai dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19, khsusnya pada para pedagang. Hal itu dilakukan mengingat, uang tunai merupakan media paling rentan dalam penyebaran Covid-19 karena sering berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain.
“Dalam rangka memutus rantai penyebaran covid-19 khususnya yang bersumber dari media uang, pembayaran non tunai mutlak diperlukan. Salah satu teknik yang dapat dilakukan adalah transaksi melaui QRIS, LinkAja, dan berbagai aplikasi lainnya,” ujar Arifuddin.
Dekan Faktultas Ekonomi dan Bisnis UHO ini menjelaskan, Qris merupakan standarisasi pembayaran dimana pembeli bisa melakukan pembayaran ke penjual (merchant) melalui bank atau penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) yang sudah terdaftar di QRIS Bank Indonesia (BI).
Disebutnya, beberapa manfaat dari Qris dilihat dari sisi penjual adalah, selain mengurangi transaksi tunai, QRIS juga mengurangi peredaran uang palsu dan juga mengurangi pengembalian uang pecahan kecil.
Dari sisi konsumen, sambung Arifuddin, QRIS memiliki fleksibilitas dalam memilih instrumen pembayaran dan konsumen tidak perlu memiliki semua aplikasi pendukung QRIS karena QRIS bisa menerima pembayaran dari semua aplikasi yang tersedia.
“Pemanfaatan QRIS dan LinkAja baik dalam masa pandemi maupun untuk jangka panjang dimaksudkan sebagai alat transaksi non tunai. Untuk mewujudkan sasaran itu, maka penting dilakukan sosialisasi mengenai manfaat serta cara registrasi QRIS dan LinkAja sebagai media transaksi yang paling aman dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan manfaat lainnya untuk jangka panjang,” tutupnya.