WAKATOBI, SULTRAGO.ID – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Hal dilaksanakan sebagai implementasi salah satu dari tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Berbagai kegiatan saat KKN yang umumnya dilakukan mahasiswa yaitu mengajar siswa dan sosialisasi media pembelajaran, penyuluhan kesehatan, ekonomi dan lingkungan, serta menggelar berbagai even keilmuan, keagamaan, serta olahraga.
Namun ada hal menarik yang dilakukan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari saat melaksanakan KKN di Kabupaten Wakatobi pada 4 Juli-18 Agustus 2022. Tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban untuk memperoleh gelar Sarjana (S1), namun mereka menghasilkan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi ekonomi masyarakat.
Mahasiswa IAIN telah berinovasi menciptakan puluhan produk usaha mikro dan kecil berbasis potensi lokal dan telah dipasarkan di Wakatobi dan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
Beberapa produk yang dihasilkan yakni pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pot bunga, pengolahan pelepah pisang menjadi keripik, minuman herbal (virgin coconut oil), dan permen dari air kelapa.
Selain itu mahasiswa juga menciptakan minuman bubuk jahe penambah imunitas, pengolahan kacang kenari menjadi permen susu dan beberapa produk lainnya yang diolah dengan cara sederhana dan mudah diadopsi oleh masyarakat.
Produk yang dinilai paling inovatif dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan masyarakat, akan diberikan bantuan dana pengembangan produk melalui program pengabdian masyarakat.
“Baik pembimbing maupun peserta sudah dibekali dengan pendampingan implementasi metode ABCD (Asset Based Community Development), oleh karena itu mereka langsung mengimplementasikan metode tersebut diawali dengan memetakan potensi lokal yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk dikelola menjadi sumber-sumber ekonomi bagi masyarakat setempat,” ungkap Abdul Gaffar, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat IAIN Kendari, Senin (15/8).
Inovasi yang diciptakan mahasiswa IAIN Kendari pun mendapat apresiasi dari Bupati Wakatobi Herliana karena mahasiswa dinilai mampu membawa misi pengembangan potensi berbasis lokal.
“Ini sangat kami hargai karena membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Inovasi yang patut diacungi jempol,” ucap Herliana.
Bentuk apresiasinya, Bupati Wakatobi memberikan beasiswa sebesar Rp 2 miliar kepada mahasiswa IAIN Kendari yang berprestasi. Pemberian beasiswa ini secara resmi telah tertuang dalam Nota Kesepahaman IAIN Kendari dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang ditandatangani oleh Bupati dan Rektor IAIN Kendari Prof. Faizsah Binti Awad.
“Mereka benar-benar telah menunjukkan perannya sebagai agent of change di tengah masyarakat. Saya berharap program seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari program prioritas IAIN Kendari,” tutur Heliana.
Rektor IAIN Kendari Prof. Faizah menilai, apresiasi dari Bupati Wakatobi menunjukkan suatu keberhasilan bagi IAIN Kendari dalam merancang program pengabdian, sebab manfaatnya dapat dirasakan secara langsung dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.
“Ini membuktikan bahwa kita tidak saja hanya sekedar menggugurkan kewajiban sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, tetapi juga sudah memberikan kontribusi secara langsung di tengah masyarakat. Kita akan jadikan ini sebagai vitamin penambah semangat untuk berkarya lebih baik lagi,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan