Tag: FEB UHO

  • BKD Butur Kerja Sama FEB UHO Selenggarakan Pelatihan Sistem Penatausahaan Keuangan Daerah Berbasis Web

    BKD Butur Kerja Sama FEB UHO Selenggarakan Pelatihan Sistem Penatausahaan Keuangan Daerah Berbasis Web

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Bidang Perbendaharaan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Buton Utara (Butur) bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan pelatihan Optimalisasi Penggunaan Sistem Penatausahaan Keuangan Daerah Berbasis Web di Laboratorium FEB UHO, Sabtu (29/10).

    Pelatihan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan VII tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu 28-29 Oktober 2022.

    “Kegiatan pelatihan ini adalah bagian dari rancangan aksi perubahan yang merupakan karya atau inovasi yang saya dorong untuk menciptakan reformasi birokrasi internal,” jelas Herwan, Kepala Bidang Perbendaharaan BKD Butur sekaligus Project Leader kegiatan ini.

    Pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kota Kendari ini menyebutkan, tujuan dari aksi tersebut adalah ketersediaan data base belanja daerah yang akuntabel, percepatan belanja dan pengendalian keuangan daerah, serta dalam jangka panjang mewujudkan sistem penatausahaan keuangan yang terpadu dan berkelanjutan.

    “Inovasi yang akan dilakukan sebagai upaya penyelesaian masalah penatausahaan yang optimal, yaitu melalui pembuatan aplikasi sistem penatausahaan keuangan terpadu dan lintas Organisasi Perangkat Daerah ataupun lintas sektor di Kabupaten Buton Utara,” tutur Herwan.

    Di tempat yang sama, Kepala Laboratorium Ilmu Ekonomi FEB UHO, Syamsir Nur menilai, kerja sama ini merupakan bentuk pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, sekaligus wujud kepedulian dan sinergitas dengan Pemerintah Daerah.

    Ketua ISEI Kota Kendari ini berharap, Pemda Butur dan FEB UHO dapat bersinergi lebih luas serta lebih implementatif berdasarkan kebutuhan Pemerintah Daerah.

    “Saya berterimakasih atas kepercayaannya dari Pemda Buton Utara khususnya Badan Keuangan Daerah atas kegiatan pelatihan ini,” ucap Syamsir.

  • FEB UHO Gelar Webinar Nasional Kenaikan Harga BBM dan Pemulihan Ekonomi Daerah

    FEB UHO Gelar Webinar Nasional Kenaikan Harga BBM dan Pemulihan Ekonomi Daerah

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar Webinar Nasional bahas Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Pemulihan Ekonomi Daerah, Selasa (20/9).

    Webinar Nasional tersebut menghadirkan pembicara ekonom senior dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Abdul Madjid Sallatu, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Doni Septadijaya, dan Wakil Ketua Bidang Pasar Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sultra Sastra Alamsyah.

    Dekan FEB UHO Prof. Arifuddin Mas’ud menilai, isu terkait dampak kenaikan harga BBM terhadap perekonomian khususnya di daerah masi menjadi perdebatan. Hal itu terlihat dari ksi-aksi penolakan yang masih dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

    “Kami dari Fakultas Ekonomi menangkap isu ini dan harus dibahas secara formal, karena momen kenaikan harga BBM ini masih diperdebatkan, khususnya terkait efek kenaikan harga BBM ini terhadap perekonomian di daerah,” ungkap Prof. Arifuddin.

    Ekonom senior Unhas, Abdul Madjid Sallatu menilai, kebijakan kenaikan harga BBM telah menyentuh langsung jantung perekonomian masyarakat di daerah. Dan dampaknya sangat dirasakan baik di sektor produksi maupun di sektor konsumsi.

    Ekonom senior Unhas Abdul Madjid Sallatu.

    Ia menjelaskan, dampak pada sektor produksi yaitu masyarakat kesulitan mengefisiensi ataupun mendorong tingkat produksi. Sedangkan di sektor konsumsi, masyarakat akan berhadapan dengan tingkat daya beli yang terbatas.

    “Apa yang kita bisa simak dari keadaan seperti itu bahwa, jangan sampai ini akan semakin menimbulkan sosial unrest (gangguan di masyarakat), meskipun itu hanya sporadik, tapi kalau kita lihat, ini adalah suatu pertanda bahwa masyarakat kita sudah terancam pada keprihatinan hidup,” jekas Abdul Madjid.

    Untuk itu, pengamat ekonomi nasional ini menilai, perlu untuk meletakan kembali apa yang menjadi pondasi perekonomian daerah. Menurtunya, Pemerintah Daerah harus mampu menciptakan kolaborasi di kalangan pelaku ekonomi kecil agar mampu mencapai skala ekonomis.

    “Kemudian untuk mengantisipasi terjadinya social unrest di kalangan masyarakat, menurut saya perlu adanya sentuhan langsung pada lapisan masyarakat terbawah kita yang paling merasakan dampak kenaikan harga BBM,” pungkas Abdul Madjid.

    Kepala KPw BI Sultra Doni Septadijaya memaparkan, pihaknya telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga kestabilan ekonomi daerah terkait kenaikan harga BBM. Diantaranya, memperkuat sinergi antara pusat dan daerah untuk menjaga kestabilan harga dan meningkatkan ketahanan pangan melalui Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi.

    Kepala KPw BI Sultra Doni Septadijaya.

    Kemudian untuk memitigasi kenaikan inflasi inti dan ekspektasi inflasi, tambah Doni, pihaknya akan memperkuat operasi moneter melalui kenaikan suku bunga di pasar uang sesuai dengan suku bungan (BI-7DRR).

    “Serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tikar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidak pastian pasar keuangan global di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat,” paparnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pasar Kadin Sultra, Sastra Alamsyah mengungkapkan, salah satu misi Kadin Sultrs yaitu mendorong pelaku UMKM di daerah agar mampu menembus level ekspor. Namun pihaknya mengaku mengalami kesulitan untuk mendorong hal itu akibat adanya kebijakan kenaikan harga BBM yang berdampak pada kenaikan harga-harga.

    Disebutnya, sektor usaha yang paling kesulitan akibat adanya kebijakan kenaikan harga BBM adalah sektor transportasi, logistik, dan pariwisata.

    “Untuk mengatasi ini, kami membutuhkan edukasi dan sharing bersama tema-teman perguruan tinggi utamanya bagaimana para pelaku UMKM bisa bertahan di kondisi ini. Kemudian kami memberikan masukan juga kepada Bank Indonesia agar bisa berkolaborasi khususnya terkait keluhan-keluhan UMKM terkait fasilitas kredit mereka,” ujar Sastra.

  • FEB UHO dan Unair MoU dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

    FEB UHO dan Unair MoU dalam Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo (UHO) dan Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Airlangga (Unair) jalin kerja sama dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Kerjasama tersebut ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua fakultas dari Perguruan Tinggi Negeri tersebut di Aula Gedung Studio Mini Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO, Rabu (10/8).

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair, Prof. Dian Agustia menjelaskan, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa UHO dan Unair.

    Melalui kerjasama ini, UHO dan Unair akan berkolaborasi dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, maupun kegiatan pengabdian masyarakat.

    “Tri Dharma Perguruan Tinggi ini memang menjadi dasar mengapa kita melakuka kerjasama ini, dan target kita adalah bagimana berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya antara Universitas Halu Oleo dan Universitas Airlangga,” terang Prof. Dian Agustia.

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO, Prof. Arifuddin Mas’ud menambahkan, kerjasama ini juga mencakup kolaborasi dalam implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), kegiatan riset dan publikasi jurnal, serta menjadi narasumber dalam kegiatan seminar di masing-masing Perguruan Tinggi.

    “Jadi kolaborasi ini untuk meningkatkan kualitas civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa,” tuturnya.