Penulis: Sam

  • Perum Bulog Serahkan 500 Paket Beras Bervitamin untuk Panti Asuhan dan Santri Penghafal Quran

    Perum Bulog Serahkan 500 Paket Beras Bervitamin untuk Panti Asuhan dan Santri Penghafal Quran

    KONAWE, SULTRAGO.ID – Perum Bulog menyerahkan 500 paket beras khusus bervitamin (beras fortivit) kepada para santri, penghuni panti asuhan, serta masyarakat Kendari dan sekitarnya.

    Paket beras fortivit itu diserahkan kepada Ketua PWI Peduli Pusat Mohammad Nasir di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (6/2).

    Selanjutnya, PWI Peduli Pusat menggandeng Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) akan mendistribusikan bantuan beras tersebut ke santri penghafal Quran Pondok Pesantren Rumah Quran Ahlu Dzikri Wal Fikri Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Senin (7/2/2022).

    Paket yang berisi tiga kemasan beras fortivit itu juga akan didistribusikan ke sejumlah panti asuhan dan pondok pesantren di Kota Kendari dan sekitarnya.

    Pondok pesantren lokasi penyerahan bantuan dalam rangka merayakan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, di Kendari itu sebagian besar santrinya dari kalangan menengah bawah.

    “Alhamdulillah, terima kasih kepada Perum Bulog atas dukungannya kepada PWI Peduli dan Tim Bakti Sosial HPN 2022 Kendari. Ini untuk ke sekian kalinya Bulog mendukung kegiatan sosial PWI Peduli,” kata M Nasir.

    Nasir bersama tim PWI Peduli Minggu pagi mendatangi Rumah Quran untuk berkoordinasi dan mengecek persiapan penyerahan bantuan beras fortivit tersebut. Pondok pesantren penghafal Quran pimpinan Ustadz Zulfaidi itu berada di tepi laut Teluk Kendari. Ponpes ini memiliki santriwan dan santriwati yang mondok sebanyak 60-an anak seusia SD dan SMP.

    Nasir mengatakan paket lainnya disalurkan oleh IKWI Sultra.

    Sementara itu, Ketua IKWI Pusat Indah Kirana memimpin langsung ibu-ibu IKWI se-Indonesia, termasuk IKWI Suktra, turut membagikan sembako dalam rangka meramaikan perayaan HPN 2022 ini. ***

    (HumasHPN2022)

  • Tabrakan Kapal Tanker, Ferry KMP Bahteramas Rute Kendari-Langara Tidak Beroperasi Sementara

    Tabrakan Kapal Tanker, Ferry KMP Bahteramas Rute Kendari-Langara Tidak Beroperasi Sementara

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahteramas rute Kendari-Langara (Wawonii) dikabarkan tidak bisa beroperasi untuk sementara waktu.

    Pasalnya, KMP Ferry Bahteramas telah mengalami insiden tabrakan dengan kapal tanker di perairan Teluk Kendari, Sabtu (5/2) sekitar pukul 18.40 Wita.

    Akibat insiden tersebut, kapal mengalami kerusakan cukup parah pada rampdoor atau pintu depan dan tidak bisa difungsikan.

    Kapten Alit Tariana saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Minggu (6/2), ia membenarkan, sesuai perintah Angkutan Sungai Danau dan Penyebrang (ASDP) yang bernomor OP.001/01/II/ASDP-KDI.2022, pengguna jasa KMP Bahteramas lintas Kendari-Langara untuk sementara tidak dapat melakukan operasi dikarenakan akan melakukan perbaikan.

    “Jadi mulai hari ini KMP Bahteramas dokcing, dan untuk berapa lama kita belum tau, tapi kita usahakan secepatnya agar bisa beroperasi kembali,” ungkapnya.

    Insiden tabrakan tersebut juga dibenarkan salah seorang penumpang. Adit (37) menjelaskan, tabrakan yang terjadi secara tiba-tiba itu membuat para penumpang panik, bahkan menangis histeris.

    “Bukan kapal tongkang tapi kapal tanker, saya juga sampai saat ini masih kepikiran karena pada saat itu saya duduk pas di anjungan samping ruang kemudi,” bebernya.

  • Soal Pajak Parkir di Tempat Usaha, Ketua Arokap Sultra Beri Beberapa Catatan Penting untuk Pemkot Kendari

    Soal Pajak Parkir di Tempat Usaha, Ketua Arokap Sultra Beri Beberapa Catatan Penting untuk Pemkot Kendari

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Ketua Asosiasi Rumah Makan, Refleksi, Bioskop, Karaoke, Warkop, Pub (Arokap) Sulawesi Tenggara (Sultra) Amran menyatakan mendukung kebijakan Pemerintah Kota terkait pemungutan pajak parkir di tempat-tempat usaha di Kota Kendari.

    Kendati demikian, Amran memberikan beberapa catatan penting sebagai saran kepada Pemkot Kendari dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dalam pelaksanaan pemungutan pajak parkir.

    Pertama menyangkut pajak parkir, Pemkot harus melakukan penataan ulang zona wilayah-wilayah usaha di Kota Kendari.

    “Dan kalau perlu, Pemerintah Kota mengangkat petugas parkir dinsetiap wilayah tempat usaha, sehingga masyarakat sekitarnya diberdayakan,” ujar Amran, Jumat (4/2).

    Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar Pemkot Kendari menyediakan fasilitas dan sarana pendukung di tempat usaha yang akan dipungut pajak parkir, yakni menyediakan karcis parkir, seragam parkir, dan sarana penunjang lainnya.

    Sebab sampai saat ini, sambung Amran, tidak ada tempat parkir khsusnya di wilayah-wilayah usaha yang disediakan karcis parkir oleh Pemkot.

    “Sehingga melalui kesempatan ini, saya menyarankan serta memberikan solusi kepada Pemerintah Kota Kendari agar fasilitas ini disediakan,” imbaunya.

    Amran menambahkan, potensi pendapatan daerah dari pajak parkir bisa mencapai ratusan juta bahkan miliaran jika diatur dan dikelola dengan baik.

    “Melalui kesempatan ini juga Arokap menawarkan solusi, Dispenda Kota Kendari mungkin bisa menyelenggarakan coffee morning dan mengundang Arokap untuk kita diskusikan bagaimana pajak parkir dikelola dengan baik,” pungkasnya.

  • Kronologi Kasus Suap Dana PEN Kolaka Timur yang Melibatkan Eks Dirjen Kemendagri dan Kepala DLH Muna

    Kronologi Kasus Suap Dana PEN Kolaka Timur yang Melibatkan Eks Dirjen Kemendagri dan Kepala DLH Muna

    NASIONAL, SULTRAGO.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Eks Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Mochamad Ardian Noervianto tersangka kasus suap pengurusan Dana Pemulihan Ekonomi Nasinonal (PEN) Daerah untuk Kabupaten Kolaka Timur tahun 2021, Kamis (27/1) lalu.

    Selain Ardian, KPK juga menetapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muna Laode M Syukur Akbar menjadi tersangka penerima suap. Sementara mantan Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

    Dalam konfrensi pers yang digelar di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (2/2), Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membeberkan konstruksi kasus dugaan suap dana PEN.

    Alexander menjelaskan, selaku Dirjen Keuangan Daerah saat itu, Ardian memiliki tugas melaksanakan investasi langsung pemerintah dalam bentuk pinjaman PEN. Pinjaman tersebut diberikan pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) kepada pemerintah daerah dalam bentuk pinjaman program dan/atau kegiatan sesuai kebutuhan daerah.

    Dengan tugas tersebut, Ardian memiliki kewenangan dalam menyusun surat pertimbangan Mendagri atas permohonan pinjaman dana PEN yang diajukan oleh pemerintah daerah.

    Pada Maret 2021, Andi Merya menghubungi Laode Syukur agar membantunya memperoleh pinjaman PEN untuk Kabupaten Kolaka Timur. Laode Syukur kemudian mempertemukan Andi Merya dengan Ardian di kantor Kemendagri, Jakarta pada Mei 2021 lalu.

    Saat itu, Andi Merya mengajukan permohonan pinjaman dana PEN dengan nominal Rp350 miliar. Kemudian Andi Merya meminta Ardian untuk mengawal dan mendukung proses pengajuan permohonan pinjaman tersebut.

    Selepas pertemuan itu, Ardian diduga meminta kompensasi sebesar 3 persen dari total pengajuan pinjaman secara bertahap atas perannya tersebut.

    Permintaan itu kemudian dipenuhi oleh Andi Merya dengan mentransfer uang Rp2 miliar sebagai tahap awal ke rekening bank Laode Syukur. Uang yang diberikan Andi Merya itu kemudian dibagi. Ardian menerima Rp1,5 miliar secara langsung di kediamannya di Jakarta, dan Laode Syukur menerima Rp500 juta.

    Dalam perkara ini, tersangka Andi Merya sebagai pemberi disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

    Sedangkan tersangka Ardian dan Laode Syukur sebagai penerima disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

    KPK selanjutnya melakukan penahanan terhadap tersangka Laode Syukur untuk 20 hari pertama sejak tanggal 27 Januari sampai dengan 15 Februari 2022 di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur. Sedangkan tersangka Ardian berhalangan hadir dengan alasan sakit.(***)

  • Hendak Mencuri, Aksi Seorang Pemuda di Kendari Tertangkap Kamera CCTV

    Hendak Mencuri, Aksi Seorang Pemuda di Kendari Tertangkap Kamera CCTV

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Seorang pemuda tertangkap kamera CCTV saat hendak melakukan aksi pencurian di salah satu rumah di Jalan Bunga Asoka Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Jumat (4/2).

    Romi, pemilik rumah mengatakan, peristiwa itu diketahui sekitar pukul 00.30 dini hari, saat ia bersama isteri dan anaknya bersiap-siap untuk tidur. Tiba-riba isterinya mendengar suara langkah kaki dari arah dapur.

    Tidak menunggu waktu lama, bapak tiga anak itu langsung mengecek monitor CCTV. Dan nampak seorang pemuda yang hendak melakukan aksi pencurian.

    Romi mengatakan, dalam video yang berdurasi 42 detik tersebut, nampak jelas pemuda berkumis tipis sedang mengendap ngendap sambil memperhatikan situasi di sekelilingnya.

    Meskipun tidak ada kerugian materi, namun pihaknya tetap akan melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib, dalam hal ini ke Polsek Kemaraya.

    “Saya akan tetap melaporkan kejadian ini, karena sudah membuat keluarga saya merasa tidak aman khususnya anak istri saya, mereka merasa sangat takut dengan kejadian ini,” tandasnya.

  • Maksimalkan Keterlibatan UMKM dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Industri Pertambangan, Kadin Sultra Kerja Sama dengan APNI

    Maksimalkan Keterlibatan UMKM dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Industri Pertambangan, Kadin Sultra Kerja Sama dengan APNI

    NASIONAL, SULTRAGO.ID – Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra), Anton Timbang mendukung langkah Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) yang memiliki misi pengelolaan pertambangan Indonesia untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat dan negara Indonesia.

    Anton mengatakan, Sultra merupakan daerah penghasil nikel terbesar dari empat provinsi di Indonesia. Jika melihat potensi yang ada di Sultra, memang terbesar untuk komoditas nikel.

    Sebagaimana data dari Kementerian ESDM tahun 2020 menyebutkan, Indonesia memiliki ‘harta karun’ nikel sebesar 72 juta ton nikel (Ni). Salah satu daerah penghasil nikel terbesar adalah Sultra. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, produksi nikel pada 2019 sebesar 23.967.146 ton.

    Berdasarkan jenis bahan tambang, terdapat 189 perusahaan pertambangan yang lokasinya terbagi di 12 kabupaten/kota di Provinsi Sultra. Dari 189 perusahaan tersebut, terdapat 138 perusahaan tambang nikel, sisanya perusahaan tambang aspal, emas, kromit, pasir besi, mangan, dan tembaga.

    Di Sultra juga terdapat Kawasan Industri Konawe dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor 109 tahun 2020. PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang bergerak dalam objek vital nasional sub bidang mineral dan batubara ada di Kawasan PSN.

    “Namun, kondisi sampai hari ini kita hanya sebagai penonton. Karena semua regulasi dan kewenangan sudah diambil oleh pemerintah pusat. Kami di daerah tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Anton usai mengikuti Rapat Pemilihan Pengurus, Pembina, Penasihat, dan Pengawas APNI untuk kepengurusan 2022-2027 di Kantor DPP APNI, Jalan Batu Tulis Raya Nomor 11, Jakarta Pusat, Rabu (2/2).

    Karena itu, Kadin Sultra ingin menggugah perusahaan pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel yang beroperasi di Sultra, khususnya VDNI agar semaksimal mungkin bisa melibatkan pelaku UMKM dan tenaga kerja lokal di Sultra.

    Anton mengutarakan, dalam situasi terdampak Covid-19 saat ini, kehadiran perusahaan-perusahaan besar yang melakukan eksplorasi dan pengolahan tambang bisa menghidupkan pengusaha-pengusaha kecil, yang bergerak di luar sektor pertambangan.

    Menurutnya sejauh ini baru sebagian kecil tenaga kerja yang terserap di perusahaan pengolahan dan pemurnian nikel, begitu pula dukungan untuk UMKM.

    Kadin Sultra sebagai mitra strategik Pemprov Sultra, kata Anton, akan bergerak, turun ke lapangan dan akan masuk ke VDNI. Pihaknya menekankan harus ada kerja sama dengan pelaku UMKM dan menyerap tenaga kerja di sekitar pabrik atau smelter yang dikelola VDNI. Tak terkecuali pabrik atau smelter yang berada di daerah lainnya yang ada di Sultra.

    “Kebetulan saya sebagai Ketua Satgas Percepatan Investasi Wilayah Sulawesi. Salah satu tugas saya meyakinkan pihak pabrik untuk melibatkan pengusaha kecil dan seluruh pengusaha daerah,” ujarnya.

    Anton menambahkan, peranan Kadin Sultra yang lain memberikan pendampingan, pelatihan, dan edukasi kepada masyarakat serta pengusaha kecil agar mendapatkan hak dan kesempatan yang sama.

    “Entrepreneur di Sultra secara garis besar trennya naik. Tahun ini kita mulai bergerak, agar hasilnya bisa maksimal,” imbuhnya.

    Ia juga menyampaikan peranan Kadin Sultra dalam mengakomodir perusahaan pertambangan nikel yang dikelola asing tidak bisa melangkah lebih jauh, karena semua regulasi sudah ditarik oleh pemerintah pusat. Karena itu, Kadin Sultra membangun komunikasi dan kerja sama dengan asosiasi dari luar anggota Luar Biasa Kadin, salah satunya APNI.

    “Kita juga menitik beratkan kepada asosiasi yang berkompeten, seperti APNI yang concern masalah pertambangan nikel. Kami dari Kadin Sultra sangat mendukung langkah APNI bisa berperan lebih besar.  Semoga APNI menjadi wadah yang memperjuangkan dan mendorong pemerintah pusat, baik dari sisi regulasi maupun persoalan pertambangan nikel lainnya di daerah,” urainya. (Nikel.co.id)

  • Momentum HPN 2022, GPM Usulkan Ada Menteri Asal Sultra

    Momentum HPN 2022, GPM Usulkan Ada Menteri Asal Sultra

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Sulawesi Tenggara (Sultra) berharap kedepan akan ada menteri di kabinet pemerintahan yang berasal dari Bumi Anoa.

    Hal ini disampaikan oleh Pengurus GPM Sultra, Asrul Syawal saat membahas penyambutan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 bersama beberapa elemen masyarakat di Sultra, Minggu (30/1).

    “Tidak sedikit orang Sultra yang layak untuk ditunjuk sebagai Menteri. Bisa dipilih dari kalangan pemerintahan, politisi, atau akademisi,” katanya.

    Bukan tanpa alasan, sejak Indonesia merdeka dan terbentuknya provinsi Sultra, belum ada seorang pun menteri kabinet pemerintahan yang berasal dari jazirah Sulawesi bagian Tenggara ini.

    “Ingat, sebelum merdeka, di Sulawesi telah berdiri beberapa Negeri yang berdaulat namun menyatakan bergabung ke NKRI. Apalagi sejak terjadinya pertemuan Malino 1950 antara Soekarno dan Sultan Buton maka bergabungnya ke NKRI harus diapresiasi,” jelas Asrul.

    Selain itu, sambung Asrul, dengan adanya Menteri dari Sultra diharapkan menjadi peningkat akselerasi kepentingan Daerah ke Pusat.

    Disebutnya, Sultra menjadi penyangga bahan baku batrei listrik dengan potensi tambang nikelnya. Mengingat kebijakan sektor tambang dan lingkungan sekarang diambil alih pusat, maka sepantasnya ada orang Sultra jadi Menteri untuk pastikan aspirasi terakomodir dengan optimal.

    Ia menambahkan, nikel dipastikan menjadi salah satu mineral yang akan ditawarkan kepada investor untuk membuka usaha sektor tambang pada Forum Investasi sebagai bagian rangkaian kegiatan HPN 2022.

    “Kita sambut investasi demi kemajuan daerah, tapi kalau investornya menunjukan sikap antipati terhadap perkembangan daerah maka harus dievaluasi. Contohnya, VDNI sebagai smelter nikel tapi ogah bayarkan pajak air permukaan Rp26 miliar ke Provinsi,” pungkasnya.

  • Bupati Konkep Lantik Sejumlah Pejabat Daerah

    Bupati Konkep Lantik Sejumlah Pejabat Daerah

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep) Ir. H. Amrullah mengambil sumpah jabatan sejumlah pejabat lingkup pemerintah daerah di kantor Bupati Konkep, Senin (31/1).

    Sebanyak 116 pejabat daerah dilantik, terdiri dari jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), jabatan Admisrator (Eselon III), dan jabatan Pengawas (Eselon IV).

    Bupati Konkep mengatakan, rotasi jabatan yang dilaksanakan merupakan upaya penyegaran struktur organisasi perangkat daerah (OPD).

    “Kematangan kepemimpinan di dunia birokrasi akan terbentuk jika seorang pejabat mengemban berbagai tugas dalam perjalan karier yang dinamis,” ucap Amrullah dalam sambutannya.

    Menurutnya, jabatan yang dipercayakan adalah sebuah amanah yang dititipkan yang setiap saat dapat diambil kembali. Untuk itu, orang nomor satu di Konkep ini berpesan, selain perlu disyukuri, hendaknya jabatan yang dipercayakan dijaga dan diimbangi dengan loyalitas, kejujuran, keikhlasan, serta prestasi dalam bekerja.

    “Komitmen kita terhadap tugas-tugas dan tanggung jawab sebagai Aparatur Sipil Negara dalam mendorong akselerasi Wawonii bangkit, kompotetif dan tangguh dalam Bingkai Lingkaran Hati Emas,” ucap Amrullah.

    “Kedepannya dapat terus ditingkatkan semangat bekerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selamat bekerja, tingkatkan spirit semangat baru menghadapi Tahun 2022,” tandasnya.

  • 17 Dubes Negara Sahabat Siap Hadiri HPN 2022 di Kendari

    17 Dubes Negara Sahabat Siap Hadiri HPN 2022 di Kendari

    JAKARTA, SULTRAGO.ID – Perhelatan akbar insan pers di Tanah Air, Hari Pers Nasional (HPN) selalu identik dengan kehadiran para duta besar negara sahabat. Seperti HPN tahun ini yang bakal dihadiri 17 dutabesar negara sahabat.

    Kedatangan mereka, khususnya saat digelar forum investasi, konvensi media massa, dan puncak HPN pada 9 Februari 2022.

    “Sampai hari ini tercatat yang sudah pasti itu sekitar 17 negara sahabat, tapi diharapkan masih 4-5 lagi,” kata Ketua Bidang Tamu-Tamu Asing Panitia Pusat HPN 2022, Bob Iskandar saat ditemui di Sekretariat PWI Pusat, Jakarta, Jumat (28/1/2022)

    Adapun dutabesar negara sahabat yang sudah konfirmasi hadir di antaranya Rusia, Maroko, Taiwan, Malaysia, Polandia, Seychelles, Pakistan, Iran, Ceko, Inggris, Singapura, Uni Eropa, Rumania, Azerbaijan.

    “Kita menunggu lagi Austria, Armenia, Bangladesh, dan India. Cuma mereka itu kesulitannya pemesanan tiket untuk bisa ke Kendari tanggal 7. Karena memang acara untuk dutabesar itu kita jadwalkan dari tanggal 7 sampai dengan 9 Februari, dua malam,” jelasnya.

    Sementara jadwal penerbangan langsung dari Jakarta hanya tersedia satu maskapai, yakni Batik Air. “Ada juga memang via Makassar, tapi frekuensinya terbatasnya,” kata Bob Iskandar yang juga Sekretaris Tetap Konfederasi Wartawan ASEAN.

    Selain terkait pemesanan tiket pesawat, menurut Bob Iskandar, kendala lain menghadirkan tamu dutabesar karena adanya agenda di negara bersangkutan. Seperti dari Asia Tenggara.

    “Kita mengundang Thailand nggak bisa karena dutabesarnya berhalangan ada acara di negerinya. Kemudian dari Vietnam tanggal segitu kebetulan Lunar Chinese, nggak bisa, mereka harus ada di dalam negerinya. Satu lagi Myanmar, biasanya setiap HPN hadir tapi the last minute mungkin ada halangan,” ujar Bob Iskandar.

    Begitu pula dari Timur Tengah, hingga saat ini belum ada yang konfirmasi hadir. “Kita sebenarnya sudah ada lima antara lain Qatar, Uni Arab Emirate, Kuwait, Saudi Arabia, dan Yordania tetapi sampai saat ini belum ada yang confirm bisa hadir. Jadi sayang sekali,” ungkapnya.

    “Biasanya tiap HPN, paling tidak dari Timur Tengah 1-2 (dutabesar) hadir,” imbuhnya.

    Bob lantas membandingkan dengan kegiatan HPN dua tahun lalu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan maupun Surabaya, Jawa Timur. Kala itu jumlah dutabesar yang hadir di atas 20 negara. “Surabaya itu lebih banyak sampai mencapai 33 atau 34 dutabesar. Jadi memang ramai waktu di Surabaya, dan itu banyak dutabesar negara adidaya. Amerika hadir, China hadir,” ulasnya.

    Bob Iskandar mengakui kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sejak Maret 2020 lalu, sangat berdampak terhadap kehadiran tamu-tamu asing. Ia mencatat terdapat 8-9 negara yang membatalkan karena varian baru Omicron. Terutama negara-negara di Eropa Barat seperti Jerman Prancis, Italia, Belanda, menyusul Amerika Serikat dan Australia.

    “Tapi untungnya Inggris akhirnya pergi, yang menjadi suprise sekali dutabesar negara Uni Eropa confirm hadir. Kita lihat perkembangan sampai tanggal 1 Februari atau 2 Februari akan datang,” ujarnya.

    Bob melanjutkan, kehadirkan para dubes diharapkan bisa memberikan dampak cukup besar bagi pembangunan ekonomi, perdagangan di provinsi Sulawesi Tenggara. Karena adanya forum investasi dalam kegiatan HPN ini menjadi kesempatan mempertemukan pemerintah daerah dengan calon investor dalam dan luar negeri.

    “Siapa tahu dengan hadirnya RI 1, Pak Jokowi, every body know frekuensi penerbangan ke Kendari itu sangat terbatas dalam satu hari, barangkali ke depan bisa menjadi 2-3 kali, tidak hanya Batik Air, airlines-airlines yang lain,” pintanya, menambahkan.

    (Humas HPN 2022 PWI Pusat).

  • Inilah Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021

    Inilah Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021

    JAKARTA, SULTRAGO.ID – Setelah melalui proses penjurian yang seksama, para pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 akhirnya resmi diumumkan, Minggu (30/1).

    Pengumuman pemenang dikemas dalam Launching Hari Pers Nasional (HPN) 2022 Anugerah Adinegoro, yang disiarkan secara langsung di TVRI Nasional, Minggu (30/1/2022) malam.

    Hadir Dirjen Kominfo Usman Kansong, Ketua KPI Pusat Agung Suprio, Wakil Ketua Dewan Pers Hendry CH Bangun, Ketua Umum PWI Pusat dan juga Penanggung Jawab HPN, Atal Sembiring Depari, Ketua KPI Pusat Agung Supri, Direktur Program dan Berita LPP TVRI Irianto, serta Sekda Pemprov Sultra Nur Endang Abbas.

    “Lengkapnya Anugerah Jurnalistik Adinegoro bukan hanya sekadar Anugerah Adinegoro. Jadi ini adalah kebanggaan kalangan pers di Indonesia. Semula ini dimulai tahun 1974, diawali oleh PWI Jaya, kemudian pada tahun 2009 diangkat oleh PWI Pusat, dan menjadi lebih luas kategorinya. Sekarang ada enam, yang semula satu kategori,” ulas Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro PWI Pusat, Rita Sri Hastuti menceritakan sejarah penghargaan tertinggi bagi karya jurnalistik di Tanah Air ini.

    Proses penjurian berlangsung selama bulan Desember 2021 secara virtual mengingat situasi masih pandemi COVID-19.

    Totalnya ada enam kategori yang dilombakan, yaitu liputan berkedalaman untuk media cetak, liputan berkedalaman untuk media siber, liputan berkedalaman untuk media televisi, liputan berkedalaman untuk media radio, foto berita untuk media cetak dan media siber, serta karikatur opini untuk media cetak dan media siber.

    Kategori in-depth reporting Media Cetak dan Siber

    Pemenang Kategori Media Cetak oleh Andy Riza Hidayat, Dhanang David Aritonang, Insan Alfajri, Irene Sarwindaningrum dari Harian Kompas berjudul ‘Berbahaya, Masker Medis Palsu Beredar di Masyarakat’ yang diterbitkan 3 April 2021.

    “Saya memberikan ini dengan nilai tertinggi adalah pertama ada magnitude dan dampaknya luas terkait COVID. Pesan ini disampaikan di tengah anjuran pemerintah dan banyak pihak untuk memakai masker, 3M tapi ternyata masker saja tidak cukup,” komentar Ketua Juri Anugerah Adinegoro 2021 untuk Kategori In-Depth Reporting Media Cetak, Putut Tri Husodo.

    Putut melanjutkan, isu yang diangkat dalam artikel tersebut agak orisinil. Sebab, jarang ada wartawan lain mengincar teknis sedetail seperti disajikan Andy Riza dkk. “Jadi effort -nya menurut saya cukup luar biasa dan hasilnya ini menggunakan code of conduct yang sangat baik, yaitu membawa ke laboratorium ITB sehingga hasilnya sangat valid sebagai sebuah karya jurnalistik yang investigatif,” ucapnya.

    Poin lain yang disorotinya adalah wawancara ke berbagai pihak juga cukup luas. “Dengan demikian, saya memberikan apresiasi tertinggi untuk karya ini meski dalam penyajiannya garing, tidak terlalu colourful, bahasanya resmi. Ini kelemahan satu-satunya,” ucap mantan Wakil Pemimpin Redaksi Gatra dan mantan wartawan Majalah Tempo ini.

    Juri lainnya, Asro Kamal Rokan menanggapi singkat. “‘Berbahaya, Masker Medis Palsu Beredar di Masyarakat’ ini memang persoalan perlindungan masyarakat dan lemahnya pengawasan, ini salah satu yang saya unggulkan,” ungkap Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) tersebut.

    Sri Mustika (akademisi) menyebutkan, ada beberapa karya peserta lain yang sebetulnya ia unggulkan meski bukan yang menjadi nomor satu. “Misalnya melawan petaka perkawinan anak, ada kaitannya juga dengan pandemi banyak orang kesulitan secara ekonomi, mengawinkan anaknya di bawah umur. Walaupun itu soal perkawinan saya kira masih ada relevansi dengan covid,” tuturnya.

    Kemudian artikel berjudul ‘Saling Menguatkan di Antara kehilangan’ (Media Indonesia) yang juga dinilainya layak menjadi nominasi pemenang. “Bagaimana anak-anakyang menjadi yatim, saling men-cover sama tetangga. Ini baru pertama, walau zaman dulu sudah ada, donasi ASI mengalir dari jauh. Satu kelompok ibu-ibu di grup WA, dokter anak bergabung di situ menyelamatkan anak-anak yatim yang ibunya meninggal karena covid. Mereka tetap mendapat haknya menerima ASI eksklusif, ini satu kegiatan atau gerakan sosial yang cukup aktual dan baru, inovatif dan juga inspiratif,” puji Sri.

    Untuk Kategori Media Siber dimenangi Sunariyah dan M. Ilman Nafi’an dari IDN Times.com dengan judul ‘Bertaruh Nyawa, Berjuang Melawan Ganasnya COVID-19’ yang diterbitkan 29 November 2021.

    Mulharnetti Syas selaku juri kategori in-depth reporting media siber bersama Yoko Sari dan Priambodo RH sepakat memilih artikel karya tim IND Times.com tersebut. Dari segi tema terkait COVID-19, menurut Netti, begitu Mulharnetti Syas disapa, lebih tepat sasaran, utamanya persepsi menggiring opini publik dan kedalaman materi.

    “Karakteristik dari media siber ini lengkap karena dia meng-hiperlink ke data-data hasil riset yang mereka punya. Kemudian, berita tersebut punya infografis, sumber beritanya tidak satu orang (berimbang), ada audio dan video,” urai akademisi dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta tersebut.

    “Ketika saya membaca berita IDN Times.com ini, saya mendapatkan informasi yang utuh, komprehensif,” imbuhnya.

    Ia menambahkan, ada juga beberapa karya peserta lain yang merupakan observasi, tapi penyajiannya seperti feature.

    Meski begitu, bagi Yoko Sari, artikel ‘Bertaruh Nyawa, Berjuang Melawan Ganasnya COVID-19’ masih memiliki kelemahan. “Ada satu hal yang menurut saya tidak tersentuh, bagaimana pemerintah mengatasi itu, tidak menjawab yang diinginkan pembaca. Kita tahu ada masalaah ini, masyarakat kekurangan oksigen, tapi apa langkah pemerintah tidak ada. Tidak ada figur di-leadnya itu juga membuat satu nilai minus bagi artikel ini,” ungkapnya.

    Kategori in-depth reporting Televisi dan Radio

    Pemenang Kategori Televisi diraih oleh Miftah Faridl, Aga Dipa, Agoes Soekarno dari CNN Indonesia TV bertajuk ‘Menghapus Mereka Yang Mati’ yang ditayangkan 22 Oktober 2021.

    Ketua Juri Kategori Televisi, Nurjaman Mochtar melihat karya Miftah dkk mengkonfirmasi angka-angka tentang orang mati di tengah pandemi. Angka-angka ini menjadi acuan pengambil keputusan, tapi tidak diungkapkan ke publik.

    “Jadi data-data ini dikeluarkan tidak sesuai dengan kenyataan, wartawan ini, saya melihat ‘Menghapus Jejak Kematian’ pada keakurasian yang baik karena ini bisa untuk diambil keputusan. Ini selisihnya hingga 5 persen ke atas, terakhir closing nya adalah bahwa kematian ini bukan sekedar angka,” tuturnya.

    Komentar senada diutarakan juri lainnya, Tjandra Wibowo. Ia setuju ‘Menghapus Mereka yang Mati’ secara alur rapih dan bukan sekadar angka.

    “Saya sudah cocok dengan Ibu Tjandra dan Pak Nur, ini bagi saya cukup jeli menjadi sebuah problem yang diangkat. ‘Menghapus Mereka yang Mati’ nesw value ok, data dan kelayakannya juga ok diprosesnya juga cukup kuat,” timpal akademisi dari Universitas Padjajaran, Dadang Rahmat Hidayat yang juga juri Kategori Media Televisi.

    Selanjutnya, pemenang Kategori Radio adalah Taufik, Ramli, dan Dian dari RRI Sintang berjudul ‘Oksigen Terakhir untuk Ayah’ yang disiarkan 3 Agustus 2021.

    Frans Padak Demon yang menjadi juri kategori ini, langsung mengomentari judul siaran berdurasi sekitar 7 menit tersebut. “Sangat puitis dari judulnya. Dia juga menggunakan metode induksi yang umumnya digunakan dalam pemuatan human interest,” puji Frans.

    Salah seorang juri lainnya, Harleyantara sependapat narasi yang disajikan dalam siaran ini tidak monoton. “Bagi saya mixing narasi narsumnya oke bener, dari segi ilmuwan dan human interest-nya masuk. Begitu juga dari sisi seninya masuk juga. Keren pokoknya,” ujar Harley.

    Ketua Juri Kategori Radio, Awanda Erna mengamini karya Taufik dkk layak dijadikan sebagai pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021. “Kalau in-depth, saya memilih perjuangannya dan feature saya memaklumi. Jadi kesimpulannya, ‘Oksigen Terakhir untuk Ayah’ yang menjadi unggulan ini sudah memenuhi tema aktual, semangat dan harapan. Secara teknik penyajiannya juga ok, dari sudut mixing dan dinamis,” ujarnya.

    Kategori Foto Berita dan Karikatur

    Kategori Foto Berita dimenangkan oleh Sigid Kurniawan dari LKBN Antara dengan judul ‘Ganda Putri Indonesia Raih Emas Olimpiade’ yang terbit pada 2 Agustus 2021.

    Setidaknya ada 214 foto yang diseleksi hingga akhirnya Tim Juri yang diketuai Oscar Matuloh didampingi Reno Esnir (praktisi) dan Melly Riana Sari (akademisi) sepakat memilih karya Sigid Kurniawan sebagai pemenang.

    ‘Foto ini tidak hanya dinilai dari momen, teknis itu juga kami pertimbangkan, ekspresi yang terlihat di sini benar-benar masuk, dapat, dibantu teknik yang baik,” kata Melly singkat.

    Oscar tak memungkiri sebetulnya banyak foto dengan kejadian mirip karya Sigid tersebut. “Foto ini dibuat fotografer Indonesia, pewarta foto kita. Saya juga kebetulan melihat jumlah foto-foto demikian, yang mirip kejadiannya dan kelihatannya kok gambar ini memang yang tepat,” ucap Oscar.

    Meski sederhana, menurut Oscar, pengambilan gambar karya itu tidak mudah. “Ini kalau nggak salah lensa 300an mili, dia harus berdiri di posisi tertentu, enggak boleh terlalu dekat, tapi dia bisa meletakkan komposisinya dengan baik,” jelas fotojurnalis terkemuka Indonesia yang saat ini menjabat kepala Divisi Museum dan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA tersebut.

    Kemudian dari segi momentum, saat ganda putri Indonesia, Apriani Rahayu terlihat menyeka air mata. Di belakangnya terdapat lima cincin berwarna yang saling terkait. “Kita bisa melihat ada simbol negara kita, ada simbol bendera dan secara keseluruhan kita bisa melihat gambar ini menjadi satu jawaban tentang bentuk perlawanan kita juga terhadap satu kerja keras, tapi kita perlu ingat bahwa olahraga ini berlangsung untuk melawan pandemi. Kita berhasil meraih dalam tanda petik pada waktu itu menyatukan Indonesia secara keseluruhan. Jadi ini simbol yang nyata, sebuah kekuatan foto,” pungkasnya.

    Adapun pemenang Kategori Karikatur diraih oleh Ashady dari JPPN.com, berjudul ‘Kritiklah Daku’ terbitan 16 Februari 2021.

    Panitia menyediakan hadiah Rp25 juta untuk pemenang tiap kategori, trofi, serta piagam penghargaan dari PWI/Panitia HPN 2021. Hadiah akan diserahkan di hadapan Presiden Joko Widodo pada acara puncak HPN 2022 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 9 Februari mendatang.

    Selamat kepada para pemenang!

    (Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro-HPN 2022 PWI Pusat).