Penulis: Sofyan

  • Forkopimda Sultra Sebut PT GKP Patut Jadi Percontohan bagi Perusahaan Tambang

    Forkopimda Sultra Sebut PT GKP Patut Jadi Percontohan bagi Perusahaan Tambang

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Forum Koordinadi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tenggara (Sultra) sebut PT Gema Kreasi Perdana (GKP) patut dijadikan percontohan bagi perusahaan tambang lain di Sultra.

    Hal itu disampaikan usai Forkopimda Sultra mengujungi site PT GKP di Konawe Kepulauan (Konkep) dalam rangka mengevaluasi aktivitas pertambangan yang sedang berjalan, Kamis (8/6).

    Asisten III bidang administrasi Sultra, Sukanto Toding yang memimpin kunjungan tersebut menilai, aktivitas pengelolaan tambang GKP telah memenuhi standar kegiatan pertambangan yang baik dan benar.

    “PT GKP layak menjadi contoh bagi perusahaan tambang yang berada pada wilayah Sultra, hal tersebut dikarenakan pengelolaan dan penataan ruang kawasan yang dilakukan GKP telah memenuhi kaidah good mining practice,” ungkap Sukanto.

    Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi kagitan yang dilakukan GKP. Pasalnya, tidak hanya fokus pada menjaga kualitas aspek operasional tambang saja, namun juga pro-aktif dan berkontribusi besar dalam pelibatan serta pemberdayaan masyarakat sekitar.

    “Kedepannya, saya berharap, agenda CSR PT GKP dapat lebih terintegrasi dengan agenda-agenda program dari Pemerintah Daerah Konkep, agar program CSR perusahaan ini bisa semakin tepat sasaran dan berkelanjutan,” harapnya.

    Senada, Biro Hukum Sultra, Syafril mengatakan, kegiatan positif yang telah dilakukan GKP dalam pengelolaan pertambangan harus ditularkan pada perusaahan lainnya. Sehingga aktivitas pertambangan di Sultra dapat tertata dengan baik.

    “Dimanapun, kegiatan tambang itu pasti mengubah bentang alam, karena mengambil sumber daya yang ada di dalam perut bumi. Namun, jikalau dikelola dengan baik sesuai ketentuan dalam kegiatan pertambangan yang baik dan benar, maka potensi kerusakannya tidak sebesar kalau dikelola serampangan,” pungkasnya.

    Ia berpesan, area tangkapan air maupun settling pound yang telah dibangun oleh GKP agar diperluas, sehingga mampu menampung aliran air hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

    “Kita juga memberikan masukan, terkait beberapa hal yang kita anggap perlu dilakukan perbaiikan dan perluasan. Terutama mengantisipasi curah hujan yang cukup tinggi,” demikian ungkap Sukanto.

    Mewakili Forkopimda Konkep, Wakil Bupati Muh Lutfi mengatakan, selain memperluas area settling pond, juga perlu dibangun di dua sisi, kanan dan kiri dari jalan tambang (hauling road). Hal tersebut karena limpasan air hujan, juga mengenai dua sisi tersebut.

    “Kalau hanya satu sisi, maka sisi yang lain material juga akan terbawa sampai ke anak-anak sungai yang jumlahnya cukup banyak,” jelasnya.

    Ia juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan PT GKP dalam mengantisipasi air keruh yang menjadi sumber air bersih warga. Mulai dengan membagikan air bersih ke rumah-rumah warga menggunakan truk air, khususnya di dua desa yakni Sukarela Jaya dan Dompo-dompo Jaya.

    “Kita apresiasi langkah cepat yang dilakukan perusuahaan, untuk mengatasi air keruh yang dialami warga, sehingga warga masih bisa terus mendapatkakn sumber air bersih,” tuntasnya.

  • PT GKP Benahi Jembatan Sungai di Wawonii Tenggara

    PT GKP Benahi Jembatan Sungai di Wawonii Tenggara

    KONKEP, SULTRAGO.ID – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) lakukan perbaikan jembatan Sungai Keu Mohalo yang berada di Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

    Hal itu dilakukan, karena melihat kondisi landasan jembatan yang telah rapuh dan tanah pada ujung jembatan mengalami longsor yang di akibatkan oleh volume kendaraan yang lewat cukup banyak.

    Corporate Social responsibility (CSR) Officer PT. GKP, Idris Toande mengatakan, sebelumnya, pada tahun 2020 lalu, jembatan sungai keu mohalo dibangun berdasarkan sinergi antar masyarakat dan pemerintah desa dengan pihaknya. Namun karena intensitas kendaraan yang lewat cukup tinggi, maka perbaikan jembatan perlu dilakukan kembali.

    “Kendaraan yang melewati jembatan kayu tersebut cukup tinggi, tidak hanya roda dua, tetapi juga roda empat bahkan truck dengan muatan yang cukup banyak juga melewati jembatan tersebut,” jelasnya, Kamis (1/6).

    Selanjutnya, untuk memperkokoh tiang pada jembatan tersebut, Tim CSR PT. GKP bersama masyarakat sekitar bersama rombongan masyarakat sekitar bahu membahu merenovasi jembatan yang dibantu dengan alat berat.

    Memperhatikan keselamatan pengguna jembatan, maka panjang jembatan di tambah satu meter di masing-masing sisi sungai. Hal itu untuk menghindari longsor pada area pinggir jembatan.

    Selain itu, Untuk menghindari truk roda enam melintas pada jembatan tersebut, maka di kedua sisi jembatan dipasang kayu penghalang, sehingga hanya kendaraan roda dua dan roda empat yang dapat mlintasi jembatan tersebut.

    “Pemasangan kayu penghalang juga masukan dari pemerintah desa dan masyarakat. Karena kalau tidak (dipasang), kendaraan truk dengan muatan yang cukup banyak juga lewat, dan itu membuat jembatan akan cepat rusak,” tunyasnya.

    Senada, Superintendent CSR PT GKP, Aldo Sastra mengungkapkan, perbaikan jembatan tersebut salah satu acuan kecil yang memperlihatkan dan menegaskan kontribusi perusahaan terhadap berbagai persoalan yang terjadi pada masyarakat sekitar tambang. Apalagi persoalan-persoalan yang terkait kepentingan masyarakat banyak, maka perusahaan akan segera melakukan penyelesaian atau perbaikan.

    “Ini adalah bagian dari program CSR perusahaan di bidang infrastruktur, sebelumnya, kita juga melakukan perbaikan jalan Gunung Jati. Alhamdulillah, berkat perbaikan yang dilakukan, kini masyarakat bisa melewati jembatan dan juga melewati jalan Gunung Jati dengan aman dan lancar,” pungkasnya

    Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga mengapresiasi atas perbaikan jembatan Sungai Keu Mohalo yang dilakukan oleh PT.GKP. Selain itu, ia mengatakan, dengan intensitas kendaraan yang lewat cukup tinggi, sehingga kondisi jembatan membutuhkan perbaikan.

    Ia berharap, sinergitas antara perusahaan dan pihak Desa khususnya Desa Sukarela Jaya terus terbangun, sehingga manfaat kehadiran perusahaan lebih dirasakan lagi oleh masyarakat.

    “Alhamdulillah, sudah dilakukan perbaikan jembatan Keu Mohalo.Sebagai desa yang berada di lingkar tambang, selama ini Kerjasama bersama perusahaan sudah berjalan baik. Semoga ke depan, Kerjasama ini terus terjalin,” demikian disampaikan Samaga.

    Sebagai perwakilan Tokoh masyarakat Sukarela Jaya, Almias berharap, jembatan yang telah diperbaiki tersebut, bisa dijaga dan dirawat oleh seluruh masyarakat pengguna jembatan tersebut.

    Ia juga mengapresiasi atas sinergi dan kepedulian perusahaan terkait berbagai permasalahan di masyarakat, termasuk masalah jembatan yang membutuhkan perbaikan segera.

    “Kita bersyukur dengan adanya perusahaan ini. Untuk hal-hal yang terkait kepentingan umum, segera ditindak lanjuti,” tuturnya.

  • AJI Kendari Kecam Tindakan Intimidasi Pegawai Kejari Kendari Terhadap Jurnalis

    AJI Kendari Kecam Tindakan Intimidasi Pegawai Kejari Kendari Terhadap Jurnalis

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari mengecam tindakan pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Kendari yang melalukan tindakan intimidasi terhadap lima jurnalis yang tengah melakukan kerja-kerja jurnalistik.

    Tindakan itu dilakukan pegawai Kejari Kendari, saat kelima jurnalis sedang meliput kejadian kaburnya tahanan (Napi) dari kantor Kejari Kendari pada Selasa, 30 Mei 2023 sekira pukul 16.05 WITA.

    Kelima jurnalis itu yakni Edo jurnalis EdisiIndonesia, Muamar jurnalis HarianPublik, Noval jurnalis Tribunnewssultra, Utta jurnalis Inews dan Mail jurnalis MediaKendari.

    Mereka mendapat tindakan intimidasi berupa perampasan gawai dan memaksa jurnalis menghapus foto-foto maupun video. Bahkan gawai milik Edo jurnalis Edisi Indonesia.com, dirampas pegawai Kejari Kendari dan menghapus foto yang berada di gawai tersebut.

    Tindakan intimidasi dan memaksa jurnalis menghapus rekaman video hasil liputannya merupakan tindakan menghalang-halangi kerja-kerja jurnalistik yang dilindungi Undang Undang.

    Pasal 18 Ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dengan tegas menyebutkan, bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi kerja jurnalistik diancam pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.

    Atas tindakan intimidasi yang dilakukan pegawai Kejaksaan Negeri Kendari terhadap lima jurnalis yang meliput kaburnya tahanan (Napi) dari kantor Kejari Kendari, AJI Kendari menyatakan sikap:

    1. Mengecam secara keras intimidasi yang dilakukan Kejaksaan Negeri Kendari terhadap lima jurnalis di Kendari yang tengah meliput kaburnya tahanan (Napi) dari kantor Kejari Kendari.
    2. Meminta Kejaksaan Negeri Kendari untuk menghargai kerja-kerja jurnalistik dan menghormati kebebasan pers di Indonesia. Sebab, jurnalis dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh hukum sesuai Pasal 8 UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.
    3. Tindakan pegawai Kejaksaan Negeri Kendari merupakan bentuk ancaman nyata terhadap kebebasan pers dan kerja jurnalistik di Kota Kendari.
    4. Mendesak Kejaksaan Negeri Kendari untuk membina pegawai yang melakukan tindakan intimidasi terhadap lima jurnalis.
    5. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara (Pasal 4 ayat 1 UU Pers).
  • Pemdes Wungkolo Siapkan Fasilitas Penyulingan Nilam untuk Warganya

    Pemdes Wungkolo Siapkan Fasilitas Penyulingan Nilam untuk Warganya

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Wungkolo, Kecamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) menyiapkan fasilitas penyulingan nilam yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahap I tahun 2023.

    Kepala Desa Wungkolo, Hamsu mengatakan, pengadaan penyulingan nilam tersebut, melihat saat ini budidaya tanam nilam menjadi primadona bagi para petani di berbagai desa di Konkep khususnya di desa Wungkolo.

    “Dengan adanya penyulingan nilam itu, masyarakat tidak akan menjual hasil panen nilamnya dengan mentahan saja, melainkan sudah jadi minyak dan harganya lebih tinggi,” jelasnya, selasa (30/5).

    Ia mengungkapkan, ramainya petani dalam budidaya nilam dikarenakan, selain nilai ekonomisnya lumayan bagus, juga bisa ditanam tumpang sari dengan tanama lain serta proses pemanenan dan pengelolaan hasil panen sangat mudah.

    Sebelumnya, Pemdes Wungkolo telah melakukan pengusulan pengadaan penyulingan di tahun 2022 lalu namun terdapat kendala dan baru terealisasi pada tahun 2023 ini.

    “Penyulingan nilam ini tentunya akan dikelola oleh desa karena ini merupakan salah satu aset desa dan mungkin bisa menjadi PADes (Pendapatan Asli Desa),” pungkasnya.

  • PT GKP Tidak Lakukan Pencemaran Lingkungan

    PT GKP Tidak Lakukan Pencemaran Lingkungan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Baru-baru inu, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) dituding melakukan pencemaran air bersih karena aktivitas pertambangan di Desa Roko-Roko Raya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) dan dianggap tidak bertanggung jawab atas pencemaran tersebut.

    Padahal, keruhnya air bersih tersebut, lebih disebabkan curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan lapisan tanah permukaan terbawa sampai ke sumber mata air.

    Hasil pantauan terhadap TSS (Total Suspended Solid) atau padatan yang terlarut dalam air, keruhnya air bersih yang terjadi di dua desa tersebut, masih berada di bawah ambang batas aturan yang berlaku.

    “Kemarin (Senin, 29/05), hasil pantauan kami terhadap TSS di sumber mata air sebesar 18 miligram per liter. Sementara, ambang batas atas TSS yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 adalah 50 miligram per liter. Maka dari itu, kualitas sumber mata air ini masih sesuai dengan ambang batas aturan yang berlaku,” ungkap Rivaldi Mekel, Environmental Supervisor PT GKP.

    Seperti yang diketahui, pada bulan Mei sampai Agustus mendatang, Konkep mengalami musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga hal tersebut dapat berakibat fatal bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih.

    Koordinator Humas PT GKP, Marlion mengatakan, Setiap musim hujan datang, limpasan air yang cukup tinggi dengan membawa berbagai lapisan tanah permukaan, sehingga beberapa sungai mengalami kekeruhan. Limpasan air itulah yang kemudian masuk juga ke mata air yang selama ini dikonsumsi warga.

    “Di Wawonii, secara umum, kalau musim hujan banyak sumber air yang keruh, bahkan sampai banjir. Sehingga, sungai memenuhi ruas jalan dan kendaraan tidak bisa lewat,” jelasnya.

    Untuk diketahui, sejak kejadian air keruh yanh menimpah masyarakat sekitar, PT. GKP telah melakukan berbagai upaya penanganan. Mulai dalam pemulihan sumber air, pembersihan bak penampungan air warga, dan juga melakukan
    penggalian sumur bor sebagai sumber mata air alternatif.

    Di infokan, dua sumur di Desa Sukarela Jaya dan Dompo-Dompo Jaya sebagai alternatif warga bila air keruh, telah selesai dikerjakan dan berhasil memproduksi sumber air bersih.

    “Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan perusahaan, dalam mengatasi masalah air bersih yang dialami warga. Termasuk juga membuat sumur bor, sehingga kami warga sudah memiliki beberapa alternatif sumber air bersih,” ungkap Subandri, Warga Desa Sukarela Jaya.

    Selain itu, GKP juga melakukan pendistribusian air bersih melalui water truck ke setiap rumah warga di dua desa tersebut. Bahkan sampai saat ini, meski sumber mata air sudah kembali digunakan, distribusi air melalui water truck masih terus dilakukan.

    Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, Sukanto Toding yang memimpin rombongan Forkopimda Provinsi, menyampaikan apresiasi atas kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh PT GKP.

    Menurutnya, yang dilakukan PT GKP dalam pengelolaan lingkungan dan kegiatan pertambangan secara umum, sudah mengikuti ketentuan good mining practice.

    Senada, Wakil Bupati Konkep, Muhammad Luthfi mengatakan, selain sudah melakukan kegiatan pertambangan yang baik dan benar, PT GKP juga sigap dan cepat dalam melakukan penanganan masalah air bersih, sehingga masyarakat bisa terus mendapatkan air bersih.

    Berdasarkan pengujian air yang dilakukan PT GKP, hasil laboratorium menunjukan bahwa baku mutu air, baik di mata air, sungai, dan juga laut, masih berada di bawah ambang batas aturan yang berlaku.

    “Pengambilan sample dari air keruh ini kami lakukan, jangan sampai perusahaan dianggap sebagai penyebab utama keruhnya sumber air. Sekaligus juga menunjukan, bahwa persoalan yang dihadapi masyarakat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Apalagi, selama ini, hubungan perusahaan dan masyarakat terjalin sangat baik,” terang Aldo Sastra, Superintendent CSR PT GKP.

  • Pemdes Wungkolo Serahkan Bantuan Pertanian Pada Masyarakat

    Pemdes Wungkolo Serahkan Bantuan Pertanian Pada Masyarakat

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Wungkolo, kecamamatan Wawonii Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) terus memberikan perhatian penuh pada sektor pertanian, salah satunya dengan memberikan bantuan alat pertanian berupa 30 unit sensor mini.

    Kepala Desa Wungkolo, Hamsu menyampaikan, bantuan alat pertanian tersebut diperuntukkan bagi masyarakat petani, guna meningkatkan efesiensi dalam membuka lahan serta dapat menghemat pengeluaran biaya tenaga kerja.

    “Penyaluran bantuan alat pertanian itu, berdasarkan skala prioritas yang di butuhkan masyarakat, mengingat mayoritas pencaharian masyarakat desa wungkolo ini adalah bertani,” jelasnya, sabtu (27/5).

    Ia mengungkapkan, bantuan alat pertanian tersebut harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebab, dengan alat tersbut dapat lebih efektif dan efesien untuk membuka lahan pertanian.

    “Bantuan sensor mini itu, hanya diberikan kepada masyarakat yang aktif dalam bertani, sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan hasil pertanian,” ungkapnya.

    Diketahui, bantuan alat pertanian tersebut telah dimuat dipagu anggaran berdasarkan hasil musyawarah desa tahun 2022 lalu tentang perencanaan penggunanaan anggaran 2023 ini.

    Diharapkan bantuan ini dapat membantu kelompok tani untuk memudahkan dalam peengolahan lahan dan juga meningkatkan hasil produksi pertanian.

    Ia berpesan, bagi masyarakat petani yang tidak mendapatkan bantuan tersebut agar segera menghadap kepadanya agar tak ada kesalapahaman antar masyarakat dan pemerintah desa.

  • Ketua IKAMI Sulsel Kendari Tegaskan Organisasinya Bukan Kendaraan Politik

    Ketua IKAMI Sulsel Kendari Tegaskan Organisasinya Bukan Kendaraan Politik

    KENDARI, SULTRAGO.ID – Ketua Ikatan Keluarga Pelajar/Mahasiswa Indonesia Sulawesi Selatan (IKAMI Sulsel), Ahmad Ahmad Asy-zadzily tegaskan organisasi yang dinahkodainya itu bukan kendaraan politik.

    Hal tersebut disampaikan sebagai sikap organisasi dalam merespon adanya rumor bahwasanya secara kelembagaan IKAMI Sulsel terseret dalam politik praktis.

    “Secara tegas saya Selaku formatur IKAMI Sulsel Kota Kendari menyatakan IKAMI Sulsel tidak pernah dan tidak akan pernah menyatakan dukungan terhadap figur manapun dalam kontestasi politik di wilayah Sulawesi Tenggara. Kami memegang prinsip saat ini dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,” tegas Ahmad, Kamis (25/5).

    Pihaknya juga menyayangkan jika ada seruan dari lembaga paguyuban yang mengarah pada politik identitas.

    “Saya tidak menginginkan paguyuban dijadikan kendaraan politik bagi elit politik. Kalau secara personal silahkan saja, tapi jangki bawa nama lembaga,” ucapnya.

    Selain itu, Ahmad juga tegas menolak penggunaan politik identitas sebagai pilihan strategi memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu).

    Menurutnya, kontestasi Pemilu mestinya tidak dijalankan dengan mengedepankan politik identitas, tetapi harus mengedepankan kapasitas gagasan dan program.

    “Kami mengecam penggunaan politik identitas sebagai strategi politik, simbol-simbol identitas suku, agama dan ras jangan digunakan untuk mencari massa oleh para pemangku kepentingan,” pungkasnya.

  • Pemerintah Konkep Apresiasi PT GKP atas Good Mining Practice

    Pemerintah Konkep Apresiasi PT GKP atas Good Mining Practice

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) lakukan kunjungan lapangan ke site PT Gema Kreasi Perdana (GKP), Kamis (18/5)) lalu.

    Kunjungan tersebut bertujuan untuk megevaluasi dan monitoring pengelolaan pertambagan yang dikaksanakan PT GKP.

    Dari hasil evaluasi yang dilakukan, Wakil Bupati Konkep, Muh Lutfi menilai, pengelolaan pertambangan yang dilakukan oleh PT GKP telah sesuai dengan prosedur sejak saat perusahaan tersebut beroperasi.

    “Saya sampaikan terima kasih kepada GKP atas apa yang dilakukan baik dalam pengelolaan lingkungan maupun operasional tambang yang sudah sesuai dengan prosedur (good mining practice),” ungkapnya.

    Muh Lutfi juga mengapresiasi atas kepekaan pihak GKP mengenai penanganan air bersih. Menurutnya, langkah cepat yang dilakukan GKP dapat memulihkan pemenuhan air bersih untuk masyarakat setempat.

    “Sumber masalah air keruh bisa beragam. Mulai curah hujan yang tinggi ataupun persoalan lainnya. Tetapi, penanganan cepat yang dilakukan dengan berbagai alternatif itu merupakan sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat lingkar tambang,” cetusnya.

    Ia berpesan, kegiatan positif perusahaan harus terus dipertahankan dan makin ditingkatkan. Selain itu, beberapa hal yang masih perlu perbaikan agar segera dibenahi, sehingga kehadiran perusahaan benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

    “Pemerintah Konkep tentu sangat mendukung adanya investasi tambang di Konkep, selama investasi dilakukan dengan benar dan sesuai ketentuan perundangan-undangan,” kata Muh Lutfi.

    Senada, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Konkep, Saifuddin Alibas menuturkan, Pemda Konkep sangat terbuka terhadap investasi, termasuk investasi pertambangan. Menurutnya, Karena investasi bisa menyerap tenaga kerja juga mampu menggerakan perekonomian lokal.

    “Local Economy development harus didorong, dengan demikian, sustainability pembangunan bisa berjalan,” cetusnya.

    Untuk diketahui, sejak permasalahan air keruh yang menimpa masyarakat setempat, pihak GKP telah melakukan kegiatan mulai dari pembersihan bak penampung air, kemudian menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga menggunakan water truck.

    Langkah lain yang juga dilakukan adalah menggali sumur bor sebagai sumber air bersih alternatif bagi masyarakat, khususnya di Desa Sukarela Jaya dan Desa Dompo-Dompo Jaya.

    Langkah lain yang juga dilakukan adalah menggali sumur bor sebagai sumber air bersih alternatif bagi masyarakat, khususnya di Desa Sukarela Jaya dan Desa Dompo-Dompo Jaya.

    “Alhamdulillah, saat ini kita sedang menggali dua sumur bor dan dalam waktu dekat ini, sumber air yang berasal dari sumur bor, sudah bisa dialirkan kepada masyarakat,” demikian disampaikan Marlion, Koordinator Humas PT GKP.

  • Tampil Sebagai Perwakilan Wawonii Selatan, Desa Bobolio Siap Wakili Konkep Di Tingkat Provinsi

    Tampil Sebagai Perwakilan Wawonii Selatan, Desa Bobolio Siap Wakili Konkep Di Tingkat Provinsi

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) mulai menggelar lomba desa antar kecamatan untuk mengevaluasi perkembangan suatu desa di segala bidang.

    Sebagai perwakilan Kecamatan Wawonii Selatan, Desa Bobolio berupaya menampilkan yang terbaik sebagai bahan perhatian yang istimewa untuk dinilai oleh pihak Pemkab Konkep.

    Bupati Konkep melalui Asisten I, Nurul Hidayati mengatakan, dengan digelarnya kegiatan lomba desa ini, dapat menjadikan desa bernuansa baru kembali karena mendapat banyak pembaharuan.

    “Pembaharuan yang saya maksud adalah pagar atau rumah yang sudah mulai pudar catnya pasti akan dicat kembali, dan juga lingkungan atau halaman rumah yang kurang bersih pasti akan dibersihkan,” jelasnya, Rabu (24/5).

    Ia mengemukakan, panilaian yang sangat penting adalah pemanfaatan website desa, untuk mengenalkan potensi yang dimiliki, dan melihat peranan dari kader PKK dengan tujuan terwujudnya tertib administrasi.

    “Apabila administrasi bagus, maka tidak ada lagi permasalahan data palsu, berapa jumlah penduduknya, ibu hamil, bayi dan juga orang meninggal harus didata dan dilaporkan,” ungkapnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Desa Bobolio, Muh Musa dalam sambutannya menjelaskan, penduduk Desa Bobolio sebanyak 464 jiwa dan 154 kepala keluarga yang terdiri dari 222 laki-laki dan 242 perempuan, dengan mayoritas pencaharian sebagai petani dan nelayan.

    “Petani atau berkebun idukung dengan potensi desa yang siap produksi yakni kelapa, pala, jambu mente dan jenis tanaman jangka panjang lainnya,” ungkapnya.

    Ia mengatakan, dengan kegiatan tersebut, kerjasama antar pemerintah desa dan pemerintah kecamatan dapat ditingkatkan dengan koordinasi dalam mendorong efektivitas dan kreatifitas serta gotong royong masyarakat desa bobolio.

    Ia berharap, dengan keikutsertaan desanya dalam lomba desa tersebut, dapat memberi motivasi pada pihaknya dan seluruh masyarakat untuk membantu dalam membangun desa untuk kesejahteraan masyarakat.

    “Semoga desa bobolio dapat menjadi juara, sehingga dapat mewakili Konkep ke tingkat Provinsi Sulawesi Tengara,” harapnya.

    Hal yang sama, Camat Wawonii Selatan, Hamza dalam sambutannya mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan ini, sebagai ajang untuk membuktikan persatuan, kekompakan dan kekeluargaan antar pemerintah desa dan masyarakat.

    “Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat, untuk selalu bersama-sama mendukung program pemerintah baik yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan untuk kesejahteraan masyarakat,”pungkasnya.

  • Bupati Konkep Serahkan SK PPPK Tenaga Kesehatan

    Bupati Konkep Serahkan SK PPPK Tenaga Kesehatan

    KONKEP, SULTRAGO.ID – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep), Amrullah serahkan Surat Keputusan (SK) kepada 129 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tenaga kesehatan di gedung kantor bupati, Selasa (23/5).

    Amrullah mengatakan, SK tersebut berlaku untuk jangka waktu lima tahun. Hal itu diputuskan sebagai sebagai perlindungan hak PPPK sebelum menghadapi pesta politik 2024 dan sebelum adanya pemimpin daerah yang baru.

    Ia berpesan, hal utama yang harus melekat dalam diri sebagai pegawai pemerintah adalah loyalitas, baik pada pimpinan, pada tugas, serta bertanggung jawab. Kemudian, yang harus diwujudkan sebagai PPPK adalah pengabdian yang sempurna, tulus dan paripurna untuk perubahan daerah tercinta kabupaten konawe kepulauan.

    “Ketika kalian memberikan pengabdian yang paripurna, ikhlas, maka saya yakin SK yang harus di perbaharui lima tahun kedepan, akan tetap berlanjut sampai masa pensiun kalian,” tuturnya.

    Di informasikan, penyerahan SK pada PPPK tenaga guru akan diselenggarakan pada 1 juni 2023 mendatang.

    “Insya ALLAH secepatnya akan dilaksanakan, admin kami akan segera ke Makasar untuk menyetor nama-nama tenaga guru agar data mereka segera terimput,” ungkap kadis BPKPSDM, Umar saat ditemui diruangannya.