KONKEP, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep), Amrullah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 107 Tahun 2023 tentang Penetapan Besarnya Dan Pendayagunaan Zakat Fitrah Konkep Tahun 1444 H/2023 M, Minggu (9/4).
Dalam SK tersebut dijelaskan, Zakat Fitrah merupakan Zakat yang dikeluarkan dalam Bulan Ramadhan bagi setiap Muslim dan keluarga tanggungannya yang mempunyai kelebihan makanan untuk dikosunsi pada Hari Raya Idul Fitri.
Jenis dan besar Zakat Fitrah yang berlaku di wilayah Konkep pada tahun 2023 yakni bagi yang mengkonsumsi jenis bahan pokok beras super, dan apabila diuangkan adalah sebesar Rp42.000 per jiwa.
Selanjutnya, bagi yang mengkonsumsi jenis bahan makanan pokok medium, apabila diuangakan adalah sebesar Rp38.500 per jiwa. Sedangkan bagi yang mengkonsumsi jenis bahan makanan non beras, apabila diauangkan adalah sebesar Rp20.000 per jiwa.
Jenis Zakat Maal, Infaq atau Sadaqah dikumpul dan digunakan sesuai dengan syariat Islam oleh UPZ Desa/Kelurahan yang selanjutnya harus dilaporkan ke BAZNAS Konkep. Zakat Maal adalah 25 persen, sedangkan Infaq dan Shadaqah sesuai dengan keikhlasan karena ALLAH tanpa ada unsur paksaan.
Dalam SK tersebut kemudian dijelaskan, yang diangkat sebagai panitia pengumpul Zakat ialah Imam Masjid dan Tokoh agama yang mempunyai pengetahuan agama Islam yang diangkat oleh Camat atau usul Kepala Desa/ Lurah yang diverifikasi oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat.
Pengaturan pendayagunaan atau pembagian Zakat Fitrah dengan rincian pembagian yang ditetapkan, yakni untuk Fakir Miskin sebesar 80 persen, sedangkan untuk Amilin (Amill Langsung) sebesar 20 persen.
Untuk diketahui, SK Bupati tersebut berdasrakan hasil rapat bersama Pemerintah Daerah, Majelis Ulama Indonesia, Kementrian Agama, dan BAZNAS Konkep pada tanggal 27 Maret 2023 lalu.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan tahun 2023, pemuda Desa Wungkolo dan Desa Wawoone (Wungkolo Raya) menggelar rapat persiapan kegiatan Festival Ramadhan di Masjid An-Nur Desa Wungkolo, Kecamatan Wawonii Selatan, Minggu (9/4).
Rapat digelar bersama Pemerintah Desa setempat dan dihadiri tokoh pemuda, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Festival tersebut direncanakan akan berlangsung pada tanggal 12 April sampai 17 April 2023. Kegiatan akan dilaksanakan di dua tempat yakni Masjid An-Nur Desa Wungkolo dan Masjid Al-Mu’Minun Desa Wawoone.
Ketua pelaksana kegiatan, Charijal Ayub mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini, selain untuk meramaikan bulan suci Ramadhan, juga sebagai saranan untuk mensyiarkan ajaran Islam di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kemampuan adik-adik pelajar untuk melatih mental mereka dalam mengimplementasikan keilmuannya,” ungkapnya.
Ia berharap pihak pemerintah memberikan dukungannya dan turut andil demi suksesnya acara tersebut.
Di sebutnya, Festival Ramadhan diisi sejumlah kegiatan di antaranya lomba Azan, Wudhu, Sholat, Bacaan surat-surat pendek, Tadarrus,Protokol/Mc, Ceramah dan Qultum, yang akan di ikuti oleh pelajar mulai dari SD hingga SMA se-Wungkolo Raya.
“Saya mengajak kepada orang tua yang berada lingkup Wungkolo Raya untuk segera mendaftarkan anak-anaknya mengingat kita hanya menerima pendaftar sampai tanggal,” tutur Chaijal ayub mengajak.
Hal yang sama, Kepala Desa Wungkolo, Hamsu mengapresiasi kegiatan Festival Ramadhan yang di pelopori oleh pemuda dan mahasiswa Wungkolo Raya.
“Selama kegiatan itu sifatnya positif kami dari pemerintah Desa Wungkolo akan terus mendukung apa saja yang menjadi buah pemikiran pemuda-pemuda Wungkolo Raya,” ucapnya.
Ia berharap, dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan nilai-nilai keislaman baik untuk pelajar dan juga masyarakat Wungkolo Raya pada umumnya.
Kepala Desa Wawoone,Taiyeb mengatakan, mengapresiasi dan mendukung kegiatan Festival Ramadhan yang akan digelar beberapa hari lagi. Menurutnya, Ramadhan kali ini merupakan warna baru setelah Ramadhan sebelumnya tidak ada kegiatan.
“Saya harap, kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan untuk bulan Ramadhan tahun ini saja, tetapi di tahun berikutnya harus ada lagi bahkan item kegiatannya harus ditambah lagi sesuai kemampuan kita,” harapnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) salurkan bantuan sebanyak 1.700 bingkisan kepada masyarakat di 14 Desa di Kecamatan Wawonii Tenggara dan Wawonii Selatan, Rabu (5/4).
Bantuan bertajuk ‘Bingkisan Ramadhan BerGEMA’ disalurkan secara bertahap di masing-masing desa selama tiga hari, 5-7 April 2023.
Ketua pelaksana kegitan, Andiman mengatakan, sasaran utama penerima bantuan ini adalah janda dan lansia. Untuk pendataan jumlah penerima manfaat, pihaknya bekerja sama dengan pihak desa, sehingga jumlah bingkisan lebaran disesuaikan dengan data yang disampaikan oleh pihak desa.
“Bingkisan Ramadhan Bergema ini merupakan bentuk kepedulian PT GKP kepada masyarakat lingkar tambang, sehingga bisa merasakan kehangatan dan bisa melaksanakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan suka cita,” ungkapnya.
Disebutnya, jumlah bingkisan tahun ini mengalami kenaikan. Pada Ramadhan tahun 2022 lalu, sebanyak 1.200 bingkisan, sedangkan tahun ini bertambah 500 bingkisan menjadi 1.700. Demikian juga jumlah desa, pada tahun ini sebanyak 14 Desa, sementara sebelumnya sebanyak 10 Desa.
Selain pembagian bingkisan, PT GKP juga mengadakan beberapa lomba, diantaranya lomba menyanyikan lagu-lagu Islam, lomba busana muslim, lomba adzan dan lomba bacaan surat-surat pendek.
Berbagai lomba bernuansa islam itu dilaksanakan di Desa Sukarela Jaya, tepatnya di panggung bazar yang berlokasi hanya sepelemparan batu dari Pelabuhan Sukarela.
Kata Andiman, hampir semua lomba dibuka untuk umum, sejak usia sekolah dasar sampai menengah atas juga masyarakat umum. Salah satunya lomba busana muslim dengan persyaratan peserta usia SMP sampai SMA juga masyarakat umum.
“Jadi nantinya, saat menjelang buka, masyarakat bisa ngabuburit sambil mencari takjil berbuka, malam selepas tarawih, masyarakat bisa kembali ke lokasi untuk menyaksikan berbagai lomba,” ujar Andiman.
“Ini upaya kita agar Ramadhan tahun ini lebih semarak dan lebih hidup. Kita mulai dengan bazar Ramadhan, paket sembako, lomba-lomba, dan insya Allah nanti akan ada kegiatan lain dan nanti ditutup dengan shalat Idul Fitri,” pungkasnya.
Camat Wawonii Tenggara, Iskandar mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PT GKP selama Ramadhan. Menurutnya, berbagai kegiatan yang dijalankan membuat suasana Ramadhan tahun ini lebih semarak. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar.
“Sebagai pemerintah, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan bingkisan lebaran ini, sehingga masyarakat, terkhusus penerima manfaat, bisa merasakan puasa dan lebaran tahun ini dengan rasa gembira,” tuturnya
Taleba Nonci,
Salah satu tokoh masyarakat Nambo Jaya, Taleba Nonci mengucapkan terima kasih atas bantuan paket Ramadhan ini.
“Mudah-mudahan PT GKP tetap jaya dan terus berada di sini, karena kehadirannya benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Senada, tokoh Pemuda Wawonii Selatan, Mihdar menilai, bantuan yang diberikan GKP merupakan bukti yang menegaskan bahwa masyarakat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas GKP. Hal itu sesuai dengan komitmen PT GKP sejak kehadirannya di Wawonii.
“Bukan kali ini saja, bantuan sudah dilakukan sejak awal kehadiran perusahaan, dalam berbagai sektor. Terima kasih GKP,” tuturnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupeten (Pemkab) melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid An-Nur Desa Wungkolo, Kecamatan Wawonii Selatan, Selasa (4/4).
Safari Ramadhan rutin dilaksanakan setiap tahun di salah satu desa di setiap kecamatan di Konkep. Hal ini bertujuan sebagai sarana pendekatan kepada masyarakat.
Wakil Bupati Konkep, Andi Muhamad Lutfi mengapresiasi partsipasi Kepala Departemen Agama Konkep yang antusias dalam menjalankan kegiatan Safari Ramadhan di tujuh kecamatan se-Konkep.
“Saya mengapresiasi Kandepag yang luar biasa, hampir setiap kegiatan yang dilakukan Pemda, beliau selalu turut hadir melaksanakan. Semoga karir beliau di Konkep bisa menanjak dan bahkan bisa jadi Kakanwil di Provinsi Sulawesi Tenggara,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, wakil bupati juga menyoroti kurangnya keterlibatan anak-anak dan pemuda dalam menunaikan ibadah shalat berjamaah di masjid.
“Puasa merupakan kewajiban setiap umat muslim, namun hal itu akan lebih sempurna apabila dibarengi dengan selalu menunaikan shalat. Saya lihat di Desa Wungkolo ini, hampir tidak ada anak-anaknya yang ikut beribadah. Keterlibatan pemuda, pelajar dan anak-anak dalam menjalankan kewajibannya dalam menunaikan shalat mereka tak terlepas dari tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan orang tua,” ujarnya.
Ia juga mengomentari kasus pemukulan pemuda maupun pelajar yang selalu terjadi antar desa di Kecamatan Wawonii Selatan yang sering beredar di masyarakat. Hal tersebut dinilai membuat citra dan nama baik desa dan kecamatan rusak, dan masyarakat menjadi takut untuk melewati desa-desa di Kacamatan Wawonii Selatan.
Ia berharap, pemerintah desa dan pemerintah kecamatan dapat menagtur pertemuan keluarga dalam rangka jalin silaturahmi dan mendamaikan agar tidak ada dendam di hari lebaran kedepan.
“Kejadian seperti ini tidak terlepas dati kurangnya nilai-nilai ibadah yang ditanamkan di dalam diri mereka. Saya pikir semua anak Wungkolo sekolahnya itu di Tsanawiya, berarti ada dasar agama mereka, tinggal oarang tua dan desa sentuh sedikit saja untuk rubah perilakunya,” saran Andi Muh Lutfi.
Ia juga berpesan, jelang pesta demokrasi yang semakin dekat, diharapkan setiap masyarkat dewasa dalam memilih untuk menghindari perselisihan anatar keluarga karena beda pendapat.
“Ini sering sekali terjadi, perselisihan antar sesama keluarga hanya karena perbedaan calon yang dipilih, yang terpilih selesaimi dilantik, kita masih ricuh antar keluarga,” pungkasnya.
Untuk Diketahui, safari ramadhan di Desa Wungkolo, Kecamatan Wawonii Selatan itu, dihadiri seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Konkep dan merupakan titik ke enam yang selanjutnya akan berkahir di Kecamatan Wawonii Tengah di desa Batu Mea.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Memasuki kuartal pertama tahun 2023, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) salah satu unit bisnis Harita Nickel kembali menegaskan komitmennya tentang praktek green mining atau pertambangan hijau berkelanjutan yang terus dilaksanakan di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.
Praktek ini menjadi salah satu aktualisasi PT GKP dalam menjalankan Good Mining Practice. Sehingga, proses pertambangan mampu dikelola dengan sangat baik, keberadaannya dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada aspek sosial-ekonomi daerah secara berkelanjutan, serta dapat mengembalikan bentang alam dengan jauh lebih baik daripada sebelumnya.
“Di akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023 ini, kami telah melakukan berbagai inisiatif program terkait pengelolaan dan pemantauan lingkungan,” terang Sutanto, Superintendent Environment PT GKP, Senin (3/4).
Disebutnya, melalui Departemen Environmental, pihaknya telah mengimplementasikan berbagai program seperti pembibitan, pemantauan dan pengelolaan kualitas udara, pemantauan kebisingan dan emisi, pemantauan dan pengelolaan kualitas air limbah tambang, pemantauan dan pengelolaan kualitas air sungai dan laut, pemantauan dan pengelolaan limbah B3, serta program reklamasi dan revegetasi.
Selain beberapa program tersebut, tambah Sutanto, sampai akhir tahun 2023, PT GKP juga mulai merintis program pemantauan dan pengelolaan biodiversity, baik di darat, sungai, dan laut, serta pengembangan program pendidikan masyarakat yang akan bermanfaat dalam memberikan edukasi dan pandangan baru seperti apa pengelolaan lingkungan di area tambang pada publik.
“Beberapa waktu yang lalu, kami telah meresmikan area Nursery yang menjadi langkah pertama PT GKP dalam merealisasikan komitmen reklamasi. Harapannya ini juga bisa menjadi destinasi eco-tourism bagi masyarakat setempat. Selain itu, kita juga baru melaksanakan kuliah tamu di Universitas Halu Oleo tentang praktek green mining. Langkah strategis ini diharapkan bisa mendorong kesadaran atas keberadaan tambang yang berwawasan lingkungan ke khalayak umum,” jelas Sutanto.
Pihaknya memastikan, implementasi Green Mining PT GKP selalu berpedoman pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik, yakni mulai dari pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk, hingga reklamasi dan revegetasi. Sehingga menurutnya, adanya tuduhan sepihak mengenai pencemaran air dan penyerobotan lahan oleh Jatam beberapa waktu yang lalu tidak bisa dibenarkan.
“Tuduhan itu sangat menyesatkan. Kami telah secara rutin melakukan pengecekan bakumutu lingkungan dan melakukan upaya-upaya pengelolaan lingkungan dengan membuat beberapa sarana settling pond di area penambangan, serta control box yang tersebar di beberapa titik sepanjang jalan hauling. Adapun settling pond tersebut berfungsi sebagai pengendali air yang membawa material atau partikel lumpur. Jadi, dapat dipastikan seluruh air limpasan tambang yang keluar melalui settling pondtersebut, keluar dalam keadaan bersih,” tegasnya.
Terkait penyerobotan lahan yang dituduhkan, Sutanto memastikan, PT GKP tidak pernah melakukan penyerobotan lahan sedikitpun. PT GKP telah secara legal memegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas setiap wilayah yang dilakukan kegiatan operasional, dan izin ini aktif hingga 14 November 2028 atau hingga berakhirnya masa aktif Izin Usaha Pertambangan (IUP). Masyarakat yang memiliki tanaman di atas lahannya pun diberikan ganti untung tanam tumbuh sesuai dengan regulasi pemerintah.
“Kami selalu melalui proses yang transparan dan menguntungkan bagi semua pihak. Selain IPPKH, PT GKP juga sangat tertib dalam melakukan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Provisi Sumber Daya Hutan-Dana Reboisasi (PSDH-DR) kepada pemerintah,” tegas Sutanto.
Penegasan serupa juga disampaikan oleh Camat Wawonii Tenggara, Iskandar yang merasa tuduhan sepihak pihak Jatam sangat melecehkan pemerintah setempat. Sebab hal itu dinilai memberikan persepsi miring bahwa pemerintah setempat tidak peka dengan kondisi lapangan.
“Itu tidak benar, tidak terjadi (pencemaran). Saya selalu memantau di seluruh wilayah Wawonii Tenggara dimana tambang itu ada, air itu tidak berubah. Jika pencemaran itu terjadi, pasti saya sendiri yang langsung mengkritisi pihak perusahaan karena konsumsi masyarakat di sini sepenuhnya berasal dari sungai-sungai kecil dan besar di sini,” ujar Iskandar.
“Wajar jika air keruh ketika musim hujan karena tercampur dengan aliran air dari permukaan tanah. Sebelum ada tambang pun sudah seperti itu. Namun, ketika hujan sudah reda, sungai akan kembali jernih. Jadi, kekhawatiran yang ada itu sama sekali tidak terjadi. Silahkan datang langsung ke sini dan saksikan sendiri,” tambahnya.
Senada, Pemerintah Desa Sukarela Jaya, yang masuk ke dalam lingkar satu tambang PT GKP juga menilai jika proses pembukaan lahan operasional perusahaan sudah dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Sebagai Pemerintah Desa setempat, saya menyatakan bahwa tidak ada itu istilah penerobosan. Semua lahan sudah dibebaskan secara legal dan dibayarkan tanam tumbuhnya secara adil,” terang Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Sebanyak 395 anggota Badan Permusyawatan Desa (BPD) yang terhimpun dalam Persatuan Anggota Bandan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABDSI) Konawe Kepulauan (Konkep) gelar rapat perdana pasca pelantikan beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Lamoluo itu, dalam rangka mengkaji beberapa poin penting yang patut diperjuangkan untuk BPD Konkep kedepannya.
Ketua umum PABPDSI Konkep, Risal mengatakan, beberapa poin hasil rapat internal PABPDSI yang telah disepakati, secepatnya akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah agar aegera terakomodir.
Disebutnya, beberapa poin aspirasi PABDSI Konkep yaitu tunjangan BPD Konkep harus dinaikan, penganggaran dana operasional BPD, serta peningkatan kapasitas BPD melalui pelatihan dan studitur.
Selain itu, PABPDSI meminta penegasan mengenai tugas BPD yang harus diperkuat sesuai petunjuk Permendagri Nomor 110, Perda Nomor 1 dan juga Permendagri Nomor 73 tahun 2020 tentang Laporan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa.
“Kami berharap Bupati dan DPRD Konkep kiranya dapat mempertimbangkan dan mengakomodir apa yang menjadi aspirasi BPD di Konkep,” kata Rizal, Rabu (29/3).
Ia menambahkan, melalui PABPDSl ini, diharapkan dapat meroba mindset berpikir anggota BPD agar lebih kritis terkait tugas-tugas dan dapat lebih mudah memahami regulasi.
“Ketika telah paham menganai tugas dan fungsi kita sebagai BPD, dan paham mengenai regulasinya, saya yakin tidak ada lagi polarisasi yang dilakukan oleh kepala desa terhadap tugas dan wewenang BPD,” pungkasnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Wawoone, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) menggelar rapat pleno terbuka dalam rangka rekapitulasi perubahan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP), Jumat (31/3) lalu.
Rapat terbuka yang digelar serentak oleh seluruh PPS di masing-masing desa di Konkep dihadiri Diketahui, rapat pleno terbuka tersebut dihadiri oleh Panwaslu Desa, Pantarli dan Pemerintah Desa.
Ketua PPS Desa Wawoone, Irwan Mahaju mengatakan, rapat pleno dilakukan secara terbuka sesuai pada pedoman teknis yang telah ditetapkan berdasarkan PKPU Nomor 7 Tahun 2022 dan Keputusan KPU Nomor 27 Tahun 2023.
“Rapat pleno ini merupakan salah satu tahapan penyelenggaran Pemilu 2024 yang dilaksanakan secara terbuka untuk menghindari kekeliruan pada data pemilih, yang selanjutnya akan akan dilakukan rapat pleno berikutnya di tingkat kecamatan,” jelasnya, Minggu (2/3).
Ia mengungkapkan, terdapat beberapa hal yang siaftanya penting untuk diumumkan dalam rapat pleno tersebut, sebab DPHP merupakan salinan yang berorientasi untuk diketahui seluruh masyarakat.
Disebutnya, terdapat sejumlah perbaikan daftar pemilih sesuai pemutakhiran data yang berbasis formulir model A-rekap perubahan pemilih.
“TPS Desa Wawoone itu ada satu, kalau untuk pemilih aktif berdasarkan hasil pencoklikan yang kami lakukan berjumlah 296 orang,” sebut Irwan.
Ia menerangkan, dari 296 pemilih aktif, terdapat 14 pemilih baru, 15 pemilih tidak memenuhi syarat, 14 jumlah perbaikan data, dan pemilih non E-KTP berjumlah 9 pemilih. Seluruh daftar pemilih tersebut dimuat dalam berita acara pleno dan diserah terimakan kepada peserta rapat.
Di tempat yang sama, Sekertaris Desa Wawoone, Muh Abduh mengapresiasi kegiatan PPS Desa Wawoone yang melibatkan tanggapan serta masukan masyarakat dalam hal pencocokan data pemilih.
“Saya pribadi mewakili pemerintah Desa Wawoone tentunya mengapresiasi atas pleno yang digelar secara terbuka, karena melalui rapat-rapat seperti ini apabila ada masyarakat yang belum masuk datanya kami bisa sampaikan langsung ke PPS,” tuturnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) mulai mengggelar rapat perdana persiapan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10, Senin (3/4).
Rapat perdana membahas susunan acara dan menuntaskan perlengkapan dan persiapan lainnya. Pada rapat tersebut juga diputuskan, upacara peringatan HUT Konkep akan dilaksanakan pada 17 April 223.
Ketua panitia, H. Eka Paksi mengatakan, kegiatan rapat tersebut dalam rangka menyusun rundown acara dan menetapkan kegiatan HUT Konkep yang jatuh pada tanggal 17 april 2023 serta menuntaskan segala persiapan dan perlengkapan yang akan digunakan.
“Pada tanggal 17 April kita adakan upacara pukul 7.30 di Kantor Bupati, kemudian dilanjutkan pertemuan dengan pelaku usaha BUMDes dan melakukan buka puasa bersama,” jelas Eka Paksi, Ketua Panitia HUT Konkep.
Ia menambahkan, pada 11 April mendatang, Pemkab akan melaksanakan rapat paripurna bersama angota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konkep.
Kepala Dinas PTSP Konkep itu mengungkapkan, pada kegiatan HUT Konkep yang akan digelar pada tanggal 17 april kedepan, tidak akan dilakukan kegiatan besar-besaran karena bertepatan pada bulan suci Ramadhan.
“Kegiatan besar akan ada, tapi setelah bulan Ramadhan, yaitu kegiatan lomba olahraga tradisional, diantaranya olahraga bangkalego, langgoa, mewiro/gasing, bola gotong, lari karung dan tarik tambang,” ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan inindapat terlaksana dengan sukses, sehingga dapat menimbulkan suasana kegembiraan pada masyarakat, serta keberkahan dan kesyukuran kepada Allah SWT.
“Kebetulan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, maka kita adakan zikir akbar, dan kami berharap, kegembiraan itu dapat disambut dengan setiap SKPD memasang baleho, dan Kantor Camat serta Kepala Desa dapat memasang umbul-umbul,” pungkasnya.
Diketahui, kegitan rapat pembahasan HUT Konkep ke-10 dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Konkep, Andi Muhamad Lutfi.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep) Amrullah meletakan batu pertama pembangunan Gedung Pelayanan Perpustakaan Daerah di jalan poros Langara-Lampeapi Kecamatan Wawonii Barat, Selasa (28/3).
Kegiatan dirangkaikan dengan penyerahan secara seremonial kunci perpustakaan desa dan pojok baca yang untuk tujuh kecamatan di Konkep.
Amrullah menyampaikan, pembangunan dilaksanakan sebagai mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya dalam mengembangkan kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat. Sebab menurutnya, perpustakaan merupakan perioritas pembangunan nasional tahun 2020-2024, hal tersebut berdasarkan Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencanan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.
“Dengan membaca, indeks pembangunan literasi masyarakat dapat meningkatkan kecerdasan. Hal tersebut sesuai Visi-Misi di periode kedua, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan tagline Wawoni Bangkit,” ujar bupati dua periode itu dalam sambutannya.
Ia menegaskan, komitmen pemerintah terhadap akselerasi pencapaian pengembangan amanat adalah tugas perpustakaan, yang harus pro aktif menyadarkan masyarakat bahwa pentingnya minat baca melalui ketersediaan sarana dan prasarana.
Untuk itu, Amrullah mengajak kepada seluruh masyarakat dan jajaran pemerintah lingkup Konkep agar pro aktif menghidupkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai wadah mawujudkan SDM berkualitas.
“Perpustakaan adalah pusat peradaban serta dapat memberikan gambaran umum melalui evolusi pemikiran manusia. Istilah orang dulu itu buku adalah jendela dunia,” pungkasnya.
Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Daerah.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Daniel menerangkan, pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Daerah ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan total anggaran sebesar Rp9,6 miliar.
Sedangkan di tahun 2022, tambah Daniel, pihaknya telah membangunan perpustakaan desa sebanyak 7 titik dan pojok baca sebanyak 3 titik yang tersebar di tujuh kecamatan di Konkep. Pembangunan itu bersmuber dari Dana Alokasi Umum (DAU).
“Ini menjawab tantangan di era digital, perpustakaan digital pun kami telah sediakan yakni ‘IWawoni’ yang dapat diakses oleh publik dengan cara mendowload di playstore,” ungkapnya.
KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) melalui melaui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) terus meningkatkan pembangunan infrastruktur.
Tahun ini, Pemkab Konkep akan menuntaskan pengaspalan empat ruas jalan penghubung antar desa dengan mengalokasikan anggarab sebesar Rp25,18 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023.
Empat ruas jalan yang dimaksud yakni, jalan penghubung Desa Mata Dimba-Desa Lebo, Desa Wawouso-Desa Lawei, Desa Roko-roko-Desa Nambo Jaya, dan Desa Lamoluo-Perkantoran Bupati.
Kepala Dinas PUTR Konkep, Harsin Abd Rahim menyebutkan, jalan penghubung Desa Mata Dimba-Desa Lebo dianggarkan sebesar Rp13,3 miliar, dan jalan penghubung Desa Wawouso-Desa Lawei dianggarkan sebesar Rp5,25 miliar.
Sedangkan ruas jalan Desa Roko-roko-Desa Nambo Jaya dianggarkan sebesar Rp1,63 Miliar dan Jalan Desa Lamoluo menuju Perkantoran Bupati memiliki besaran anggaran mencapai Rp.3,5 miliar.
Selain itu, tahun ini Pemda Konkep juga akan melakukan pembukaan ruas jalan baru di Desa Pasir Putih menuju Desa Batumea dengan jumlah anggaran Rp1,5 miliar.
“Semua sedang disusun perencanaannya untuk dilelang, bahkan mungkin sudah ada yang dilelang bagi yang sudah selesai perencanaannya,” ungkap Abd Rahim.
Mantan Kadis Perhubungan Konkep itu menambahkan, di tahun ini, Konkep juga mendapatkan dana dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2023, diperuntukkan untuk pengaspalan ruas jalan Desa Bobolio menuju Desa Wawouso Kecamatan Wawonii Selatan dengan target pengaspalan sejauh 7 Km.
“Selain anggaran untuk pengaspalan dari BPJN, kita juga mendapatkan anggaran pembangunan jembatan sungai Lamoluo Kecamatan Wawonii Barat, dan sungai Wungkolo Kecamatan Wawonii Selatan, masing-masing panjang bentangan 25 meter,” Abd Rahim menambahkan.
Pihaknya juga menginformasikan, tahun ini Pemda Konkep sedang mengusulkan permohonan bantuan dana Inpres untuk dialokasikan pada tahun 2024 mendatang.
“Jika hasil komunikasi ke Pemerintah Pusat terkait usulan dana Inpres ini terakomodir, maka kita bisa optimis bahwa tahun 2024 pengaspalan jalan lingkar di Konkep akan dicapai,” pungkasnya.