KENDARI, SULTRAGO.ID – Social Enginering atau Soceng merupakan praktik penipuan dengan cara mengelabui masyarakat untuk mendapatkan data atau informasi pribadi atau akses yang diinginkan.
Soceng menggunakan manipulasi psikologis, dengan memengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media yang persuasif dengan cara membuat korban senang atau panik sehingga korban tanpa sadar akan menjawab atau mengikuti instruksi pelaku.
Data yang berhasil diambil nantinya bisa digunakan pelaku mulai dari untuk mencuri semua uang di rekening korban, mengambil alih akun, hingga menyalahgunakan data pribadi untuk kejahatan.
Data pribadi yang diambil pelaku mulai dari user name aplikasi, password, PIN, kode One Time Password (OTP), dan nomor kartu ATM atau kartu kredit atau debit. Informasi nomor CVV/CVC dari kartu kredit atau debit dan nama ibu kandung juga berusaha dicuri pelaku.
Dilansir dari publikasi resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis (23/6), berikut cara melindungi diri dari jebakan Soceng.
- Jaga kerahasiaan data pribadi. Jangan memberikan informasi ini kepada siapa pun, termasuk ke oknum yang mengaku sebagai pegawai bank atau formulir undian berhadiah.
- Waspada penipu yang mengaku petugas bank atau instansi resmi yang menanyakan data pribadimu. Biasanya, penipu akan menghubungi melalui telepon, email, SMS, atau akun media sosial yang menanyakan data pribadimu dengan berbagai modus seperti kartu kamu diblokir, ada kenaikan biaya transfer, tawaran upgrade tabungan dan lainnya, yang membuat kamu panik atau senang, dan ujungnya meminta pasword, PIN, OTP, MPIN, dan data pribadi lain. Ingat petugas bank yang asli tidak akan meminta data pribadimu.
- Jangan memposting data pribadi di media sosial. Jangan pernah memposting foto KTP, nomor rekening, buku tanungan, nomor telepon, nama panggilan, nama ibu kandung, atau data pribadi lainnya.
- Cek keaslian telepon, akun media sosial, email dan website bank. Pastikan hanya menghubungi kontak resmi dari bank. Hati-hati terhadap akun palsu yang mengaku sebagai bank.
- Untuk mencegah pelaku Soceng meretas kamu, aktivkan Two-Factor Authentication sebagai lapisan keamanan untuk melindungi data dan paswordmu, seperti dengan verifikasi biometrik sidik jari, face ID, atau token PIN sehingga akun lebih aman.
- Aktifkan notifikasi transaksi dan cek histori rekening secara berkala. Fitur notifikasi transaksi akan sangat membantu dalam memantau transaksi keluar masuk dana yang ada di rekening bank kamu. Notifikasi ini dapat dikirimkan melalui SMS atau email. Kamu juga bisa mengecek histori transaksi yang terjadi dengan menggunakan mobile banking atau internet banking.***