Tag: BNPT

  • Cegah Radikalisme dan Terorisme, FKPT Sultra Ajak Guru Agama Jadi Pelopor Modarasi Beragama

    Cegah Radikalisme dan Terorisme, FKPT Sultra Ajak Guru Agama Jadi Pelopor Modarasi Beragama

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tenggara (Sultra) ajak para guru tingkat PAUD sampai SMA menjadi pelopor moderasi beragama untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

    Hal itu dismapaikan FKPT Sultra melalui workshop Moderasi Beragama sebagai Strategi Pencegahan Terorisme yang digelar di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, Kamis (7/7).

    Kegiatan tersebut menghadirkan Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dan guru Lazuardi Islamic School sebagai narasumber. Serta, para guru pendidikan agama islam di Sultra sebagai peserta.

    “Dari kegiatan inilah kami memberiman berbagai informasi tentang bahaya paham radikalisme dan aksi pelopor terorisme yang saat ini kita hadapi bersama,” ujar Ketua FKPT Sultra Hj Andi Intan Dulung.

    Ia berharap, para guru dapat menyadari berbagai hal di lingkungan sekitar, khususnya di sekolah, tentang paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD. Sebab pihaknya menilai, siswa merupakan poin strategis dalam transformasi paham dan perekrutan oleh kelompok radikalisme.

    “Saya berharap, para guru dimana pun berada, agar menolak segala bentuk narasi dan ajakan tentang paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD, dan kami berharap para guru bisa menjadi pelopor moderasi beragama di sekolah,” harap Ketua FKPT Sultra.

    Senada, Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional BNPT RI, Manda Fajar Aditya mengungkapkan, kelompok radikalisme dan terorisme di Indonesia masih ada dan penyebaran pahamnya terus berkembang.
    Kelompok tersebut dapat berbaur dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan di lingkungan pendidikan.

    “Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya tenaga pendidik, baik kepala sekolah, terlebih lagi para guru yang bersentuhan langsung dengan para siswa di kelas,” tuturnya.

  • FKPT Sultra Libatkan Pemuda dalam Aksi Pencegahan Radikalisme

    FKPT Sultra Libatkan Pemuda dalam Aksi Pencegahan Radikalisme

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) libatkan pemuda dalam pencegahan radikalisme dan rerorisme melalui kegiatan workhop Ekspresi Indonesia Muda yang digelar di Auditorium IAIN Kendari, Senin (27/6).

    Kegiatan itu dihadiri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Sultra serta melibatkan perwakilan siswa seluruh SMA di Kota Kendari, mahasiswa, dan kelompook pemuda.

    Ketua FKPT Sultra, Hj Andi Intang Dulung menjelaskan, pelibatan pemuda dalam aksi pencegahan radikalisme dan terorisme penting untuk dilakukan. Pasalnya, pemuda merupakan kelompok yang paling rentan menjadi sasaran penyebaran paham radikalisme.

    “Target mereka (penyebar paham radikalisme) adalah pemuda, sebab pemuda ini dianggap masih labil dan mudah untuk dipengaruhi,” ungkapnya.

    Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Sultra, khususnya pemuda agar selalu bersikap toleran dan selalu menghargai perbedaan.

    “Berbeda bukan berarti kita menyalahkan orang. Yang harus kita pertahankan adalah ideologi kebangsaan kita yaitu Pancasila, tapi sebagai umat beragama kita harus kuat menjalani ibadah agama kita masing-masing dan tetap menghargai perbedaan,” imbaunya.

    Senada, Plt Kasubdit Pengawasan BNPT Sultra, Faizal Yan Aulia mengungkapkan, saat ini peyebaran paham radikalisme di kalangan pemuda terus digencarkan, khsusnya melalui media-media sosial.

    Karena kondisinya yang masih rentan dan labil, menurut Faizal, generasi muda berpotensi dijadikan regenerasi kelompok radikalisme untuk terus melangsungkan aksi-aksinya.

    “Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh pemuda di Sulawesi Tenggara agar bersama-sama secara aktiv menjaga perdamaian, dengan cara menolak segala bentuk ajakan paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa,” harapnya.