KONKEP, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep), Amrullah resmi melantik dan mengambil sumpah 200 anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) masa jabatan 2023-2029 di Balai Desa Bobolio, Senin (20/3).
Dalam sambutannya, bupati dua periode itu menjelaskan, BPD secara umum mempunyai kewenangan, terhadap pengawasan tugas tugas pemerintahan desa, peraturan desa, dan peraturan kepala desa, membentuk kepanitiaan kepala desa, serta menggali, menampung, menghimpun, merumuskan, dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
“BPD yang telah terpilih di desa masing-masing harus dapat mengetahui tugas dan fungsinya, jangan hanya sekedar menjadi pelengkap,” ujar Amrullah.
Ia juga menekankan agar pemerintah desa mampu membangun hubungan baik dengan para BPD sebagai lembaga mitra kerja desa. Sehingga, masyarakat desa dapat termotivasi untuk berperan aktif dalam pembangunan.
Dijelaskan, Kepala Desa dan BPD merupakan mitra kerja, yang diharuskan dapat membangun komunikasi yang harmonis serta bersinergi, dan terus melakukan koordinasi, kolaborasi dalam pelaksanaan pembangunan serta pembinaan kemasyarakatan di desa.
Untuk itu, BPD diharapkan dapat melakukan pengawasan terhadap tugas pelakasanaan kepala desa dengan baik khsusnya dalam pengelolaan keungan desa, baik Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Sehingga, kebijakan pemerintah desa dapat lebih efektif, transparan, serta pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan secara baik dan benar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selanjutnya, BPD dan Kepala Desa diharapkan dapat berupaya memperdayakan seluruh komponen yang berada di desa, baik kelembagaan kemasyarakatan, maupun warga desa secara khusus untuk bersatu mewujudkan kemandirian desa baik pada aspek sosial mapun aspek ekonomi.
“Kedepanya anggota BPD yang baru dilantik agar dapat menjalankan kewajibannya secara tepat dan benar. Dengan keberadaan BPD di desa, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan desa yang efektif dan efisien,” tutup Amrullah.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep) Amrullah terima penghargaan atas keberhasilannya mewujudkan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Selasa (14/3).
UHC Award diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan disaksikan Menko PMK, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Kepala Bappenas, Direktur BPJS Kesehatan dan Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional di Balai Sudirman Tebet Jakarta Selatan.
“Ini adalah komitmen kami yang tertuang dalam program unggulan kami yakni akses jaminan sosial dan kesehatan total bagi masyarakat. Jadi jaminan kesehatan ini untuk masyarakat Pulau Wawonii,” ujar Amrullah.
Bupati dua periode itu menegaskan, Pemkab Konkep memberikan perhatian serius terhadap sektor kesehatan. Diantaranya dengan memberikan Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bagi masyarakatnya.
Amrullah menyebutkan, langkah ini adalah salah satu bentuk dari upaya mensejahterakan masyarakat. Melalui pencapaian UHC, diharapkan masyarakat di Kabupaten Konkep dapat lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan.
Ia berharap, pihak BPJS Kesehatan dapat terus bersinergi dengan Pemkab Konkep dalan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat jaminan kesehatan secara optimal.
“Ini tidak akan terwujud ketika bupati saja yang menginginkannya, jelas ini adalah hasil dari upaya bersama BPJS, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas dan pihak terkait lainnya,” tandasnya.
Untuk diketahui, UHC Award merupakan pengharagaan yang diberikan Pemerintah Indonesia untuk Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota atas keberhasilannya mewujudkan Cakupan Kesehatan Semesta atau UHC di wilayahnya sebagai upaya mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebagai program strategis nasional. Dan di tahun ini, pengharagaan diberikan kepada 22 Provinsi dan 333 kabupaten.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulaun (Konkep) Amrullah resmi melepas secara simbolis peserta turnamen Wawonii Festival Mancing di Pelabuhan Kapal Wawonia, Jumat (10/3).
Amrullah mengatakan, kegiatan Wawonii Festival Mancing merupakan kali kedua dilakukan, dan di tahun 2023 ini ada beberapa yang berbeda dengan tahun lalu.
“Tahun lalu kita lakukan kegiatan hanya lingkup se-Sultra, dan di tahun ini kita tingkatkan mejadi regional se-Sulawesi,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, selain bertujuan sebagai ajang silaturahmi antar para angler, kegiatan inu juga sebagai promosi untuk memperkenalkan budaya dan potensi keindahan alam khusunya pada bidang pariwisata baik di darat, laut dan pesisir pantai Wawonii.
Dengan ditingkatkannya menjadi regional se-Sulawesi, Amrullah berharap setiap peserta turnamen agar saling mengenal agar kekompakan terjalin.
Bupati dua periode juga berhatap kegiatan yang diikuti banyak peserta di luar dari Konkep ini dapat membantu memperkenalkan keindahan alam yang berada di Pulau Wawonii.
“Ketika ada hal-hal yang baik di kabupaten Konawe Kepulaun di kegiatan Festival Mancing tahun ini, tolong sampaikan di luar sana. Namun apabila ada hal-hal yang kurang baik, tolong cukup sampaikan kepada kami saja pihak Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan,” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Wawonii Festival Mancing, Mahmud mengatakan, festival mancing ini merupakan salah satu langkah untuk promosi potensi perikanan dan kelautan yang ada di Palau Wawonii.
Disebutnya, peserta kategori modern sebanyak 178 orang yang terdiri dari 23 group yang berasal dari berbagai daerah dan komunitas mancing se-Sulawesi. Sedangkan untuk kategori pemancing lokal sebanyak 217 orang yang berasal dari tujuh kecamatan se-Konkep.
“Kami menghimbau kepada masyarakat dan para peserta agar menjaga ekosistem laut, baik yang berada pada lingkup Konkep maupun di luar Wialayah Konkep,” pesan Mahmud.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Jelang Hari Ulang Tahun Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) ke-10, Pemerintah Daerah akan menggelar Wawonii Festival Mancing pada pada 10 Maret mendatang.
Selain melibatkan komunitas mancing di Pulau Wawonii, para pemancing se-Sulawesi juga diundang untuk mengikuti Wawonii festival yang akan digelar selama tiga hari ini.
Ketua Panitia Wawonii Festival Mancing, Mahmud mengatakan, festival yang rencananya akan dijadikan sebagai kegiatan tahunan ini menjadi media promosi potensi perikanan dan kelautan di Konkep.
Selain itu, festival lomba mancing ini juga menjadi sarana edukasi untuk masyarakat, khususnya para nelayan agar tetap menjaga kelestarian ekosistem laut.
“Kegiatan ini telah dilaksanakan di tahun lalu, dan tahun ini merupakan tahun kedua. Kegiatan festival mancing ini akan dilaksanakan di salah satu wisata kita yaitu di Pantai Kampa,” ungkapnya kepada media ini, Rabu (1/3).
Untuk diketahui, pendaftaran festival mancing ini telah dibuka 14 Februari hingga 5 Maret mendatang. Kegiatan yang akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp100 juta ini terbuka untuk masyarakar umum.
Perlombaan mancing ini akan dibagi dalam dua kategori yakni kategori mancing modern dan mancing tradisional (lokal).
Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk menikmati asrinya alam di Pulau Wawonii dengan berbagai macam keindahannya.
“Mari bersama menyukseskan kegiatan Festival Mancing ini, buktikan kepada orang di luar Pulau Wawonii bahwa daerah kita kaya akan sumber daya alam dan sumber daya kelautan,” pungkasnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Karyawan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) atas nama Dani Kaimudin, sebagai Humas PT GKP yang sedang menjalankan tugas dan bermaksud menanyakan maksud dan tujuan beberapa warga yang berunjuk rasa di wilayah IUP PT Gema Kerasi Perdana, tetiba ditarik dan dikejar menggunakan senjata tajam oleh warga yang kemudian memicu kekacauan di lokasi.
“Saat itu, sebagai orang yang diberikan tanggung jawab sebagai Humas, bermaksud menanyakan kedatangan beberapa warga yang melakukan aksi demonstrasi dan menghalangi aktivitas operasional tambang. Tiba-tiba saya ditarik, diteriaki, dimaki serta diancam dengan mengayunkan senjata tajam, sampai baju saya sobek,” ungkap Dani, Kamis (9/3).
“Untung saja, saya segera diselamatkan oleh beberapa rekan kerja yang saat itu berada di lokasi,” sambung Dani.
Akibat intimidas dan ancaman yang dilakukan oleh beberapa warga tersebut, situasi di lokasi IUP PT GKP menjadi tidak kondusif dan seolah terjadi bentrok di lokasi tambang.
Tidak saja melakukan ancaman dan intimidasi kepada karyawan, aksi massa tersebut juga menghentikan kegiatan operional tambang. Beberapa alat berat yang sedang bekerja, dihentikan dan tidak bisa lagi melakukan aktivitas.
Sementara itu, Koordinator Humas PT GKP, Marlion menjelaskan, setelah melakukan pengecekan ke pihak kepolisian, ternyata aksi mereka itu tidak memiliki izin dari aparat kepolisian setempat. Selanjutnya, aksi tersebut juga dinilai melanggar aturan karena memasuki lokasi IUP pertambangan tanpa izin.
“Aksi tersebut disinyalir sudah direncanakan dengan baik untuk menghalangi aktivitas tambang. Sebab, alat peraga aksi yang mereka gunakan telah dipersiapkan dengan baik semisal spanduk, megapon, ikat kepala, ban bekas, bensin dan juga senjata tajam,” jelas Marlion.
Selanjutnya, lahan tempat massa melakukan aksi dan penghalangan alat berat merupakan lahan milik perusahaan PT GKP, yang berada di wilayah IPPKH dan lahan tersebut sudah dilakukan ganti untung tanam tumbuh terhadap pemilik tanam tumbuh yang sah atas nama Tamrin.
Bahkan, tambah Marlion, pemilik tanam tumbuh tersebut, berada di lokasi saat kejadian serta sempat berargumen dengan massa yang melakukan aksi. Sebab menurut dia, lokasi tersebut sudah diselesaikan persoalan ganti untung tanam tumbuh oleh perusahaan.
“Negara kita adalah negara hukum. Dan sebagai warga negara yang baik, maka setiap persoalan yag dianggap sebagai pelanggaran, maka harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib,” jelas Marlion.
“Kami akan melaporkan kejadian dan aksi ancaman tersebut kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Sebanyak 195 personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) diturunkan melaksanakan bakti sosial (Baksos) di area lingkungan pasar kabupaten di Desa Mata Langara, Kecamatan Wawonii Barat. Kamis, 9 Maret 2023.
Giat baksos yang dilakukan para penegak perda di Bumi Wawonii itu dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Satpol-PP ke-73, Satlinmas ke-61, Damkar ke-104 tahun 2023.
Kasatpol-PP Konkep, Sudarmin, SH mengatakan kegiatan baksos ini dalam rangkaian memperingati hari jadi instansi yang dipimpinnya. Dikatakannya, secara nasional HUT Satpol-PP ke-73, Satlinmas ke-61, Damkar ke-104 itu diperingati tanggal 3 Maret 2023.
“Sebetulnya peringatannya secara nasional sudah lewat, namun kami di sini (Konkep, red) baru akan kami menggelar upacara peringatan Minggu ke dua Maret karena faktor kesibukan. Tetapi sebagai tindakan sosial kami kepada masyarakat sehingga kita rangkaikan melakukan baksos di pasar kabupaten,” kata Kasatpol-PP Konkep, Sudarmin saat di temui di kantornya. Rabu, 8 Maret 2023.
Selain itu, pada saat baksos pihaknya akan melakukan sosialisasi agar patuh terhadap aturan pemerintah. Sudarmin menambahkan, sasaran sosialisasi kepada para pedagang baik yang berada di area pasar kabupaten maupun yang sedang berdagang di pinggir jalan poros.
“Tugas kami kan adalah penegak perda Konawe Kepulauan, jadi selain baksos juga kita sosialisasi kepada masyarakat. Ini juga agar hubungan antar Satpol-PP dengan masyarakat terus terjalin baik,” ujar Kasatpol-PP Sudarmin.
Pada momen ini, Sudarmin berharap kepada seluruh personilnya agar terus melaksanakan tugasnya sebagai penegak perda di daerah agar profesional.
“Pada kesempatan berbahagia ini saya harapkan semua anggota personil Satpol-PP dan Damkar untuk terus disiplin dan bekerja profesional. Karena kita adalah penegak perda daerah, jika tidak disiplin, beretika dan profesional maka dalam penegakan sebagai tugas kita justru akan menimbulkan masalah,” imbuhnya.
“Intinya kita harus jaga sikap dan bekerja profesional. Itu saja. Sekali lagi, saya ucapkan dirgahayu Satpol-PP ke-73, Satlinmas ke-61, Damkar ke-104 tahun 2023,” tandasnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) akan menggelar event lomba mancing dengan hadiah yang sangat menggiurkan. Kegiatan yang disebut ‘Wawonii Festival Mancing’ dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Konkep yang ke – 10 tahun 2023.
Ketua Panitia Wawonii Festival Mancing 2023, Mahmud menjelaskan festival mancing ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Konawe Kepulauan. Kemudian, kedepan event ini akan menjadi event tahunan di Wawonii karena festival mancing merupakan salah satu langkah Pemkab Konkep dalam promosi potensi perikanan dan kelautan yang ada di Palau Wawonii.
“Selain warga lokal, festival mancing ini kita buka umum se-sulawesi. Ada mancing moderen dan mancing tradisional. Untuk hadiahnya cukup besar dan menggiurkan skali,” kata Ketua Panitia Wawonii Festival Mancing 2023, Mahmud beberapa waktu lalu.
Menurutnya, event yang akan berlangsung pada tanggal 10-12 Maret ini merupakan momen yang sangat tepat bagi Pemkab Konkep untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya nelayan agar tetap menjaga kelestarian ekosistem laut Wawonii.
“Jadi event ini tidak hanya sekadar even lomba mancing saja untuk memperingati hari jadi kabupaten kita. Pada kesempatan ini nanti kita akan sosialisasikan kepada masyarakat dan para peserta agar menjaga ekosistem laut kita,” terang Mahmud.
Kepala BKD Konkep itu mengatakan dengan potensi di sektor kelautan yang sangat besar dan melimpah, apabila potensi tersebut tidak di jaga, maka segala ekosistem laut akan rusak, dan besar kemungkinan mengakibatkan matinya ikan – ikan yang berada di sekitaran perairan pulau Wawonii.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, dapat menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk menikmati asrinya alam Pulau Wawonii dengan berbagai macam keindahannya.
“Mari bersama menyukseskan kegiatan Wawonii Festival Mancing 2023, buktikan kepada orang diluar Pulau Wawonii bahwa daerah kita kaya akan sumber daya alamnya,” tandas Mahmud.
Berikut besaran hadiah yang menggiurkan pada event Wawonii Festival Mancing 2023:
* Kategori Mancing Modern: – Juara I Rp.30.000.000. – Juara II Rp.20.000.000. – Juara III Rp.10.000.000.
* Kategori Hadiah Mancing Tradisional: – Juara I Rp.10.000.000. – Juara II Rp.7.000.000. – Juara III Rp.5.000.000.
*Kategori Hadiah Per Spesies Mancing Modern masing-masing 2 juta rupiah, antara lain jenis ikan Tuna, Travelli, Grouper, Ruby snapper, Kakap, Wahoo dan Escolar.
*Kategori Hadiah Per Spesies Mancing Tradisional masing-masing 1 juta rupiah, antara lain adalah jenis ikan Tuna, Travelli, Grouper, Ruby snapper, Kakap dan Wahoo.
KONKEP, SULTRAGO.ID- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil meraih penghargaan sebagai daerah dengan tingkat kepatuhan SPT ASN tertinggi dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kendari pada Selasa, 7 Maret 2023.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Konkep Mahmud, SP., M. PW.
Dikatakan Mahmud, penghargaan yang diperoleh ini merupakan bentuk dari apresiasi yang diberikan atas kerjasama yang baik selama ini antara BKD Konkep dengan KPP Pratama Kendari dalam mendukung dan mendorong pelaporan SPT tahunan ASN yang ada di Konkep.
“Alhamdulillah tahun ini kami memperoleh predikat Kepatuhan ASN tertinggi. Dimana penghargaan yang diraih ini juga tidak lepas dari pengarahan dan bimbingan Bupati Konkep H Amrullah, Wakil Bupati Andi Muhammad Lutfi dan Pak Sekda H Cecep Trisnajayadi. Sehingga atas arah tersebut kita berhasil mencatatkan sebagai salah satu dari tiga daerah dengan tingkat kepatuhan SPT ASN tertinggi di Sultra,” ujar Mahmud melalui pesan WhatsApp pribadinya, Rabu (8/3).
Mantan Kabag Umum Setda Konkep itu menjelaskan salah satu faktor yang mendorong capaian penghargaan yang diraih tentang pelaporan SPT tahunan ASN yaitu dengan hadirnya pojok pajak yang diterapkan di BKD Konkep.
Penerapan pojok pajak dilakukan, lanjut Mahmud adalah sebagai upaya mempermudah sistem pelayanan di instansi yang dinahkodainya.”Kita harus jemput bola dan mempermudah pegawai dan masyarakat yang ada di Konkep dalam melaporkan SPT tahunannya,” terangnya.
“Kegiatan pojok pajak ini dilaksanakan setiap tahunnya. Selain menghadirkan pojok pajak dalam rangka mendorong tinggi laporan SPT tahun ini, kita juga rutin melakukan sosialisasi kepada seluruh unsur pimpinan daerah, kepala OPD dan ASN dalam pelaporan SPT tahunan sebelum jatuh tempo 31 Maret,” jelas Mahmud.
Atas capaian itu, Mahmud mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda Konkep yang senantiasa mendukung dan mengarahkan BKD Konkep dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama ini. Sehingga BKD Konkep selalu berada pada jalur yang lebih baik dari tahun ketahun.
“Saya berharap kedepannya apa yang kita raih dan capai hari ini bisa dipertahankan, sehingga bisa mendukung dalam akselerasi pembangunan daerah. Selain itu juga tetap terjaganya kerjasama yang baik dengan KPP Pratama Kendari dan membuka layanan pojok pajak di kabupaten Konawe Kepulauan,” pinta Mahmud mengakhiri.
WAWONII, SULTRAGO.ID – Kehadiran PT.GKP (Gema Kreasi Perdana) sebagai salah satu pusahaan pertambangan di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukan komitmennya kepada warga Wawonii.
Salah satu komitmennya dengan memberikan pendidikan tentang pengembangan soft skill kepada generasi Wawonii yang dikenal dengan sebutan kegiatan kelas kepemimpinan bersama GKP. Ini merupakan bagian dari program Employee Voluntary Programm (EVP). Sabtu, 25 Februari 2023.
Dalam kegiatan Kelas Kepimimpinan Bersama GKP telah melibatkan 50 siswa-siswi dari SDN 06 Roko-Roko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Konkep. Pola pembelajaran dengan membagi kelompok, setiap kelompok didampingi mentor dari karyawan PT.GKP sendiri.
Manajer Eksternal GKP, Cipi Ristianto mengungkapkan, kelas kepemimpinan bersama GKP ini merupakan upaya untuk menanamkan dasar-dasar kepemimpinan kepada para siswa. Selain itu, mereka juga dilatih untuk bisa berfikir kreatif, inovatif dan bersikap kritis dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka temui, baik di sekolah ataupun rumah.
“Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus menjadi bagian dari masyarakat Wawonii, dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul,” kata Cipi Ristianto saat ditemui di sela kegiatannya. Sabtu (25/2/2023).
Kelas kepemimpinan bersama GKP ini, lanjut Cipi, merupaan kegiatan perdana untuk level sekolah dasar. Kegiatan softskill academic ini, akan menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan menyasar semua tingkatan sekolah sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada awal kegiatan, sasaran utama adalah sekolah-sekolah yang berada di lingkar tambang, selanjutnya akan diperluas kepada sekolah-sekolah di Kabupaten Konawe Kepualauan.
“Generasi unggul di masa depan adalah generasi kreatif dan inovatif yang mampu beradaptasi dalam setiap perubahan. Untuk itu, melalui program ini kita ingin menyiapkan shaping the next generation, generasi luar biasa di masa depan,” imbuh Cipi.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SDN 06 Roko-Roko, Herman, S. Pd mengapresiasi program yang dilakukan pihak perusahaan GKP. Ia berharap, melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan kemampuan softskill para siswa, sehingga ke depan, mereka bisa lebih kritis, inovatif dan kreatif dalam menghadapi tantangan hidup yang nyata.
‘Mudah-mudahan, Kerjasama ini, bisa diteruskan dengan Kerjasama -kerjasama lainnya ke depannya,” ujar Herman.
Sementara itu, salah satu mentor dalam kelas kepemimpinan bersama GKP, Maria Angelina Dea, mentor dalam kegitan Kelas Kepemimpinan dalam paparan materinya adalah agar para siswa menyelesaikan persoalan atau masalah yang berasal dari cerita yang sering didongengkan orang tua bagi anak-anaknya di Rokoroko Raya, yaitu cerita La Ndoke-ndoke dan Wa Kolo-Kolopua, cerita tentang persahabatan monyet dan kura-kura, yang akhirnya berujung tragis, kematian keduanya.
Pada kegiatan itu, para siswa diminta untuk memberi solusi, agar muara dari cerita monyet dan kura-kura, tidak berkhir maut. Para siswa diharapkan untuk kreatif dan inovatif. Memanfaatkan alat-alat sederhana yang ada di skeitar mereka untuk mneyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh monyet dan kura-kura.
“Melalui kegiatan ini, ada kerjasama, ada inovasi, impovisasi sehingga mereka mampu mengurai masalah. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa masalah pasti ada. Baik di rumah, sekolah ataupun dimana saja. Tetapi mereka harus diminta untuk menjadi problem solver, menyelesaikan masalah yang dihadapi,” demikian diceritakan wanita yang dikenal berkacamata dan murah senyum itu.
Ujungnya, monyet dan kura-kura tidak saling membunuh, tetapi mereka kembali hidup harmonis. Menurut Dea, begitu sapaan akrabnya, peserta diajarkan untuk menjadi solusi, peka terhadap persoalan yang dihadapi di tengah masyarakat atau lingkungan mereka. Kebiasaan ini harus ditanamkan sejak dini.
Kelas Kepemimpinan Bersama GKP ini memang sengaja menyasar pada sofskill, karena kalau masuk ke hard skill, nanti akan berbenturan dengan pola pengajaran yang sudah dilakukan oleh para guru di sekolah. Melalui kegiatan ini, dia berharap, akan lahir generasi-generasi unggul dari Pulau Wawonii.
WAWONII, SULTRAGO.ID – Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) PT Gema Kreasi Perdana (GKP) tidak saja masih berlaku sampai saat ini. Namun, anak perusahaan Harita Group itu tercatat sebagai perusahaan yang paling taat dalam melakukan pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) atas penggunaan Kawasan Hutan (PKH) se Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hal itu terungkap dalam acara Kepatuhan dan Kepatutan Pelaporan dan Pembayaran PNBP PKH, pada 27 Oktober 2022 lalu, di Hotel Claro, Kendari.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Dan Tata Lingkungan (BPKH) Wilayah XXII, PT GKP menjadi narasumber sebagai perusahaan wajib bayar (WB) yang paling patuh dalam melakukan pembayaran Penggunaan Kawasan Hutan (PKH).
Hadir dalam acara tersebut, Mufti Sodik, Manajer Perizinan Forestry PT GKP. Bahkan, Mufti yang hadir mewakili manajemen PT GKP, didapuk menjadi pembicara, untuk sharing dan berbagai pengalaman dengan perusahaan-perusahaan tambang lain di wilayah BPKH wilayah XXII.
Mengatakan penghargaan kepada GKP, karena perusahaan selama ini dinilai selalu patuh dan taat dalam melakukan pembayaran kewajibannya. Apresiasi tersebut, karena Pt GKP secara konsisten selalu memenuhi kewajibannya tepat waktu.
“ini merupakan penghargaan kepada PT GKP sebagai perusahaan yang secara konsisten dan selalu mematuhi kewajiban dalam melakukan pembayaran pinjam pakai kawasan hutan.
“Sejak awal, kita selalu taat dalam mematuhi kewajiban kita,” kata Mufti dalam keterangannya, Sabtu, 25 Februari 2023.
IPPKH merupakan izin yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Kementrian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), kepada Lembaga atau institusi untuk melakukan kegiatan kegiatan non kehutanan di wilayah kehutanan. Untuk sektor pertambangan, jangka waktu perizinan IPPKH disesuaikan dengan masa berlaku izin usaha pertambangan (IUP) baik IUP ekslporasi maupun IUP produksi.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.16/menhut-III/2014 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan.
“aizin pinjam pakai Kawasan hutan milik PT GKP, masih sah dan berlaku sampai 14 November 2028. Jadi tidak benar, kalau IPPKH kita sudah kadaluarsa,” tambah Marlion SH,.CMLC, Legal officer PT GKP.
Selain itu, lanjut Marlion, PT GKP juga mematuhi kewajibannya dalam membayar Provisi Sumber Daya Hutan Dana Reboisasi (PSDH-DR). Begitu juga dengan dana jaminan reklamasi dan pasca tambang.
Sementara terkait aktivitas pertambangan yang masih dilakukan oleh PT GKP, Marlion menegaskan bahwa, sesuai amar putusan PTUN menolak permohonan penundaan pelaksanaan obiek sengketa a quo yang diajukan oleh para penggugat.
Begitu juga dalam amar putusan MA, meminta kepada Pemda Konkep dan DPRD untuk melakukan revisi RTRW, bukan mencabut izin usaha pertambangan PT GKP.
“Sehingga jelas melalui amar putusan MA maupun PTUN, kita masih terus dibolehkan untuk melakukan aktivitas, sampai ada keputusan berkekuatan hukum tetap,” tegas Marlion.