Tag: Pemilu 2024

  • KPU Rilis Perolehan Suara Sah Hasil Pemilu 2024 di Konkep

    KPU Rilis Perolehan Suara Sah Hasil Pemilu 2024 di Konkep

    SULTRAO.COM, KONAWE KEPULAUAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) merilis jumlah perolehan suara sah partai politik (Parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 yang lalu.

    Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 523 Tahun 2024 Tentang Penetapan Suara Sah Sebagai Syarat Pencalonan Untuk Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Konawe Kepulauan Tahun 2024.

    Adapun jumlah keseluruhan perolehan suara sah partai politik pada Pemilu tahun 2024 adalah 26.244 dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 28.942.

    Berikut daftar perolehan suara sah partai politik pada Pemilu tahun 2024 sebaai berikut;

    1. Partai Demokrat (6.389)
    2. Partai Gerakan Indonesia Raya (2.655)
    3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (2.645)
    4. Partai Golongan Karya (2.063)
    5. Partai Nasdem (1.832)
    6. Partai Buruh (0)
    7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (0)
    8. Partai Keadilan Sejahtera (1.958)
    9. Partai Kebangkitan Nusantara (9)
    10. Partai Hati Nurani Rakyat (3.040)
    11. Partai Garda Republik Indonesia (3)
    12. Partai Amanat Nasional (2.261)
    13. Partai Kebangkitan Bangsa (1.775)
    14. Partai Bulan Bintang (66)
    15. Partai Solidaritas Indonesia (1.017)
    16. Partai Perindo (243)
    17. Partai Persatuan Pembangunan (284)
    18. Partai Umat (4)
  • 69 PPS Wawonii Tengah dan Wawonii Selatan Ikuti Bimtek, KPU Konkep Tegaskan Hal Ini

    69 PPS Wawonii Tengah dan Wawonii Selatan Ikuti Bimtek, KPU Konkep Tegaskan Hal Ini

    KONKEP, SULTRAGO. ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Konawe Kepulauan (Konkep) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi 69 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari Kecamatan Wawonii selatan dan Kecamatan Wawonii tengah berlangsung di gedung Sanggar Pelatihan Desa Wungkolo Sabtu, 28 Januari 2023.

    Komisioner KPU Konkep, Bahrun mengatakan tujuan bimtek yang bagi anggota PPS untuk memberikan pembekalan terkait hukum, pengawasan dan penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.

    Bahrun menegaskan sebagai penyelenggara pemilu harus mempunyai intergritas dan independensi agar tidak melakukan berbagai macam kecuarangan dalam proses berjalannya tahapan demi tahapan pemilu yang dapat mencoreng nama baik lembaga penyelenggara itu sendiri.

    “Dengan modal Integritas dan Independednsi, saya percaya para penyelenggara yang mengikuti bimtek ini dari Kecamatan Wawonii Selatan dan Wawonii Tengah adalah orang yang miliki dua hal itu karena bisa terpilih dan siap sebagai peneyelenggara Pemilu 2024 nantinya,” kata Bahrun, Sabtu (28/01).

    Kemudian, lanjut Bahrun dalam materinya, bagi anggota PPS juga harus memahami dan menerapkan kode etik penyelenggaraan pemilu. Sebab ini sesuatu yang harus dimiliki setiap penyelenggara pemilu dan pihaknya mengimbau kepada penyelenggara pemilu khususnya PPS harus bekerja sesuai kode etiknya.

    Ia pula menegaskan, Peneyelenggara harus memfasilitasi bagi pemilih baru yang telah memenuhi syarat dalam menjalankan hak pilihnya.

    “Tidak memberikan hak pilih kepada orang yang memenuhi syarat itu adalah tindak pidana bagi kita,” pungkasnya.

  • Hadiri Rakorda PDI Perjuangan Sultra, Hasto Kristiyanto Imbau Kader Fokus Bantu Rakyat

    Hadiri Rakorda PDI Perjuangan Sultra, Hasto Kristiyanto Imbau Kader Fokus Bantu Rakyat

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pemenangan Pemilu 2024 di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (6/9) malam.

    Rakorda dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, serya seluruh pengurus daerah dan cabang dari 17 kabupaten kota di Suktra.

    Sekjen DPP PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Rakorda ini dilaksanakan untuk membahas hal-hal penting dan strategis terkait pemenangan Pemilu 2024 serta memastikan kesiapan PDI Perjuangan untuk mengikuti seluruh tahapan Pemilu.

    Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

    Ia mengungkapkan, Rakorda ini tidak membahas soal target perolehan kursi legislatif pada Pemilu 2024 mendatang. Bahkan tidak menyinggung soal Pilpres.

    Nanti target (perolehan kursi legislatif) akan dibahas setelah penetapan Caleg. Rakorda juga tidak membahas Pilpres karena Pilpres kan sudah ada tahapannya. Lebih baik sekarang kita fokus membantu rakyat,” ujar Hasto.

    Ia menyampaikan, saat ini PDI Perjuangan masih melakukan penjaringan Caleg secara nasional. Sebanyak 25 ribu kader yang akan menjadi Caleg, yang kemudian akan mengikuti psiko test untuk memastikan masing-masing Caleg memenuhi kualifikasi.

    “Saat ini Kader PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara di bawah kepemimpinan Lukman Abunawas nenunjukkan kedisiplinan yang baik dan konsolidasi yang makin baik, sehingga persiapan pemilu 2024 diharapkan juga dapat berjalan dengan baik untuk menopang pemeritahan Pak Jokowi,” pungkasya.

  • Pengamat Sebut Ridwan Bae Punya Peluang Jika Tiga Tokoh Ini Maju di Pilgub Sultra

    Pengamat Sebut Ridwan Bae Punya Peluang Jika Tiga Tokoh Ini Maju di Pilgub Sultra

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Pemilihan Gubernur Sultra 2024 mendatang diproyeksi berlangsung sangat dinamis. Pasalnya, banyak figur yang akan ambil bagian.

    Bahkan hingga saat ini, paling tidak ada empat nama yang digadang-gadang akan maju memperebutkan kursi nomor satu di bumi anoa ini.

    Diantaranya Wakil Gubernur Lukman Abunawas, Anggota DPR RI fraksi Golkar Ridwan Bae, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dan juga mantan Pangdam Hasanuddin Mayjen (purn) Andi Sumangerukka.

    Hingga saat ini, keempat bakal calon gubernur ini paling intens melakukan aneka sosialisasi, terutama penebaran ruang publik dan juga beberapa sosial event politik.

    Pengamat Politik Ras Md menilai, situasi Pilgub Sultra kedepan tidak sulit diproyeksi, siapakah figur potensial yang bisa memenangkan pertarungan Pilgub.

    Menurutnya, politik di Sultra ada dua faktor saja menjadi parameter utama dalam pemetaan apakah figur tersebut kuat atau tidak. Pertama, faktor sosiologis, meliputi aspek wilayah hingga etnis.

    “Dasar utama elektoral seorang figur sangat ditentukan oleh seberapa besar militansi yang ia bangun di basis utamanya. Apakah ia betul-betul merepresentasi alasan sosiologis itu atau tidak. Apakah ia dipersepsi sebagai putra putri asli di daerah itu atau tidak,” jelas Direktur Eksekutif Paramater Publik Indonesia ini, Minggu (31/7).

    Kedua, ketokohan politik. Ras mengatakan, ketokohan politik ini berkaitan dengan rekam jejak elektoral seorang tokoh.

    “Apakah ia punya pengalaman bertarung, baik di tingkat kabupaten kota, tingkat provinsi maupun legislatif terutama di level DPR RI. Apakah ia kepala daerah, pernah menjadi kepala daerah ataupun ber DPR di Sultra. Faktor-faktor ini menjadi legacy ketokohan politik di Sultra,” terangnya.

    Menurutnya, dua faktor besar ini menjadi parameter dasar bagi seorang figur bisa tampil kuat atau tidak dalam pentas Pilgub Sultra.

    “Nah, ramainya bakal calon gubernur sultra saat ini tidak terlepas dari ketidak hadiran petahana utama nantinya. Ya, Ali Mazi sudah terhitung dua periode, sehingga ia tidak bisa lagi tampil dalam pertarungan Pilgub Sultra mendatang. Wajar saja jika banyak figur yang bermunculan,” ujarnya.

    Perihal siapakah figur paling potensial diantara empat nama bakal calon, Ras menyimpulkan sosok Ridwan Bae sebagai figur yang memiliki peluang besar.

    “Ridwan Bae yang memenuhi variabel kekuatan di atas, menjadi matahari tunggal di wilayah kepulauan. Persis sama dengan Ali Mazi di tahun 2018 lalu,” ungkap Ras.

    Sedangkan Lukman dan Kery Saiful Konggoasa, kata Ras, akan saling beririsan suara di teritori yang sama.

    “Ya, jika Lukman Abunawas dan Kery Saiful Konggoasa maju bersamaan, tentu keduanya saling mengganggu dukungan. Apalagi keduanya adalah senior dan junior. Dalam situasi ini, Ridwan Bae sebagai matahari tunggal di wilayah kepulauan, makin kuat secara elektoral,” ucapnya.

    “Lain halnya jika kedua tokoh baik Lukman maupun Kery salah satunya legowo, apakah Kery mempersilahkan seniornya tampil bertarung ataukah sebaliknya, senior mempersilahkan juniornya bertarung. Konstelasi seperti ini, saya proyeksikan pertarungan Pilgub akan berlangsung super sengit. Bahkan peluangnya salah satu tokoh ini baik LA maupun KSK akan terbuka lebar,” tambahnya.

    Sehingga Ras menyimpulkan jika kedua tokoh di base yang sama, seperti Lukman Abunawas dan Kery Saiful Konggoasa maju bersamaan maka tentu menjadi peluang emas bagi Ridwan Bae.

    “Hal sebaliknya, jika Lukman Abunawas dan Kery Saiful Konggoasa bijak menyikapi atmosfir politik Sultra kedepan, maka pertarungan akan berlangsung super sengit. Bahkan peluang emas bisa berbalik,” pungkasnya.

  • Daftar Pemilih di Kendari Tercatat 231.211, Ada Perubahan Dapil?

    Daftar Pemilih di Kendari Tercatat 231.211, Ada Perubahan Dapil?

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari mencatat jumlah Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) per Mei 2022 sebanyak 213.211, terdiri dari 105.094 pemilih laki-laki dan 109.177 pemilih perempuan. Jumlah tersebut mengalami sedikit peningkatan dibanding data Desember 2021 yang tercatat sebanyak 213.123 pemilih.

    Anggota KPU Kendari, La Ndolili mengungkapkan, data tersebut merupakan hasil pemutakhiran DPB yang diperoleh dengan langsung mengunjungi 64 Kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Kendari. Selain itu diperoleh juga dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sultra dan mengunjungi SMA/ SMK di Kendari.

    Rekapitulasi DPB Periode Mei 2022.

    Sementara untuk data hasil pelayanan kependudukan dari Dirjend Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), hingga saat ini belum diberikan sebagai bahan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB).

    “Dengan alasan nanti akan diberikan dalam bentuk Daftar Penduduk Potensi Pemilih Pemilu (DP4) 14 bulan sebelum hari pemungutan suara,” ungkap La Ndolili saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/6).

    Kemudian terkait dengan penetapan Dapil, KPU Kendari masih menunggu Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) yang akan diberikan 16 bulan sebelum pemungutan suara.

    “Harus dipahami bahwa penentuan alokasi kursi DPRD Kota Kendari dan penataan Dapil berdasarkan data penduduk bukan data pemilih, dengan jumlah penduduk saat ini untuk semester 2 tahun 2021 berjumlah 343.560 jiwa,” jelasnya.

    Disebutnya, pada pelaksanaan Pemilu 2019, jumlah Dapil di Kota Kendari sebanyak lima. Dengan adanya penambahan kecamatan (Kecamatan Nambo) serta komposisi jumlah penduduk ditiap kecamatan, tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi distribusi jumlah kursi maupun penambahan Dapil.

    “Itu nanti kita kaji ulang apakah memenuhi prinsip penambahan Dapil atau tidak. Kemudian nanti kita lihat, apakah penambahan satu kecamatan itu mempengaruhi distribusi alokasi kursi DPRD Kota Kendari atau tidak. Karena per Dapil itu sudah ditentukan minimal 3 kursi maksimal 12 kursi, jadi penempatannya juga harus proporsional,” papar La Ndolili.

    “Tahapan penataan Dapil sesuai Draft PKPU tentang program dan Jadwal Januari-Februari 2023, tapi kita tunggu jadwal pastinya pada saat PKPU tersebut diundangkan. Itu nanti panjang prosesnya, harus ada kajian, ada Focus Group Discussion (FGD), serta ada uji publik. Setelah itu, semua hasilnya kami kumpul dan kami plenokan lalu dikirim ke KPU RI melalui KPU Sultra nanti KPU RI penentu akhir,” pungkasnya.

  • Terget 9 Kursi di DPRD Sultra, PKS Buka Peluang untuk Semua Kalangan

    Terget 9 Kursi di DPRD Sultra, PKS Buka Peluang untuk Semua Kalangan

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan sembilan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra pada Pemilihan Umum 2024 mendatang.

    Untuk mencapai target tersebut, PKS memberikan peluang kepada warga Sultra dari berbagai latar belakang untuk bisa berpartisipasi masuk menjadi bakal calon anggota legislatif dari PKS.

    “Baik itu kalangan ibu-ibu, kalangan milenial, ada potensi. Ada peluang yang kita buka seluas-luasnya,” ujar Ketua DPW PKS Sultra Yaudu Salam Ajo saat acara Launching Pencalegan Dini dan Workshop Pemenangan Pemilu di Hotel Azizah Syariah Kendari, Minggu (19/12).

    Mantan anggota DPRD Sultra yang akrab disapa YSA itu menuturkan, pihaknya juga akan melakukan pendidikan politik untuk menciptakan bakal calon anggota legislatif yang berkualitas.

    “Ini memang menjadi target PKS sehingga kita melakukan lebih awal. Mudahan-mudahan ini merupakan hal baik bagi PKS untuk memulai bahwa ke depan kita harus menghasilkan calon anggota legislatif yang berkualitas,” tuturnya.

    Selain menargetkan sembilan kursi di DPRD Sultra pada Pilcaleg mendatang, PKS juga menargetkan satu Kursi di DPR RI dan enam kursi di tiap kabupaten dan kota di Sultra.

    “Itu terget standar. Mudah-mudahan dengan proses pencalegan dini ini semua bisa kita capai apa yang kita harapkan. Kita ingin pencapaian PKS lebih baik lagi ke depannya,” tutupnya.