Pesona Air Terjun Tumburano di Wawonii dan Kisah Cinta Sepasang Kekasih yang Tak Direstui

Konkep Sultrago.id – Air Terjun Tumburano adalah sebuah keajaiban alam yang sangat menakjubkan. Air Terjun Tumburano berada di tengah hutan belantara Desa Tumburano, Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Akses menuju objek wisata ini sangat mudah, bertolak dari Langara Ibukota Kabupaten Konkep dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. jaraknya kurang lebih 24 kilo meter dengan estimasi waktu sekitar 1 jam perjalanan. Kondisi jalan menuju Air Terjun Tumburano belum teraspal, namun sudah bisa dilalui baik roda dua maupun roda empat.

Pesona Air Terjun Tumburano tak perlu diragukan keindahannya. Objek wisata andalan daerah yang dijuluki ‘Pulau Kelapa’ ini terdapat dua tingkatan air terjun. Tingkatan pertama memiliki ketinggian sekitar 80 meter lebih, orang-orang Wawonii menyebutnya sebagai Tumburantama. Sedangkan tingkatan kedua dengan ketinggian sekitar 30 meter disebut Tumburantina.

Debit Air yang deras, jernih nan sejuk itu makin membuat setiap pengunjungnya terpesona melihatnya. Namun dibalik keindahan Air Terjun Tumburano ini, ternyata ada sebuah cerita menarik, adalah terdapat sebuah kisah cinta sepasang kekasih yang tak direstui.

Konon, pasangan sejoli antara seorang laki-laki bernama Duru Balewula dan kekasihnya Wulangkinokooti memiliki hubungan spesial. Dalam kisah ini sepasang kekasih itu ternyata tidak mendapat restu dari orang tua si perempuan cantik (Wulangkinokooti, red).

Dikisahkan Kecantikan Wulangkinokooti kala itu tak bisa tertandingi, memiliki kulit putih dan paras yang cantik ibarat melihat bidadari. Siapa pun yang melihat Wulangkinokooti pasti akan jatuh cinta.

Karena hubungan asmara kedua sejoli tak direstui. Kedua orang tua Wulangkinokooti mencari cara untuk memisahkan kedua sejoli itu. Lanjut kisah, pada suatu hari, kedua orangtua Wulangkinokooti berangkat ke kebun. Namun sebelum berangkat orang tua Wulangkinokooti menitip pesan pada putri semata wayangnya itu, agar mengangkat kapas yang sedang dijemur bila hujan turun.

Sayang, karena asyik bercerita dengan Duru Balewula, Wulangkinokooti lupa pesan orangtuanya, kapas yang dijemur pun basah. Hingga akhirnya orang tua Wulangkinokooti murka, ia bersumpah tak akan merestui hubungan keduanya.

Kecewa tak mendapat restu dari orang tua, akhirnya kedua sejoli itu memilih mengakhiri hidup mereka di Air Terjun Tumburano. Si laki-laki terjun di Tumburantama sedangkan Wulangkinokooti terjun di Tumburantina.

Penulis: Yan

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *