KONAWE KEPULAUAN, SULTRAGO.ID – Tenun bermotif Kalapaya Wawonii menambah warnah baru pada kain tenun khas Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tidak tanggung-tanggung, motif baru yang ditampilkan oleh Fajar Andika (33), desainer muda asal Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) itu telah berhasil memikat dewan juri dan meraih juara kedua pada lomba desain motif tenun tingkat provinsi yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sultra di Kota Kendari pada 7-8 Desember 2021.
Fajar Andika menjelaskan, arti dari motif Kalapaya Wawonii diambil dari tudung atau wadah penutup hidangan atau makanan pada acara-acara adat masyarakat Wawonii.
Dalam arti lain, kata Kalapaya artinya yang dikreasikan juga dalam bentuk aksesoris kepala pada pakaian adat wanita Wawonii.
Simbol Kalapaya melambangkan gambaran masyarakat Wawonii yang selalu menjaga kultur warisan budaya yang masih terpelihara hingga saat ini. Inilah yang menjadi salah satu inspirasi Fajar dalam mengangkat tema Kelapaya Wawonii.
Fajar hanya membutuhkan waktu sepekan untuk menyelesaikan motif Kelapaya Wawonii pada tenun.
Dikatakan, tenun ini merupakan jenis premium. Bahannya pun masih terbatas. Termasuk harganya masih terbilang mahal, mulai dari harga Rp1,5 juta sampai dengan Rp2 juta.
“Tapi jangan salah, tenun ini langsung dengan handmade tenun gedokan. Untuk pemesanan silahkan hubungi nomor ini via WhatshApp +6287780165400,” tambahnya.
Perlu diketahui, bagi masyarakat Wawonii yang berminat untuk belajar menjadi desainer bisa hubungi langsung nomor yang tertera.(***)