Kategori: Konawe Kepulauan

  • UMKM Binaan GKP Ikut Pamer Produk di Pameran Ekonomi Kreatif Wawonii 2022

    UMKM Binaan GKP Ikut Pamer Produk di Pameran Ekonomi Kreatif Wawonii 2022

    KONKEP, SULTRAGO.ID – UMKM binaan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) Samaturu dan Mohawi turut serta dalam Pameran Ekonomi Kreatif Wawonii yang diselenggarakan di Taman Kuliner Langara pada 13-15 Desember 2022.

    UMKM Samaturu dan Mohawi memamerkan pruduk olahan olahan mete dan keripik kelapa pada event yang digelar oleh Creative Econimic Forum bersama Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) tersebut.

    Manager Eksternal PT GKP, Cipto Ristianto mengatakan, produk binaan yang diperkenalkan merupakan wujud dari komitmen PT GKP dalam meningkatkan perekonomian masyarakat disektor UMKM.

    “Komitmen kami, sejalan dengan tema utama pameran ini yakni sebagai temu karya ekonomi kreatif lokal menuju Wawonii Bangkit,” ujar Cipto.

    Dalam pameran yang diinisiasi oleh Creative Wawonii Forum (CWF) serta Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Konawe Kepulauan, semua varian rasa baik olahan mete maupun keripik kelapa ikut dipamerkan.

    Acara yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe Kepulauan, Cecep Trisna jayadi mewakili Bupati Konkep dan dimeriahkan oleh Komika Raim Laode, mendapat antusias yang sangat besar dari masyarakat Langara dan sekitarnya.

    Usai membuka acara, Sekda dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nurul Hidayati serta rombongan, mengunjungi lokasi pameran. Produk UMKM binaan PT GKP yang pertama disambangi sambil berdiskusi dengan staf CSR yang berjaga di booth UMKM binaan PT GKP.

    “Kemasannya menarik, produknya unik. Nanti rencana akan kita ikutkan di pameran Nasional mewakili Konkep,” ucap Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Konkep, Jumin saat menyambangi produk umkm binaan GKP.

    Selain rombongan Sekda, Ketua Dekranasda serta pimpinan instansi pemerintah, warga masyarakat juga cukup antusias melihat dari dekat, bertanya dan ada juga yang membeli produk binaan PT GKP.

    Kolaborasi Berbagai PihakPameran Ekonomi Kreatif Wawonii yang diinisiasi oleh CWF merupakan pameran perdana yang diselenggarakan di Wawonii. Dalam pemeran ini, ada tiga sub sektor ekonomi kreatif yang ditampilkan, kriya, kuliner dan perfileman. Meski kegiatan perdana, dukungan dari berbagai pihak cukup besar, baik pemerintah daerah, pelaku usaha maupun pegiat ekonomi kreatif di Wawonii.

    Nanang Sofyan, Ketua Creative Wawonii Forum mengatakan, kegiatan pameran ini merupakan kegiatan perdana, hasil kolaborasi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Konkep dan CWF. Dasar utamanya adalah banyak pelaku ekonomi kreatif yang ada di Konkep, namun mereka belum memiliki wadah untuk memperkelkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.

    “Kegiatan ini lahir dari keresahan dan harapan. Bahwa banyak pelaku usaha ekonomi kreatif di Wawonii, namun mereka kesulitan untuk memasarkan produk mereka. Semoga kegiatan ini menjadi jalan, media bagi pelaku ekonomi kreatif untuk tidak hanya mengenalkan produk mereka, tetapi juga sharing informasi dan pengalaman,” Jelas Nanang.

    Lebih jauh Nanang berharap, meski kegiatan ini merupakan kegiatan perdana, tetapi diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat dan semoga kegiatan ini berkelanjutan dan menjadi agenda rutin pemerintah daerah bersinergi dengan berbagai pihak.

    Bupati Konkep, Amrullah yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Konkep menyambut baik kegiatan ini dan berharap bisa memberi manfaat dan memicu tumbuhnya usaha ekonomi kreatif di masyarakat.

    “Ekonomi kreatif ke depan akan menjadi penopang ekonomi masyarakat dan menjadi bagian dari rencana jangka panjang pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan,” ucap dia.

  • 2 Karyawan PT GKP Persembahkan Medali untuk Konkep di Ajang Porprov

    2 Karyawan PT GKP Persembahkan Medali untuk Konkep di Ajang Porprov

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Dua orang karyawan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) berhasil mempersembahkan medali untuk Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Mereka adalah Fadlan (22), meraih medali perak cabang olahraga gulat kelas 65 kilogram gaya bebas, dan Muhammad Gegas (25) meraih medali perunggu di kelas 86 kilogram gaya bebas.

    “Alhamdulillah, walaupun waktu persiapan kita sangat mepet, tetapi kami, bisa mempersembahkan medali untuk Konawe Kepulauan,” ujar Gegas, Minggu (4/12).

    Gegas yang bekerja di bagian fuel PT GKP mengaku hanya melakukan latihan satu kali. Sementara rekannya Fadlan yang bekerja di bagian general affair, dua kali berlatih sebelum bertanding. begitupun dengan rekan-rekannya sesama atlet untuk Cabor gulat, paling banyak hanya dua kali mengikuti latihan. Bahkan ada juga yang belum pernah berlatih.

    Meski demikian, lima atlet dari cabang olahraga gulat Konkep itu bisa mempersembahkan medali untuk daerah kelahiran mereka. Ada yang mendapatkkan medali emas, perak dan juga perunggu dalam kelas bertanding yang berbeda.

    “Kuncinya, semangat, pantang menyerah dan berdoa,” katanya.

    Hal yang sama juga disampaikan Fadlan. Menurut dia, jika persiapan yang dilakukan cukup, hasil yang didapatkan pasti lebih baik lagi. Namun dia bersyukur atas pencapain yang sudah diraih.

    Ua menilai, hasil yang diperoleh bersama rekan-rekannya semakin memacu dirinya untuk lebih giat berlatih, sehingga ke depan bisa memberikan yang lebih baik lagi untuk Konkep.

    Ketika disinggung soal dukungan perusahaan, Gegas dan Fadlan mengaku mendapatkan dukungan dari pimpinan perusahaan PT GKP juga rekan kerja lainnya. Perushaan memberikan izin kepada keduanya untuk berlaga dalam Porprov XIV Sulawesi Tenggara.

    “Terima kasih kepada perusahaan, pimpinan di site, yang sudah memberikan izin kepada kami untuk bisa ikut berlaga dalam ajang Porprov ini, ” Ungkap keduanya.

  • Tekad Sang Pendidik: Tambang Ilmu di Tanah Wawonii

    Tekad Sang Pendidik: Tambang Ilmu di Tanah Wawonii

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Seorang guru itu adalah seorang yang menyentuh masa depan. Ungkapan ini dirasa cocok menjadi pengantar kisah seorang guru yang mengabdikan dirinya dan berkarya di sebuah pulau di tenggara Sulawesi, Pulau Wawonii.

    Rizka Wardani, seorang guru yang lahir dan besar di Desa Roko-Roko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, telah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan selama hampir 9 tahun.

    Berasal dari keluarga pendidik, yang ayahnya juga seorang guru SD sewaktu beliau kecil, Rizka mengawali karirnya di dunia pendidikan setelah selesai kuliah di tahun 2013. Pada tahun tersebut, Rizka mendaftar menjadi seorang guru di Kabupaten Buton Utara, tetapi keberuntungan masih belum berpihak. Hal tersebut tidak menyurutkan niatnya.

    Semangat Rizka untuk menjadi guru membuatnya mengambil kesempatan sebagai guru honorer di salah satu sekolah, SD 2 Roko-Roko, yang sekarang menjadi SD Negeri 6 Wawonii Tenggara.

    Bak gayung bersambut, setahun berikutnya pada tahun 2014, Rizka berhasil menembus PNS pertama di Konawe Kepulauan dan dinyatakan lulus untuk menjadi guru tetap. Menjadi seorang guru, Rizka menyatakan rasa syukurnya. Mengabdikan diri di dunia pendidikan adalah mimpinya yang berhasil terealisasikan.

    “Alhamdulillah, sejak menjadi guru, walaupun penghasilannya sederhana tapi tetap disyukuri. Berbicara masalah pendidikan atau dalam hal ini tentang masalah keguruan itu, saya sendiri sangat mensyukurinya. Terutama kita mampu memberikan manfaat bagi peserta didik, baik keluarga kita atau anak-anak dari orang lain”, kata Rizka, Sabtu (26/11/2022).

    Perjalanan menjadi seorang guru tidaklah mudah, terutama di daerah terpencil seperti Konawe Kepulauan. Penempatan pertama Rizka setelah menjadi PNS Guru berada di Desa Mosolo. Meskipun masih satu kecamatan dengan Desa Roko-Roko, yang mana adalah tempat beliau tinggal, akses jalan yang dibutuhkan pada waktu itu masih sangat minim.

    Rizka menambahkan bahwa jalur tersebut tidak bisa ditempuh dengan jalan kaki, harus naik motor trail, dan diperlukan waktu sekitar 4 – 5 jam untuk menempuh perjalanan dari rumah hingga sekolah tempat beliau mengajar.

    Akan tetapi, saat ini akses jalan antardesa menjadi lebih mudah dan layak. Banyak penyesuaian infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah daerah dan di beberapa titik lokasi dibantu juga oleh perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Wawonii, PT Gema Kreasi Perdana untuk mempermudah mobilitas warga, termasuk melancarkan aktivitas ekonomi dan pendidikan disana.

    “Alhamdulillan sekarang dari Roko-roko ke Mosolo jalan sudah lumayan bagus, kita bisa tempuh selama 15-30 menitan”, tambah Rizka.

    Rizka menilai jika untuk mencapai kesuksesan terkadang butuh adanya intervensi faktor eksternal. Menurutnya, keberadaan Pemerintah Daerah Konawe Kepulauan dan perusahaan tambang di roko-roko sangat membantu masyarakat. Salah satunya juga turut mengakselerasi proses belajar-mengajar karena memberikan pandangan baru dalam kurikulum pendidikan yang sudah lama kurangberkembang disana.

    Saat ini, Rizka menjabat sebagai kepala sekolah SD Negeri 5 Wawonii Tenggara. Dalam rangka untuk mendorong inovasi pendidikan di sekolahnya, program kolaborasi pun dicetuskan dengan perusahaan tambang. Sebagai contoh, pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup dan juga Hari Anak Nasional, seluruh stakeholder pendidikan dilibatkan untuk memberikan kontribusi. Mereka merasa terbantu dengan adanya kerja sama tersebut.

    Rizka optimis, jika sebagai anggota perusahaan dari Harita Nickel, PT Gema Kreasi Perdana mampu dan berkompeten dalam memfasilitasi pelatihan, serta pengembangan untuk guru–guru di sekolah-sekolah Wawonii Tenggara khususnya yang dirasa masih kurang. Sehingga, fokus pengembangan sumber daya manusia di aspek pendidikan dapat menyeluruh.

    “Guru-guru di sini sangat membutuhkan pelatihan dan pengembangan mengajar, bisa dibuatkan workshop, atau misalnya di sini belum ada guru Bahasa inggris, dari perusahaan bisa meluangkan waktu untuk memberikan pelajaran tersebut dengan sukarela. Ajaklah guru-guru di lingkar tambang untuk studi banding agar mampu mengembangkan profesinya sebagai guru”, harap Rizka.

    Tentu saja ini menjadi masukan yang sangat besar bagi PT Gema Kreasi Perdana untuk mengembangkan pendidikan di lingkungan sekitar tambang. Rizka juga menambahkan, bahwa ia sangat berharap jika program kolaborasinya dengan perusahaan ini mampu membukakan kesempatan luas dan masa depan pada anak-anak asli daerah yang sekarang sudah berhasil menempuh pendidikan tinggi.

    Rizka berharap jika nantinya anak-anak ini bisa kembali dan berkontribusi di kampung halamannya. Harapannya perusahaan bisa mengakomodasi dan mengembangkan sumber daya manusia di desa lingkar tambang ini secara berkelanjutan.

  • Warga Desa Wawoone Terima BLT untuk Tahap Akhir Tahun Ini

    Warga Desa Wawoone Terima BLT untuk Tahap Akhir Tahun Ini

    KOKEP, SULTRAGO. ID – Warga Desa Wawoone Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara terima Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap akhir untuk Bulan September dan Desember 2022, Jumat (18/11).

    Kades Wawoone Taiyeb mengungkapkan, Penerima BLT hanya disalurkan kepada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan langsung dari Pusat, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan lainnya.

    “Alhamdulillah penyaluran BLT ditahun ini telah dibagikan sebagaimana mestinya, dan ini merupakan janji saya akan memberikan semua apabila anggaran telah cair,” ucap Taiyeb, Jumat(25/11).

    Ia menyebutkan, penerima BLT Desa Wawoone berjumlah 76 orang dan dipastikan belum menerima bantuan langsung dari pusat. Dan tahap selanjutnya akan dilakukan verifikasi yang pantas untuk mendapatkan BLT seperti Lansia, Janda, dan keluarga tidak mampu.

    “Semoga dengan adanya penyaluran BLT itu dapat membantu masyarakat, apalagi mengingat BBM saat ini harganya melonjak naik,” harapnya.

  • Kades Wungkolo Salurkan BLT Tahap Akhir 2022

    Kades Wungkolo Salurkan BLT Tahap Akhir 2022

    KONKEP, SULTRAGO. ID – Kepala Desa (Kades) Wungkolo Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Hamsu salurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap akhir tahun 2022 kepada masyarakat, Sabtu (19/11).

    BLT yang disalurkan pada tahap ini terhitung tiga bulan sekaligus, yaitu BLT Bulan Oktober sampai Desember 2022.

    “Alhamdulillah mulai dari tahap pertama penyaluran BLT hingga sekarang semuanya berjalan lancar,” kata Hamsu, Jumat (25/11).

    Untuk diketahui, penganggaran BLT Dana Desa diatur dalam Perpres 104 Tahun 2021 yang menekankan bahwa BLT Desa dianggarkan sebesar paling sedikit minimal 40 persen dari pagu Dana Desa yang diterima setiap desanya pada tahun 2022.

    Penyaluran BLT yang diselenggarakan di sanggar pelatihan desa Wungkolo itu, berjumlah 72 orang yang dipastikan bukan bagian dari unsur pemerintah desa Wungkolo dan bukan penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan jenis bantuan lainnya.

    “Dengan adanya bantuan ini, semoga dapat membantu masyarakat, mengingat kita akan menghadapi Inflasi besar kedepannya,” harapnya.

    Di informasikan pula, di tahap selanjutnya akan dilakukan verifikasi yang pantas untuk mendapatkan BLT seperti Lansia, Janda, dan keluarga tidak mampu.

  • Peringati Hari Kesehatan Nasional, PT GKP Laksanakan Kegiatan PMT untuk Cegah Stunting

    Peringati Hari Kesehatan Nasional, PT GKP Laksanakan Kegiatan PMT untuk Cegah Stunting

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-58, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bekerjsama dengan Puskesmas Roko-Roko Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) laksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Bayi dan Balita.

    Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Desa Nambo Jaya pada 14 November dan di Posyandu Desa Sainoah Indah pada 16 November 2022. Kegiatan tersebut dihadiri langsung GM External PT GKP Bambang Murtiyoso, Kepala Puskesmas Roko-Roko Alwi dan Kepala Desa Nambo Jaya Lamido.

    Selain pemberian makanan tambahan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan Lansia, penimbang berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pemberian Kartu Menuju Sehat (KMS).

    Tim CSR PT GKP Aldo Sastra mengatakan, PMT merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) GKP di bidang kesehatan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap Bayi dan Balita. Tujannya, untuk memberikan gizi terbaik dan mencegah terjadinya gizi buruk terhadap anak-anak di daerah lingkar tambang.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bayi Stunting. Fokus PMT, bahwa di area ring satu perusahaan tidak boleh terdapat kasus gizi buruk. Selain itu harapannya kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama dengan instansi-instansi lain di area lingkar perusahaan,” ungkapnya.

    “Dari data puskesmas pada kegiatan PMT ini, rerata berat bayi 5,25 kg tinggi badan 43,05 cm. Sedangkan rerata berat badan Balita 10,4 kg dengan tinggi badan 84,79 cm. Dari data tersebut, menunjukan Bayi dan Balita dalam kondisi sehat,” sebut Aldo.

    GM External PT GKP Bambang Murtiyoso berharap, melalui program PMT ini, gizi anak-anak dapat terpenuhi dengan baik, sehingga menjadi lebih sehat dan siap menjadi generasi penerus bangsa.

    “Semoga kegiatan PMT ini bisa menjadi penambah gizi bagi bayi dan balita, dan kita berharap putra putri di sini sebagai generasi penerus bisa berkembang lebih sehat lagi sehingga memiliki satu akhlak yang mulia sehingga jadi kebanggan orang tua masyarakat dan agama, amin,” ujar Bambang.

    Kepala Puskesmas Roko-roko Alwi mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan PMT yang diselenggarakan pihak perushaan. Ia berharap, masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan PMT ini dengan baik.

    “Saya sangat berterimakasih kepada pihak perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan ini, karena sangat-sangat membantu,” ucap Alwi.

    Kegiatan PMT yang digelar PT GKP ini mendapat respon positif dan didukung penuh oleh masyarakat Nambo Jaya dan Sainoah Indah. Ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, bukan hanya
    kegiatan PMT saja, tetapi juga kegiatan apa saja yang diselenggarakan perusahaan.

    “Terima kasih atas kegiatan ini, sangat bermanfaat, tidak saja bagi anak-anak tetapi juga para ibu. Kegiatan ini sekaligus membuka kesadaran para ibu dan orang tua tentang pentingnya gizi yang baik bagi bayi dan anak-anak. Biasanya makanan tambahan hanya sedikit, sekarang jumlahnya lebih banyak. Terima kasih GKP,” ucap Daniati, salah seorang warga.

  • Ikut Cegah Stunting, PT GKP Bantu Pemberian Makanan Tambahan Bayi dan Balita di Wawonii

    Ikut Cegah Stunting, PT GKP Bantu Pemberian Makanan Tambahan Bayi dan Balita di Wawonii

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Tepat Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-58 tahun 2022. Salah satu anak perusahaan Harita Grup yang bergerak pada sektor pertambangan di Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan (Konkep) yang dikenal dengan PT.Gema Kreasi Perdana (GKP) bekerjsama dengan Puskesmas Roko-Roko, melakukan Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Bayi dan Balita di Desa Nambo Jaya dan Desa Sainoah Indah, Kecamatan Wawonii Tenggara selama dua hari, mulai Senin, 14 dan 16 November 2022.

    Selain melaksanakan PMT, pihak perusahaan bersama petugas Puskesmas Roko-Roko, dilakukan juga pemeriksaan lansia, penimbang berat badan, pengukuran tinggi badan serta pemberian kartu menuju Sehat (KMS) yang di saksikan langsung oleh GM Manager External, Bambang Murtiyoso, Kepala Puskesmas Roko-Roko, Alwin dan Kepala Desa Nambo Jaya, Lamido.

    Salah satu tim CSR PT.GKP, Aldo Sastra mengatakan pemberian makanan tambahan merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. GKP di bidang kesehatan.

    “ini juga sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap bayi dan balita di Wawonii untuk memberikan gizi terbaik sehingga dapat mencegah terjadinya gizi buruk terhadapa anak-anak di daerah lingkar tambang,” kata Aldo. Rabu, 16 November 2022.

    Dari data Puskesmas Roko-Roko pada kegiatan PMT ini, rerata berat bayi 5,25 kg tinggi badan 43,05 cm. Sedangkan rerata berat badan Balita 10,4 kg dengan tinggi badan 84,79 cm. Data itu menunjukan bahwa bayi dan balita di dua desa tersebut di Wawonii dalam kondisi sehat.

    Sementara itu, GM Manager External PT.GKP, Bambang Murtiyoso berharap lewat program PMT dengan ikut serta program CSR ini gizi anak-anak bisa terpenuhi dengan baik sehingga menjadi lebih sehat dan siap menjadi generasi penerus bangsa.

    “Semoga kegiatan PMT ini bisa menjadi penambah gizi bagi bayi dan balita dan kita berharap putra putri di di sini sebagai generasi penerus bisa berkembang lebih sehat lagi sehingga memiliki satu akhlak yang mulia sehingga jadi kebanggan orang tua masyarakat dan agama, amin.” Jelas Bambang Murtiyoso dalam sambutannya.

    Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Roko-Roko, Alwin sangat mengapresiasi kegiatan PMT yang diselenggarakan pihak perushaan PT. GKP lewat program CSR.

    “Kegiatan PMT ini semoga masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik, saya sangat berterimakasih kepada pihak perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan ini, karena sangat membantu kami Puskesmas Roko-Roko,” jelasnya.

    Senada dengan Alwin, Kepala Desa Nambo Jaya, Lamido sebagai apresiasinya dirinya berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat.

    “ Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak perusahaan atas kolaborasinya dengan pihak kesehatan dalam hal ini pemberian makanan tambahan. Jangan berfikir ini nilai dan jumlahnya, bantuan itu bukan besar dan kecilnya tapi keiklasan dan kepedulian. Dan saya rasa ini akan berkepanjangan” pungkasnya.

  • Konkep Target Masuk 10 Besar Porporov XIV Sultra

    Konkep Target Masuk 10 Besar Porporov XIV Sultra

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep) Amrullah menargetkan atlet Konkep yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Sulawesi Tenggara (Sultra) raih peringkat 10 besar.

    Hal itu disampaikan Amrullah saat melepas secara resmi kontingen atlet Konkep di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (16/11).

    Menengok hasil perolehan medali emas pada Porprov sebelumnya, Konkep hanya berhasil masuk 15 besar. Untuk itu, Bupati dua periode itu menargetkan atletnya bisa mendulang lebih banyak medali lagi di tahun ini.

    Untuk mencapai target tersebut, Pemda Konkep dibawah kepemimpinannya bersama Andi Muhamad Lutfi tidak tanggung-tanggung menggelontorkan anggaran yang cukup besar demi mendukung dan menyukseskan Porprov ke XIV tahun 2022.

    Sebagai motivasi dan untuk meningkatkan motivasi para atlet, Pemda Konkep juga telah menyiapkan bonus untuk atlet yang meraih medali atau yang berprestasi.

    “Sebelumnya kontingen Konkep hanya masuk 15 besar, tetapi target tahun ini kontigen Konkep harus masuk minimal 10 besar,” ujar Amrullah.

    Ketua Umum Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Konkep ini berpesan, Porprov yang digelar tahun ini menjadi momen bagi para atlet untuk meraih prestasi baik tingkat provinsi maupun nasional.

    “Dan perlu diingat, jangan jadikan perjuangan sebagai beban tetapi tanamkan rasa cinta terhadap olahraga, karena hal itu akan membuat perjuangan terasa indah. Dan tanamkan pula rasa saling memotivasi dan mendukung antar sesama atlet,” pungkasnya.

  • Bupati Konkep H. Amrullah Terima Plakat dan Piagam Penghargaan WTP Dari Menkeu RI

    Bupati Konkep H. Amrullah Terima Plakat dan Piagam Penghargaan WTP Dari Menkeu RI

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep), Ir. H. Amrullah, MT didampingi Sekda Ir. H. Cecep Trisnajayadi, MM, Kepala Badan Keuangan Daerah, Mahmud, SP., M. Pw dan Kepala Bappeda, Safiuddin Alibas, SP., ME menerima plakat dan piagam penghargaan WTP dari Mentri Keuangan (Menkeu) RI melalui Plt. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Adib Adli di Kendari. Senin, 14 November 2022.

    Plt. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sultra, Adib Adli mengatakan bahwa plakat dan piagam penghargaan atascapaian opini WTP Pemda Konkep itu merupakan wujud perhatian Menteri Keuangan atas nama Pemerintah Republik Indonesia karena pencapaian opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2021.

    “Konkep telah mendapatkan 3 kali WTP berturut-turut sejak tahun 2019 higga tahun 2021,” kata Adib Adli dalam keterangannya.

    Foto bersama Pemda Konkep dengan Plt. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Adib Adli di Kendari. Senin, 14 November 2022.

    Menurutnya, Predikat opini WTP merupakan pernyataan profesional dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai kewajaran informasi dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria.

    Kriteria tersebut adalah kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas Sistem Pengendalian Internal.

    “Pada tahun ini capaian WTP naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2021, jumlah Kementerian Lembaga (K/L) yang mendapatkan opini WTP berjumlah 83 dari total 87 K/L (95,4%) dan sejumlah 500 dari 542 Pemda mendapatkan opini WTP (92,25%),” jelas Adib Adli.

    Dijelaskan lagi, bahwacapaian WTP pada tahun ini bukanlah hal biasa jika melihat perjalanan Indonesia untuk membangun tata Kelola keuangan negara dan daerah yang akuntabel, transparan dan bertanggungjawab. Terlebih pada 2 tahun ke belakang, baik K/L maupun Pemda menghadapi situasi yang luar biasa karena dihadapkan pada pandemi Covid-19.

    Kondisi krisis tersebut memaksa Pemerintah untuk membentuk program khusus yaitu program Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang meliputi berbagai klaster baik kesehatan, perlindungan sosial, program proritas, UMKM dan korporasi, serta insentif usaha.

    “Di sisi lain, virus covid-19 yang terus bermutasi menjadikan Pemerintah harus dapat menanggulangi dampak dan akibat yang terjadi melalui perubahan anggaran APBN/D secara cepat, sehingga dapat menjadi instrument countercyclical yang dapat melindungi seluruh masyarakat Indonesia. Pengambilan kebijakan yang terus berubah dengan cepat dan responsive, namun dengan tetap memegang teguh akuntabilitas bukanlah sebuah kombinasi yang mudah. Karena itu dalam pengambilan keputusan, Pemerintah terus didampingi oleh berbagai pihak antara lain aparat penegak hukum, BPKP dan juga BPK dengan tujuan untuk menyamakan persepsi antara auditor dan auditee dalam pengambilan keputusan,” jelasnya.

    Pada tahun 2021 sebagai hasil dari pelaksanaan PC-PEN, Indonesia masuk ke dalam negara yang relatif sangat baik dalam penanganan pandemi dilihat dari jumlah kasus, jumlah vaksinasi serta kemampuan untuk merawat pasien Covid-19. Selain itu pada tahun 2021, Indonesia juga negara yang dinyatakan pulih ekonominya dilihat dari GDP 2021 yang telah melewati GDP masa pre-pandemi (2019).

    Penggunaan instrument APBN/D yang relatif pun menjadi prestasi berikutnya, karena dianggap mampu menangani krisis di masa pandemi, memulihkan ekonomi, serta menjadi salah satu faktor yang menentukan defisit dan utang Indonesia relatif sangat rendah dibandingkan negara yang lain. Pada tahun 2020 defisit mencapai 6%, kemudian turun pada tahun 2021 dengan nillai 4,7% dan diharapkan defisit 2022 juga masih akan terus mengalami penurunan.

    Berbagai prestasi yang telah disebutkan sebelumnya merupakan wujud dari penggunaan keuangan negara yang hati-hati, proper dan bertanggungjawab meskipun sedang berada dalam suasana krisis. Sehingga tidak heran pada tahun 2021 ini LKPP kembali mendapatkan opini WTP dari BPK.

    “Capaian WTP ini tercermin dari output, outcome dan kinerja pemerintah yang baik terlihat dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang mulai menurun setelah terjadi kenaikan pada masa pandemi, serta pertumbuhan ekonomi yang mulai pulih pada kuartal I dan II 2022,” terang Abid Adli.

    Atas capaian WTP yang diperoleh ini, pemerintah baik pusat maupun daerah tidak boleh terlena dan cepat berpuas diri karena tantangan yang dihadapi di masa pendatang akan semakin rumit. Setelah dilanda pandemi, kini dunia dihadapkan pada tantangan yang berbeda yang berimplikasi pada keuangan yang semakin rumit karena peningkatan inflasi dan adanya disrupsi harga pangan dan energi, serta kenaikan suku bunga capital flow yang dapat memengaruhi asumsi yang digunakan dalam penyusunan APBN/D. APBN/D harus terus bisa berdungsi sebagai penjaga negara dan bangsa dan shock absorber yang berkeadilan.

    Oleh karena itu capaian WTP perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan karena merupakan indikator bagi tata kelola yang baik pada pemerintah pusat dan daerah.

    Tidak hanya di dalam mengelola keuangan negara namun juga di dalam menjalankan fungsi dan tugas tanggung jawab pemerintahan. Pencapaian WTP bukanlah tujuan akhir karena tujuan akhir dari mengelola keuangan negara adalah mencapai tujuan bernegara yaitu menciptakan masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

    “APBN/D juga harus bisa benar-benar bermanfaat untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara, sehingga Indonesia dapat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” pungkasnya.

    Hal itu dibenarkan Pemda Konkep melalui Kadis Kominfo, Jamhur Umirlan saat dihubungi media ini pada Rabu, 16/11/2022 malam. Kata dia, pencapaian tersebut merupakan komitmen bersama untuk mengelola keuangan daerah dengan prinsip transparan dan akuntabel.

    Meski masih ada catatan, hal itu tetap menjadi perhatian Pemda Konkep demi penyempurnaan penyusunan LKPD kedepannya.

    (Sesuai perintah Pak Bupati kita, Pak H. Amrullah agar terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada publik. Tentunya capaian ini semua kita sangat bangga sebagai daerah yang masih baru,” kata Kadis Kominfo Konkep, Jamhur Umirlan.

  • Pemdes Wungkolo Tetapkan RKPD Tahun 2023, Berikut Program Perioritas yang Akan Dilaksanakan

    Pemdes Wungkolo Tetapkan RKPD Tahun 2023, Berikut Program Perioritas yang Akan Dilaksanakan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Selasa (23/7), Pemerintah Desa (Pemdes) Wungkolo, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) tetapkan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPD) tahun 2023.

    Musdes penetapan RKPD yang dilaksanakan di Sanggar Pelatihan Seni Desa dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh pemuda, masyatakat, serta unsur yang terkait di Desa Wungkolo.

    Berikut program perioritas Pemdes Wungkolo yang akan dilaksanakan 2023 mendatang.

    1. Ketahanan Pangan (pengadaan pukuk dan bibit padi)
    2. Sarana dan prasarana pertanian (sensor mini dan alat pencacah nilam)
    3. Pembangunan Fisik (pembukaan dan lanjutan jalan usaha tani, drainase/talud penahan tanah, dan deker)
    4. Bidang Pendidikan (beasiswa mahasiswa dan operasional PAUD)
    5. BUMDES (penyulingan minyak nilam)
    6. Stunting (pengadaan makanan tambahan, vitamin Babita dan Ibu hamil, serta operasional kader)
    7. Pemeliharaan data SDGS

    “Ini merupakan langkah awal untuk menentukan progres Desa Wungkolo ditahun 2023 kedepannya. Setelah Musdes ini akan ada Musdes selanjutnya, dan hasil yang didapatkan hari ini akan dilihat mana yang harus diprioritaskan,” ujar Arif Rahman, Bendahara Wesa Wungkolo.

    Ia berharap, RKPD yang ditetapkan pada Musdes ini dapat menjadi langakah awal menuju Desa Wungkolo maju dan sejahtera masyarakatnya.

    “Mari satukan suara untuk Wungkolo yang lebih baik dan menjadi desa percontohan bagi desa lainnya,” pungkasnya.